Pendapatan Nasional Oleh : Indra Maipita.
The Circular Flow of Income and Expenditure Flow of Income (wages, salaries and profits)
Business
Households
Flow of Expenditure (consumption and investment)
The Circular Flow of Economic Activity
Flow of Income from Business to Households
Business Business
Households
Net Imports
Flow of consumption spending
Taxes
Government
Saving
Financial markets
Net capital flow
Public expenditure
Investment
Macroeconomic Tools THREE MARKETS: • Goods& services market
• Money (& assets) market • Labour market
THREE AGENTS • Private (business &
household) • Public (& central Bank) • Outside world
FOUR PRICES • P, the general level of prices of goods and
services (as well as the rate of increase of P, the rate of inflation π). • W (wage rate) • i (interest rate) • e (exchange rate)
Macroeconomics studies the decisions of the three agents, as they interact in the three markets, and the potential effects of fiscal and monetary policies on bringing about the two main goals of the discipline: • Stabilization: output is as close as possible to the economy’s natural rates (i.e. labour resource is fully utilized and inflation is stable and low). Are markets self-equilibrating? • Growth, where the long-run per-capita income increases steadily (growth theory).
PERHITUNGAN PENDAPATANNASIONAL
Pengantar Besarnya output nasional (sering disebut dengan pendapatan nasional), merupakan gambaran awal tentang: Seberapa efisien sumberdaya yang ada dalam perekonomian digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara (alat ukur yg disepakati adalah output nasional perkapita) Masalah-masalah struktural yang dihadapi suatu perekonomian
Pengantar Istilah yang sering dipakai : PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestik Product), PDB = nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam suatu periode (kurun waktu) tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada (berlokasi) dalam perekonomian tersebut.
Pengantar Pengertiannya: Produk dan jasa akhir ; barang dan jasa yang dihitung adalah barang dan jasa yang digunakan oleh pemakai terakhir. Harga pasar ; nilai output dihitung berdasarkan tingkat harga yang berlaku pada periode tersebut Faktor produksi yg berlokasi dinegera tersebut; perhitungan faktor produksi tidak mempertimbangkan asal negara.
SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN (CIRCULAR FLOW) Pembelian barang & jasa (4)
Pembelian barang & jasa
Pajak
(5)
Firm
(3)
Government (6) Pajak
Household (2)
Gaji&upah, bunga, transfer payment
(1) Gaji&upah, bunga, deviden, sewa
(8)
(7) Eksport
Foreign
Import
Konsep Penting GDP Cara pengukuran GDP
total income total output total expenditure the sum of value-added at all stages in the production of final goods
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN ASIONAL Output Approach (pendekatan poduksi) PDB adalah total produksi yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Dalam menghitungnya, perekonomian dibagi dalam beberapa sektor. Yang dihitung adalah nilai tambah (value added) nya, sehingga tidak terjadi double accounting atau multiple accounting. PDB = ∑ NT
Contoh:
Sektor Produksi Nilai Output 1. Pertenian Karet 1000 2. Pabrik Getah 1500 3. Pabrik Ban 1750 4. Perdagangan Ban 2250 Jumlah 6500
Nilai Input Nilai Tambah 0 1000 1000 500 1500 250 1750 500 4250 2250
Table - 1 GDP value in 2001 & 2002 and growth in 2002 by business sectors (Rp trillion)
Sectors
Based on current price 2001
2002
Based on constant price of 1993 2001
2002
Growth rate in 2002 (%)
1.
Agriculture, animal husbandry, forestry and fisheries
246.3
281.3
66.9
68.0
1.74
2.
Mining and quarries
191.8
191.8
38.9
39.8
2.25
3.
Manufacturing industry
362.0
402.6
109.3
113.7
4.01
4.
Electricity, gas and drinking water
21.2
29.1
7.1
7.5
6.17
5.
Building
85.3
92.4
24.3
25.3
4.11
6.
Trade, Hotel and Restaurant
234.3
258.9
66.9
69.3
3.61
7.
Transport and Communications
75.8
97.3
31.2
33.6
7.83
8.
Finance, leasing, and corporate services
91.4
105.6
28.4
30.0
5.55
9.
