Pencabutan Implan.docx

  • Uploaded by: yusfi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pencabutan Implan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 868
  • Pages: 4
Pencabutan Implan

A) Definisi Pencabutan implant adalah melakukan pencabutan alat kontrasepsi yang diletakkan dibawah kulit lengan atas dengan jumlah kapsul berbeda yang bekerja untuk menekan ovulasi dan mengentalkan lender serviks. B) Cara pemakaian dan pelepasan implant 1) Insersi implant umumnya merupakan prosedur bedah minor, yang meemrlukan lokal dan insisi yang kecil, waktu terbaik untuk insersi adalah pada saat haid atau jangan melebihi 5-7 hari setelah mulainya haid. Implant ditempatkan di bawah kulit, umumnya pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah 2) Bila Implant telah dikeluarkan, implant baru dapat segera dipasang pada tempat yang sama. Bila tidak ada pembengkakan pada tempat tersebut, atau dipasang pada tempat yang sama dengan arah yang berlawanan bila tempat lama mengalami trauma dan pembengkakan selama pengeluaran implant yang lama, atau dipasang pada lengan yang lain 3) Pengeluaran implant terutama Norplant biasanya memerlukan waktu 15-20 m e n i t bila dipasang dengan benar 4) Mengeluarkan Implant pertama yang terletak paling dekat ke insisi atau yang terletak paling dekat ke permukaan  Teknik pencabutan implant 

Pencabutan kapsul dengan Teknik Presentasi dan Jepit. a) Suntikkan anastesi lokal (0,3 cc) intrakutan di tempat insisi dan 1 cc subdermal di bawah ujung kapsul (1/4 panjang kapsul) b) Uji efek anestesinya sebelum membuat insisi pada kulit. c) Buat insisi kecil (2 mm) dengan ujung bisturi/skalpel sekitar 3 mm di bawah ujung. d) Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut dan dorong pelanpelan ke arah tempat insisi hingga ujung dapat dipresentasikan melalui luka insisi. e) Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan menggunakan ujung bisturi atau skapel hingga ujung kapsul terbebas dari jaringan yang melingkupinya. f) Pegang ujung kapsul dengan pinset anatomik atau ujung klem., lepaskan klem penjepit sambil menarik kapsul keluar. g) Taruh kapsul pada mangkok yang berisi larutan klorin 0,5% dan lakukan langkah yang sama untuk kapsul kedua.



Pencabutan kapsul dengan Teknik Finger Pop Out a) Suntikkan anastesi lokal (0.3 cc) intrakutan di tempat insisi dan 1 cc subdermal di bawah ujung kapsul (1/4 panjang kapsul)

b) c) d) e)

Uji efek anastesinya sebelum membuat insisi pada kulit. Tentukan ujung kapsul yang paling mudah dicabut. Gunakan jari untuk mendorong ujung kranial kapsul ke arah tempat insisi. Pada saat ujung kaudal kapsul menonjol ke luar, lakukan insisi (2-3 mm) di ujung kapsul sehingga kapsul terlihat. f) Pertahankan posisi tersebut dan bebaskan jaringan ikat yang melingkupi ujung kapsul sehingga kapsul terbebas ke luar. g) Dorong ujung kranial kapsul tersebut sehingga ujung kaudal muncul keluar (pop out) dan dapat ditarik keluar melalui luka insisi. h) Taruh kapsul pada mangkok yang berisi larutan klorin 0,5% dan lakukan langkah yang sama untuk kapsul kedua. 

Pencabutan kapsul dengan Teknik U Klasik. a) Suntikkan anastesi lokal (0,3cc) intrakutan di tempat insisi dan 1 cc subdermal di bawah ujung kapsul (1/4 panjang kapsul) b) Uji efek anastesi sebelum membuat insisi pada kulit. c) Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara kapsul 1 dan 2 lebih kurang 3 mm dari ujung kapsul dekat siku. d) Lakukan insisi vertikal di sekitar 3 mm dari ujung kapsul (setelah ditampilkan dengan melakukan infiltrasi Lidokain 1% pada bagian bawah ujung kapsul) e) Jepit batang kapsul pada bagian yang sudah diidentifikasi menggunakan klem ‘U’ (klem fiksasi) dan pastikan jepitan ini mencakup sebagian besar diameter kapsul. f) Angkat klem ‘U’ untuk mempresentasikan ujung kapsul dengan baik, kemudian tusukkan ujung klem diseksi pada jaringan ikat yang melingkupi ujung kapsul. g) Sambil mempertahankan ujung kapsul dengan klem fiksasi, lebarkan luka tusuk dan bersihkan jaringan ikat yang melingkupi ujung kapsul sehingga bagian tersebut dapat dibebaskan dan tampak dengan jelas. h) Dengan ujung tajam klem diseksi mengarah keatas, dorong jaringan ikat yang membungkus kapsul dengan tepi kedua sisi klem (lengkung atas) sehingga ujung kapsul dapat dijepit dengan klem diseksi. i) Jepit ujung kapsul sambil melonggarkan jepitan klem fiksasi pada batang kapsul. j) Tarik keluar ujung kapsul yang dijepit sehingga seluruh batang kapsul dapat dikeluarkan. Letakkan kapsul yang sudah dicabut pada mangkok. k) Lakukan langkah 2 hingga 8 pada kapsul kedua. (hanafi ,2007)

C) Efek samping  

Meninggalkan bekas luka sayatan pada saat pemasangan dan pelepasan implant Memar, bengkak dan kemerahan di daerah pencabutan selama beberapa hari

D) Kelebihan    

Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan Tidak melakukan pemeriksaan dalam Bebas dari pengaruh estrogen Tidak mengganggu ASI

E) Kontra indikasi       

Hamil atau diduga hamil. Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya. Memiliki benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara. Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi. Memiliki miom uterus atau kanker payudara. Mengalami gangguan toleransi glukosa.

F) Perawatan pasca pencabutan implan Menutup luka insisi dengan langkah sebagai berikut :   

Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi, bersihkan tempat insisi dan sekitarnya dengan menggunakan kasa berantiseptik. Gunakan klem untuk memegang kedua tepi luka insisi selama 10-15 detik untuk mengurangi perdarahan dari luka insisi, kemudian balut luka insisi. Dekatkan kedua tepi luka insisi kemudian tutup dengan band aid (plester untuk luka ringan) atau kasa steril dan plester.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran, dkk. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Everett, Suzana. 2007. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta: EGC. Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina sarwono prawirohardjo.

pustaka

Related Documents


More Documents from "Royal Artha"

Soal Bab 9 Yusfi.docx
November 2019 41
Leflet Senam Nifas 1.pdf
November 2019 27
S O P 1.docx
November 2019 32
Animasi Flash.docx
November 2019 29
Soal Bab 11 Risma.docx
November 2019 20