PELAPORAN SEGMEN DAN INTERIM Isu Akuntansi untuk Pelaporan Segmen PSAK 5 mengenai “Pelaporan Segmen”. Mewajibkan pengungkapan informasi berdasarkan segmen usaha dan geografis suatu entitas. PSAK 5 menjelaskan definisi beberapa istilah sebagai berikut : 1. Segmen Usaha adalah sebuah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa. Komponen itu memiliki risiko dan imbal hasil yang berbeda dengan risiko dan imbal hasil segmen lain. Faktor –faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan terkait atau tidaknya produk dan jasa meliputi: Karakteristik produk atau jasa Karakteristik proses produksi Jenis atau golongan pelanggan produk atau jasa Metode pendistribusian produk atau penyediaan jasa Karakteristik iklim regulasi, seperti perbankan, asuransi, atau industri fasilitas umum
2. Segmen Geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen itu memilik risiko dan imbal yang berbeda dengan risiko dan imbal pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi lain. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam mengidentifikasi segmen geografis meliputi: 1. Kesamaan kondisi ekonomi dan politik 2. Hubungan antar operasi dalam wilayah geografis berbeda 3. Kedekatan geografis operasi 4. Risiko khusus yang terdapat dalam operasi wilayah tertentu 5. Regulasi pengendalian mata uang 6. Risiko mata uang
Informasi tentang Segmen Operasi Banyak entitas yang terdiversifikasi melalui beberapa lini bisnis Setiap lini bisnis dapat mempunyai faktor kompetitif yang berbeda dan dapat bereaksi terhadap perubahan dalam lingkungan ekonomis Sebuah konglomerasi dapat beroperasi dibeberapa pasar konsumen, yang setiap pasarnya memiliki karakteristik yang berbeda Laporan keuangan konsolidasi menyajikan semua faktor heterogen tersebut dalam konteks entitas tunggal Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan pada angka total konsolidasi ke komponen individu yang membentuk entitas tersebut
Pengungkapan segmen operasi Mengungkapkan segmen operasi tertentu jika memenuhi salah satu ambang batas ini: Pendapatan (revenue).Penjualan antarsegmen dan eksternal lebih besar atau sama dengan 10 persen dari pendapatan gabungan semua segmen Laba/Rugi Laba-rugi mutlak minimal 10 persen atau yang lebih besar antara gabungan laba semua segmen yang tidak melaporkan kerugian dan gabungan kerugian semua segmen operasi yang melaporkan kerugian
Aset. Aset minimal adalah 10 persen dari aset gabungan semua segmen operasi
Ilustrasi Perusahaan Bright Star memiliki enam segmen operasi. Tabel berikut menunjukkan hasil operasi segmen: ---------------------------------------------------------------------Nama Segmen
Pendapatan
Keuntungan
Rugi
Aset
--------------------------------------------------------------------A B C D E F Total
€101.000 285.000 130.000 500.000 440.000 140.000 ------------€1.596.000
€5.000 10.000 20.000 -----------€35.000
€(35.000) (80.000) (5.000) ------€(120.000)
€60.000 120.000 40.000 190.000 160.000 50.000 ----------€6 20.000
Penjelasan
Karena total rugi sebesar €120.000 melebihi total laba €35.000, maka total rugi yang digunakan untuk uji laba10 persen Total Pendapatan €1.596.000 dikalikan dengan 10 % untuk menghasilkan ambang batas €159.600 Segmen B, D, dan E semuanya memiliki tingkat pendapatan yang melebihi batas ini, sehingga hasil uji tersebut harus dilaporkan secara terpisah Setelah melakukan semua uji 10 %, segmen B,C.D,E harus dilaporkan, sehingga pendapatan segmen tersebut dirinci pada kolom terakhir Kolom terakhir menunjukkan bahwa total pendapatan semua segmen yang dapat dilaporkan melebihi tingkat pendapatan €1.197.000 yang diperlukan untuk melewati uji 75 % sehingga tidak ada segmen tambahan yang harus dilaporkan.
