FAKTOR RISIKO Salah satu area risiko yang menarik banyak perhatian di zaman ini adalah faktor risiko pada penyebab penyakit, ketidakmampuan, cedera, kondisi, gangguan, dan kematian. Fokus pada faktor risiko adalah penting karena fokus tersebut akan menunjukkan arah intervensi, pendidikan, kesehatan, promosi kesehatan, pencegahan, dan perlindungan kesehatan. Setiap orang sudah diharapkan kepada risiko sakit dan risiko kematian. Risiko dapat diartikan sebagai suatu derajat ketidakpastian (probabilitas) terjadinya suatu penyakit. Cedera, kondisi, kematian atau kejadian terkait lainnya yang mungkin menimbulkan hasil yang merugikan dan dapat mempengaruhi status kesehatan suatu populasi yang mempunyai kebiasaan negatif. Ketidakpastian adalah orang yang mempunyai risiko belum tentu akan terkena, tetapi sebaliknya orang yang tidak mempunyai risiko akan menderita. Besarnya risiko untuk terkena suatu penyakit dapat dihitung dan dibandingkan dengan cara menghitung incidence pada kelompok yang tidak terpapar. Perhitungan ini dapat diperoleh pada penelitian prospektif (observasional atau intervensional) dan retrospektif (perkiraan).
Sejarah
Adanya penelitian Framingham sebagai tiang sejarah perkembangan epidemiologi penyakit tidak menular seperti : Penelitian yang dilakukan terhadap penyakit cardiovaskular di negara bagian Masschusetts USA, jumlah penduduk 30.000 jiwa ( yang diteliti 2.336 laki-laki dan 2.873 perempuan kulit putih) Penelitian tentang penggunaan obat (thalidomide yang diedarkan tahun 1958 di inggris) Akibat konsumsi obat tersebut mengakibatkan cacat pada bayi baru lahir (hypoplastic atau aplastic limb defeormitas, phocomelia) Penelusuran terhadap kelahiran menunjukkan kecenderungan cacat pada bayi di jerman barat pada tahun : 1859 (10 bayi), 1960 (26 bayi), 1961 (477 bayi).
Manfaat identifikasi faktor risiko 1. Prediksi, meramal kejadia penyakit, misalnya, perokok berat mempunyai risiko 10 kali untuk menderita kanker paru dibandingkan yang tidak perokok. 2. Penyebab, kejelasan atau beratnya faktor risiko. 3. Diagnosis, membantu proses diahnosis. 4. Prevensi satu faktor risiko sebagai penyebab pengulangan dapat dipakai untuk pencegahan.
Pengertian faktor risiko Faktor risiko adalah perilaku atau pajanan yang berhubungan dengan peningkatan risiko terhadap penyakit, cedera, kondisi, atau ketidakmampuan yang dapat dialami di kemudian hari.
Berdasarkan tingkat individu faktor risiko adalah : 1) Faktor risiko yang berasal dari dalam diri organisme, disebut sebagai faktor risiko intrinsik. o Faktor risiko ini berupa tingkat septibilitas individu terhadap suatu penyakit. o Individu yang suseptibel adalah individu yang lebih mudah terjangkit penyakit. o Dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan Contohnya: o o o o
Faktor genetik, suseptibilitas terhadap penyakit TB paru, Ras Negroid> Ras Kaukasoid Faktor jenis kelamindan umur. Faktor anatomi / faali → mukosa atau kulit Faktor Nutrisi, malnutrisi tingkatan suseptibilitas, over weight tingkatan risiko terserang serebrovaskular.