Services
141.4
151.0
38.8
39.6
1.98
GDP
1,449.4
1,610.0
411.7
426.7
3.66
GDP without oil and gas
1,261.4
1,421.7
379.0
393.7
3.90
Source: CBS
Table - 4 GDP by utilization based on constant prices of 1993 (Rp trillion) Types of utilization
Growth (%)
2001
2002
288.5
302.1
4.72
2. Government consumption
31.4
35.4
12.79
3. Gross permanent capital formation
96.2
96.01
-0.19
4. Change in stock
-15.9
-25.8
-
5. Exports of goods and services
118.4
116.9
-1.24
6. Deducted with imports of goods and services
106.9
98.0
-8.33
Gross Domestic Product (GDP)
411.7
426.7
3.66
1. Household consumption
Source: CBS
Income Approach (pendekatan pendapatan) Nilai output perekonomian sebagai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara tingkat output dengan faktor produksi digambarkan oleh fungsi produksi. Q=f(L,K,M,E) Balas jasa: • • • •
Tenaga kerja Barang modal Pemilik uang Pengusaha
= upah atau gaji (w) = sewa ( i) = bunga (r) = keuntungan (π)
Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut PENDPATAN NASIONAL. PN = w + i + r + π (di Indonesia, metode ini jarang dipublikasikan)
Expenditure Approach (pendekatan pengeluaran) PDB merupakan nilai total pengeluaran (aggregate) dalam perekonomian selama periode tertentu. Beberapa pengeluaran aggregate (komponen PDB): • Household consumption (C), pengeluaran RT yg dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang/jasa yang habis dipakai dalam waktu satu tahun (durable goods) maupun nondurable goods. • Government consumption (G), pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (tidak termasuk pengeluaran untuk tunjangan sosial)
Expenditure Approach (pendekatan pengeluaran) Investment expenditure (I), pembentukan modal tetap domestik bruto (PMDB), merupakan pengeluaran dunia usaha. Net export (X-M), selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (dilakukan bila perekonomian terbuka atau melakukan perdagangan internasional). Net export = Export – Import (X) - (M)
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, nilai PDB menjadi: PDB = C + G + I + (X – M) Dimana: • • • • • •
PDB = Produk domestik Bruto C = Konsumsi rumahtangga G = Konsumsi pemerintah I = Investasi X = Ekspor M = Impor
RE AL IS AS I D AN P ROYE K S I P E RTU M BU H AN P D B RIIL TAH U N 2 0 0 2 -2 0 0 5 ATAS D AS AR H ARGA K ON S TAN 2 0 0 0 ( %) Realisasi Proyeksi 2002 2003 2004 2005 Produk Domestik Bruto 4,3 4,5 4,8 5,4 M enurut Penggunaan Konsumsi Masyarakat Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa M enurut Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Migas Non Migas Listrik, gas, air bersih Bangunan Perangangan, hotel, restauran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan dan lain-lain Jasa-jasa Sumber: RAPBN 2005
3,8 13,0 2,2 -1,0 -4,0
3,9 10,0 1,9 6,6 2,8
5,3 8,1 6,7 6,2 12,0
4,9 1,7 8,1 7,2 11,3
2,8 0,4 5,9 2,5 6,4 7,5 5,2 3,9 8,4 5,5 3,2
3,1 -1,6 5,0 2,1 5,4 5,9 6,3 5,3 11,6 6,9 4,1
2,9 1,0 5,3 0,3 6,0 6,0 4,5 5,5 14,0 6,0 3,0
3,0 3,9 6,1 0,5 6,9 7,0 5,0 5,0 13,0 6,8 3,3
Table - 5 Distribution of GDP percentage by utilization based on current prices (%) Types of utilization 1. Household consumption
2001
2002
67,32
70,67
7,83
8,21
3. Gross permanent capital formation
21,81
20,21
4. Change in stocks
-4,37
-5,94
5. Exports of goods and services
42,26
35,40
6. Deducted with imports of goods and services
34,85
28,55
100,00
100,00
2. Government consumption
Gross Domestic Product (GDP) Source: CBS
