TUGAS MESIN KONVERSI “MAKALAH MESIN BUBUT”
Disusun Oleh : Bau Aidul Fitra 18TPM008 Resky Alamsyah 18TPM028
JURUSAN TEKNIK PERAWATAN MESIN AKADEMI KOMUDITAS MANUFAKTUR INDUSTRI BANTAENG 2018
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “Mesin Konvensional : Mesin Bubut” ini dengan baik. Makalah ini penulis susun berdasarkan wawasan yang penulis peroleh dari literatur-literatur yang penulis baca untuk memenuhi tugas mata kuliah Mesin Konvensional. Dan semoga untuk ke depannya, makalah yang penulis buat ini dapat menambah wawasan dan memberikan banyak manfaat bagi para pembacanya. Penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan penulis dalam menyelesaikan makalah ini, maka penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karenanya, penulis selaku penyusun makalah sangat menharapkan kritik dan saran yang membangun. Wasssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bantaeng, 12 November 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 C. Tujuan ....................................................................................................... 2 D. Metode Penelitian ..................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3 A. Pengertian Mesin Bubut ............................................................................ 3 B. Prinsip Kerja Mesin Bubut........................................................................ 3 C. Jenis-Jenis Mesin Bubut ........................................................................... 4 D. Bagian-Bagian Mesin Bubut ..................................................................... 7 E. Cara Merawat Mesin Bubut ...................................................................... 14 PENUTUP ............................................................................................................ 16 A. Kesimpulan ............................................................................................... 16 B. Saran ......................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesin mempermudah pekerjaan manusia, pernyataan seperti itu tidak dapat dipungkiri lagi kebenarannya. Dimulai sejak abad ke 18 ketika revolusi Inggris dimulai dan industri-industri di dunia mulai berkembang dengan sangat pesat, dimulainya pula terciptanya mesin-mesin konvensional. Manusia menciptakan mesin berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia khususnya pekerjaan-pekerjaan teknik dan berhubungan dengan bahan teknik dan bahan metal sehingga pekerjaan dapat lebih efisien dan mempercepat waktu kerja. Salah satu mesin konvensional tersebut adalah mesin bubut. Mesin adalah kerja
mesin dengan
industri,
yang cara
keadaan
dibuat
dari
menyayat, mesin
logam,
gerakan
bubut
bubut
gunanya untuk membentuk benda
utamanya adalah berputar.Di bidang
sangat
berperan, terutama didalam industri
permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda ( grinding machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap ( shaping machine), mesin gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu
hal
yang
paling
penting
dari
sebuah
mesin adalah perawatannya.
Perawatan dilakukan untuk menjaga kondisi mesin dalam keadaanyang Sebelum
kegiatan
perawatan
dilaksanakan,
baik.
diperlukan kegiatan perencanaan
perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka didapatkan rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian Mesin Bubut ? 2. Bagaimana prinsip kerja dari mesin bubut ? 3. Apa Saja Jenis-jenis dari mesin bubut ? 4. Apa saja bagian-bagian dari mesin bubut ? 1
5. Bagaimana cara merawatan mesin bubut (konvensional) ?
C. Tujuan Berdasarkan latar belakang tersebut maka didapatkan rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Untuk Mengetahui pengertian Mesin Bubut 2. Untuk Mengetahui bagaimana prinsip kerja dari mesin bubut 3. Untuk Mengetahui apa Saja Jenis-jenis dari mesin bubut 4. Untuk Mengetahui apa saja bagian-bagian dari mesin bubut 5. Untuk Mengetahui bagaimana cara merawatan mesin bubut (konvensional)
D. Metode penulisan Metode penulisan pada makalah ini
berhubungan dengan pokok pembahasan
pada mesin bubut. Sumber data yang di bahas dalam makalah ini di ambil dari buku Buku, internet, dan sumber referensi lainya
2
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN MESIN BUBUT Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasisejajar dengansumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Gambar 2.1 (Mesin Bubut)
B. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Gambar 2.2 (Prinsip Kerja Mesin Bubut) 3
C. JENIS-JENIS MESIN BUBUT Mesin Bubut terbagi menjadi 7 Jenis, yaitu :
1. Instrument Lathe Engine (Mesin bubut Instrumen)
Gambar 2.3 (Gambar Mesin Bubut Instrument Lathe Engine)
Mesin bubut jenis ini biasanya digunakan untuk membuat suatuproduk (benda kerja) yang kecil ukuran nya, tetapi dengan tingkat kepresisian yang tinggi dan jumlah banyak (mass product )
2. Bench Engine Lathe (Mesin Bubut Meja)
Gambar 2.4 (Gambar Mesin Bubut Bench Engine Lathe)
Mesin bubut ini biasanya digunakan untuk membuat produk-produk yang lebih besar dibandingkan dengan produk instrument latheengine. Mesin bubut jenis ini dapat ditempatkan di atas bangku/meja kerja atau pun mesin yang mempunyai kaki terbuat dari baja profil dan pelat baja.