2) Faktor risiko yang bersal dari luar organisme, disebut sebagai faktor risiko ekstrinsik. o Faktor-faktor lingkungan yang memudahkan individu terjangkit suatu penyakit. o Berupa keadaan fisik,biologik, dan sosial. o Mekanisme faktor ekstrinsik mempengaruhi timbulnya penyakit. o Mengkaitkan suseptibilitas individu o Mempengaruhi atau merupakan exposure agen penyakit. Berdasrkan dapat diubah atau tidak , faktor risiko adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Unchangeable Risk Factors ( misalnya : umur, genetik ) Changeable Risk Factors ( kebiasaan, pola hidup) Suspected Risk Factors ( masih dicurigai ) misalnya : rokok dan kanker rahim. Established Risk Factors (sudah terbukti secara alamiah) misalnya : rokok dan kanker paru. Well Documented Risk Factors ( faktor risiko didokumentasi) Less wel Documented (kurang terdokumentasi) Strong Risk Factors (Faktor Risiko kuat) Weak Risk Factors (Faktor Risiko lemah)
Pengukuran Risiko Suatu ukuran untuk mengetahui / menaksir berapa besar risiko terkena suatu penyakit yang harus dihadapi kelompok / populasi terpapar dibandingkan dengan kelompok / populasi tidak terpapar. Ukuran risiko disebut sebagai ukuran asosiasi antara paparan dan penyakit juga disebut ukuran efek. Ada dua ukuran risiko yaitu : 1) Ukuran Rasio - Ukuran rasio : suatu ukuran yang dapat memberi petunjuk dalam mengetahui berapa kali lebih besar risiko yang dihadapi populasi terpapar dibandingkan populasi tidak terpapar.
-
-
-
Risiko relatif (RR)= Kumulatif Incidence Ratio (CIR) adalah ukuran yang menunjukkan berapa kali (lebih besar atau lebih kecil) risiko mengalami penyakit pada kelompok yang terpapar dibandingkan pada kelompok tidak terpapar. Ratio laju insiden (IDR) adalah ukuran yang menunjukkan berapa kali (bisa lebih cepat atau lebih lambat terkena sakit) pada kelompok yang terpapar dibandingkan pada kelompok yang tidak terpapar. Odds Ratio (OR) Yang dimaksud dengan odds ratio (OR) / rasio odds adalah kemungkinan paparan faktor risiko pada kelompok kasus dengan kemungkinan paparan faktor risiko pada kelompok kontrol. Peluang terpajandan risiko terkena suatupenyakit dapat ditentukan dengan odds ratio. Artinya berapa kalikah faktor risiko menyebabkan penyakit bagi kelompok terpapar dibandangkan dengan kelompok yang tidak terpapar. OR= {A/(A+B) : B/(A+B)}/{C/(C+D) : D/(C+D)} = A/B: C/D =AD/BC
2) Ukuran Beda Ukuran beda atau juga bisa disebut attributable risk adalah suatu ukuran yang dapat memberi petunjuk dalam mengetahui berapa besar beda risiko yang dihadapi populasi terpapar dibandingkan populasi tidak terpapar. Attributable risk dapat dihitung dengan cara mengurangi angka insidence (atau angka kematian) penyakit pada individu yang tidak terpajan dari individu yang terpajan. Attributable risk adalah risiko perorangan atau selisih /perbedaan risiko. Ukurannya adalah : - Beda risiko (Risk Different = RD ) Menggunakan data insidence kumulatif. - Beda laju insiden (insidence Dencity Different = IDD) menggunakan data laju insiden
Outcome (hasil akhir dapat disajikan dalam tabel 2x2 seperti berikut :
Lama paparan
RR= a/a+b ‾‾‾‾‾‾‾‾‾ c/c+d
+ -
Efek + a e
b d
a+b e+d
RA= a
c
‾‾‾‾‾ - ‾‾‾‾ a+b
c+d
ada 4 sub kelompok : a. b. c. d.
Subjek dengan faktor risiko + & efek + Subjek dengan faktor risiko + & efek Subjek dengan faktor risiko + & efek + Subjek dengan faktor risiko - & efek -
Interpretasi hasil = case control study RR= 1→ faktor risiko bersifat netral; risiko kelompok terpapar sama dnegan kelompok tidak terpapar. RR> 1→ Confident Interval (CI) > 1 → faktor risiko menyebabkan sakit. RR< 1→ Confidence Interval (CI) < 1 → faktor risiko mencegah sakit. Contoh faktor risiko : o o o o o o o o o
Merokok Minum alkohol Diet makanan Gaya hidup Kegemukan Radiasi Perilaku seksual Obat-obatan Dan lain-lain