MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(Perternakan Dalam Perspektif Al-Quran)
MAKASSAR 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perternakan Dalam Persepsif AlQuran” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Pendidikan Agama”. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami pentingnya perternakan dalam Al-Quran secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu HJ.NUR ASIAH,S.Ag.,M.Ag. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama atas bimbingan dan pengarahannya selama k ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan pada intinya untuk
kekurangan agar dimasa yang akan dating lebih baik lagi.
memperbaiki kekurangan-
DAFTAR ISI SAMPUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAAN A. Pandangan Al-Quran terhadap Perternakan B. HUKUM Memelihara Kucing Burung dan Anjing Dalam Pandangan Islam
C. Manfaat Limbah Ternak Dan Mikroorganisme Dalam Al-Quran BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu perternakan
dalam Al-Quran
adalah pedoman hidup
bagi Semua ummat islam. Al Quran
segalah sesuatu yang baik secara duniawi dan akhiirat.
Apalagi ilmu pengetahuan telah di catat dalam kitab suci umat islam ini secara lengkap.Oleh karena itu kualitas
manusia
begitu besar peran hewan ternak dalam s
menjamin
dan selai itu hewan juga dapat di manfaatkan dalam acara
keagama, contohnya ketika pelaksanaan ibadah Kurban. Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia. Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi. Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan. Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah
sistem
peternakan
yang
berwawasan
ekologis,
ekonomis,
dan
berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pandanan islam dalam peternakan. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana pandangan Al-QuranTerhadap Perternakan? 2. Apa Hukum Memelihara Kucing Burung dan Anjing Dalam Pandangan Islam?
3. Apa Saja Manfaat Limbah Ternak Dan Mikroorganisme Dalam AlQuran? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pandangan Al- Quran terhadap perternakan 2. Untuk mengetahui lebih mendalam Hukum memelihara Hewan Ternak 3. Untuk mengetahui lebih mendalam manfaat limbah dan Mikrioorganisme dalam Al-Quran
BAB II PEMBAHASAAN
Ilmu Peternakan dalam Al Quran-Bagi seluruh umat Islam, Al Quran adalah pedoman hidup yang berisi segala hal baik itu secara duniawi maupun akhirat. Apa lagi ilmu pengetahuan, bahkan semua jenis ilmu pengetahuan telah tercatat di dalam kitab suci umat islam ini secara lengkap . dan Salah satu ilmu pengetahuan yang akan kita bahas adalah Ilmu Peternakan Dalam Al Quran
Artinya: “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada di dalam perutnya,dan (juga) pada binatang itu terdapat manfaat yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya kamu makan”. (QS. Al Mukminun: 21)
Mahasuci Allah yang telah menciptakan beraneka ragam hewan ternak yang sangat bermanfaat bagi umat manusia. Jikalau kita perhatikan isi kandungan ayat di atas surat Al Mukminuun ayat 21 dapat kita lihat sungguh betapa pentingnya peran hewan ternak dalam kehidupan manusia. banyak sekali produk utama dari hewan ternak yang diantaranya susu, daging, telur dan madu itu merupakan bahan pangan hewani yang memiliki nilai gizi tinggi dan paling dibutuhkan manusia untuk hidup sehat. Selain itu, ternak juga merupakan sumber pendapatan sehari hari, sebagai tabungan hidup, untuk tenaga kerja membajakan lahanpertanian , alat transportasi pengankut, penghasil biogas, pupuk organik dan bisa juga dijadikan sebagai hewan
kesayangan.oleh karena itu begitu besar peran hewan ternak dalam menjamin kualitas hidup manusia. dan Selain itu,hewan ternak juga dapat dimanfaatkan dalam acara keagamaan, contoh ketika pelaksanaan ibadah qurban ketika Idul adha, menunaikan ibadah zakat hewan ternak dan sebagai dam pada saat melakukan ibadah haji.
Ilmu Peternakan Dalam Al Quran Banyak ayat ayat dalam Al Quran yang menyinggung masalah peternakan bahkan tidak sedikit pula nama surat di Al Quran yang berarti hewan ternak yang di antaranya “An Nahl yang artinya ternak lebah”, Al AN‟am/hewan ternak, Al Baqarah/sapi betina, contoh surat di dalamnya menyinggung tentang petrnakan Allah mengingatkan umat manusia lewat QS Al-Anaam bahwa hewan adalah komunitas yang sama seperti manusia. Manusia perlu menhormati keberadaan hewan layaknya
kelompok
manusia
itu
sendiri.
Hewan juga memiliki keluarga, memiliki kebutuhan dan keinginan, memiliki bahasa dan tradisi sendiri, dan pada akhirnya semua makhluk hidup bernyawa akan kembali pada Yang Maha Kuasa suatu hari nanti. Ada lebih dari 200 ayat dalam Alquran yang bercerita tentang hewan dan enam bab diberi nama hewan, misalnya Al-Baqarah (Sapi Betina), Al-Anaam (Hewan Ternak), An-Nahl (Lebah), Al-Naml (Semut),
Al-Ankabut
(Laba-Laba),
dan
Al-Fil
(Gajah).
Alquran membahas mendalam tentang hewan ternak, seperti kuda, unta, sapi, domba, kambing, keledai, dan anjing.
"Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan," (QSAn-Nahl5).
"Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan," (QSAn-Nahl6).
"Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang," (QSAn-Nahl7).
"dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya."(QSAn-Nahl8).
Hewan dianggap sebagai hadiah untuk manusia, dipuji karena keindahan dan manfaat yang mereka berikan. Islam dalam hal ini telah menetapkan kebaikan dan rahmat
kepada
hewan
sebagai salah
satu
bentuk
permata
berharga sejak
penciptaannya.
Kuda juga unta juga dipuji Allah karena keduanya bisa bertahan di medan berat. “Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan," (QS
Al-Ghasyiah18).
Salah satu firman Allah paling menonjol menceritakan seekor unta betina yang matinya dianiaya sehingga menyebabkan kehancuran seluruh suku Tsamud pada masa itu.
"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa
azab
yang
dekat,"
(QS
Hud
64).
Kisah Nabi Saleh dan Suku Tsamud yang sombong ini menjadi pelajaran untuk manusia. Suku Tsamud yang menyembah berhala meminta bukti kenabian Nabi Saleh yang dijawab Allah dengan mendatangkan kepada mereka seekor unta betina yang unik, putih, cantik, dan bersih, serta keluar dari celah batu. Kaum Tsamud memperoleh manfaat dari unta tersebut, mulai dari air susunya yang diolah menjadi
keju,
mentega,
dan
minyak
Nabi Saleh kemudian meminta kaum Tsamud untuk tidak menyakiti unta tersebut atau mencegahnya makan dan minum. Jika perintah tersebut dilanggar, Allah akan menurunkan siksa. Kaum Tsamud sayangnya melanggar dan membunuh unta tersebut.
Allah
pun
menurunkan
azab
untuk
mereka.
Ayat lainnya mengingatkan umat Islam supaya berperilaku baik dan Allah menggunakan
keledai sebagai perumpamaannya.
Meski keledai dipuji karena
tenaganya, namun Allah berfirman dalam QS Luqman ayat 19.
"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai," (QS Luqman 19).