Latar Belakang Kajian Rata-Rata Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) Tahun Laju Pertumbuhan (%) Tahun
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 7.20
6.90 6.45 6.50 7.54 8.22 7.82 4.70
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Laju Pertumbuhan (%) -13.13 0.85 0.03 3.64 4.50 4.78 5.05 5.60 Sumber: BPS
Penerimaan Pajak, Subsidi dan Privatisasi (milyar Rp) Sumber: BPS(diolah)
300,000
35,000
250,000
30,000 25,000
200,000
20,000 150,000 15,000 100,000
10,000
50,000
5,000
0
0 1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Pajak Subsidi Priv atisasi
Perkembangan Pendapatan Per Kapita Indonesia (US $)
1,088.00 833.11 US $
610.00 490.00 467.53
56.68
126.33
1968
1973
260.33
1978
1983
Tahun
1988
(Sumber: Badan Pusat Statistik)
1993
1997
1998
Ukuran yang sering dipakai untuk menentukan kebijakan ekonomi:
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Produk Nasional Neto (Net National Product) Pendapatan Nasional (National Income) Pendapatan Personal (Personal Income) Pendapatan Personal Disposable (Disposable Personal Income)
C+I+G+(X-M) Ditambah
di LN Dikurang
Dikurang Dikurang Ditambah Dikurang Dikurang Ditambah
Konsumen
Ditambah Dikurang
=Produk Domestik Bruto (PDB) : Pendapatan faktor prod.domestik yang ada : Pembayaran faktor prod.LN yg ada di DN = Produk Nasional Bruto (PNB) : Penyusutan = Produk Nasional Neto (PNN) : Pajak tidak langsung : Subsidi = Pendapatan Nasional (PN) : Laba ditahan : Pembayaran asuransi sosial : Pendapatan bunga personal pemerintah & : Penerimaan bukan balas jasa = Pendapatan Personal : Pajak pendapatan personal = Pendapatan Personal Disposable
GNP vs. GDP Gross National Product (GNP): Total pendapatan yang diperoleh suatu negara atas faktor produksi yang dimilikinya dimanapun lokasinya baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Gross Domestic Product (GDP): Total pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi di dalam negeri (domestik). (GNP – GDP) = (factor payments from abroad) – (factor payments to abroad)
PDB Nominal dan PDB Riil PDB 2003 Rp 10 triliyun PDB 2004 Rp 11 triliyun Apakah output 2004 > output 2003 ?? PDB nominal: PDB yang dihitung berdasarkan harga berlaku pada saat itu PDB riil: PDB yang dihitung berdasarkan harga konstan (tidak ada lagi pengaruh inflasi)
Real vs. Nominal GDP GDP adalah nilai semua barang dan jasa final yang diproduksi Nominal GDP mengukur nilai dengan menggunakan harga berlaku. Real GDP mengukur nilai dengan menggunakan harga tahun dasar tertentu.
Manfaat perhitungan PDB dengan harga konstan, dapat mengetahui apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak, disamping juga dapat menghitung tingkat inflasi.
Contoh Andaikan hanya memproduksi satu jenis barang,yaitu sepatu. Tahun 2004 diproduksi sepatu sebanyak 1.000.000 pasang dengan harga Rp100.000/psg, maka PDB2004 = Rp 1.000.000xRp100.000 = Rp100 M. Jika PDB tahun 2000 Rp 95M dengan harga sepatu Rp 85.000/psg: Apakah PDB2004>PDB2000? Berapakah tingkat inflasi tahun 2004? (anggap tahun dasarnya 2000)
Penyelesaian Output tahun 2000 = 95.000.000.000/85.000 = 1.117.647 Deflator = (harga2004/harga2000)x100% = (100.000/85.000)x100% = 117,65% PDB rill 2004 = PDB2004/deflator = 100M/117,65% = Rp 84.997.875.053 Inflasi2004 = ((117,65-100)/100)x100% =
17,65%
Latihan 2002
2003
P
Q
P
Q
good A
$1
10
$2
15
good B
$10
3
$15
4
Hitung GDP pada tahun 2002 dan 2003 Hitung real GDP setiap tahun 2002 sebagai tahun dasar konstan.
