Penentuan Titik Didih.docx

  • Uploaded by: Mrt
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penentuan Titik Didih.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,493
  • Pages: 13
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA 1 PERCOBAAN III ‘’KOEFISIEN PARTISI’’

OLEH NAM

: HASRI AINUN HIKBAR

NIM

: O1A117148

KELAS

: C

KELOMPOK

: IV (EMPAT)

ASISTEN

: FREDY TALEBONG

JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2018

PENENTUAN TITIK DIDIH A.

Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukkan titik didih zat cair dengan menentukkan titik pengembunannya dalam tabung yang tertutup.

B.

Landasan Teori Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA, kemudian tutun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi (Budi, 2011). Ketika kita mengukur titik didih air didalam piala gelas dan meletakkan thermometer (alcohol atau raksa) kedalam air. Kelas dasar ilmu sains biasanya menggunakan termometer alkohol. Kebanyakan orang meletakkan ujung termometer ke dalam cairannya ketika mengukur suhunya dan sebagian besar badan termometer tidak bersentuhan dengan cairan saat mereka mengukur (Wahyudi, 2010). Titik didih merupakan suhu yang menunjukkan terjadinya perubahan fase yaitu dari fase cair menjadi gas (Suarsana, 2012). Semakin stabil struktur molekul suatu senyawa. Semakin kuat ikatan antar atom-atomnya, sehingga titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (Suja, 2015).

Titik didih lokal dari air adalah titik suhu air dimana suhu tidak lagi bisa naik seberapa banyakpun panas yang diberikan pada air tersebut. Suhu pendidihan lokal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketinggian lokasi, akurasi dan thermometer, dan kondisi cuaca. Sehingga titik didih lokal air tidak bisa diasumsikan 100oC (Utomo, 2011). Titik didih dapat didefenisikan sebagai suhu pada tekanan atmosfer atau pada tekanan tertentu lainnya, dimana cairan akan berubah menjadi uap atau suhu pada saat tekanan uap dari cairan tersebut sama dengan tekanan gas atau upas yang berada disekitarnya (Fahmi dkk., 2014) Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan. Apabila tekanan sekeliling meningkat, titik didih akan naik dan apabila tekanan sekeliling berkurang, titik didih akan turun (sifat ini dimanfaatkan pada penguapan pada kondisi vakum, misalnya pada distilasi vakum) (Jannah, 2010). Semakin rendah atmosfer maka semakin rendah titik didih zat cair. Suatu zat cair dikatakan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer di atas permukaan cairan. Semakin tinggi tekanan atmosfer maka semakin tinggi titik didih zat cair begitu juga sebaliknya semakin rendah tekanan atmosfer maka semakin rendah titik didih zat cair (Tanusekar dan Sutanhaji,2014).

C.

Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam percobaan ini ialah : -

Batang pengaduk

-

Gabus

-

Gelas kimia 100 ml dan 250 ml

-

Labu takar 50 ml

-

Hot plate

-

Termometer 100oC

-

Sendok tanduk

-

Timbangan Analitik

-

Cawan

-

Pipet tetes

2. Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah -

Aquadest (H2O)

-

Garam (NaCL)

-

Gula (C6H12O6)

D.

Uraian Bahan 1. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96) Nama resmi

: Aqua Destilata

Nama Lain

: Air Suling

Berat Molekul

: 18,02 gr

Rumus Kimia

: H2 O

Rumus Struktur

: H–O–H

Pemerian

: Cairan Jernih tidak berwarna, tidak berbau,

mol

tidak mempunyai rasa. Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

2. Garam Dapur (NaCL) Nama resmi

: Natrium Choridium

Nama Lain

: Natrium Klorida

Berat Molekul

: 58,44 gr

Rumus Struktur

: [Na]+ [CL]-

Pemerian

: Hablur heksahedral tidak berwarna, atau

mol

serbuk hablur putih, tidak berbau, rasanya asin. Kelarutan

: larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol 995%) P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat dan Penggunaan

: Sumber ion klorida dan ion natrium

3. Gula (Glukosa) Nama resmi

: Glucosum

Nama Lain

: Glukosa

Berat Molekul

: 198,17 gr

Rumus Molekul

: C6H12O6

Pemerian

: Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau

mol

butiran putih, tidak berbau, rasanya manis. Kelarutan

: Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%) P mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat dan Penggunaan

: Kalorigenikum

E.

Prosedur Kerja 1.

Aquadest - Diambil 50 ml menggunakan gelas ukur - Dimasukkan kedalam gelas kimia - Dipanaskan dengan menggunakan hot plate - Ditutup menggunakan gabus - Diukur suhunya menggunakan termometer air raksa. Hasil Pengamatan

2.

Gula - Ditimbang 1 gram menggunakan timbangan analitik - Diambil 50 ml aquadest menggunakan gelas ukur - Dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diaduk dengan homogen - Dipanaskan dengan menggunakan hot plate - Ditutup menggunakan gabus - Diukur suhunya menggunakan termometer air raksa Hasil Pengamatan

3.

Garam - Ditimbang 1 gram menggunakan timbangan analitik - Diambil 50 ml aquadest menggunakan gelas ukur - Dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diaduk dengan homogen - Dipanaskan dengan menggunakan hot plate - Ditutup menggunakan gabus - Diukur suhunya menggunakan termometer air raksa Hasil Pengamatan

F.