Menjadi peternak, Bukanlah Profesi Hina tapi sunnah dalam beberapa riwayat di jelaskan tentang berternak yang di antaranya :
Beternak kambing
Dari Ummu Hani, ia berkata: “Nabi saw. bersabda: „Hendaklah kalian mengambil kambing untuk dipelihara. karena kambing-kambing ini pagi hari pergi dengan membawa kebaikan dan sore hari pulang dengan membawa kebaikan.‟” (HR. Ahmad)
Penjelasan: Rasulullah saw. menjelaskan manfaat dari beternak kambing, yaitu pada pagi
hari kambing dapat
diperah susunya. Jika belum mengeluarkan air susu, kotoran
kambing dapat memberi manfaat bagi manusia, di antaranya menjadi pupuk tanaman. Oleh karena itu, pada pagi hari sebelum kambing digiring ke tempat penggembalaan biasanya air susunya diperah oleh pemiliknya. Pada waktu sore setelah pulang dari merumput, biasanya kambing-kambing ini teteknya membesar kembali karena setelah merumput seharian air susunya penuh kembali. Tetek yang penuh susu ini menguntungkan pemiliknya atau pengusahanya. Jadi, beternak kambing akan memberi keuntungan pagi dan sore. Keuntungan tersebut akan semakiin bertambah bila kambing-kambing ini telah beranak yang dengan sendirinya akan mengeluarkan air susu pagi dan sore hari. Selain itu, daging dan kotorannya pun dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Beternak sapi dan unta
ٍَار ِبي ٍ َو ِإ ٌَّ نَكُ ْى فِي األَْعَ ِاو نَ ِعب َْر ة ً َُ سْقِيكُ ْى ِي ًَّا فِي بُطُىَِ ِّ ِي ٍْ بَي ٍِْ فَ ْر ً ِث َودَ ٍو نَبًَُا خَان ِ َّصا سَائِغًا نِه ش “Wa-inna lakum fiil an‟aami la‟ibratan nusqiikum mimmaa fii buthuunihi min baini fartsin wadamin labanan khaalishan saa-ighan li-sysyaaribiin. “Sungguh pada hewan ternak benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian. Kami memberi minum kalian dari air susu yang bersih dalam perutnya yang ada di antara tahi dan darah yang mudah ditelan oleh orang-orang yang meminumnya.” (QS. An-Nahl (16) : 66)
Penjelasan: Ayat di atas menerangkan bahwa di antara hewan-hewan ciptaan Allah ada hewan yang dapat diternakkan oleh manusia untuk diambil air susunya. Hewanhewan jenis ini antara lain adalah sapi dan unta. Sudah sangat dimaklumi oleh manusia manfaat susu sapi atau unta bagi kehidupan manusia.
Ayat ini memberikan bimbingan kepada manusia untuk memperternakkan sapi atau unta agar dapat dijadikakan bahan kehidupan manusia sehari-hari. Selain untuk bahan minuman, sapi dan unta mempunyai manfaat lain bagi manusia antara lain dagingnya untuk dimakan, kulitnya untuk pakaian, dan bulunya dapat dijadikan bahan pembuat kain. Karena manfaatnya yang bermacam-macam bagi kepentingan manusia, maka Islam menganjurkan dan membenarkan manusia beternak sapi atau unta agar susunya dapat dimanfaatkan oleh manusia dan menjadi salah satu produk yang memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Beternak Kuda Dari Sauwadah bin Rabi‟,
Nabi saw.
bersabda: “Hendaklah engkau
(Sauwadah) memelihara kuda karena di ubun-ubunnya terdapat barakah dan kebaikannya ada sampai hari kiamat.” (HR. Thabarani dan Dhiyauddin AlMuqaddasi)
Penjelasan: Kuda sebagai hewan yang memiliki kelebihan dari hewan-hewan lain telah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur‟an, antara lain Ali Imran ayat 14, Al-Anfaal ayat 60, An-Nahl ayat 8, dan AlHasyr ayat 6. Fungsi kuda disebutkan pada ayat-ayat tersebut antara lain sebagai kendaraan penyerbu musuh dalam medan perang, pengangkut barang-barang yang tak sanggup dilakukan oleh manusia sendiri, dan sebagai hewan peliharaan yang dibanggakan. Karena fungsi kuda yang bermacam-macam bagi kepentingan hidup manusia, beternak kuda merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh Islam. Orang yang beternak kuda akan mendapatkan keuntungan-keuntungan yang banyak sebagaimana disebutkan pada ayat tersebut. Ia akan memperoleh manfaat darinya, karena di antaranya kuda dapat mengangkut barang yang sulit diangkut oleh manusia sendiri ke tempat yang sulit dijangkau oleh manusia dan dapat diperjualbelikan sebagai hewan
piaraan yang dibanggakan. Dengan langkah tersebut, ia telah melakukan usaha yang baik.
