Pedoman Prototype Puskesmas_kemenkes Final R1 (1).pdf

  • Uploaded by: Guruh Prahara Wicaksana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Prototype Puskesmas_kemenkes Final R1 (1).pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 28,620
  • Pages: 207
B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N PENINGKATAN I N G K A T A N FUNGSI F U N G SBANGUNAN I P U S K E SPUSKESMAS M A S P E RPERBATASAN BATASAN

B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N PENINGKATAN I N G K A T A N FUNGSI F U N G SBANGUNAN I P U S K E SPUSKESMAS M A S P E RPERBATASAN BATASAN

P E D O M A N P E M B A N G U N A N & P E N I N G K ATA N FUNGSI BANGUNAN PUSKESMAS KEMENTERIAN SDD

K E S E H ATA N

REPUBLIK

INDONESIA

B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N PENINGKATAN I N G K A T A N FUNGSI F U N G SBANGUNAN I P U S K E SPUSKESMAS M A S P E RPERBATASAN BATASAN

September 2018

M AT E R I D I S E M I N A S I / S O S I A L I S A S I PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

I.

PEDOMAN PEMBANGUNAN & PENINGKATAN FUNGSI BANGUNAN PUSKESMAS ( BUKU )

II.

RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS BANGUNAN PUSKESMAS ( CD )

III. GAMBAR TEKNIS BANGUNAN PUSKESMAS ( CD )

IV. PENJELASAN TEKNIS PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS V.

DESK DESAIN

D A F TA R I S I PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG DEFINISI PUSKESMAS JENIS BANGUNAN PUSKESMAS 124 TITIK LOKASI PUSKESMAS PERBATASAN

II.

ARSITEKTUR

ZONASI & SIRKULASI ALUR KEGIATAN PROGRAM RUANG MODEL PROTOTIPE LAYOUT 1 FASAD BANGUNAN 1 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 2 FASAD BANGUNAN 2 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 3 FASAD BANGUNAN 3 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 4 FASAD BANGUNAN 4 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 5 FASAD BANGUNAN 5 PENYESUAIAN BANGUNAN EKSISTING DENGAN PROTOTIPE PERSYARATAN RUANG SPESIFIKASI MATERIAL FINISHING SIGNAGE (PENANDA PUSKESMAS)

D A F TA R I S I PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

III. STRUKTUR

KONSTRUKSI BANGUNAN STRUKTUR PONDASI BANGUNAN PUSKESMAS SATU LANTAI STRUKTUR PONDASI BANGUNAN PUSKESMAS DUA LANTAI STRUKTUR ATAS BANGUNAN PUSKESMAS SATU LANTAI STRUKTUR ATAS BANGUNAN PUSKESMAS DUA LANTAI KONSTRUKSI ATAP BANGUNAN PETA GEMPA INDONESIA STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA METODA PENGERJA PONDASI BAHAN MATERIAL UNTUK PONDASI DETAIL TULANGAN BALOK PONDASI DETAIL SAMBUNGAN PEMBESIAN TAHAN GEMPA METODA PEMBUATAN CAMPURAN BETON STANDARD MINIMAL PEKERJAAN STRUKTUR

IV. PRASARANA

SISTEM PENGHAWAAN SISTEM SANITASI IPAL BIOPORI PLUMBING SISTEM KELISTRIKAN SISTEM PENCAHAYAAN PANEL SURYA SISTEM KOMUNIKASI SISTEM GAS MEDIK SISTEM PROTEKSI PETIR GROUNDING

D A F TA R I S I PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

V. LAMPIRAN

GAMBAR DED ARSITEKTUR GAMBAR DED STRUKTUR GAMBAR DED SARANA PRASARANA

V. REFERENSI

BUKU WEBSITE

PENDAHULUAN

I-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

L ATA R B E L A K A N G Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional khususnya subsistem upaya kesehatan. Dalam rangka memenuhi ketersediaan Puskesmas yang sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah perbatasan, diperlukan adanya upaya peningkatan fasilitas fisik Puskesmas baik melalui pembangunan maupun rehabilitasi dan renovasi bangunan Puskesmas. Bangunan Puskesmas dan prasarana penunjang lainnya dibangun oleh Kementerian Kesehatan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ditempatkan di daerah perbatasan. Sebagaimana diketahui bahwa Puskesmas merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan publik yang penuh dengan berbagai disiplin ilmu, padat modal, padat karya, dan padat teknologi. Namun demikian untuk membangun suatu prasarana Puskesmas yang memenuhi Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 diharapkan tetap dapat dilaksanakan dalam waktu yang seoptimal mungkin mengingat keberadaannya yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Selain itu, bangunan Puskesmas juga harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain mempunyai ciri khas yang dapat diseragamkan, sehingga menjadi penanda keberadaan bangunan Puskesmas ; selalu memasukkan unsur langgam daerah sebagai jati diri keberadaannya ; serta mampu mengakomodasi kebutuhan responsif gender dan disabilitas. Guna mempercepat ketersediaan fasilitas Puskesmas di daerah perbatasan yang sesuai dengan ketentuan ketentuan tersebut di atas, maka diperlukan ketersediaan desain dalam bentuk prototipe ; monitoring dan evaluasi yang efektif dan efisien dari pemrakarsa, konsultan manajemen konstruksi, konsultan perencana, konsultan pengawas di masing masing daerah ; serta kemampuan kontraktor yang memahami bangunan fasilitas pelayanan kesehatan. DEFINISI PUSKESMAS Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi tingginya di wilayah kerjanya. JENIS BANGUNAN PUSKESMAS Pembangunan bangunan Puskesmas harus menyesuaikan dengan kondisi perbatasan masing masing daerah melalui 5 (lima) pilihan jenis Desain Bangunan Puskesmas, yaitu bangunan Puskesmas 2 Lantai dengan Rawat Inap 10 Tempat Tidur (TT), bangunan Puskesmas 2 Lantai dengan Rawat Inap 6 Tempat Tidur (TT), dan bangunan Puskesmas Tidak Bertingkat dengan Rawat Inap 4 Tempat Tidur (TT), bangunan Puskesmas Tidak Bertingkat Non Rawat Inap.