-----------------------------------------------------Nama Uji 10% Uji 10% Uji 10% Uji 75 % Segmen Pendapatan Laba/rugi Aset Pendapatan --------------------------------------------------------------------------------------------Ambang €159.600 €12.000 €62.000 € 1.197.000 Batas Uji A B x x 285.000
D E F
x x
x x
x 500.000 x 440.000 ------------------------------Total
€1.225.000 --------------------------------
Informasi Spesifik terkait dengan Segmen yang diungkapkan
Informasi umum. Faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah segmen yang dapat dilaporkan, beserta jenis produk dan jasa yang dijual oleh tiap-tiap segmen.Perhatikan juga dasar organisasi yang menunjukkan apakah organisasi diatur berdasar produk atau jasa, wilayah geografis, lingkungan regulasi, atau kombinasi beberapa hal tersebut Informasi Laba-rugi. Pendapatan dari pelanggan eksternal, pendapatan antar segmen, pendapata bunga, beban bunga, penyusutan dan amortisasi, item beban yang material, kepentingan pada entitas lain yang dicatat dengan metode ekuitas, beban atau penghasilan terkait pajak penghasilan, dan item lain non-kas, beserta laba rugi yang dihasilkan Informasi aset dan liabilitas. Investasi dengan metode ekuitas, dan jumlah penambahan aset tidak lancar Rekonsiliasi total konsolidasi. Akhirnya, pengungkapan segmen harus memasukkan rekonsiliasi antara pendapatan total segmen yang dilaporkan, laba atau rugi total, aset total, kewajiban total dan total konsolidasi yang berhubungan dengan pos-pos tersebut
PELAPORAN KEUANGAN INTERIM Laporan Interim merupakan laporan yang mencakup periode waktu kurang dari satu tahun, menyiapkan informasi tentang kemajuan kegiatan operasi entitas pada periode tertentu sepanjang tahun Tujuan dari pelaporan interim adalah untuk menyediakan laporan terkini dari kemajuan operasi entitas kepada investor dan pihak lain yang berkepentingan Bapepam-LK mengharuskan perusahaan publik untuk menyerahkan laporan keuangan reguler baik tahunan maupun semesteran Bursa Efek Indonesia (BEI) mewajibkan seluruh perusahaan yang terdaftar di bursa efek untuk menyerahkan laporan keuangan kuartal
Pandangan Diskrit Versus Pandangan Integral
Teori Diskrit memandang tiap periode interim sebagai dasar periode akuntansi untuk dievaluasi seakan-akan periode tersebut merupakan periode tahunan Setiap penyesuaian akhir tahun dan penangguhan akan ditentukan menggunakan dasar prinsip akuntansi yang sama dengan yang digunakan dalam laporan tahunan
Teori Pandangan Integral
Memandang periode interim sebagai bagian dari periode tahunan Pengakuan dan penyesuaian dari pos pendapatan atau beban tertentu dapat dipengaruhi oleh pertimbangan mengenai hasil yang diharapkan dari operasi selama setahun Beban yang umumnya akan dibebankan ke operasi dalam suatu periode untuk tujuan pelaporan akuntansi tahunan dapat ditangguhkan dan dibebankan di beberapa periode interim berdasarkan alokasi menggunakan volume penjualan, tingkat penjualan, atau dasar yang lain
Ilustrasi PT induk mengeluarkan biaya sebesar Rp.20.000.000 pada kuartal kedua dari tahun fiskal untuk kampanye iklan yang bertujuan menaikan pendapatan penjualan selama tahun berjalan. Berdasarkan pandangan diskrit, keseluruhan Rp.20.000.000 harus dibebankan terhadap laba-rugi kuartal kedua Berdasarkan pandangan intergral, biaya iklan awalnya dapat dicatat sebagai biaya ditangguhkan dan dibebankan selama periode interim kedua,ketiga,dan keempat. Alokasi terhadap masing-masing periode dapat dilakukan berdasarkan volume penjualan yang dihasilkan atau dasar yang lain
Standar Pelaporan untuk Laporan Laba Rugi Interim
Elemen yang paling signifikan dari laporan laba rugi interim adalah pendapatan dari penjualan Pendapatan harus diakui dan dilaporkan pada periode diperolehnya dan tidak dapat ditangguhkan ke periode lain untuk menyajikan arus pendapatan yang lebih stabil Pendapatan dari usaha musiman tidak dapat dimanipulasi untuk menghilangkan tren musiman
Tinjauan Prinsip Akuntansi Laporan Laba Rugi Interim
1. 2.
3.
4.
Pendapatan diakui telah diperoleh selama periode interim menggunakan dasar yang sama dengan yang digunakan untuk pelaporan tahunan Biaya produk diakui menggunakan dasar yang sama dengan pelaporan tahunan, kecuali untuk interim: Estimasi persentase laba kotor dapat digunakan untuk menentukan Harga Pokok Penjualan Metode penilaian yang terendah antara biaya perolehan dan pasar memungkinkan pulihnya kerugian karena adanya peningkatan harga pasar di periode interim berikutnya dalam tahun fiskal yang sama Sistem biaya standar harus menggunakan prosedur yang sama kecuali varian harga atau volume atau varian kapasitas yang diharapkan akan diserap pada akhir tahun harus ditangguhkan Biaya dan beban lainnya, pada saat terjadinya atau dialokasikan diantara beban periode interim berdasarkan manfaat yang diterima atau berdasarkan dasar lain yang sistematis dan rasional
Ilustrasi Pada awal tahun fiskal, PT Induk mempunyai 10.000 unit persediaan dengan biaya FiFo sebesar Rp.10.000 per unit Diasumsikan di kuartal I ada pembelian sebesar 10.000 unit dengan harga perolehan Rp.8.000/unit sedangkan dikuartal berikutnya diasumsikan tidak ada pembelian tambahan selama tahun berjalan Penjualan dan nilai pasar pada akhir kuartal selama tahun fiskal sebagai berikut
-----------------------------------------------------Kuartal
unit yang dijual dalam kuartal
Nilai pasar Unit
----------------------------------------------------------------------------1 2.000 Rp. 7.000 2 2.000 6.000 3 2.000 7.000 4 2.000 11.000 Diminta: Hitunglah Persediaan Awal, Persediaan akhir, HPP dengan tanpa metode penilaian terendah antara Harga Perolehan dengan Harga Pasar dan Juga dengan metode!