Beternak Unggas “dan tidak seekor hewan melata pun yang ada di atas bumi, juga burung-
burung terbang dengan kedua sayapnya melainkan mereka itu adalah umat sema¬cam kalian juga. Kami tidak akan meninggalkan sedikit pun dalam kitab ini (Al-Qur‟an), kemudian mereka akan dikembalikan kepada Tuhan mereka.” (QS. Al-An„aam (6): 38 QS. Al-Waqiah (56): 21 “dan daging burung termasuk makanan yang mereka sukai.” (QS. Al-Waqiah (56): 21)
Penjelasan: Ayat pertama menyebutkan bahwa setiap makhluk yang ada di muka bumi ini, termasuk makhluk jenis burung, adalah ciptaan Allah seperti halnya manusia. Hewanhewan jenis burung ini mendapatkan rezeki dari Allah dan Allah telah menetapkan taqdirnya seperti halnya manusia memiliki taqdirnya masing-masing. Ayat kedua menerangkan bahwa manusia mempu¬nyai kesukaan memakan daging burung. Ayat-ayat tersebut juga mengisyaratkan bahwa hewan jenis burung atau unggas
dapat
dijadikan
sebagai hewan yang dipeternakkan atau diusahakan
peternakannya. Hewan-hewan makhluk Allah ini dapat dikembangbiakkan untuk kepentingan manusia.Oleh karena itu,
berwiraswasta dalam bidang peternakan
unggas merupakan usaha yang dibenarkan oleh Islam.
Pemerah susu
“Sungguh bagi kalian terdapat pelajaran yang berharga pada hewan ternak. Kami memberi kalian susu yang ada di perutnya dan pada hewan ternak ada banyak sekali manfaat bagi kalian dan kalian juga makan daging dari hewan ternak itu.” (QS. AlMukminun (23): 21)
Penjelasan: Ayat tersebut menjelaskan bahwa susu yang ada pada tetek hewan ternak yang berasal dari sari-sari makanan yang ada dalam perut hewan tersebut menjadi minuman yang baik bagi manusia. Hal ini menun¬jukkan bahwa usaha peternakan dengan menjadikan air susunya sebagai produk untuk dijual merupakan usaha wiraswasta yang dapat dilakukan oleh segenap manusia. Usaha seperti ini dibenarkan oleh Islam, sebab susu hewan ternak dihalalkan untuk diminum oleh manusia.
HUKUM MEMELIHARA KUCING, BURUNG, ANJING DAN SELAINNYA DALAM PANDANGAN ISLAM
Hukum memelihara binatang pada dasarnya BOLEH namun dengan beberapa syarat, diantaranya: 1) Binatang yg dipelihara itu bukan babi dan Anjing. Karena ia kotor (najis) dan haram dikonsumsi dan diperjualbelikan, kecuali jika tujuan memelihara anjing adalah utk berburu atau penjaga ladang atau hewan ternak, maka ini hukumnya boleh. Hal ini berdasarkan firman Allah yg artinya: “dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang-binatang buas yang telah kamu ajarkan dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya”. (QS. Al-Maidah: 4) Dan berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
َ يرا ٌا ِ صيْدٍ أَ ْو َي َ َاشيَ ٍت ََق َ ْ َو ٌِ اقْتََُى َكهْبًا إِالَّ َكه.ّيتفق عهي ِ ط َ ِص ِي ٍْ أَ ْج ِر ِِ كُمَّ يَ ْى ٍو ق َ ب
“Barang siapa memelihara anjing selain anjing berburu atau penjaga hewan ternak, maka pahalanya akan berkurang setiap hari sebesar dua qirath (1 qirath sebesar gunung uhud).” (HR. Bukhari no.2322 dan Muslim no.1571-1575). Adapun jika tujuan memelihara anjing hanya sebagai hobi atau kebanggaan saja, maka hukumnya HARAM karena hal itu termasuk perbuatan tasyabbuh (meniru-niru) thdp kebiasaan orang2 non muslim yg tlh diharamkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam di dlm hadits yg shohih, beliau bersabda:
َي ٍْ ت َشَبََّّ ِبقَ ْى ٍو فَ ُه َى ِيُْ ُه ْى ”Barangsiapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka ia termasuk dari mereka.” (HR. Abu Daud no.4031, Ahmad II/50 no.92 dengan tambahan padanya, ath-Thabrani dalam Ausath no. 8327, dan derajat hadits ini Hasan. Lihat: Fathul Bari X/271, Majma‟ Zawaid X/271, Faidhul Qadir VI/104-105). 2) Harus memberikan makan n minum kpd binatang piaraan tsb, serta tidak menyakiti atau menyiksanya dlm bentuk apapun. Hal ini berdasarkan hadits shohih yg diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi Shallallahu „alaihi w asallam bersabda: “Dakholat imro‟atun an-naaro Li hirrotin habasatha, La Hiya ath‟amatha wa La hiya tarokatha ta‟kulu min khosyaasyil ardhi.” Artinya: “Seorang wanita masuk Neraka karena seekor
kucing
yang
disekapnya.