JENIS BANGUNAN PUSKESMAS

I-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

JENIS BANGUNAN PUSKESMAS I.

PUSKESMAS RAWAT INAP

1. PUSKESMAS RAWAT INAP - 10 TT/ T980 2. PUSKESMAS RAWAT INAP - 6 TT/ T880 3. PUSKESMAS RAWAT INAP - 4 TT/ T560

II.

PUSKESMAS NON RAWAT INAP

1. PUSKESMAS NON RAWAT INAP T600 2. PUSKESMAS NON RAWAT INAP T460

ARSITEKTUR

II-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

ARSITEKTUR

ARSITEKTUR

II-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

• • • • • • • • • • • • • • • • •

ZONASI & SIRKULASI ALUR KEGIATAN PROGRAM RUANG MODEL PROTOTIPE LAYOUT 1 FASAD BANGUNAN 1 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 2 FASAD BANGUNAN 2 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 3 FASAD BANGUNAN 3 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 4 FASAD BANGUNAN 4 MODEL PROTOTIPE LAYOUT 5 FASAD BANGUNAN 5 PENYESUAIAN BANGUNAN EKSISTING DENGAN PROTOTIPE PERSYARATAN RUANG SPESIFIKASI MATERIAL FINISHING SIGNAGE (PENANDA PUSKESMAS)

ZONASI & SIRKULASI

II-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SITEPLAN MODEL 1 PARKIR MOTOR MASUK

BANGUNAN UTILITAS

BANGUNAN PUSKESMAS

PARKIR MOBIL DROP OFF

ALTERNATIF BANGUNAN UTILITAS

KETERANGAN : Umum Servis

KELUAR RUMAH DINAS

RUMAH DINAS

Lapangan Olahraga

ZONASI & SIRKULASI

II-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SITEPLAN MODEL 2

RUMAH DINAS

RUMAH DINAS BANGUNAN UTILITAS

BANGUNAN PUSKESMAS

Lapangan Olahraga

DROP OFF

PARKIR MOTOR

KETERANGAN :

PARKIR MOBIL

Umum Servis

MASUK

KELUAR

ALTERNATIF BANGUNAN UTILITAS

ZONASI DAN SIRKULASI

II-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SITEPLAN MODEL 3

KETERANGAN: 1. BANGUNAN PUSKESMAS 2. RUMAH DINAS 3. PARKIR MOBIL 4. PARKIR MOTOR 5. RUANG UTILITAS 6. AREA IPAL 7. DROP OFF 8. MASUK 9. KELUAR 10. PARKIR AMBULAN

A L U R K E G I ATA N

II-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

P U S K E S M A S R A WAT I N A P

R. PERSALINAN

RAWAT INAP

L

KLINIK PENGOBATAN UMUM

U

KLINIK KESEHATAN IBU & KB KLINIK ANAK & IMUNISASI

APOTEK/FARMASI

KLINIK GIGI & MULUT

LABORATORIUM

KLINIK LAINNYA/R. DOTS, KONSELING,DIETETIK,DLL

P

RUANG TUNGGU

N

R A W AT JALAN

A

R. PENDAFTARAN & REKAM MEDIK

G

GAWAT DARURAT/ TINDAKAN

A L U R K E G I ATA N

II-07

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

P U S K E S M A S N O N R AWAT I N A P

R. PERSALINAN

L

KLINIK PENGOBATAN UMUM

R. PERAWATAN PASKA PERSALINAN

U

KLINIK KESEHATAN IBU & KB KLINIK ANAK & IMUNISASI

APOTEK/FARMASI

KLINIK GIGI & MULUT

LABORATORIUM

KLINIK LAINNYA/R. DOTS, KONSELING,DIETETIK,DLL

P

RUANG TUNGGU

N

R A W AT JALAN

A

R. PENDAFTARAN & REKAM MEDIK

G

GAWAT DARURAT/ TINDAKAN

PROGRAM RUANG

II-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN NO460

NAMA

STANDAR

RAWAT INAP 2 LT 980

RAWAT INAP 2 LT 860

m² m² m² m² m² m² m² m² m² m²

18 15 24 16 72 12 25 12 12 24.5 12 54 12

18 15 24 16 72 12 25 12 12 24.5 12 54 12

min. 7.2



27 27

min. 7.2 min. 7.2

m² m²

3x7



RUANG 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12 13 14

15 16

Ruang Kantor : a. Ruang Administrasi Kantor b. Ruang Kepala Puskesmas c. Ruang Rapat Ruang Pendaftaran & Ruang Tunggu Ruang Rekam Medik Ruang Pengobatan Umum Ruang Pelayanan Tindakan/Kegawatdaruratan Ruang Kesehatan Anak & Imunisasi Ruang Kesehatan Ibu & KB Ruang Kesehatan Gigi & Mulut Ruang Laktasi/ASI Ruang Promosi Kesehatan (Konsultasi/Konseling) Ruang Farmasi - distribusi obat - gudang obat Ruang Persalinan Ruang Pasca Persalinan Ruang Rawat Inap - ruang rawat inap pasien pria - ruang rawat inap pasien wanita - ruang rawat inap pasien anak Ruang Dokter/Perawat Ruang Laboratorium - ruang administrasi - ruang pengambilan sampel darah

4x4 6 x 12 3x4 5x5 3x4 3x4 3.5 x 3.5 3x4 3x4 3x4

SATUAN

LUAS RAWAT NON RAWAT NON RAWAT INAP 1 LT INAP INAP 1LT 560 600 460 15 9 10.2 63

13.6 4.8

12 9 12 16 48 12 25 12 12 24.5 12 12 12

27 27

13.6 17 17

15 27

42 42

30 30

22.5 22.5

0 0

12 21

12 21

6.6

12 21

13.6 26

13.6

6

12 9 9 50 10 13.6 26

13.6 13.6 4.8 13.6 17

SATUAN m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m²

m² m²

6.6

m² m² m² m² m²

6



PROGRAM RUANG

II-09

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

NO

STANDAR

NAMA

3x4



RAWAT INAP 2 LT 980 12

3x4



12

12

3x3



6 6 9

6 6 9

11.9 4.4 12.75

6 6 9

2 x 2.25 2 x 2.25 2 x 2.25 2 x 2.25 2 x 2.25 min. 3-8

m² m² m² m² m² m²

9 18 13.5 4.5 4.5 8 36

9 18 13.5 4.5 4.5 8 36

3,1 2,7 2,7 4 4 1.87 10.6

618 362 980

594 266 860

RUANG 17

18

19 20 21 22

23 24

Ruang Sterilisasi - Ruang Spoelhoek - Ruang Steril Pos Perawat (Nurse Station) - Penyimpanan Obat - Alkes - Linen Ruang Cuci Gudang Linen Dapur/Pantry Ruang Toilet - Ruang Toilet Disabilitas - Ruang Toilet Pasien Wanita - Ruang Toilet Pasien Pria - Ruang Toilet 1 - Ruang Toilet 2 Janitor Gudang

SATUAN

Luas Keseluruhan Sirkulasi 40% Total Luas Keseluruhan 1 2 3

Parkir Ambulan Bangunan Utilitas Rumah Dinas 54/90

RAWAT INAP 2 LT 860 12

LUAS RAWAT NON RAWAT NON RAWAT INAP 1 LT INAP INAP 1 LT 560 560 460 12 8 8 4.8 4.8 12

12.5

m²/mobil

62.5

62.5

54

m²/unit

54

54

SATUAN m² m²



11.9 4.4 11.9

m² m² m²

4.5 9 9 4.5 4.5 8 18

12.5

m² m² m² m² m² m² m²

400 160 560

396 204 600

328 132 460

m² m² m²

12.5 32 45

25

12.5 32 45

m² m² m²

54

M O D E L FA SA D 1

II-10

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

M O D E L FA SA D 2

II-11

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 1

II-12

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R A WAT I N A P 1 0 T T

• Luas Tanah : 3.150 m2 • Luas Lantai Bangunan : 980 m2 • Jumlah Lantai : 2 Lantai

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 1

II-13

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R A WAT I N A P 1 0 T T

• Luas Tanah : 3.150 m2 • Luas Lantai Bangunan : 980 m2 • Jumlah Lantai : 2 Lantai

FA SA D B A N G U N A N 1

II-14

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R AWAT I N A P 1 0 T T

FA SA D B A N G U N A N 1

II-15

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R AWAT I N A P 1 0 T T

FA SA D B A N G U N A N 1

II-16

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R AWAT I N A P 1 0 T T

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 2

II-17

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R A WAT I N A P 6 T T

• Luas Tanah : 3.150 m2 • Luas Lantai Bangunan : 860 m2 • Jumlah Lantai : 2 Lantai

