MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “HAKEKAT MARTABAT DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA”
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mata kuliah pendidikan agama islam program studi teknik mesin
Oleh
ARIS NUR ENDRA (1501093) DICKY YUDHISTIRA (1501094) DONNY KRISTIANTO 1501094)
JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU 2018
A. PENGERTIAN HAKEKAT MARTABAT DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA
1.
Hakekat Manusia Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan
sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari.Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki prilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai). Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawa sadar yang tidak nampak). Behavior yang menganalisis prilaku yang Nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku
manusia
terbentuk
sebagai
hasil
proses
pembelajaran
terhadap
lingkungannya, tidak disebabkan aspek.Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi
peristiwa.
Padahal
berpikir
,
memutuskan,
menyatakan,
memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia. Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan al-nas.
Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama anaa basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan minum (al-mu’minuum : 33). Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam ya’ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-zumar : 27 walakad dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif. Dengan demikian al-quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Beberapa Definisi Manusia : a. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yg mulia. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas –
kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan. b. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi. c. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satusatuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya. d. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam. e. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam
pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah. f. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini. g. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
Potensi fisik manusia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir diberi ilmu dan memikul amanah. Sedangkan potensi ruhaniah adalah akal, gaib, dan nafsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio. Dalam Al Qur’an akal diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan pengertian. Dengan demikian di dalam Al Qur’an akal bukan hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah atau bijaksana. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hakekat manusia adalah sebagai berikut : a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. c. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. d. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati e. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas f. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. g.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Hakekat Manusia sebagai makhluk psikis menurut Imam Ghazali ada empat unsur-unsur kejiwaan yang terdiri atas: a. Qalbu. Qalbu mempunyai dua arti yaitu fisik dan metafisik. Qalu dalam arti fisik adalah jantung, berupa segumpal daging berbentuk lonjong, terletak di dalam dada sebelah kiri. Sedangkan dalam arti metafisik dinyatakan sebagai karunia Tuhan yang halus, bersifat ruhaniyah dan ketuhanan, yang mempunyai hubungan dengan jantung. Qalbu yang halus dan indah inilah hakikat kemanusiaan yang mengenal dan mengetahui segalanya, serta menjadi sasaran perintah, cela, hukuman dan tuntutan Tuhan. b. Kognisi ruh. Yang diartikan sebagai “nyawa” atau sumber hidup dan diartikan sebagai suatu yang halus dan indah dalam diri manusia yang mengetahui dan mengenal segalanya seperti halnya qalbu dalam arti metafisik.
c. Nafsu. Nafsu terbagi menjadi tiga yaitu nafsu mutmainnah yang memberi ketenangan batin,nafsu amarah yang mendorong kepada tindakan negatif, nafsu lawwamah yang menyadarkan manusia dari kesalahan hingga timbul penyesalan. Nafsu mencakup gejala ambang sadar dan yang berada di bawah ambang sadar. Sedangkan qalbu sebagai wadah dari gejala ambang sadar manusia. d. Akal. Yaitu daya pikir atau potensi intelligensi manusia yang mencakup dorongan moral untuk melakukan kebaikan dan menghindarkan dari kesalahan karena adanya kemampuan manusia untuk berpikir dan memahami persoalan.
2. Tanggung Jawab Manusia
Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan.Arti dari tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.Tanggung Jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah kewajiban menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau burukperbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
Tanggung jawab merupakan suatu kesadaran manusia akan perilakunya yang disengaja ataupun tidak disengaja. Tanggung jawab bisa juga di katakan sebagai kewajiban setiap makhluk yang hidup.Tanggung jawab merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan dan sudah ada porsinya masing-masing.Yang namanya kewajiban berarti mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalankan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang bertanggung jawab penuh atas apa yang ia lakukan. Manusia memiliki tuntutan yang sangat besar untuk bertanggung jawab mengingat ia berperan penting dalam kehidupan sosial dan dalam interaksi sosial, serta dalam kontek individual.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu : a. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan. Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan.Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukumanhukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini. b. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri. Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkankepribadian sebagai manusiapribadi. Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri. c. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga. Keluarga
merupakan
masyarakat
kecil.Tiap
anggota
keluarga
wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga,
tetapi
tanggung
jawab
juga
merupakan
kesejaterahaan
,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat. d. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat.
