Pencegahan Infeksi (2).docx

  • Uploaded by: Ajeng Irenzi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pencegahan Infeksi (2).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,520
  • Pages: 9
PENCEGAHAN INFEKSI

Disusun oleh kelompok 3 Tingkat 1/B 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Elfitas Marice Do Ipa Siti Balagis Alhamid Rosita Saida Arham Sangaji Saskia Anggun Khoirunnisa Sernita Ulfa Laila Sindi Fina Fransz

(4 1540118045) (4 1540118052) (4 1540118063) (4 1540118064) (4 1540118065) (4 1540118067) (4 1540118069)

Mata kuliah : KDK II Dosen MK : Adriana Egam

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KEMENKES SORONG JURUSAN D III KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2018/2019

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada negara-negara berkembang seperti halnya indonesia, penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan ( mordibity) dan angka kematian (mortality). Mencegah infeksi setelah tindakan operasi adalah sebuah proses kompleks yang bermula di kamar operasi dengan mempersiapkan dan mempertahankan lingkungan yang aman untuk melakukan pembedahan. Teknik aseptic bedah didesain untuk menciptakan lingkungan seperti ini dengan mengontrol empat sumber utama organisme infeksi yaitu pasien, staf pembedahan,peralatan, dan lingkungan kamar operasi. Walaupun pasien sering menjadi sumber infeksi pembedahan, tetapi tiga sumber lainnya juga penting dan sebaiknya tidak diabaikan. Pengetahuan keamanan di unit pembedahan, apakah disebuah rumah sakit khusus besar atau klinik pelayan kesehatan, mengikuti perkembangan strategi pencegahan sebagai suatu kebutuhan yang penting. Sebagai anjuran spesifik yang dipresentasikan Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Pencegahan Infeksi ? 2. Apa Tujuan Pencegahaan Infeksi Dalam Pelayanan Asuhan Kebidanan ? 3. Apa tujuan mencuci tangan dalam pencegahan infeksi ? Tujuan 1. 2. 3. 4.

Mengetahui Tujuan Infeksi Dalam Pelayanan Asuhan Kebidanan Mengetahui Definisi Tindakan Dalam Pencegahan Infeksi Mengetahui Prinsip- Prinsip Pencegahan Infeksi Mengetahui Tindakan- Tindakan Pencegahan Infeksi

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pencegahan Infeksi Infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap komponen perawatan bayi baru lahir.komponen perawatan bayi baru lahir. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Sebab sistem imunitasnya masih kurang sempurna. Konsekuensi akibat tidak mengikuti prinsip pencegahan infeksi biasanya sangat merugikan. Latar belakang prinsip dan kunci praktik pencegahan infeksi adalah sebagai berikut : Tujuan Infeksi Dalam Pelayanan Asuhan Kebidanan Tujuan Pencegahan Infeksi (PI) adalah melindungi ibu, BBL, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lain sehingga mengurangi infeksi karena bakteri, Virus, dan Jamur. PI juga bertujuan untuk menurunkan resiko penularan penyakit berbahaya ( hepatitis, HIV/AIDS ). Ada beberapa tindakan yang akan sering kita temui dalam PI, yang perlu diketahui pengertiannya. Tindakan tersebut antara lain adalah asepsis, tehnik aseptik, antiseptik, dekontaminasi, desinfeksi, cuci bilas, desinfeksi tingkat tinggi, dan sterilisasi. Definisi Tindakan Dalam Pencegahan Infeksi 1. Asepsis adalah suatu tindakan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh. 2. Tehnik Aseptik adalah suatu tindakan membuat prosedure lebih aman dengan menurunkan jumlah atau menghilangkan seluruh mikroorganisme pada kulit, jaringan dan instrumen hingga tingkat yang aman. 3. Antiseptis adalah suatu tindakan Pencegahan Infeksi dengan cara membunuh / menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit/ jaringan tubuh. 4. Dekontaminasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas kesehatan dapat menangani secara aman berbagai benda yang terkontaminasi darah, cairan tubuh. 5. Mencuci dan membilas adalah suatu tindakan untuk menghilangkan darah, cairan tubuh atau benda asing dari kulit/ instrumen. 6. Desinfeksi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan hampir semua mikroorganisme pada benda mati/ instrumen. 7. Desinfeksi Tingkat Tinggi/ DTT adalah suatu tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri. 8. Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme termasukendospora pada benda mati/ instrumen.