Dia
tidak
memberinya
makan
dan
tidak
membiarkannya makan serangga bumi.” (HR. Bukhari) Di dalam riwayat lain, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda (yg artinya): “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia kurung sampai mati. Dia
masuk Neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan dan minum sewaktu menyekapnya. Dia tidak pula membiarkannya makan serangga bumi.” (HR. Bukhari) 3) Tidak boleh memperjual belikan binatang piaraan tsb Jika ia trmsuk binatang yg haram dimakan spt kucing, anjing, babi, ular, kodok, dll. Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini: عٍ أبي انسبير قال سأنت: جابرا عٍ ثًٍ انكهب وانسُىر؟ قال: زجر انُبي عٍ ذنك. رواِ يسهى Abu Az-Zubair, menuturkan: Saya pernah bertanya kepada sahabat Jabir tentang hasil penjualan anjing dan kucing? Ia menjawab: “Nabi shallallahu „alaihi wasallam melarang hal itu.” (HR. Muslim). Dan diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma, ia berkata: bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang jual beli anjing dan kucing.” (HR. Abu Daud) Dan diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma, ia berkata: bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang memakan kucing dan memakan hasil penjualannya.” (HR. Baihaqi). Dan binatang apapun yg haram dikonsumsi dlm agama Islam maka haram pula hasil penjualannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
ًََُُّ َ ِإ ٌَّ هللا إِذَا َح َّر َو عَهَى قَ ْى ٍو أَكْ َم شَيءٍ َح َّر َو عَهَي ِه ْى ث “Sesungguhnya apabila Allah telah mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu, pasti Dia mengharamkan pula atas mereka hasil penjualannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan diShohihkan oleh Ibnu Hibban).
Jadi kesimpulannya, jika syarat-syarat ini terpenuhi maka hukum memelihara binatang adalah BOLEH. Akan tetapi yg perlu direnungkan pula oleh sbgian kita yg hobi memelihara binatang piaraan yg harganya dan harga makanan n perawatannya sangat mahal agar lebih peduli thdp keadaan kaum fakir n miskin dari kaum muslimin. Menginfakkan sebagian harta kekayaan kpd mereka jauh lebih besar manfaat n pahalanya daripda kpd binatang.
MANFAAT LIMBAH TERNAK DAN MIKROORGANISME DALAM ALQURAN Alam semesta dengan segalah isinya di ciptakan allah hanyak kepentingan makhluk hidup segalah sesuatu yang di ciptakan pasti mengandung manfaat. Limbah merupakan hasil sisah industry umumnya di buang tetapi tidak semua limbah itu sampah. Salah satu conto limbah
yang memberikan manfaat
merupakan
untuk makhluk hidup
limbah padat hasil mengelolahan singkong
adalah onggok. Onggok menjadi tepung tepioka.
Pemanfaatan onggok ini sejalan dengan apa yang di terapkan dalam al Quran surat al Imran ayat 191.
Artinya: “(yaitu) orang- orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka yang memikikan tentang pencita langit dan bumi( seraya berkata):” Ya Tuhan kami tidak Enggkau menciptakan dengan
ini sia sia , Maha Suci Engkau, Maka pelihara kami dari siksa neraka. “ (Qs Ali Imran 191) Ayat di atas menganfdung
penjelasan bahwa semua makhlik ciptanya tidak di
ciptakan percuma. Alah tidak menciptakan sesuatu di alam semesta ini dengan sia sia dan tidak mempunyai hikma yang mendalam dan tujauan tertentu yang akam membahagaiakan umatnya di dunia dan diakhirat. Onggok dapat di manfaatkan sebagai pakan ternak ungagas namun pemenfaatan secara tidak langsung sebagai pakan ternak uanggas sebelum cukup efektif di karenakan kandungan serat kasarnya yang tinggi serta protein kasar yang rendah. Untuk memberbaikikanduungan nutrisi onggok terutama serat kasar dan protein kasar perlu di lakukan
upaya baik secara fisik,kimia maupun biologi salah satunya dengan
fermentasi. Fermentasi merupakan
pengolahan substrat menggunakan peranan mikroba
sehingga di hasilkan produk yang di hendaki , mikroba merupakan makhluk kecil yang tidak biasa dilihat
secara langsung memalui mata
telanjang. Mikroba atau mikroorganisme
sebelum telah jelaskan dalam surat al Baqarah .