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 2

II-18

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R A WAT I N A P 6 T T

• Luas Tanah : 3.150 m2 • Luas Lantai Bangunan : 860 m2 • Jumlah Lantai : 2 Lantai

FA SA D B A N G U N A N 2

II-19

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R AWAT I N A P 6 T T

FA SA D B A N G U N A N 2

II-20

PEDOMAN PEMBANGUNAN PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN PENINGKATAN FUNGSI BANGUNAN PUSKESMAS & B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R AWAT I N A P 6 T T

FA SA D B A N G U N A N 2

II-21

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I R AWAT I N A P 6 T T

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 3

II-22

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT N O N R A WAT I N A P

• Luas Tanah : 3.150 m2 • Luas Lantai Bangunan : 600 m2 • Jumlah Lantai : 1 Lantai

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 3

II-23

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT N O N R A WAT I N A P

• Luas Tanah : 3.150 m2 • Luas Lantai Bangunan : 600 m2 • Jumlah Lantai : 1 Lantai

ATAP

FA SA D B A N G U N A N 3

II-24

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

FA SA D B A N G U N A N

II-25

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT N O N R AWAT I N A P

FA SA D B A N G U N A N 3

II-26

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT N O N R AWAT I N A P

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 4

II-27

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P 4 T T • Luas Tanah : 1.980 m2 • Luas Lantai Bangunan : 560 m2 • Jumlah Lantai : 1 Lantai

II-28

FA SA D B A N G U N A N 4

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT D E N G A N R AWAT I N A P

TA M PA K D E PA N

TA M PA K S A M P I N G K I R I

FA SA D B A N G U N A N 4

II-29

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT D E N G A N R AWAT I N A P

TA M PA K B E L A K A N G

TA M PA K S A M P I N G K A N A N

FA SA D B A N G U N A N 4

II-30

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT D E N G A N R AWAT I N A P

TA M PA K P OTO N G A N 1 - 1

TA M PA K P OTO N G A N 2 - 2

M O D E L P R O T O T Y P E L AY O U T 5

II-31

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT N O N R AWAT I N A P

• Luas Tanah : 1.980 m2 • Luas Lantai Bangunan : 460 m2 • Jumlah Lantai : 1 Lantai

II-32

FA SA D B A N G U N A N 5

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT D E N G A N R AWAT I N A P

TA M PA K D E PA N

TA M PA K S A M P I N G K I R I

FA SA D B A N G U N A N 5

II-33

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT D E N G A N R AWAT I N A P

TA M PA K B E L A K A N G

TA M PA K S A M P I N G K A N A N

FA SA D B A N G U N A N 5

II-34

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT D E N G A N R AWAT I N A P

TA M PA K P OTO N G A N 1 - 1

TA M PA K P OTO N G A N 2 - 2

PENYESUAIAN BANGUNAN EKSISTING DENGAN PROTOTIPE

II-35

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

P E N D E K ATA N 1

P E N D E K ATA N 2



• Menambah fasilitas yang kurang hingga mencapai standar yang disyaratkan oleh Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, kemudian disesuaikan dengan fasade prototipe Puskesmas.

Bangunan eksisting dalam kondisi baru (tidak dapat dibongkar), sehingga hanya menyesuaikan dengan fasad prototipe Puskesmas.

Fasad Baru

1

BANGUNAN EKSISTING

2

KETERANGAN : 1. Bangunan Baru 2. Bangunan Eksisting

PENYESUAIAN BANGUNAN EKSISTING DENGAN PROTOTIPE

II-36

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

P E N D E K ATA N 3 TA M B A H SITEPLAN BARU

BERDASARKAN

• Penyesuaian bentuk bangunan dengan kondisi site atau lahan.

3 1

1

3

2 KETERANGAN : 1. Bangunan Baru 2. Bangunan Eksisting 3. Bangunan Utilitas

2

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-37

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G T I N D A K A N G AWAT D A R U R AT Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada tabel program ruang) • Tirai minimal 10 cm dari lantai serta terdiri dari tirai masif setinggi 250 cm dari lantai dan sisa sampai langit-langit tirai jala. • Berdekatan dengan ruang Spoel Hook dan Sterilisasi

a. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Swing dengan bukaan 100% • Jendela Bouvenlight. • Menggunakan AC Split Type Wall Mounted. b. Persyaratan Instalasi Listrik. • Kotak Kontak minimal 6 (Enam) buah (3 buah di back up genset) jika PLN padam. c. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 300 Lux (6 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan dan AC di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-38

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G T I N D A K A N G AWAT D A R U R AT d. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia instalasi air bersih dan buangan. • Tersedia tempat cuci tangan yang berdekatan dengan area kerja petugas medis dilengkapi dengan saluran buangan air kotor. e. Persyaratan Instalasi Gas Medis : • Oxigen. • Nitrogen.

f. Sistem Grounding Untuk Peralatan : • Disiapkan khusus terminal sambungan di JB - Grounding (Junction Box Grounding Pentanahan) dengan tahanan pentanahan max. 0,2 ohm.

