Pengamatan Komunikasi Perawat Di Rumah Sakit

PENGAMATAN KOMUNIKASI PERAWAT DI RUMAH SAKIT TEAM DARI KELOMPOK 3 : 1. KHOFIFAH DWI SAFIRAH (1811125269) 2. SITI NURJANNAH (181111) 3. YANNI RIZKIA AMLINA (181111)

PENDAHULUAN • Pengertian Komunikasi • komunikasi merupakan proses pertukaran informasi (ide atau pemikiran) antara 2 orang atau lebih. • Komunikasi menurut para ahli : • Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan symbol-symbol seperti kata-kata, gambar, angka, dan lain-lain (Berelson & Stainer)

NARASI Pada hari Minggu, 3 Maret 2019, sekitar pukul 15.30 WIB, kami pergi ke RSUD Arifin Achmad. Kami memilih untuk pergi ruang rawat inap kelas 2, di lantai, tepatnya dikamar mawar. Disana kami mengamati seorang perawat yang sedang berkomunikasi kepada pasien yang masih balita dan didampingi dengan orang tuanya. Disana kami melihat pasien tersebut sepertinya merasa bosan dengan suasana dikamar inap nya. Maka dia meminta orang tuanya untuk membawa dia keluar dari kamar dimana pasien itu dirawat dan berjalan disekitar ruangan serta masih memakai infus. Seorang perawat pun melihat hal tersebut, lalu perawat itu membujuk balita yang terus menerus menangis itu untuk kembali ke kamar inap nya.

JENIS KOMUNIKASI

POLA KOMUNIKASI • Perawat berhasil menanamkan kepercayaan kepada pasien untuk percaya kepada perawat untuk merawat pasien. Sehingga membuat mau menuruti saran perawat. • Dalam tahap pengenalan kepada pasien, perawat menggunakan komunikasi verba dengan intonasi berbicara yang lembut dan pada komunikasi non verba dengan menyentuh bahu pasien agar lebih tenang dan tidak merasa takut atau tegang.

HAMBATAN KOMUNIKASI • Hambatan yang dialami oleh perawat adalah perawat tersebut berkomunikasi dengan seorang pasien yang masih balita, sehinga perawat sulit untuk membina hubungan saling percaya dengan pasien.

• Hambatan lainnya adalah pasien hanya terus menerus menangis dengan kencang, sehingga perawat sulit menyampaikan apa yang ingin dikatakannya kepada pasien. • Keluarga pasien tidak ikut membujuk pasien agar mau kembali ke kamar inap, dan hanya mengikuti permintaan pasien.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI • Pasien yang merasa sangat tidak ingin berada di kamar inapnya serta masih memakai infus membuat pasien tambah merasa rishi sehingga tidak mau berhenti menangis, ditambah lagi tidak ada peran orang tua pada saat perawat berkomunikasi menjadi efektif.

KEPATUTAN SIKAP PERAWAT DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KELUARGA • Perawat berusaha untuk menjelaskan dan membujuk dengan sopan, jelas dan menggunakan bahasa yang udah dimengerti kepada pasien dan keluarga pasien agar mau kembali ke kamar inap nya. • Misalnya : “adik harus balik ke kamarnya dulu ya, biar bisa cepat pulangnya”.

TERIMA KASIH