Artinya : “ Sesunggunya allah tidak segan membuat perempumaan berupa nyamuk tau lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dri Tuhan mereka tetapi mereka yang kafir mengatakan:” Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang di berinya petunjuk dan tidak ada yang di sesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik
Menjelaskan bahwa yang di maksud dengan lebih kecil di banding nyamuk ialah yang tampak kecil
di bandingkan nyamuk, misalnya mikrooraganisme, mikroorganisme
tidak bias di lihat dengan mata telanjang hanyak bias di lihat dengan bantuan mikroskop. Allah yang maha bijaksana dan maha mengetahui akan lebih mengtahui hikmah yang mengandung dalam kebaikan
penggungkapan cara ini. Bagi orang yang sudah terbiasa berbuat
sadar dan mempunyai pandangan secara seksama maka kertika mendengar
perumpamaan tersebut maka mereka justru mendapatkan suatu petunjuk dan inspirasi . Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat yunus ayat 61
Artibya:
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat
dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Ayat atas menjelaskan kepada kita bahwa segalah sesuatu yan di lakukan oleh hamba-Nya terlepas dari pengetahuan Alah meskipun hal tersebut sangat kecil melebihi benda yang kecil. Misalnya saja mikroorganisme yang tidak tampak oleh mata kita tanpa bantuan mikroskop, Allah SWT tebih mengetahui hikmah yang terkandung dari makhluk hidup
kecil tersebut yaitu meskipun
mikroorganisme sangatlah kecil tetapi juga
mendatangkan manfaat bagi makhluk hidup
bisa
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya, mempelajari ilmu perternakan dalam al- quran sangatlah penting bagi kehidupan kita karena produk utama ternak seperti daging,susu dan telur
merupakan sumber makanan yang memiliki nilai tinggi
dan jika syarat-
syarat ini terpenuhi maka hukum memelihara binatang adalah BOLEH. Akan tetapi yg perlu direnungkan pula oleh sbgian kita yg hobi memelihara binatang piaraan yg harganya dan harga makanan n perawatannya sangat mahal agar lebih peduli thdp keadaan kaum fakir n miskin dari kaum muslimin. Menginfakkan sebagian harta kekayaan kpd mereka jauh lebih besar manfaat n pahalanya daripda kpd binatang. B. Saran
Maka, sebagai genarasi muda Islam, sayang sekali jika banyak dari kita yang masih diam berpangku tangan menunggu hujan, sedangkan hujan tidak akan pernah menurunkan emas dan perak dari langit. Sekaranglah saatnya berusaha, namun jangan lupa, sebelum membuat sebuah usaha, harus tahu ilmunya terlebih dahulu. Karena berusaha tanpa ilmu hanyalah mengundang kegagalan. Oleh
karena itu, jika anda berminat dengan dunia peternakan, sekaranglah saatnya belajar bagaimana beternak hewan dan marilah kita majukan sektor peternakan. Untuk mengakhiri bahasan ini, mari kita renungkan sebuah pepatah Arab yang berbunyi: "Negeri yang kaya ternak, tidak pemah miskin, negeri yang miskin ternak, tidak pemah kaya"
DAFTAR PUSTAKA uturbaik.blogspot.co.id/2016/05/berternak-sesuai-dengan-al-quran.html http://islamwiki.blogspot.co.id/2009/10/hewanbinatang-ternak.html http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/06/14/orixew396keistimewaan-hewan-ternak-dalam-alquran http://aries20031973.blogspot.co.id/2012/09/islam-dan-ilmu-peternakan.html www.jackytaurus.com/2017/04/ayat-dan-surat-dalam-al-quran-yang.html http://abdanbaso.blogspot.co.id/2015/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html https://motivasinet.wordpress.com/2014/06/02/binatang-yang-halal-dan-haram/