Penelitian Hadits Bella.docx

  • Uploaded by: Adinda salsabilla
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penelitian Hadits Bella.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,274
  • Pages: 16
Penelitian Hadits (Takhrij Hadits)

Disusun Oleh: Adinda Salsabilla Dosen Pengampu: Drs. H. Achmad Zuhdi DH, M. Fil.I

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA SEJARAH PERADABAN ISLAM 2018

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah menurunkan rahmat dan hidayahNya kepada saya sehingga tugas akhir semester yang diberikan oleh dosen yaitu Drs. H. Achmad Zuhdi DH, M. Fil.I kepada kami dapat terselesaikan insyaAllah dengan baik dan lancar. saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyusun Makalah ini, baik terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa UIN SUNAN AMPEL atau bagi siapapun kedepannya. saya mohon maaf jika banyak terjadi kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini baik yang disengaja maupun tidak disengaja, karena kami yakin kesempurnaan hanyalah milik Allah . Surabaya, Desember 2018

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................ 1 Daftar isi .................................................................................................. 2 Bab I: Pendahuluan ................................................................................. 3 1.1 Latar Belakang.............................................................................. 3 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3 1.3 Tujuan ........................................................................................... 3 Bab II: Pembahasan ................................................................................ 4 2.1 Hadist Tentang “Doa saat ruku’ dan sujud” ........................... 4 2.2 Takhrij .................................................................................... 6 2.3 Skema Perawi ......................................................................... 6 2.4 Al-Jarh Wa Ta’dil ................................................................... 7 2.5 Analisis Hadits ....................................................................... 13 Bab III: Penutup ...................................................................................... 14 Kesimpulan ............................................................................................. 14 Daftar Pustaka ......................................................................................... 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Berkembangnya Zaman Modern memudahkan mempelajari ilmu Agama Islam terutama berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Hadist Bisa dipelajari dengan adanya memudahlan untuk mengentahui tingkat Keshahihan dan Dhoif. Selain itu bisa mengentahui secara lengkap tentang perawi ini yang menjadi Latar Belakang dalam pembuatan makalah.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini: 1. Apa pengertian Hadist membaca doa ketika ruku’ dan sujud? 2. Bagaimana Pandangan Hadist membaca doa ketika ruku’ dan sujud menurut perawi hadist lain dan Ahli Hadist ?

1.3 Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk : 1. Mengetahui tentang Hadist melalui aplikasi elektronik 2. Mengetahui bagaimana cara menggunakan aplikasi tentang Hadits serta menerapkannya.

BAB II PEMBAHASAN A. DOA SAAT RUKU’ DAN SUJUD Ketika seorang muslim mempelajari dan memahami tata cara sholat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka mereka akan mendapati tata cara sholat yang gerakan dan bacaannya variatif, sehingga memungkinkan antar muslim tata cara sholatnya berbeda – beda, tapi tetap sama – sama sah karena semua berlandaskan dalil – dalil yang shahih. Begitupun dalam bacaan ruku’ dan sujud juga bermacam – macam. Ada pula ulama yang mengatakan bahwa ruku’ dan sujud adalah 2 keadaan dimana sesorang tunduk dan hina dihadapan Allah, sehingga bacaan yang lebih pantas ketika itu ialah doa dan bacaan tasbih. Oleh karena itu, terlarang membaca al – quran dalam rangka untuk mengagumkan Al – quran dan untuk memuliakan yang membacanya. Ini adalah hadits dari keutamaan dzikir dan doa, yang memberikan sejumlah hadits mengenai keutamaan dzikir dan doa, dan bahwa orang beriman harus memiliki waktu dalam konteks penyebutan dan permohonan, Seperti: Subhanallah, Segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah adalah yang terbesar, dan tidak ada kekuatan kecuali di dalam Allah, Subhanallah dan Segala puji bagi-Nya, Segala puji bagi Allah yang Maha Besar, tidak ada tuhan selain Allah saja, Orang yang beriman harus menyebutkan banyak hal dan menjaga waktu tetap hidup. Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk bersikeras pada do'a 'dan untuk memperbanyaknya dalam sujud. Hal yang paling dekat dengan hamba Tuhannya dalam kasus ini, keadaan penghinaan dan kepatuhan dan pembiasan. Penulis disini meneliti hadits dalam aspek matan maupun sanad. Manfaat dan tujuan penelitian (mentakhrij) untuk mengetahui rangkaian antara sanad dan matan, letak hadis, serta sumber yang akan diriwayatkan untuk kemudian di teliti kualitas hadistnya. Sekaligus untuk membedakan hadist yang shahih dan dhoif. Untuk melakukan penelitian dalam membedakan antara hadist shahih dan dhoif terdapat ketentuannya yaitu: 1. Mengentahui asal-usul dan seluruh riwayat hadist. 2. Tidak mengandung unsur syazz dan illat. 3. Sanad hadist terus bersambung dari awal sampai akhir. 4. Perawi bersifat adil, cermat dan terpercaya.