.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-39

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG TINDAKAN PERSALINAN Persyaratan Teknis :

a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) • Tirai minimal 10 cm dari lantai serta terdiri dari tirai masif setinggi 250 cm dari lantai dan sisa sampai langit-langit tirai jala. • Berdekatan dengan ruang Spoel Hook dan Sterilisasi • Area bersih bayi berada dalam 1 ruangan dengan area melahirkan dan tanpa sekat

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Swing dengan bukaan 100% • Jendela Bouvenlight • Menggunakan AC Split type Wall Mounted. c.

Persyaratan instalasi listrik. • Kotak kontak minimal 6 (Enam) buah (3 buah di back up genset) jika PLN padam.

d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 300 Lux (5 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan dan AC di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-40

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG TINDAKAN PERSALINAN e. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia instalasi air bersih dan buangan. • Tersedia tempat cuci tangan yang berdekatan dengan area kerja petugas medis dilengkapi dengan saluran buangan air kotor. f. Sistem Grounding Untuk Peralatan : • Disiapkan khusus terminal sambungan di JB - Grounding (Junction Box Grounding Pentanahan) dengan tahanan pentanahan max. 0,2 ohm.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-41

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG PEMERIKSAAN UMUM Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada tabel program ruang) • Tirai minimal 10 cm dari lantai serta terdiri dari tirai masif setinggi 250 cm dari lantai dan sisa sampai langit-langit tirai jala.

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan jendela swing dengan bukaan 100% • Fan yang dipakai adalah fan meja ukuran 30 cm atau fan dinding ukuran 35 cm. • Arah angin fan dari belakang dokter. c.

Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 4 (Empat) buah (2 buah di back up genset) jika PLN padam.

d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

R. KLINIK UMUM

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-42

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG PEMERIKSAAN UMUM e.

Persyaratan Sanitasi : • Tersedia tempat cuci tangan yang berdekatan dengan area kerja petugas medis dilengkapi dengan saluran buangan air kotor.

f.

Persyaratan Peralatan : • Kompresor penunjang peralatan pemeriksaan gigi suplai untuk daya listriknya bersumber dari listrik tenaga surya.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-43

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG KLINIK GIGI & MULUT Persyaratan Teknis :

a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) • Tirai minimal 10 cm dari lantai serta terdiri dari tirai masif setinggi 250 cm dari lantai dan sisa sampai langit-langit tirai jala.

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan jendela swing dengan bukaan 100% • Fan yang dipakai adalah fan meja ukuran 30 cm atau fan dinding ukuran 35 cm. • Arah angin fan dari belakang dokter. c.

Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 4 (Empat) buah (2 buah di back up genset) jika PLN padam. • Daya dan instalasi listrik harus sesuai alat yang dipakai.

d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah Lampu PLC 18 Watt/LED 14 Watt). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-44

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG KLINIK GIGI & MULUT e. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia instalasi air bersih dan buangan pada dental unit. • Tersedia tempat cuci tangan dan alat yang berdekatan dengan area kerja petugas medis dilengkapi dengan saluran buang air kotor

f.

Sistem Grounding Untuk Peralatan : • Disiapkan khusus terminal sambungan di JB - Grounding (Junction Box Grounding Pentanahan) dengan tahanan pentanahan max. 0,2 ohm.

g.

Persyaratan Kompressor Untuk Peralatan Gigi : • Kotak kontaknya / daya listrik bersumber dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-45

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G FA R M A S I / G U D A N G O B AT Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang)

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Swing dengan bukaan 100%, dilengkapi dengan Bouvenlight • Menggunakan AC Split Type Wall Mounted. c.

Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 4 (Empat) buah (2 buah di back up genset) jika .PLN padam.

d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (3 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. Penerangan dan AC di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. e.

Portable Fire Extinguisher.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-46

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R. FA RMA SI

GUDANG O B AT

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-47

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G R AWAT I N A P Persyaratan Teknis :

a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada tabel program ruang) • Tirai minimal 10 cm dari lantai serta terdiri dari tirai masif setinggi 250 cm dari lantai dan sisa sampai langit-langit tirai jala.

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Swing dengan bukaan 100%, dilengkapi dengan Bouvenlight. • Dapat ditambahkan Exhaust Fan dinding minimal ukuran 35 cm x 35 cm, yang dipasang + 20 cm dari lantai c. Persyaratan Sanitasi : • Toilet pasien ukuran 2m x 2 m • Alat Sanitair Wastafel, Closet, Air bersih • Pintu toilet menghadap ke luar • Terdapat pegangan tangan di area closet d. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 2 (dua) buah per tempat tidur yang terhubung dengan sumber listrik (1 buah di back up genset) jika PLN padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-48

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G R AWAT I N A P e. Persyaratan Pencahayaan : • Lampu pasien minimal 200 Lux (Lampu dipasang pada setiap tempat tidur pasien di posisi segaris dengan kaki tempat tidur minimal 1 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 24 W). • Lampu ruangan minimal 200 Lux (Lampu minimal 2 buah Lampu LED 2 x 14 W). • Lampu kamar mandi minimal 200 Lux (1 buah Lampu Tipe Standard / LED 1 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. f. Persyaratan Instalasi Gas Medis : • Oxigen (Tabung). • Nitrogen (Tabung).