3. Standard Engine Lathe (Mesin Bubut Standar) 4
Gambar 2.5 (Gambar Mesin Bubut Standard Engine Lathe) Mesin bubut jenis ini, selain dapat memproduksi benda kerja yanglebih besar, juga lebih panjang.
4. Gap Lathe Head Engine (Mesin Bubut Celah)
Gambar 2.5 (Gambar Mesin Bubut Gap Lathe Head Engine) Mesin bubut ini selain dapat mengerjakan benda-benda kerja yangbesar, juga dengan diameter yang relatif besa, sebab bagian alas dari mesinini, yakni yang berdekatan dengan kepala tetap, dapat dilepas-lepas danakan menghasil kan celah, untuk kemudian akan di tempati oleh bendakerja berdiameter besar tersebut.
5. Turret Lathe Engine (Mesin Bubut Turret)
5
Gambar 2.5 (Gambar Mesin Bubut Turret Lathe Engine) Mesin bubut jenis ini mempunyai ekor putar tetap, dimana dapat dipasangkan 6 (enam) alat potong, sesuai dengan yang dibutuh kan. Bendakerja dijepit pada chuck (cekam ber rahang tiga), alat potongnya dapat disetel sedemikian rupa sesuai dengan yang di inginkan, misalnya:
6.
-
Membubut muka
: facing
-
Membubut rata
: turning
-
Memotong
: cutting
-
Membuat alur
: grooving
-
Mengebor
: drilling
-
Menghaluskan lubang
: reaming
Computer Numerically Control Lathe Engine-CNC Machine (Pengendalian Secara Numerik)
Gambar 2.6 (Gambar Mesin Bubut Computer Numerically Control)
6
Sebelum mesin di operasikan, lazim nya dibuatkan suatu program (software) komputer yang sesuai bentuk benda kerja yang akan dibuat.Program ini terdiri dari sederetan instruksi-instruksi yang di kodefikasidalam bentuk algoritma matematis, sehingga disebut kendali numerik. Dengan menyesuaikan kedudukan pahat terhadap benda kerja, tebalnya penyayatan, panjang yang akan dibubut, diameter yang diinginkan, dll,maka mesin jenis ini akan bekerja secara otomatis.
D. BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT Ada bagian-bagian dari mesin bubut yang perlu diketahui, diantaranya :
1. Sumbu Utama (Main Spindle) Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan lain-lain. (Gambar 2.7) adalah sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam diamana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digesergeser melalui handel/tuas untuk mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan. (Gambar 2.8) adalah jenis lain sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap (G), yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada saat pembubutan dintara dua senter. Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat dan putaran lambat.
Gambar 2.7 .(Sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck)
7
Gambar 2.8( sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap (G))
2. Meja Mesin (bed) Meja mesin bubut ( Gambar 20) berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.
Gambar 2.9 (Meja Mesin (Bed)
3. Eretan (carriage) Eretan (Gambar 21) terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan d atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak
8
operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.
Gambar 2.10 ( Eretan) 4. Kepala Lepas (tail stock) Kepala lepas sebagaimana (Gambar 22) digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan.
Gambar 2.11. (Kepala lepas (tail stock)
5. Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa Tuas pengatur kecepatan (A) pada gambar 23, digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan
9
rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).
Gambar 2.12 (Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa)
6. Pelat tabel Pelat tabel (B) pada gambar 2.13, adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pd mesin bubut yg menyatakan besaran perubahan antara hubungan rodaroda gigi di dalam kotak roda gigi ataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (headstock). Tabel ini sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan yang sesuai dengan besar kecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan yang dikerjakan.
7. Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa Tuas pembalik putaran (C) pada gambar 2.13, digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun membubut permukaan.
Gambar 2.13 (Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa) 8. Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama Plat tabel kecepatan sumbu utama (E) pada Gambar 2.14,
menunjukkan
angka-angka besaran kecepatan sumbu utama yang dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.
10
Gambar 2.14. (Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama)
9. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama Tuas pengatur kecepatan sumbu utama (Gambar 26) berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil dari perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.
Gambar 2.15 (Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama)
10. Penjepit Pahat (Tools Post) Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya ada beberapa macam diantaranya seperti ditunjukkan pada gambar 2.16. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah sekaligus sehingga dalam 11
suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang dan disetel sekaligus.
Gambar 2.16.(Penjepit Pahat (Tools Post)) 11. Eretan Atas Eretan atas sebagaimana gambar 2.17, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm.
Gambar 2.17 (Eretan Atas) 12. Keran pendingin Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja yang sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya. Hasil bubutannyapun halus.
12
Gambar 2.18 (Keran pendingin) 13. Roda Pemutar Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk menggerakkan poros kepala lepas maju ataupun mundur. Berapa panjang yang ditempuh ketika maju atau mundur dapat diukur dengan membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda pemutar tersebut. Pergerakkan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam mata bor harus dimasukkan. 14. Transporter dan Sumbu pembawa Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur dan atau pekerjaan pembubutan lainnya. Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan.
