Laporan Keuangan Segmen Dan Interim

  • Uploaded by: Sulistia Yunia
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Keuangan Segmen Dan Interim as PDF for free.

More details

  • Words: 2,872
  • Pages: 14
Laporan Keuangan Segmen dan Interim 1.1 Evolusi Persyaratan Pelaporan Segmen Segmen peusahaan adalah komponen suatu entitas yang aktivitasnya mewakili kegiatan usaha utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen dapat berbentuk sebuah anak perusahaan, suatu divisi, suatu departemen, dalam beberapa hal sebuah joint venture atau anak perusahaan lain bukan investasi. Aktiva, kinerja dan aktivitas segemn tersebut secara jelas dapat dipisahkan secara fisik dan operasional dari aktiva, kinerja dan aktivitas yang lain dalam netitas yang sama. Segmen industri adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri, atau sekolompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok negara ddalam suatu wilayah georafis tertentu. Berdasarkan (FASV Statement No.14) Mengenai Pelaporan keuangan segmen menyatakan bahwa data keuangan konsolidasi dari suatu perusahaan dipisahkan menurut informasi lini produk dan geografi. Di amerika persyaratan akan pelaporan segmen usaha bermula tahun 1964, ketika ada kebutuhan oleh SEC agar perusahaan publik melaporkan usahanya pada setiap segmen operasi. Tahun 1967, APB mengeluarkan statement No. 2 mengenai "A Disclosure of supplemental Financial Information by Diversified Companies". Pernyataan ini bukan suatu keharusan namun disarankan. Standar pelaporan segmen pertama kali ditetapkan dalam (FASB Statement No.14) yang berlaku untuk seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kemudian pernyataan ini kemudian diubah menjadi (FASB Statement No.21). pengungkapan yang diharuskan meliputi informasi mengenai Operasi pada industri yang berbeda, operasi luar negeri, penjualan ekspor dan konsumen utama suatu kelompok perusahaan. Statement No.14 berpatokan pada prinsip akuntansi yang digunakan untuk laporan keuangan konsolidasi kecuali Informasinya dipisahkan dan transaksi antarsegmen dimasukkan dalam informasi segmen. Pemisahan tidak diharuskan untuk anak-anak perusahaan

yang

tidak

dikonsolidasi,

perusahaan

patungan,

investasi

yang

dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas, namun informasi wilayah geografi dan industri dimana beroperasi harus dijelaskan. Laporan keuangan segmen sangat diperlukan karena: 1. Tingkat profitabilitas, kesempatan berkembang, prospek masa depan, dan resiko invesatasi sangat berbeda diantara segmen industri dan geografi. 2. Para pemakai laporan keuangan segmen dapat mengkaji prospek dan risiko suatu perusahaan yang didiversifikasi. Informasi ini tidak dapat diperoleh dari data yang diagregasikan. 3. Tujuan penyajian informasi menurut segemn adalah meyediakan informmasi bagi para pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan. 1.2 Lingkup Standar Pelaporan Segmen Adapun lingkup laporan keuangan segmen adalah sebagai berikut: 1. Pelaporan segmen berlaku bagi perusahaan yang menerbitkan surat-surat berharga yang diperdagangkan kepada publik. 2. Entitas yang secara ekonomis signifikan, termasuk anak perusahaan, adalah entitas dengan tingkat pendapatan, laba, aktiva atau jumlah tenaga kerja yag signifikan di negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan. 3. Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk perusahaan maupun laporan keuangan konsolidasi, maka informasi yang dimaksud dalam pernyataan ini hanya perlu disajikan dalam bentuk informasi yang dikonsolidasi. 4. Apabila laporan keuangan anak perusahaan juga diterbitkan, maka informasi menurut segmen juga perlu disajikan untuk anak perusahaan. Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No.5, yang menjelaskan bahwa pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografi yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukkan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan. Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan (1) yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen (2) dimana hasil

usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan, dan (3) terdapat infomasi keuangan tersendiri. Beberapa segmen usaha dapat digabungkan jika segmen-segmen tersebut memiliki krakteristik ekonomis yang sama. Dasar Segmentasi : 1. Segmen usaha dapat dilaporkan jika melewati batas materialitas. Suatu segmen dianggap material jika salah satu dari kriteria dibawah ini terpenuhi: 2. Penjualan kepada pelanggan yang tidak mempunyai hubungan istimewa, memberi peluang dasar segmentasi jenis-jenis pendapatan sebesar 10% ke atas 3. Apabila laba operasi merupakan hal yang penting, maka laba operasi atau rugi operasi 10% ke atas disajikan terpisah. 4. Apabila penggunaan aktiva adalah penting, makaaktiva segmen berjumlah 10% ke atas dari jumlah aktiva entitas dilaporkan terpisah. 5. Statement No. 131 mensyaratkan bahwa total pendapatan eksternal dari segmen yang perlu dilaporkan setidaknya berjumlah 75% dari total pendapatan konsolidasi. Jika segmen yang dilaporkan tidak memenuhi kriteria ini, maka harus ditambahkan laporan atas segmen lain, meskipun tidak memenuhi batas kuantitatif. 6. Informasi segmen harus melaporkan: 7. Penjualan dan operasi pendapatan lainnya, dibedakan antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan diluar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain, 8. Hasil segmen, 9. Aktiva segmen yang digunakan 10. Dasar penetapan harga antar segmen. 1.3 Identifikasi Tanggung Jawab Pelaporan Segmen Semua perusahaan kecuali perusahaan non-publik wajib mengikuti persyaratan pelaporan segmen dalam statement No.14. tanggung jawab pelaporan segmen suatu perusahaan tunggal ditentukan oleh operasinya di berbagai industri dan wilayah geografi dan oleh penjualannya kepada konsumen utama, atau dengan kata lain oleh luas diversifikasinya. Contoh Laporan Keuangan Segmen (dilampirkan) PT. INDIKA ENERGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

Keterangan

Pendapatan

dari Penjualan

antar Aktiva Segmen Laba

(Rugi)

Energy Services Energy Resources Energy

pelanggan eksternal

segmen

usaha

2.039.083.473

-

2.328.008.504

266.655.765

12.066.288

10.513.535.183 (138.558.085)

252.008.501

8.709.644 3.202.174.160 7.232.247 Infrastructure Jumlah 2.314.448.882 12.066.288 16.043.717.847 120.682.663 Sumber: Diolah dari laporan keuangan tahunan PT Indika Energy Tbk. Uji Pendapatan. Uji pendapatan 10% diterapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap segmen industri kemudian membandingkannya dengan nilai 10% dari gabungan pendapatan seluruh segmen industri. Keterangan Energy Services Energy Resources Energy Infrastructure Jumlah

Pendapatan

Nilai Uji 10%

dari Penjualan antar

(10%

pelanggan eksternal segmen

x

2.326.515.170)

Perlukah dilaporkan?

2.039.083.473

-

> 232.651.517

YA

266.655.765

12.066.288

> 232.651.517

YA

8.709.644

-

< 232.651.517

TIDAK

2.314.448.882

12.066.288

Uji Aktiva. Uji Aktiva 10% dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masingmasing

Keterangan

segmen

dengan

nilai

Aktiva Segmen

10%

dari

total

aktiva

semua

segmen

usaha.

Uji Aktiva 10%

Perlukah dilaporkan? (10% x 16.043.717.847) Energy Services 2.328.008.504 > 1.604.371.785 YA Energy Resources 10.513.535.183 > 1.604.371.785 YA Energy Infrastructure 3.202.174.160 > 1.604.371.785 YA Jumlah 16.043.717.847 Uji Laba Usaha. Dalam penerapan uji laba usaha 10% untuk mengidentifikasi segmen yang perlu dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen dibandingkan dengan nilai 10% dari yang lebih besar antara laba operasi gabungan

semua segmen usaha yang menghasilkan laba atau rugi operasi gabungan semua usaha yang merugi. Laba

Keterangan Energy Services

usaha

Usaha

252.008.501

Energy Resources Energy Infrastructure Jumlah

Nilai Uji 10%

(Rugi) Rugi Operasi Segmen

x

-

259.240.748) > 25.924.075 25.924.075

YA

138.558.085

<

TIDAK

< 25.924.075

TIDAK

7.232.247 259.240.748

(10%

138.558.085

Telaah ulang perlunya pelaporan (Uji Pendapatan 75%). Segmen Energy Resources dan Energy Infrastructure tidak memenuhi kriteria 10% untuk semua jenis pengujian penentuan segmen yag perlu dilaporkan, sehingga segmen yang perlu dilaporkan hanya segmen Energi Services. Selain itu segmen yang perlu dilaporkan harus memiliki 75% dari total pendapatan konsolidasi.

Keterangan

Jumlah

Pendapatan

dari Penjualan antar

pelanggan eksternal

segmen

2.305.739.238 2.305.739.238

-

Nilai Uji 75% (75% 2.314.448.882) > 1.735.836.662

x

Perlukah dilaporkan? YA

Karena nilai 2.305.739.238 lebih besar daripada nilai uji pendapatan 75% yaitu 1.735.836.662, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada tambahan segmen yang perlu dilaporkan. 1.4 Pengungkapan yang Diharuskan untuk Opersasi pada Berbagai Industri Adapun informasi yang harus dimasukkan dalam segmen pelaporan dan segmen industry lain secara agregat dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

Pendapatan : 1. Jumlah pendapatan dari pihak yang tidak terafiliasi 2. Jumlah pendapatan dari pihak yang terafiliasi 3. Rekonsiliasi antara jumlah pendapatan dari seluruh segmen pelaporan dengan pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan 4. Basis akuntansi untuk penjualan dan transfer antarsegmen, termasuk di dalamnya dampak suatu perubahan dalam basis laba usaha atau rugi usaha segmen. Aktiva : 1. Jumlah terbawa agregat dari aktiva yang dapat diidentifikasi 2. Rekonsiliasi antara aktiva yang dapat diidentifikasi dari seluruh segmen pelaporan dan segmen industry lain dengan total aktiva konsolidasi. Aktiva kantor pusat diidentifikasi secara terpisah dalam rekonsiliasi Profitabilitas : 1. Jumlah laba usaha atau rugi usaha 2. Sifat dan jumlah pos-pos yang tidak umum atau jarang terjadi untuk setiap segmen pelaporan dan segmen industry lain. 3. Rekonsiliasi antara laba usaha atau rugi usaha dari seluruh segmen pelaporan dan segmen industry lain dengan laba operasi sebelum pajak seperti dicerminkan dalam laporan laba rugi konsolidasi. Beban-beban kantor pusat diungkapkan secara terpisah. (rekonsiliasi adalah untuk laba sebelum pajak sebelum keuntungan atau kerugian non operasi,pos-pos luar biasa, dan efek kumulatif perubahan dalam prinsip akuntansi. 4. Efek dari laba usaha atau rugi usaha segmen pelaporan atas suatu eprubahan dalam mengalokasikan beban-beban usaha dala setiap segmen. 5. Efek dari laba usaha setiap segmen pelaporan atas suatu eprubahan dalam prinsip akuntansi. Pengungkapan-pengungkapan lain : 1. Jumlah agregat depresiaasi, deplesi, dan beban amortisasi untuk setiap segmen pelaporan. 2. Jumlah pengeluaran modal untuk setiap segmen industry pelaporan

3. Jumlah investasi pada dan pendapatan dari anak-anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi dan ekuitas investi lain yang operasinya terintegrasi vertical dengan operasi dari segmen industry pelaporan. 4. Wilayah geografis dimana suatu investi dipertanggung jawabkan dengan metode ekuitas yang terintegrasi secara vertical beroperasi. 5. Produk atau jasa dari setiap segmen industry pelaporan dan kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan informasi segmen yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan. PENGUNGKAPAN UNTUK OPERASI DI BERBAGAI WILAYAH GEOGRAFI YANG BERBEDA Pengungkapan untuk operasi domestik, setiap wilayah geografi luar negeri yang memenuhi salah satu pengujian, dan seluruh wilayah geografi lainnya secara agregat adalah sebagai berikut: Pendapatan: 1. Jumlah pendapatan dari konsumen 2. Jumlah transfer dan penjualan antar wilayah 3. Rekonsiliasi pendapatan dari 1 dan 2 dengan pendapatan yang dicantumkan dalam laporan laba rugi secara keseluruhan 4. Basic transfer dan penjualan antar wilayah termasuk pengaruh perubahan penyusunan laba rugi operasional Aktiva : 1. Total aktiva yang dapat diidentifikasi 2. Rekonsiliasi aktiva yang dapat diidentifikasi dengan total aktiva yang dilaporkan dalam neraca perusahaan secara keseluruhan Profitabilitas : 1. Total laba atau rugi operasional (atau pengukuran lain untuk profitabilitas antara laba operasional dan laba bersih, tetapi pengukuran profitabilitas untuk setiap wilayah harus sama) 2. Rekonsiliasi laba atau rugi operasional terhadap laba sebelum pajak dari operasi seperti yang tercatat dalam laba rugi konsolidasi Pengungkapan Lain : 1. Wilayah geografis yang tidak dapat diagregasikan 2. Perubahan Pengelompokan atas operasi asing ke dalam wilayah geogarfi tertentu dan pengaruhnya terhadap informasi wilayah geografi tertentu 3. Sifat dan pengaruh penyajian ulang informasi tahun sebelumnya yang diakibatkan dari penyesuaian tahun sebelumnya. PENGUNGKAPAN EKSPOR Jika penjualan ekspor dari perusahaan induk di dalam negeri kepada konsumen yang tidak terafiliasi diluar negeri sebesar 10% atau lebih dari total pendapatan konsumen yang

tidak terafiliasi sebagaimana dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, maka jumlah penjualan tersebut harus dilaporkan dalam jumlah agregat dan berdasarkan wilayah geografis. Pengungkapan terpisah garus dibuat untuk setiap wilayah geografis yang memenuhi uji 10%. Pengungkapan ini tidak berkaitan dengan ketentuan sebelumnya untuk membuat laporan tentang operasi pada setiap industry dan operasi luar negeri. Informasi harus disajikan dalam mata uang fungsional induk perusahaan dan diungkap dalam laporan keuangan dengan menempatkan pada catatan kaki atau lembar penjelasan lain.

1.8 Laporan Keuangan Interim A. Pengertian Laporan Keuangan Interim Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahunan. Dapat disusun secara bulanan, triwulanan atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi

seluruh

komponen

laporan

keuangan

sesuai

standar

akuntansi

keuangan.

Laporan Interim diberlakukan untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan perundangan, misalnya Pasar modal, dan lain-lain. Dan juga untuk industri yang telah diatur dalam standar akuntansi keuangan industri yang bersangkutan, misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut.

Ada dua pandangan tentang Laporan Interim yaitu : 1)

Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi dan

menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara yang sama seperti pada periode tahunan. 2) Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral dengan periode tahunan.Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan pandangan kedua yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan periode tahunan. B. Pengakuan Dan Pengukuran Pengakuan dan pengukuran unsur yang sama antara pelaporan keuangan interim dengan pelaporan keuangantahunan adalah:Dasar pengakuan pendapatan.Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada perubahan dalam standar akuntansi.Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai jangka pendek dan jangka panjang. C. Beban Dan Biaya

Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan atas dasar yang sama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahunan kecuali untuk persediaan:  Perusahaan yang dalam periode interim menggunakan estimasi laba kotor mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan interim.  Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya standar tidak perlu melaporkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun. Pengaruh dari penyimpangan yang tidak direncanakan dan tidak diperkirakan harus dilaporkan pada akhir periode interim dengan prosedur yang sama seperti yang digunakan pada akhir tahun.  Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar dan pemulihan harga tidak boleh ditangguhkan untuk dibebankan ke periode di luar periode penurunan harga tersebut. Biaya dan beban lain-lain untuk periode pelaporan interim, biaya dan beban lain-lain termasuk biaya produksi dibebankan atas dasar yang sama seperti periode tahunan. Pendapatan dan beban musimanLaporan keuangan interim memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim tersebut. Laporan keuangan interim tertentu diperbandingkan dengan periode sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh kondisi-kondisi sebagai berikut:  Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan interim periode sebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja.  Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam periode akuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musiman dari kegiatan usaha.  Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dari awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan keuangan interim untuk mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode berjalan.  Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun buku yang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas periode akuntansi yang lalu. Penyisihan Pajak PenghasilanPada akhir tiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun.

D. Pos Dan Transaksi Luar Biasa  Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.  Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam menentukan materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.  Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan berpengaruh material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi periode interim.  Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan dalam laporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan keuangan tahunan. Pengungkapan tersebut harus diulang dalam laporan keuangan interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban kontinjen itu terselesaikan. E. Perubahan Akuntansi  Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.  Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam menentukan materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.  Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan berpengaruh material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi periode interim.  Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan dalam laporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan keuangan tahunan. Pengungkapan tersebut harus diulang dalam laporan keuangan interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban kontinjen itu terselesaikan. F. Penyajian Laporan Keuangan Interim Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi dan saldo laba interim, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus disajikan secara komparatif

dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-todate).Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Khusus untuk perusahaan tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

G. Lampiran

1.9 Panduan Penyusunan Laporan Interim Accounting Principles Board mengeluarkan APB N0 28 yang berisi ringkasan informasi keuangan apa saja yang harus diungkap. Perusahaan publik minimum harus mengungkap hal-hal berikut ini : 1. Penjualan dan pendapatan kotor a. Alokasi pajak penghasilan b. Pajak penghasilan item luar biasa c. Pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi d. Laba bersih 2. Dilusi saham 3. Pendapatan, biaya, dan beban musiman 4. Perubahan estimasi pajak penghasilan yang signifikan 5. Pelepasan segmen bisnis, item luer biasa dan item yang jarang terjadi 6. Kontijensi 7. Perubahan prinsip dan estimasi akuntansi 8. Perubahan posisi keuangan yang signifikan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/20806994/PELAPORAN_SEGMEN_DAN_INTERIM

http://dokumen.tips/documents/pelaporan-keuangan-interim-dan-segmen.html

Related Documents


More Documents from ""