Hasil Pengamatan a. Tabel Pengamatan No.

Sampel

∆Tb

m

1.

Aquadest

–28

–53,85

2.

Larutan Gula

–15

–28,85

3.

Larutan garam

–20

–38,46

b. Perhitungan 1. Aquadest (H2O)

Tb  72 o C Tb  Tb  Tb0  72 100



  28 o C

m  Tb Kb   28 0,52 m   53,85 mol

2. Garam (NaCL)

Tb  80 o C Tb  Tb  Tb0  80 100

m  Tb Kb ⟹

  20 o C

  20 0,52 m   38,46 mol

3. Gula (C6H12O6)

Tb  85 o C Tb  Tb  Tb0  85 100   15 o C

m  Tb Kb ⟹

  15 0,52 m   28,85 mol

G.

Pembahasan Titik didih adalah suhu C (temperatur) ketika tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Oleh karena itu, titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan yang diterapkan pada cairan. Titik pada tekanan 1 atmosfer disebut titik didih normal. Titik didih suatu cairan dapat dipengaruhi oleh banyak banyak faktor, diantaranya suhu tekanan, berat molekul, viskositas, massa jenis, adanya ikatan hydrogen dan pengaruh zat tertentu. Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya daya tarik antar molekul cairan. Cairan yang memiliki titik didih yang tinggi pasti memiliki gaya tarik antar molekul yang kuat

begitu pula sebaliknya bila gaya tariknya lemah maka titik

didihnya rendah. Dalam menentukan titik didih suatu zat, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya zat tersebut mendidih adalah : 1) Tekanan udara, tekanan udara pengaruh dari penutup gelas kimia sangat mempengaruhi titik didih suatu cairan. 2) Pemanasan, pemanasan dilakukan secara bertahap agar diperoleh interval yang tidak terlalu panjang. 3) Banyaknya zat yang digunakan, zat yang digunakan juga mempengaruhi titik didih suatu zat, dimana semakin banyak zat yang digunakan semakin lambat proses pendidihan sehingga titik didih meningkat.

Berdasarkan aquadest, larutan gula dan larutan garam yang memiliki titik didih paling tinggi yaitu gula yang mendidih pada suhu 85oC dengan kenaikan titik didih (∆Tb) sebesar –15oC dengan konsentrasi gula yang terdapat dalam larutan sebanyak –28,85 mol. Tertinggi kedua adalah garam dengan kenaikan titik didih (∆Tb) sebesar –20 yang mendidih pada suhu 80oC dan konsentrasi garam (m) sebanyak –38,46 mol. Terendah ditempati oleh aquadest yang mendidih pada suhu 72oC dengan kenaikan titik didih (∆Tb) sebanyak –15oC dan konsentrasi zat yang terlarut dalam aquadest (mikroba karena alat yang dipakai telah terjontaminasi oleh udara dan pembersih yang dipakai untuk membersihkan alat) sebanyak –53,85 mol. Titik didih dalam kefarmasian dapat digunakan dalam penentuan titik didih suatu senyawa kimia. Pada umumnya sediaan-sediaan farmasi berbentuk senyawa kimia dan bahan-bahan alam. Senyawa kimia dan bahan alam tersebut memiliki kelarutan dan titik didih masing-masing. Ada beberapa bahan yang sifatnya tidak tahan panas, jika dipanaskan melewati batas pendidihannya maka bahan tersebut akan rusak oleh karena itu, penentuan titik sangat bermanfaat di dalam dunia farmasi.

H.

Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa titik didih aquadest 72oC, larutan gula 85oC dan larutan garam 85oC.

DAFTAR PUSTAKA Fahmi, D., dkk., 2014., “Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Anas Comosus L. Meir) dengan Menggunakan Destilasi Vakum”, Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistum, Vol. 2 (2) : 131 – 137. Tanusekar. H. H., dkk., 2014., “Rancang Bangun dan Uji kinerja Alat desalinasi Sistem Penyulingan Menggunakan Panas Matahari dengan Pengaturan Tekanan Udara”, Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistum. Vol. 2 (1) : 1 – 8. Suja, W., 2015., “Moden Mental Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Memahami Bahan Kajian Stueokimia”, Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol. 4 (2) ISSN : 2303 – 288X : 630. Utomo, D., P., 2011., “Analisis Matematis dan Ekonomis Penggunaan Metanol dan etanol pada Kompor ‘HD’ ”, Jurnal Teknik Industri. Vol. 11 (1) : 5055. Jannah, A., M., 2010., “Proses Fermentasi Hidrolisat Jerami Padi untuk Menghasilkan Bioetanol”, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 17 (1) : 44 Suarsana, M., 2012., “Pemanfaatan Biji Labu Dalam Minyak Kelapa Secara Fermentatif”, Jurnal Sains dan Teknologi, Vol. 11 ( 3) : 138. Wahyudi, 2010., “Struktur dan Komposisi Floristik Pada Hutan Alam Bekas Tebangan Sistem Silvikultur”, Jurnal Pertania,. Vol. 8 : 31 – 40. W. Budi., 2011., “Manajemen Unit Kerja Rekam Medis”, Jurnal Teknik Kesehatan Industr,. Vol. 1 (3).

Related Documents


More Documents from "Andry Beruat"