Beberapa metode dalam ilmu takhrij hadist. Pertama, berdasarkan awal dari isi hadist. Kedua, berdasarkan huruf awal kata dasar pada lafal matan hadist. Ketiga, menggunakan perawi paling atas. Keempat, berdasarkan tema pada topik hadist yang akan di bahas. Kelima, Cara penelusuran dilakukan misal pada hadist mutawatir, qudsi, mursal, dan maudu. Di sini penulis menggunakan metode pertama, yaitu berdasarkan isi hadits. Penulis menggunakan aplikasi HaditsSoft untuk melihat arti dan periwayatan Hadits-nya.

Gambar 1. Tampilan Aplikasi HaditsSoft

1. Hadits Pokok َ ‫أ َ ْخ َب َرنَا أَبُو‬ ُ ‫ َحدَّثَنَا أَبُو َع ِلي ٍ ُم َح َّمد‬،‫ي‬ ُ ‫ أ َ ْخ َب َرنَا أَبُو‬،‫ي‬ ُ ‫طاه ٍِر‬ ِ ‫ع َم ُر ْبنُ َع ْب ِد ْال َع ِز‬ ُّ ‫ع َم َر ْالقَا ِس ُم ْبنُ َج ْعفَ ٍر ْال َها ِش ِم‬ ُّ ِ‫يز ْالقَاشَان‬ ،ِ‫ َوأَحْ َمدُ ْبنُ َع ْم ِرو ب ِْن الس ََّّراج‬،ٍ‫صا ِلح‬ ُ َ‫ َحدَّثَنَا أَبُو دَ ُاود‬،‫ي‬ َ ُ‫ َحدَّثَنَا أَحْ َمد ُ ْبن‬،ِ‫سلَ ْي َمانُ ْبنُ األ َ ْش َعث‬ ُّ ‫ْبنُ أَحْ َمدَ اللُّؤْ لُ ِؤ‬ ُ ‫ارةَ ب ِْن‬ ‫س َمي ِ َم ْولَى أَبِي‬ ُ ‫ َع ْن‬،ِ‫ارث‬ ُ ‫ َع ْن‬،َ‫غزَ يَّة‬ ٍ ‫ أ َ ْخبَ َرنَا ا ْبنُ َو ْه‬:‫ قَالُوا‬،َ‫سلَ َمة‬ َ ُ‫َو ُم َح َّمد ُ ْبن‬ َ ‫ع َم‬ ِ ‫ أ َ ْخبَ َرنِي َع ْمرو ْبنُ ْال َح‬،‫ب‬

ُ ‫صا ِلحٍ ذَ ْك َوانَ يُ َحد‬ َّ ‫سو َل‬ ‫ " أ َ ْق َربُ َما َي ُكونُ ْال َع ْبدُ ِم ْن َر ِب ِه َوه َُو‬:‫َّللاِ قَا َل‬ ُ ‫ أ َ َّن َر‬،َ‫ َع ْن أَ ِبي ه َُري َْرة‬،‫ِث‬ َ ُ‫ أَنَّه‬،‫َب ْك ٍر‬ َ ‫س ِم َع أ َ َبا‬ ." ‫ َفأ َ ْك ِث ُروا الدُّ َعا َء‬،ٌ‫اجد‬ َ ِ ‫س‬ Shahih Muslim 744: Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Amru bin Sawwad keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al-Harits dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar bahwasanya dia mendengar Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa.