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-49

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G PA S C A M E L A H I R K A N / N I FA S Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) • Tirai minimal 10 cm dari lantai serta terdiri dari tirai masif setinggi 250 cm dari lantai dan sisa sampai langit-langit tirai jala.

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100% dengan Bouvenlight. • Dapat ditambahkan Exhaust Fan Dinding • Terdapat tempat tidur bayi didalam ruang rawat c.

Persyaratan Sanitasi : • Toilet pasien ukuran 2 m x 2 m • Alat sanitair Wastafel, Closet, Air bersih • Pintu toilet menghadap ke luar • Terdapat pegangan tangan di area closet

d. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 2 (dua) buah per tempat tidur yang terhubung dengan sumber listrik.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-50

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G PA S C A M E L A H I R K A N / N I FA S e. Persyaratan Pencahayaan : • Lampu pasien minimal 200 Lux (Lampu dipasang pada setiap tempat tidur pasien di posisi segaris dengan kaki tempat tidur minimal type PLC 18 Watt atau LED 14 W). • Lampu ruangan minimal 200 Lux (Lampu minimal type PLC 2 x 18 Watt atau LED 2 x 14 W). • Lampu kamar mandi minimal 200 Lux ( 1 buah Lampu PLC 18 Watt atau LED 14 W).

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-51

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R U A N G N U R S E S TAT I O N

Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang, termasuk Ruang Penyimpanan Obat, Alkes, dan Linen).

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan jendela swing dengan bukaan 100% • Fan yang dipakai adalah fan dinding/meja ukuran 35 cm. • Arah angin fan harus mengarah ke luar c. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 3 (tiga) buah dengan 1 (satu) buah yang terhubung dengan sumber listrik darurat (Genset). d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah Lampu PLC 18 Watt/LED 14 W). e. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia tempat cuci tangan yang berdekatan dengan area kerja petugas medis dilengkapi dengan saluran buangan air kotor.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-52

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G L A B O R ATO R I U M & P E N G A M B I L A N S P E S I M E N Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada tabel program ruang, termasuk ruangan administrasi dan ruangan pengambilan sampel darah). • Lantai ruangan laboratorium tidak berpori, warna terang, dan mudah dibersihkan. • Loket penyerahan dahak Terpisah • Dilengkapi meja kerja lapis keramik berwarna terang

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan jendela tipe swing dengan bukaan 100% • Fan yang dipakai adalah fan berdiri ukuran 30cm dan fan dinding ukuran 35 cm untuk ruangan pengambilan sampel dan administrasi. • Menggunakan AC Split type wall mounted. • Arah angin fan harus mengarah ke pasien. • Di atas meja laboratorium menggunakan fan jenis exhaust hood. c.

Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 8 (delapan) buah (3 buah di back up genset) jika PLN padam.

R.AMBIL SPESIMEN

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-53

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G L A B O R ATO R I U M & P E N G A M B I L A N S P E S I M E N d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 300 Lux (2 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan dan AC di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. e. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia tempat cuci tangan yang berdekatan dengan area kerja petugas medis dilengkapi dengan saluran buangan air kotor. • Tersedia tempat untuk mencuci alat. f.

Sistem Grounding Untuk Peralatan : • Disiapkan khusus terminal sambungan di JB - Grounding (Junction Box Grounding Pentanahan) dengan tahanan pentanahan max. 0,2 ohm.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-54

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SPUTUM BOOTH (PENGAMBILAN DAHAK)

a.

Perletakan Sputum Booth di lahan sesuai kondisi setempat serta tidak di lokasi umum dengan ukuran ruang minimal 1.5m x 1.5m.

b. Wastafel pada ruangan pengambilan dahak dilengkapi dengan zat pencuci tangan, tisu pembersih, dan disarankan kran menggunakan sistem sentuh (no hands basin). c.

Sputum Booth dilengkapi dengan tempat sabun, tempat tisu dan tempat sampah tertutup.

d. Material bangunan digunakan material yang mudah dibersihkan / dicuci dan hindari detail sambungan material yang sulit dibersihkan dan dapat menjadi tempat hidupnya bakteri.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-55

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG VAKSIN & DOT Persyaratan Teknis : a. Persyaratan Bangunan : •Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100% c. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 6 (Enam) buah (4 buah di back up genset) jika PLN padam. • Khusus untuk Kotak Kontak Box Pendingin (Refrgerator) Vaksin daya listrik bersumber dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). • Daya dan instalasi listrik harus sesuai alat yang dipakai. d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. e. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia instalasi air bersih dan buangan pada Dental Unit. • Tersedia tempat cuci tangan dan alat yang berdekatan dengan area kerja petugas medis dilengkapi dengan saluran buang air kotor. .

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-56

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG VAKSIN & DOT f. Persyaratan Peralatan : • Refrigerator Vaksin (Box Pendingin Vaksin) daya listriknya bersumber dari listrik tenaga surya.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-57

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DAPUR Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) • Lantai ruangan Dapur tidak berpori, warna terang, dan mudah dibersihkan. • Area kerja tidak saling bersilangan • Dilengkapi meja kerja lapis keramik berwarna terang

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan jendela tipe swing dengan bukaan 100% • Fan yang dipakai adalah fan berdiri ukuran 30cm dan fan dinding ukuran 35 cm • Arah angin fan harus mengarah ke luar. c.

Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 6 (enam) buah dengan 1 (Satu) buah yang terhubung dengan sumber listrik darurat (Genset) untuk lemari es

d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 300 Lux (4 buah Lampu PLC 18 Watt/LED 14 Watt).

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-58

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DAPUR e. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia tempat cuci bahan makanan dan alat makan. • Tersedia tempat untuk mencuci alat

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-59

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G L AU N D RY; C U C I DA N S E T R I K A Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada tabel program ruang) • Lantai ruangan cuci tidak berpori, warna terang, dan mudah dibersihkan, dan tidak licin. • Area kerja tidak saling bersilangan • Ruang cuci dan penyimpanan linen berada pada area yang terpisah

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100% • Fan yang dipakai adalah Fan Berdiri ukuran 30cm dan Fan Dinding ukuran 35 cm • Arah angin fan harus mengarah ke luar • Area Cuci menggunakan Dinding Roster

c.

Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 6 (enam) buah

d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 300 Lux (3 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-60

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G L AU N D RY; C U C I DA N S E T R I K A • Penerangan, Kotak Kontak tidak di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. e. Persyaratan Sanitasi : • Tersedia rendam linen dan cuci linen. • Tersedia tempat simpan bahan kimia

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-61

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG STERILISASI

Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang)

b. Persyaratan Ventilasi : • Fan yang dipkai adalah Exhaust Fan ukuran 30 cm terletak 20 cm dari lantai. • Arah angin fan harus mengarah ke luar bangunan menggunakan ducting. • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100% c. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 3 (tiga) buah 2 buah di back up genset) jika PLN padam. d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 100 Lux (2 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan, Kotak Kontak dan Fan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-62

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R U A N G L O B B Y, P E N D A F T A R A N , T U N G G U Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) • Lantai dan dinding berwarna terang, permukaan rata, tidak licin, mudah dibersihkan. • Tinggi langit-langit ruang tunggu minimal 3,2 m dari lantai.

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan jendela tipe swing dengan bukaan 100% c.

Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 2 (dua) buah.

d.

Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (12 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan dan Kotak Kontak di back up 50% oleh Genset, jika PLN Padam.

e.

Persyaratan Instalasi Data : • Server. • Outlet Data (Komputer / Internet).

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-63

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R U A N G L O B B Y, P E N D A F T A R A N , T U N G G U f.

Persyaratan Instalasi Telepon : • Outlet Telepon (Extention).

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-64

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG REKAM MEDIK Persyaratan Teknis : a.

Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang)

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100% c. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 6 (enam) buah (3 buah di back up genset) jika PLN padam. d. Persyaratan Pencahayaan : • intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-65

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG GUDANG Persyaratan Teknis : a. Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang)

b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100%, dilengkapi dengan Bouvenlight. c. Persyaratan instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 1 (Satu) buah. d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan dan Kotak Kontak tidak di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. e. Portable Fire Extinguisher.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-66

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG PENYULUHAN Persyaratan Teknis : a. Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100%, dilengkapi dengan Bouvenlight. c.Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 3 (tiga) buah tidak di back up genset. d.Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (3 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 18 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-67

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG ADMINISTRASI Persyaratan Teknis : a. Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada tabel program ruang) b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan jendela tipe swing dengan bukaan 100%, • dilengkapi dengan bouvenlight. c. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 4 (empat) buah (2 buah di back up genset) jika PLN padam. d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (3 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. e. Persyaratan Instalasi Nurse Call : • Paging f. Persyaratan Instalasi Telepon : • Outlet Telepon (Extention).

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-68

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

RUANG ADMINISTRASI g. Persyaratan Instalasi Data : • Outlet Data (Komputer / Internet). ALTERNATIF LAY OUT RUANG KERJA

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-69

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G R A PAT Persyaratan Teknis : a. Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100%, dilengkapi dengan Bouvenlight. c.Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 3 (tiga) buah. d.Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan tidak di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam.