Jawaban Nominal GDP kalikan Ps & Qs pada tahun sama
2002: $1 x 10 + $10 x 3 = $40 2003: $2 x 15 + $15 x 4 = $90
Real GDP
kalikan setiap tahun Qs dengan
2002 Ps
2002: as above: $40 2003: $1 x 15 + $10 x 4 = $55 (2002$) Sehingga real terms, GDP tidak meningkat seperti yang terjadi pada GDP nominal.
Dasar Perhitungan PDB Secara berkala, perubahan dasar perhitungan PDB Indonesia diubah hampir 10 th sekali, yaitu tahun dasar 1960, 1973, 1983, 1993 dan terakhir 2000. (tahun dasar 2000 mengikuti saran PBB utk menggunakan tahun dasar berakhiran 0 atau 5) Penggunaan tahun dasar 2000 telah dimulai sejak triwulan I 2004 oleh BPS.
GDP Deflator Tingkat inflasi adalah persentasi kenaikan semua tingkat harga. Salah satu ukuran tingkat harga adalah GDP Deflator, didefinisikan sebagai
Nominal GDP GDP deflator = 100 × Real GDP
Memahami GDP deflator Contoh dengan 3 barang Untuk barang i = 1, 2, 3 Pit = Harga barang i pada bulan t Qit = kuantitas barang i yang diproduksi pada bulan t NGDPt = Nominal GDP pada bulan t RGDPt = Real GDP pada bulan t
memahami GDP deflator NGDPt P1t Q1t + P2t Q2t + P3t Q3t GDP deflator = 100 × = 100 × RGDPt RGDPt ⎡ ⎛ Q1t = 100 × ⎢ ⎜ ⎢⎣ ⎝ RGDPt
⎞ ⎛ Q2t ⎞ ⎛ Q3t ⎞ ⎤ ⎟ P1t + ⎜ ⎟ P2t + ⎜ ⎟ P3t ⎥ ⎠ ⎝ RGDPt ⎠ ⎝ RGDPt ⎠ ⎥⎦
The GDP deflator adalah weighted average dari harga. Setiap bobot harga mencerminkan hubungan yang relatif penting suatu barang dalam GDP
Perubahan Persentase USEFUL USEFULTRICK TRICK#1 #1
For Forany anyvariables variablesXX and andYY,, the thepercentage percentagechange changein in((XX××YY)) ≈≈ the thepercentage percentagechange changein inXX ++ the thepercentage percentagechange changein inYY
Contoh: Jika upah anda naik per jam 5% dan anda bekerja 7% lebih lama dari biasanya, maka upah anda akan meningkat kirakira 12%.
Perubahan Persentase USEFUL USEFULTRICK TRICK#2 #2 the /Y )) thepercentage percentagechange changein in ((XX/Y ≈≈ the thepercentage percentagechange changein inXX −− the thepercentage percentagechange changein inYY Contoh :
GDP deflator = 100 × NGDP/RGDP.
Jika NGDP naik 9% dan RGDP naik 4%, maka tingkat inflasi kira-kira 5%.
Rantai-weighted Real GDP Antar waktu,ada perubahan harga, sehingga tahun dasar seharusnya di update secara periodik. Esensinya, “chain-weighted Real GDP” merupakan updates tahun dasar setiap tahun. Ini mengakibatkan chain-weighted GDP lebih akurat daripada GDP harga konstan. Tetapi memakai dua ukuran akan menimbulkan korelasi yang tinggi. …Biasanya kita menggunakan GDP harga konstan.
Consumer Price Index (CPI) Ukuran tingkat harga Dipublikasikan oleh BPS(Biro Pusat Statistik) Digunakan
track perubahan dalam beberapa jenis biaya hidup rumah tangga Dibolehkan perbandingan antar tahun yang berbeda
Bagaimana CPI dikonstruksi ? 1. Survey konsumen untuk menentukan
komposisi dari jenis barang yang termasuk dalam “basket of goods” .