2.2 Takhrij Riwayat Imam Bukhari َ ‫أ َ ْخبَ َرنَا أَبُو‬ ُ‫ َحدَّثَنَا أَبُو َع ِلي ٍ ُم َح َّمدُ ْبن‬،‫ي‬ ُ ‫ أ َ ْخبَ َرنَا أَبُو‬،‫ي‬ ُ ‫طاه ٍِر‬ ِ ‫ع َم ُر ْبنُ َع ْب ِد ْال َع ِز‬ ُّ ‫ع َم َر ْالقَا ِس ُم ْبنُ َج ْعفَ ٍر ْال َها ِش ِم‬ ُّ ِ‫يز ْالقَاشَان‬ ُ‫ َو ُم َح َّمد ُ ْبن‬،ِ‫ َوأَحْ َمدُ ْبنُ َع ْم ِرو ب ِْن الس ََّّراج‬،ٍ‫صا ِلح‬ ُ َ‫ َحدَّثَنَا أَبُو دَ ُاود‬،‫ي‬ َ ُ‫ َحدَّثَنَا أَحْ َمد ُ ْبن‬،ِ‫سلَ ْي َمانُ ْبنُ األ َ ْش َعث‬ ُّ ‫أَحْ َمدَ اللُّؤْ لُ ِؤ‬ ُ ‫ارة َ ب ِْن‬ ‫س ِم َع‬ ُ ‫ َع ْن‬،ِ‫ارث‬ ُ ‫ َع ْن‬،َ‫غزَ يَّة‬ ٍ ‫ أ َ ْخبَ َرنَا ا ْبنُ َو ْه‬:‫ قَالُوا‬،َ‫سلَ َمة‬ َ ُ‫ أَنَّه‬،‫س َمي ِ َم ْولَى أَبِي بَ ْك ٍر‬ َ َ ‫ع َم‬ ِ ‫ أ َ ْخبَ َرنِي َع ْمرو ْبنُ ْال َح‬،‫ب‬ ُ ‫صا ِلحٍ ذَ ْك َوانَ يُ َحد‬ َّ ‫سو َل‬ ‫ فَأ َ ْكثِ ُروا‬،ٌ ‫اجد‬ ُ ‫ أ َ َّن َر‬،َ ‫ع ْن أَبِي ه َُري َْرة‬ َ ،‫ِث‬ َ ‫ " أ َ ْق َربُ َما َي ُكونُ ْالعَ ْبدُ ِم ْن َربِ ِه َوه َُو‬:َ‫َّللاِ قَال‬ ِ ‫س‬ َ ‫أَبَا‬ ‫الدُّ َعا َء‬ 2.3 Skema Perawi

Abdur Rahman bin shakhr

Dzakwan

Sumayya, maula Abi bakar bin Abdur Rahman bin Al harits bin Hisyam

Umarah bin Ghazziyah bin Al Harits

Amru bin Al Harits bin Yaqub

Abdullah bin Wahab bin Muslim Harun bin Ma’ruf

2.4 Al-Jahr wa Al-Ta’dil Dalam hal ini penulis selain menggunakan aplikasi HaditsSoft juga menggunakan aplikasi Gawami.

Gambar 2. Tampilan Aplikasi Gawami 1. Abdurrahman bin Shakhr Kunyah

: Abu Khuarairoh

Nasab

: Ad Dawsy Al-Yamaniy

Kalangan

: Sahabat

Negri hidup

: Madinah

Negeri wafat : Madinah Tahun wafat : 57 H Komentar ulama’ tentang perawi 1) Ibnu Hajar ‘Asqalani : Sahabat Guru: 1) Umar bin Khattab 2) Ali bin Abi Thalib 3) Abu Bakar 4) Fatimah binti Rasulullah 5) Salman Al-Farisi

