Pendahuluan.docx

  • Uploaded by: Yuanita Kartika
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pendahuluan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 882
  • Pages: 3
Nama : YUANITA KARTIKA SARI NIM : 160351606463 OFF : A TUGAS BIK

JUDUL : PEMANFAATAN TANAMAN ATAP GEDUNG SEKOLAH SEBAGAI TEMPAT SUMBER BELAJAR PENGENALAN TANAMAN Kerangka : A. PENDAHULUAN 1. Fakta Umum

Dimanfaatkan sumber belajar pengenalan tanaman dengan metode pemanfaatan atap gedung sekolah. Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Selain itu, Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Oleh karena itu, belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan lingkungan, Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sangat penting pengaruhnya terhadap pemerolehan siswa akan pelajaran yang sedang dipelajarinya.

2. Fakta Khusus Pemanfaatan sumber belajar pengenalan tanaman dengan metode pemanfaatan atap gedung sekolah yang kekkurangan lahan. Pembangunan fisik dan ekonomi yang terjadi di Indonesia baik yang terjadi di kota besar dan kota kecil mengakibatkan semakin sempitnya ruang terbuka hijau. Dalam hal ini Keadaan yang kurang harmonis antara manusia dengan lingkungan mengakibatkan lingkungan perkotaan hanya maju secara ekonomi, namun mundur secara ekologi. Terganggunya kestabilan ekosistem perkotaan juga akan berdampak pada penurunan air tanah, intrusi alir laut, banjir atau genangan, penurunan permukaan tanah, abrasi pantai, pencemaran air seperti air minum berbau, mengandung logam berat, pencemaran udara seperti meningkatnya kadar CO, menipisnya lapisan ozon, pencemaran karbondioksida, dan belerang serta pemandangan suasana yang gersang. Disamping itu terjadi polusi suara atau bunyi berupa tingginya tingkat kebisingan.

3. Landasan teori

Penggunaan gedung harus di batasi dan di imbangi dengan peluasan taman sebagai pengghasil oksigen dan sumber pengenalan tanaman .Factor yang meyebabkan gedung harus di batasi karena jumlah gedung sekang ini lebih banyak dari pada luas taman yang ada. Untuk itu alangkah baiknya jika pemerintah meneggaskan pembatasan luas gedung yang di bangun di tengah perkotaan harus di batasi. Selain memperluas daerah taman untuk sumber oksigen dan dapat juga sebagai sumber belajar siswa untuk lebih mengenal jenis jenis taman yang dapat tumbuh di daerah itu. Jika gedung gedung sudah banyak yang terbangun di tengah kota kita dapat mengakalinya seperti membuat taman di atap gedung bertingkat tersebut, jadi meskipun banyak gedung yang menjulang tinggi kita masih merasakan kesejukan dari taman yang di bangun di atas gedung bertingkat. Oleh karena itu di harapkan pemerintah bisa mengelola tata ruang kota sehinggga dapat di jadikan sumber oksigen dan dapat di jadikan sumber belajar pengenalan tumbuhan pada siswa. 4. Landasan empiric

contoh / praktik tentang pemanfaatan taman atap gedung sekolah di luar negeri. Pengembangan taman atap modern (roof garden atau green roof) merupakan fenomena yang relatif baru. Pengembangan taman atap juga populer di Amerika meskipun tidak seintensif di Eropa. Di Amerika konsep taman atap pertama kali dikembangkan di Chicago, kemudian menjadi populer di Atlanta, Portland, Washington, dan New York (Wikipedia, 2008). Beberapa negara di Asia seperti Jepang, Korea, Hongkong, China, dan Singapura merupakan penggiat dalam proyek-proyek taman atap. Selain itu, keberadaan taman atap, khususnya di kotakota besar (metropolis) memiliki peran penting seperti halnya ruang hijau, sumber belajar, dll. Di negara kita saat ini banyak yang kekurangan lahan untuk di jadikan ruang hijau atau sumber belajar , oleh karena itu kita harus berfikir lebih maju dan dapat mengembangkan teknik pembuatan taman di atap gedung gedung yang memiliki kekurangan lahan, apalagi jika gedung sekolah, maka gedung sekolah itu harus mengembangkan teknik ini sehingga murid/siswa dapat mengenali taman taman yang dapat menghasilkan oksigen, dan dapat pula memperindah suasana sekolah yang mengakibatkan siswa nyaman dan krasan ituk lama di sekolah

5. Hasil penelitian Taman sebagai sumber belajar pengenalan tumbuhan Taman dan Kebun sekolah merupakan media pembelajaran kontekstual yang serba guna untuk menumbuh kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih kreatif, inovatif dan kompetitif, mencintai lingkungan sekitar serta mendekatkan diri kepa Sang Pencipta. Selain itu, Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, taman bisa dijadikan sebagai pengenalan tanaman pada siswa, banyak keuntungan yang apat diperoleh dari penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran , diantaranya; kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan dibandingkan duduk dalam ruangan (kelas)

selama berjam-jam, sehingga motivasi belajar peserta didik akan lebih tinggi, Hakikat belajar akan lebih bermakna, karena peserta didik dihadapkan langsung dengan situasi dan kondisi yang sebenarnya, bahan-bahan yang dapat dipelajari lebh kaya serta lebih faktual, sehingga kebenarannya lebih akurat, kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif, karena dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti; mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, dan menguji fakta, sumber belajar menjadi lebih kaya, sebab lingkungan yang dapat dipelajari sangat beraneka ragam 6. Pentingnya judul

pengetahuan tentang pemanfaatan taman atap gedung sekolah agar dapat diterapkan dalam pembangunan infrastruktur sekolah yang kekurangan lahan untuk membuat sumber belajar siswa. Dengan demikian, mereka akan mengerti dan mau bertindak untuk mengurangi pembangunan gedung secara bebas dan tidak memperdulikan lingkungan sekitar. Oleh karenanya, perlu di adakannya pembatasan pembangunan gedung gedung pencakar langit atau sosialisasi yang dapat diterima dan dimengerti tentang pembuatan taman di atas atap gedung gedung, tak kalah penting pada gedung sekolah karena bisa dijadikan sumber belajar siswa dalam pembelajarannya. Sehingga dapat di terapkan dalam kehidupan sehari hari.

More Documents from "Yuanita Kartika"