2. Setiap bulan, mengumpulkan data harga
dari beberapa basket of goods untuk menghitung cost of basket
3. CPI dalam waktu tertentu sama dengan
Cost of basket in that month 100 × Cost of basket in base period
Memahami CPI Contoh dengan 3 barang Untuk barang i = 1, 2, 3 Ci = jumlah barang i dalam CPI’s basket Pit = harga barang i pada bulan t Et = Biaya CPI basket pada bulan t Eb = cost of the basket pada tahun dasar
Memahami CPI Et P1t C1 + P2t C 2 + P3t C3 CPI in month t = 100 × = 100 × Eb Eb ⎡⎛ C1 ⎞ ⎛ C2 ⎞ ⎛ C3 ⎞ ⎤ = 100 × ⎢⎜ ⎟ P1t + ⎜ ⎟ P2t + ⎜ ⎟ P3t ⎥ ⎢⎣⎝ Eb ⎠ ⎝ Eb ⎠ ⎝ Eb ⎠ ⎥⎦ The CPI is a weighted average of prices. The weight on each price reflects that good’s relative importance in the CPI’s basket. Note that the weights remain fixed over time.
Alasan mengapa memakai CPI untuk mengukur inflasi Substitution bias: CPI dengan fixed weights, sehingga ini tidak dapat merefleksikan kemampuan untuk mensubsitusi barang yang harganya jatuh. Introduction of new goods: Mengenalkan konsumen pada barang baru membuat konsumen menjadi better off dan efeknya akan meningkatkan nilai riil rupiah. Tetapi ini tidak mengurangai CPI karena CPI menggunakan fixed weights. Unmeasured changes in quality: Perbaikan kualitas akan meningkatkan nilai rupiah, tetapi tidak sepenuhnya dapat diukur.
CPI vs. GDP deflator Harga barang kapital • Termasuk dalam GDP deflator (jika diproduksi secara domestik)
• excluded dari CPI
Harga barang konsumsi yang diimpor • included dalam CPI • excluded dari GDP deflator the basket of goods • CPI: fixed • GDP deflator: changes every year
Dua ukuran Inflasi Percentage change 16
CPI
14 12 10 8 6
GDP deflator
4 2 0 -2 1948
1953
1958
1963
1968
1973
1978
1983
1988
1993
1998
Year
TUGAS!! Bahaslah masalah di bawah ini, berikan argumen anda terhadap permasalahan tersebut. Apa yang disebut PDB perkapita? Jika PDB atau PDB perkapita suatu negara tinggi, dapatkah dikatakan negara tersebut makmur? punya produktivitas yang tinggi? Bagaimana hubungan PDB dengan distribusi pendapatan?
Beberapa ilustrasi berikut mungkin dapat membatu anda dalam menjawab pertanyaan di atas……
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Menurut Daerah (1976-2005) Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (juta) Kota
Desa
Kota+Desa
Persentase Penduduk Miskin Kota
Desa
Kota+Desa
1976
10.00
44.20
54.20
38.80
40.40
40.10
1978
8.30
38.90
47.20
30.80
33.40
33.30
1980
9.50
32.80
42.30
29.00
28.40
28.60
1981
9.30
31.30
40.60
28.10
26.50
26.90
1984
9.30
25.70
35.00
23.10
21.20
21.60
1987
9.70
20.30
30.00
20.10
16.40
17.40
1990
9.40
17.80
27.20
16.80
14.30
15.10
1993
8.70
17.20
25.90
13.40
13.80
13.70
1996
9.42
24.59
34.01
13.39
19.78
17.47
1998
17.60
31.90
49.50
21.92
25.72
24.23
1999
15.64
32.33
47.97
19.41
26.03
23.43
2000
12.30
26.40
38.70
14.60
22.38
19.14
2001
8.60
29.30
37.90
9.76
24.84
18.41
2002
13.30
25.10
38.40
14.46
21.10
18.20
2003
12.20
25.10
37.30
13.57
20.23
17.42
2004
11.40
24.80
36.20
12.13
20.11
16.66
2005
12.40
22.70
35.10
11.37
19.51
15.97
11.00
27.67
38.68
19.45
23.18
21.63
Rata-rata
Sumber: BPS
Zzzzzz…. atau !!!!!..... ????....................
terimakasih