Prinsip- Prinsip Pencegahan Infeksi 1. Setiap orang harus dianggap menularkan penyakit 2. Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi 3. Permukaan benda yang akan dan telah bersentuhan dengan permukaan kulit yang tidak utuh harus dianggap terkontaminasi dan harus diproses secara benar 4. Jika ragu alat/ benda telah diproses maka alat/ benda tersebut dianggap terkontaminasi. 5. Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan total, tapi dikurangi sekecil mungkin dengan menarapkan PI secara benar dan konsisten. Tindakan- Tindakan Pencegahan Infeksi

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih,sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.

1. Membersihkan tangan 2. Cuci tangan dengan sabun, air atau menggunakan cairan oembersih tangan berbasisi alkohol :   

Sebelum dan sesudah merawat bayi dan melakukan tindakan. Sesudah melepaskan sarung tangan. Sesudah memegang instrumen atau barang yang kotor.

1. Beri petunjuk pada ibu dan anggota keluarga lainnya untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. 2. Cara cuci tangan :   

Basahi ke dua tangan ; Cuci tangan selama 10-15 detik dengan sabun dan air mengalir ; Biarkan tangan kering di udara atau dikeringkan dengan kertas bersih atau handuk pribadi.

1. Membersihkan tangan dengan cairan berbassis alkohol (dibuat dari 2 ml gliserin dan 100 ml alkohol 60%) lebih efektif di bandingkan dengan cuci tangan, kecuali kalau tangan memang kelihatan kotor. Cara membersihkan tangan dengan memakai cairan pembersih tangan berbasis alkohol :  

Basahi seluruh permukaan tangan dan jari dengan cairan pembersih tangan; Basuh atau gosokkan cairan ke tangan sampai kering.

2. Memakai sarung tangan dan perlengkapan perlindungan lain    

Ganti sarung tangan untuk setiap ibu dan BBL Proses sarung tangan jangan > 3x proses Sarung tangan steril/ DTT dipergunakan untuk tindakan yang kontak dengan jaringan dibawah kulit Sarung tangan bersih dipergunakan untuk menangani darah dan cairan tubuh.

3. Menggunakan teknik aseptic Penggunaan pelindung diri, antisepsis (cuci tangan, pengelolaan larutan antiseptik), menjaga tingkat sterilitas/ DTT. 4. Memproses alat bekas pakai ( Dekontaminasi, cuci bilas, DTT/ sterilisasi) 5. Menangani peralatan tajam dan aman 6. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan ( pengelolaan sampah).

Kewaspadaan Pencegahan Infeksi Amati praktek praktek di bawah ini yang melindungi ibu dan bayi, dan petugas kesehatan terhadap infeksi. Berikut ini adalah hal hal yang harus di perhatikan untuk mencegah penyebaran infeksi. 1. Anggaplah setiap orang (pasien atau kariawan) berpotensi menularkan infeksi. 2. Cuci tangan atau gunakan cairan cuci tangan dengan basis alkohol sebelum dan sesudah merawat bayi. 3. Gunakan sarung tangan bila melakukan tindakan. 4. Pakai pakaian pelindung( misal celemek atau gaun dan lain lain bila di perkirakan akan terjadi kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya. Perlengkapan Pelindungan Pribadi Cegah paparan terhadap infeksi dengan menggunakan barier atau pelindung untk melindungi diri dari semburan dan jejas dari benda tajam. 1. Bila mungkin pakai sepatu tertutup, jangan telanjang kaki. 2. Bila sarung tangan di perlukan untuk melakukan tindakan, pasang sarung tangan setelah di gunakan. Gumakan sarung tangan yang berbeda untuk setiap situasi :   

Gunakan sarung tangan steril atau sarung tangan desinfeksi tingkst tinggi bila memegang atau kontak dengn kulit lecet, jaringan di bawah kulit atau darah. Gunakan sarung tangan yang berrsih bila ada kontak dengan membrrane mukosa atau cairan tubuh (misal mengambil sampel darah); Gunakan sarung tangan tebal dan bahan karet atau lateks untuk memengang barang terkontaminasi serta akan membersihkan membuang kotoran.