Gambar 2.19. (Transporter dan Sumbu pembawa) 15. Tuas Penghubung 13
Tuas penghubung sebagaimana digunakan untuk menghubungkan roda gigi yang terdapat pada eretan dengan poros transpoter sehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatis sepanjang alas mesin. Tuas penghubung ini mempunyai dua kedudukan. Kedudukan di atas berarti membalik arah gerak putaran (arah putaran berlawanan jarum jam) dan posisi ke bawah berarti gerak putaran searah jarum jam.
16. Eretan Lintang Eretan lintang sebagaimana ditunjukkan pada berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau arah ke depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja. Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.
E. CARA MEMELIHARA/MERAWAT MESIN BUBUT Seperti tubuh manusia, mesin pun bisa mengalami kerusakan baik ringan, sedang dan berat. Karena itu dibutuhkan suatu perawatan rutin sehingga performa dari mesin khususnya mesin bubut akan selalu dalam keadaan baik. Hingga saat ini praktek pemeliharaan cenderung dimaknai sebagai tindakan yang terkait dengan perbaikan peralatan setelah rusak. Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Tujuan pemeliharaan menjaga mesin dan peralatan terhadap kerusakan dan kegagalan mesin dalam berproduksi. Secara umum kata pemeliharaan tidak akan terlepas dengan pekerjaan memperbaiki, membongkar, atau memeriksa mesin secara saksama dan menyeluruh (Maintenance, Repair, and Overhaul- MRO). Sistem pemeliharaan sendiri mencakup pengertian memperbaiki perangkat mekanik dan atau kelistrikan yang menjadi rusak. Tujuan umum dari pemeliharaan adalah : -
Menjamin ketersedian optimum peralatan yang tepat guna memenuhi rencana kegiatan produksi dan proses produksi dapat memperoleh laba investasi secara maksimal.
-
Memperpanjang umur produktif suatu mesin pada tempat kerja bangunan dan seluruh isinya.
-
Menjamin ketersediaan seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi darurat.
-
Menjamin keselamatan semua orang yang berada dan menggunakkan sarana tersebut. 14
Disamping adanya tujuan dan keuntungan dalam perawatan/pemeliharaan mesin, ada pula kerugian yang ditimbulkan dalam pelaksanaan pemeliharaan mesin antara lain, Masih dimungkinkan adanya kegagalan dalam pelaksanaan, membutuhkan tenaga kerja yang intensif dan diperlukan tambahan alat pendukung. Selanjutnya akan di terangkan bagaimana cara perawatan mesin bubut (konvensional) yang terkadang diabaikan oleh beberapa orang sehingga mesin bubut (konvensional) tersebut menjadi cepat rusak, berikut akan di jelaskan cara perawatan mesin bubut (konvensional) yang baik : -
Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua indikator berfungsi baik.
-
Sebelum mengoperasikan mesin bubut (konvensional) ada baiknya jika operator melakukan pemanasan (running maintenance) selama ± 5 s/d 10 menit, agar semua komponen menyesuaikan gerakan dan semua pelumas yang ada di bak pelumas sudah beredar melumasi elemen-elemen mesin.
-
Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan selalu memeriksa/memberi pelumas pada elemen mesin yang bergerak.
-
Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran ,kemudian lumasi bagian-bagian yang perlu agar terbebas dari korosi yang diakibatkan oleh oksidasi.
15
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Keselamatan kerja dalam bekerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan pada saat melaksanakan suatu pekerjaan. Keselamatan kerja tersebut harus
menyangkut
aspek keselamatan
kerja
yang
terkait
dengan
manusia
(operator/pekerja), mesin, dan alat.Sehubungan dengan sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, harus diperhatikan instruksi-instruksi yang terkait dengan keselamatan kerja.
B. SARAN Hindari Hal-Hal Potensial Yang Menyebabkan Kecelakaan. -
Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik
-
Selalu gunakan kaca mata pelindung
-
Jangan menghentikan spindel dengan tangan
-
J angan bia rk an kun ci Chuck tet ap men emp e l pad a C huc
-
Lakukan perawatan mesin bubut secara berkala.
16
DAFTAR PUSTAKA -
Ngidoyono, Yatin.2010. Pemeliharaan Mekanik Industri. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sentot Wijanarka, Bernardus.2012.Teori Dasar dan Praktik Perawatan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Rarung Raksa, Ripta.2013.Mengenal dan Aplikasi Mesin Bubut Dalam Kehidupan Sehari-hari. Surabaya: Instutut Teknologi Sepuluh November http://www.pdfcoke.com/doc/62098732/Makalah-an-Perawatan-Mesin-Bubut https://www.academia.edu/5385106/Tugas-kelompok-makalah-mesin-bubut?auto=download https://www.pdfcoke.com/document/343618716/MESIN-BUBUT-pdf
17