Analisis Periode Interim Perbandingan antara Harga Perolehan dengan Harga Pasar Dari Akun Persediaan PT Induk
Kuartal
Pos
Persediaan Jumlah Unit
1
Harga Unit
Total
Saldo awal tahun
10.000
Rp.10.000
Rp.100.000.000
Persediaan dijual, kuartal pertama
(2.000)
Rp.10.000
(20.000.000)
Pembelian
10.000
Rp.7.000
70.000.000
Penyesuaian harga pasar:
8.000
Rp.3.000
(24.000.000).
Saldo, akhir kuartal pertama
18.000
7.000
Persediaan Awal
18.000
Rp.7.000
126.000.000
Persediaan dijual, kuartal kedua
(2.000)
(7.000)
(14.000.000)
Penyesuaian harga pasar:
16.000
{8.000 X (Rp.10.000-Rp.7.000)}
2
{6.000X(Rp.7.000-Rp.6.000)}
(1.000)
16.000
6.000
Persediaan dijual, kuartal ke tiga
(2.000)
Rp.6.000
Penyesuaian harga pasar:
4.000
1.000
{4.000X (Rp.6.000-Rp.7.000)}
4.000
7.000
Persediaan dijual, kuartal keempat
(2.000)
Rp.7.000
Penyesuaian harga pasar:
2.000
Rp.126.000.000
(16.000.000.) Rp. 6.000.000
Saldo, akhir kuartal kedua 3
(12.000.000) 4.000.000 Rp. 28.000.000
Saldo, akhir kuartal ketiga
4
3.000
(14.000.000) 6.000.000
Cara lain untuk menghitung harga pokok penjualan Kuartal Biaya yang dialokasikan ke Persediaan akhir HPP diturunkan ke pasar (pemulihan kerugian)
Total
1
2.000 unit xRp.10.000
8.000 xRp.3.000
Rp.44.000.000
2
2. 000 unit x Rp.7.000
6.000 X Rp.1.000
Rp.20.000.000
3
2.000 unit x Rp.6.000
(4.000 x Rp.1.000)
Rp. 8.000.000
4
2.000 unit x Rp.7.000
(2.000 x Rp.3000)
Rp.8.000.000
Biaya dan Beban yang lain
Biaya dan beban dalam laporan laba rugi interim dialokasikan berdasarkan estimasi berlalunya waktu, manfaat yang diterima, atau tingkat aktivitas yang terkait dengan periode-periode tersebut, sebagai bagian dari estimasi jumlah untuk setahun fiskal penuh
Ilustrasi
Pada tanggal 1 April, awal kuartal kedua dari tahun fiskal konsolidasi PT Induk dan anak perusahaan timbul biaya sebesar Rp.20.000.000 untuk kampanye iklan yang diperkirakan akan memberikan manfaat untuk tiga kuartal terakhir dari tahun berjalan. Total penjualan konsolidasi untuk kuartal kedua,ketiga, dan keempat diperkirakan sebesar Rp.400.000.000 PT Induk menentukan bahwa kampanye iklan tidak memberikan mafaat untuk kuartal pertama yang berakhir tanggal 31 Maret
Pembahasan Biaya iklan sebesar Rp.20.000.000 dicatat sebagai aset dibayar dimuka pada saat terjadinya Dibebankan k e beban iklan yang menerima manfaat pada tiap periode interim
Tanggal
Penjualan Kuartalan
Debit beban Iklan
Kredit Iklan Dibayar di Muka
1 April
30 Juni
Slaldo dalam Iklan dibayar dimuka Rp.20.000.000
Rp.100.000.000
Rp.5.000.000 (a)
Rp.5.000.000
Rp.15.000.000
30 Rp.100.000.000 SEptember
Rp.5.000.000
Rp.5.000.000
Rp.10.000.000
31 Dember
Rp.200.000.000
Rp.10.000.000
Rp.10.000.000
Total
Rp.400.000.000 Rp.20.000.000
Rp.20.000.000