Sarung tangan seekali pakai sangat di anjurkan di beberapa tempat karena keterbatasan sarana sarung tangan untuk tindakan bedah dapat di pakai ulang setelah 1. Dilakukan dekontaminasi dengan merndam di dalam larutan klorin 0,5 %selama seepuluh menit.di cuci dan di bilas. 2. Disterilkan dengan autoklat untuk membunuh organisme atau di desinffeksi tingkat tinggi dengan cara di rebus atau di kukus (un membunuh organisme kecuali beberapa bakteri endospora). 3. Catatan bila sarung tangan edah di pakai ulang, tidak boleh lebih dari 3 kali kara di khawatirkan terladi robekan yang tidak dapat di lihat.

Cara Lain Mencegah Infeksi 1. Ruang perawatan bayi resiko dialokasida di daerah yang tidak terlalu banyak di lewati orang dan jalur masuk terbatas. 2. Bila mungkin, sediakan ruangan khusus untuk bayi baru lahir. 3. Yakinkan bahwa tenaga yang berhubungan langsung dengan bayi baru lahir telah di imunisasi rubella ,campak, hepatitis b dan parotitis serta mendapatkan vaksin influza setiap tahun 4. Tenanga yang mempunyai lesi atau infeksi kulit tidak boleh datang dan berhubungan langsung dengan bayi yang baru lahir. 5. Pengunjung atau staf yang sedang menderita infeksi akut (misalnya virus pernafasan) tidak diperbolehkan masuk ke runag perawatan bayi beresiko tinggi. 6. Hindari staf yang berlebihan atau kurang jangan meletakkan bayi dalann bok atau inkubator yang sama. 7. Batasi jumlah tenaga-tenaga yang menangani bayi.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Pencegahan infeksi membantu semua petugas pelayanan kesehatan rumah sakit dan klinik, untuk memahami prinsip-prinsip dasar pencegahan infeksi, termasuk siklus penyebaran penyakit dan konsep-konsep lainnya yang penting. Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dalam dan dari setiap komponen perawatan BBL. Pencegahan yang dilakukan antara lain adalah imunisasi maternal (tetanus, rubella, varisela, hepatitis B). Dengan demikian risiko infeksi bayi baru lahir dapat di minimalkan. Tujuan Pencegahan Infeksi (PI) adalah melindungi ibu, BBL, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lain sehingga mengurangi infeksi karena bakteri, Virus, dan Jamur. PI juga bertujuan untuk menurunkan resiko penularan penyakit berbahaya ( hepatitis, HIV/AIDS ). Asepsis adalah suatu tindakan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh.Tehnik Aseptik adalah suatu tindakan membuat prosedure lebih aman dengan menurunkan jumlah atau menghilangkan seluruh mikroorganisme pada kulit, jaringan dan instrumen hingga tingkat yang aman. Saran Semoga makalah tentang Pencegahan Infeksi ini bisa menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi yang membaca. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA Sudarti, Endang Khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta : Nuha Medika. Rukiah Ai Yeyeh, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 2 ( Persalinan). Jakarta : TIM. Hidayat, asri dan sujiyatini.2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta. Nuha Medika.

Related Documents


More Documents from "arie ayu"

Dokumen.docx
December 2019 14
Pencegahan Infeksi (2).docx
December 2019 33
Jurnal 2.pdf
May 2020 36
Tragedi Bhopal.docx
July 2020 25
Analisa Data.docx
May 2020 24