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya. e. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara. Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara.Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara.Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.
3.
Tujuan dan Fungsi Manusia Diciptakan
Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya sebagai : I.
Penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah : a. Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
b. Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39) ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah.
Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 ) Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Dari Abdullah bin Umar ra sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin yang akan dituntut pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. (HR. Bukhari) a.
Seorang raja atau presiden yang memimpin manusia adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan terhadap rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin atas keluarganya dan dia dimintai tanggung jawab ataskepemimpinan terhadap mereka.
b.
Seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anakanaknya, dia dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinanterhadap mereka.
Seorang hamba (pembantu rumah tangga) adalah pemimpin atas harta tuannya, dia dimintai pertanggung jawaban atasnya, ketahuilah setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai tanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. II.
Sebagai Hamba Allah Ta’ala yang mempunyai kewajiban untuk beribadah hanya kepada Allah Ta’ala, sebagaimana di nayatakan dalam surat AzZariyat 56 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
III. Tujuan amanah Dalam
pengertian
umum
amanat
ini
adalah
kesanggpan
manusia
untukmelaksanakan segala yang diperintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.Pada tujuan penciptaan manusia yang kedua ini, manusia sebagai hamba Allah yang telah diangkat sebagai khalifah di dunia, diserahi amanat untuk
dengan ikhlas beribadah dan mengabdi kepada-Nya dengan menegakkan syariat Allah di dunia. Dalam pengertian lebih khusus, ia adalah tanggungjawab setiap manusia sebagaipemimpin, dengan berusaha keras untuk menjadikan dirinya ahli dalam bidang yang iatekuni. Serang guru misalnya, dikatakan telah berusaha memenuhi amanat apabila iaterus menerus meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam bidang yang iaajarkan,sehingga ia menjadi guru yang professional, demikian pula profesi-profesi yang lain.Sehingga apabila seseorang menerima suatu amanat diluar kemampuannya dan tanpa usaha untuk menjadikan dirinya mampu untuk melaksanakannya, berarti ia telahmenyia-nyiakan amanat, dan ini akan berdampak buruk berupa kehancuran padabidang yang ia bukanlah ahli untuk menanganinya. Rasulullah saw bersabda: Dari Abi Hurairah ra berkata: Di suatu majelis saat nabi saw sedang berceramah di hadapan kaum, datang menemui beliau seorang Arab dan berkata: “Kapan saat akan terjadi ya Rasul?” Rasulullah tetap saja berceramah, sehingga sebagian kaumberpendapat sebenarnya Rasul mendengar apa yang ditanyakan oleh orang Arab itu,namun nabi tidak menyukai pertanyaannya. Sedang yang lain berpendapat Nabi tidak mendengar pertanyaan itu hingga beliau selesai dari ceramahnya.
B.
KEDUDUKAN MANUSIA DIANTARA MAKHLUK LAINNYA
Perbedaan Organisma Manusia dan Organisma Binatang. Mahluk manusia adalah mahluk yang hidup kelompok, dan mempunyai organisma yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak manusia telah berevolusi paling jauh dibandingan dengan mahluk lain. Otak manusia yang telah dikembangkan oleh bahasa, dan kemampuan akal, yaitu kemampuan untuk membentuk gagasangagasan dan konsep-konsep yang makin lama makin tajam. Walaupaun organisma manusia kalah kemampuannya dengan banyak jenis binatang berkelompok lainnya, namun manusia dengan kemampuan otaknya,
yang kita sebut akal budi itu, telah membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan organisma itu. Keseluruhan dari system-sistem itu, yaitu :
1.
sistem bahasa,
2.
sistem pengetahuan,
3.
organisasi social,
4.
sistem peralatan hidup dan teknologi,
5.
sistem mata pencaharian,
6.
sistem religi dan
7.
kesenian, adalah yang disebut kebudayaan manusia.
Kapasitas otak yang unggul yang berupa akal tadi , menyebabkan ia dapat mengembangkan system pengetahuan yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat bermacam-macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat berlindung, alat-alat transportasi dan sebagainya serta sumber-sumber energi lainnya. Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman.Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT.