Abstrak
penundaan kehamilan. Provinsi Banten angka ibu yang memberikan ASI eksklusif
Latar Belakang : Pemberian ASI merupakan
hanya 52.7 persen. Padahal keputusan
cara terbaik menciptakan sumber daya
Menteri
manusia yang sehat dan berkualitas.
450/Menkes/SK/IV/Tahun 2004 tentang
Tujuan :
Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi
Metode :
di Indonesia menetapkan pemberian ASI
Hasil :
eksklusif
Kesimpulan :
menargetkan
Kesehatan
selama
RI
enam
cakupan
No.
bulan
ASI
dan
eksklusif
sebesar 80 persen. Dapat dikatakan cakupan pemberian ASI eksklusif di Kata Kunci:
Indonesia belum mencapai target yang diharapkan. Banyak faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI kepada bayi terutama ASI eksklusif. Sebuah penelitian
PENDAHULUAN
mengatakan
ibu
yang
suaminya
mendukung pemberian ASI eksklusif Berdasarkan pernyataan UNICEF, WHO dan IDAI di Jakarta-Indonesia pada 7 Januari 2005,
ada
beberapa
kebijakan
pemberian makan pada bayi
tentang yaitu 1)
memberikan air susu ibu (ASI) segera setelah lahir pada satu jam pertama, 2) Hanya memberikan ASI saja sampai umur enam bulan, 3) Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) setelah bayi umur enam bulan, dan 4) Tetap memberikan ASI sampai anak umur dua tahun atau lebih.
pemberian makanan yang terbaik, terutama disaat bayi berumur kurang dari enam bulan. Hal ini disebabkan karena ASI mengandung banyak manfaat yang dibutuhkan bayi pada enam bulan pertama masa kehidupannya seperti aspek gizi, imunologik, psikologi, neurologis,
(dua) kali dari pada ibu yang suaminya tidak
ekonomis
dan
mendukung
pemberian
ASI
eksklusif. Pada penelitian lain ditemukan pendidikan,
pengetahuan,
dan
pengalaman ibu adalah faktor predisposisi yang
berpengaruh
positif
terhadap
keberhasilan ASI eksklusif. Dari segi faktor
pendorong,
dukungan
tenaga
kesehatan yang membantu persalinan paling
Pemberian ASI kepada bayi merupakan cara
kecerdasan,
berpeluang memberikan ASI eksklusif 2
nyata
pengaruhnya
dalam
keberhasilan ASI Eksklusif. Salah satu bentuk dukungan dari tenaga kesehatan penolong persalinan terhadap keberhasilan
pemberian
ASI
adalah
menginformasikan kepada ibu tentang pentingnya ASI dan bagaimana menyusui yang benar agar pemberian ASI menjadi lancar. Peningkatan pengetahuan ibu
tentang pelaksanaan ASI esklusif sebaiknya
oleh ibu menyusui. Instrumen yang
dilakukan pada saat ibu menjalani masa
digunakan adalah kuesioner yang telah
kehamilan bukan pada saat ibu sudah
disiapkan dan telah dilakukan uji validitas
melahirkan.
terlebih dahulu.
Sebuah penelitian yang dilakukan Demsa (2006) tentang kelangsungan hidup bayi di perkotaan
dan
pedesaan
Indonesia
HASIL Pengetahuan tentang Menyusui
menemukan hasil bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup bayi adalah faktor waktu pemberian ASI. Walaupun kampanye tentang pentingnya ASI sudah sering dilakukan oleh pemerintah maupun pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kesehatan, namun masih banyak ibu-ibu di Indonesia belum memberikan ASI kepada bayinya secara optimal. Berdasarkan Profil Kesehatan Kesehatan
Indonesia
tahun
2011
yang
bersumber dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS)
tahun
2010
menunjukkan bahwa ibu di Indonesia yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya hanya 61.5 persen.
METODE Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini menggunakan
desain
cross-sectional.
Dilakukan di Puskesmas Kresek, Desa Kresek,
Kabupaten
Tangerang,
Provinsi
Banten pada bulan Maret 2019. Sampel dalam penelitian
ini
adalah
para
ibu
yang
mempunyai anak berusia lebih dari enam bulan yang sedang berobat ke Puskesmas Kresek.
Sampel
diambil
dengan
menggunakan …. Dengan jumlah … ibu. Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan metode pengisian kuesioner
Pada penelitian ini digambarkan pengetahuan sekitar menyusui yang meliputi cara menyusui yang benar, tentang cara menyimpan ASI, cara perawatan payudara, posisi menyusui yang benar dan informasi/nasihat yang sudah pernah diterima ibu baik sebelum persalinan atau saat antenatal care maupun pascapersalinan oleh tenaga kesehatan (nakes). Berikut hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Pengetahuan Cumulative Frequency Valid
Baik
Percent
Valid Percent
Percent
19
82.6
82.6
82.6
Buruk
4
17.4
17.4
100.0
Total
23
100.0
100.0
“tahu” Menurut teori Riyanto dan
Budiman
(2014)
tahu
berarti dapat mengingat suatu
5 Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 3 1. drg. Truly selaku kepala Puskesmas Kresek 2. Keluarga binaan RT 003/RW 001 Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang,Provinsi Banten atas kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini.
materi yang telah dipelajari sebelumnya
(reccal).
Contohnya dapat menyebutkan pengertian ASI eksklusif. Akan tetapi tingkat kesadaran bahwa pengetahuan
tentang
ASI
eksklusif sangat penting bagi bayi,
maka
rata-rata
ibu
memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengertian ASI eksklusif.
PEMBAHASAN Pengetahuan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, sehingga semakin baik tingkat pengetahuan seseorang maka akan semakin baik pula perilaku kesehatan. Orang yang dipenuhi banyak pengetahuan akan mempersepsikan informasi tersebut sesuai dengan predisposisi psikologisnya.
UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan penelitian ini.
KEPUSTAKAAN