Murid: 1) Abu Amin As Syami 2) Abu Ishaq Mauliyati Hasyim 3) Abu Bakar bin Umar Al-Anshari

2. Dzakwan Kunyah : Abu Saleh Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan Negeri hidup : Madinah Negeri wafat : Madinah Tahun wafat : 101H Komentar Ulama' tentang perawi : 1) Abu Zur’ah : Mustaqiimul Hadits 2) Muhammad bin Sa’d : Tsiqah banyak haditsnya 3) As saaji : Tsiqah Shaduuq 4) Al ‘Ajli : Tsiqah 5) Ibnu Hibban : Disebutkan dalam ats Tsiqah 6) Ibnu Hajjar Al Assqalani : Tsiqah Tsabat 7) Adz Dzahabi : Termasuk dari imam – imam Tsiqah Guru : 1) Abu Hurairah 2) Abi Darda’ 3) Abi Sa’id Al Khudri 4) Jabir 5) Ibnu Umar 6) Ibnu Abbas 7) Mu’awiyyah 8) Aisyah RA

9) Ummu Habibah, dll Murid: 1) Anaknya Suhail 2) Sholeh 3) Abdullah 4) A’Masy 5) Raja’ bin Hayah

3. Sumayya, maula Abi bakar bin Abdur Rahman bin Al harits bin Hisyam Kunyah : Abu Abdullah Nasab : Al Makhzumy Kalangan : Tabi'in (tidak jumpa sahabat) Negeri hidup : Madinah Negeri wafat : Quba’ Tahun wafat : 130H Komentar Ulama' tentang perawi : 1) Ibnu Hibban : Disebutkan dalam ats – Tsiqah 2) Ahmad bin Hambali : tsiqah 3) Abu Hatim : Tsiqah 4) An Nasa’i : Tsiqah 5) Ibnu Hajjar ats – Qolaani : Tsiqah 6) Adz Dzahabi : Tsiqah

Guru: 1) Abu Bakar bin Umar al-Anshari 2) Abi bin Ka’ab Al-Anshari Murid: 1) Ibrahim bin Abdullah Al-Makhzumi

2) Muhammad bin Umar bin Abi Salamah

4. Umarah bin Ghazziyah bin Al Harits Nasab : Al Maziniy Al Anshariy Kalangan : Tabi’in (tidak jumpa sahabat) Negeri hidup : Madinah Negeri Wafat : Tahun wafat : 140 H Komentar Ulama' tentang perawi 1) Ahmad bin Hambal : Tsiqah 2) Abu Zur’ah : Tsiqah 3) Yahya bin Ma’in : Shalih 4) Abu Hatim : Shaduuq 5) An Nasa’i : Laisa bihi Ba’s 6) Ad Daruquthni : Tsiqah 7) Adz Dzahabi : Tidak Menyebutkan 8) Ibnu Hajjar : La Ba’sa Bih 9) Ibnu Hibban : Disebutkan dalam Ats Tsiqah 10) Al ‘Uqaili : disebutkan dalam Adl Dluafa 11) Al ‘Ajli : Tsiqah Guru : 1) Ibrahim bin Abdullah Al-Makhzumi 2) Ismail bin Muhammad Azzuhri Murid : 1) Ahmad bin Yunus At-Tamimi 2) Ismail bin Ibrahim Al-Quraisy 3) Sa’id bin Abi Sa’id Al-Anshari

5. Amru bin Al Harits bin Yaqub Kunyah : Abu Umayyah Nasab : Al-Anshariy Kalangan : Tabi'ut tabi'in kalangan tua Negeri hidup : Maru Negeri wafat : Tahun wafat : 149 H Komentar Ulama' tentang perawi : 1) Yahya bin Ma'in : Tsiqah 2) Al-Ajli : Tsiqah 3) Abu Zur’ah : Tsiqah 4) An Na sa’ i : Tsiqah 5) Ibnu Hibban : disebutkan dalam Tsiqah 6) Ibnu Hajar Al Asqalani : Tiqoh Faqih Hafid Guru : 1)

Annas bin Malik bin al-Anshari

2)

Sa’id bin Abi Sa’id Al-Anshari

Murid : 1) Ahmad bin Abi Bakar Al-Farisi 2) Ahmad bin Umar Al-Farisi 3) Al-Walid bin Muslim Al-Farisi

6. Abdullah bin Wahab bin Muslim Kunyah : Abu Muhammad

Nasab : Al-Quraisy Kalangan : Tabi'ut thabi'in kalangan biasa Negeri hidup : Maru Negeri wafat : Maru Tahun wafat : 197 H Komentar Ulama' tentang perawi : 1) Yahya bin Ma'in : Tsiqah 2) Al-Ajli : Tsiqah 3) An Nasa’i : La Ba’sa Bih 4) Ibnu Hajjar : Tsiqoh Hafid 5) Adz Dzahabi : Salah satu ahli ilmu Guru : 1) Al-Walid bin Muslim Al-Farisi 2) Sulaiman bin Bilal Al-Quraisy Murid : 1) Muhammad bin Ismail Al-Bukhari 2) Ahmad bin ‘Isa Ar-Razi 7. Harun bin Ma’ruf Kunyah : Abu ‘Alli Laqob : Al khazzaz Nasab : Al Marwaziy Kalangan : Tabi’ul atba’ kalangan tua Negeri Hidup : Baghdad Negeri wafat : Baghdad Tahun Wafat : 231 H Komentar Ulama Tentang Para Perawi:

1) Yahya bin Ma'in : Tsiqah 2) Al-Ajli : Tsiqah 3) Abu Zur’ah : Tsiqah 4) Abu Hatim : Tsiqoh 5) Ibnu Qani : Tsiqah Tsabat 6) Ibnu Hajjar Al Asqalani : Tsiqah 7) Adz Dzahabi : Tsiqah

2.5 Analisis Hadis  Kualitas Sanad Menurut pendapat para ulama yang telah meneliti sanad hadist yaitu Ibnu Hibban dan Ahmad bin Hambal, yang berpendapat bahwa sebagian besar perawinya ‫( ثقة‬Perawi yang mempunyai sifat `adil dan kuat hafalannya). Juga terdapat perawi yang ‫(صدوق‬Perawi yang jujur terhadap apa yang diberitakan) yaitu Muhammad bin Basyar. Dan ‫(ثقة حافظ‬Perawi yang mempunyai kredibilitas yang tinggi, yang terkumpul pada dirinya sifat adil dan hafalannya sangat kuat) terutama Umar bin Khattab yang brerada sebagai sahabat nabi dalam menyampaikan Hadist juga sebagai al-faruq julukan bagi Umar bin Khattab. Namun Tsiqah ini hanya pada tingkat tiga yaitu Hafidz. Secara Kualitas dan Kuantitas termasuk Shahih.  Kualitas Matan Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Amru bin Sawwad keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al-Harits dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar bahwasanya dia mendengar Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Mempelajari Hadist melalui Aplikasi sangat penting karena tuntutan zaman juga menghadapi pengembangan ilmu secara modern. Kita harrus memahami isi hadist seperti membahas niat dari para perawi maupun ulama kritikus supaya mengentahui kualitas dan kuantitas Hadist dengan mudah karena juga tidak terlepas dari Al-qur’an sebagai pedoman hidup yang saling melengkapi. Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.

DAFTAR PUSTAKA http://pusatalquran.org/2017/05/16/riyadhus-shalihin-bab-244-keutamaan-dzikir-dananjuran-mengerjakannya/ Aplikasi Gawami Al-Kalem Aplikasi HaditsSoft

Related Documents

Hadits
April 2020 41
Hadits
April 2020 37
Penelitian
October 2019 73
Penelitian
December 2019 75

More Documents from ""