P E R S YA R ATA N R U A N G

II-70

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

R UA N G K E PA L A P U S K E S M A S Persyaratan Teknis : a. Persyaratan Bangunan : • Ukuran ruangan (menyesuaikan sesuai type pada Tabel Program Ruang) b. Persyaratan Ventilasi : • Bukaan menggunakan Jendela Tipe Swing dengan bukaan 100%, dilengkapi dengan Bouvenlight. c. Persyaratan Instalasi Listrik : • Kotak kontak minimal 3 (tiga) buah (1 buah di back up genset) jika PLN padam. d. Persyaratan Pencahayaan : • Intensitas cahaya minimal 200 Lux (2 buah Lampu Tipe Standard / LED 2 x 14 W). • Jenis lampu yang disarankan menggunakan Lampu LED. • Penerangan di back up 100% oleh Genset, jika PLN Padam. e. Persyaratan Instalasi Nurse Call : • Paging f. Persyaratan Instalasi TV : • Outlet TV g. Persyaratan Instalasi Telepon : • Outlet Telepon (Extention). h. Persyaratan Instalasi Data : • Outlet Data (Komputer / Internet).

S P E S I F I K A S I M AT E R I A L F I N I S H I N G

II-71

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

ATA P

A LU M U N I U M C O M P O S I T E D PA N E L

Hindari penggunaan material seng dan asbes. Metal : a. Bahan dasar : ZINCALUME yang terdiri dari unsur Seng : 43,50% ; Aluminium : 55% ; Silikon : 1,50%. b. Tipe : Klip-Lok HI-TEN ; tebal : 0,55mm (BMT), Colorbond. c. Insulasi menggunakan Glass wool dengan density : 32kg/m3 dan tebal : 50mm ; Aluminium foil double side dengan buble + kawat ayam d. Setara : LYSAGHT KLIP LOK

a. Sistem panel terdiri atas 2 lapis almunium tebal 0,5 mm, diantara ke 2 lapisan tersebut direkatkan polythirene dengan thermo setting adhesive, Tebal total : 4 - 6 mm. b. Bahan : Alloy 5005. c. Finishing : KYNAR 500. PVDF d. Bending strength : 45-50 kg / 5mm. e. Heat deformation : 200 °C. f. Warna : Setara QS 3102 Sub Silver. g. Setara : SEVEN, ALUCOBOND, ALPOLIC, RAYNOBOND, HOWSOLPAN. h. Rangka Almunium

Bitumen : a. Bahan dasar : Selulosa bitumen. b. Tebal : 3 mm. c. Tinggi gelombang : 38 mm. d. Setara : ONDULINE.

S P E S I F I K A S I M AT E R I A L F I N I S H I N G

II-72

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

PLAFON

a. Gymsum board ukuran 1200mm x 2400mm tebal 9 mm untuk ruang umum. b. Gypsum board ukuran 1200mm x 2400mm tebal 12 mm tipe wet area untuk toilet. c. Calcium Board ukuran 1200mm x 2400mm tebal 6 mm d. Rangka penggantung Galvanized hollow steel 40mm x 40mm x 1,2 mm kombinasi ukuran 40mm x 60mm x 1,2 mm dicat anti karat. Jarak 60 x 60 e. Alternatif rangka penggantung : Metal-furing. f. List langit-langit menggunakan Wall engle dari bahan aluminium powder-coating 60 mikron. g. Setara : JAYABOARD, KNAUFF, KALSIBOARD, GRC

KERAMIK a. Keramik ukuran 30cm x 30cm atau 40cm x 40cm, tipe Matt surface (tidak licin) untuk lantai area service. b. Keramik ukuran 20cm x 20cm, tipe Structure surface untuk lantai toilet. c. Keramik ukuran 20cm x 20cm, tipe Matt surface (tidak licin) untuk dinding toilet. d. Keramik ukuran 10cm x 30 cm untuk Plint. e. Setara : ROMAN, KIA, IKAD, MULIA, MASTERINA. HOMOGENEOUS TILE a. Ukuran 60cm x 60cm atau 40cm x 40cm, tipe Matt surface (tidak licin) untuk lantai area pelayanan. b. Keramik ukuran 30cm x 30cm, tipe Structure surface untuk lantai toilet, gudang. c. Keramik ukuran 30cm x 60cm, untuk dinding toilet. d. Setara : Granito, Roman, NiroGranit

S P E S I F I K A S I M AT E R I A L F I N I S H I N G

II-73

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

KUSEN ALUMUNIUM

KACA

a. Billet yang dipakai dari billet utama (primery) dengan standar SNI 07-0734-1989. b. Joint Backer : PolyureTahunane foam yang tidak menyerap air dengan kepadatan 65-96kg/m3 dan penampang 25% lebih besar dari celah yang terjadi. c. Neoprene : Jenis extrusion yang tahan terhadap matahari, kekerasan 60-80 durometer. d. Setting block untuk kaca : EPDM 80 durometer. e. Sealent Single komponen : Silicone (Non acid). f. Sekrup : Stainless-steel. g. Kebocoran air : Tidak terlihat kebocoran sampai tekanan 137 Pa (positif) dengan jangka waktu 15 menit. h. Finishing : Powder-coating, warna : Broken white. i. Jendela Tipe swing j. Setara : INDALEX, YKK, ALEXINDO.

a. Daun pintu dan jendela rangka / frame aluminium exterior, menggunakan kaca berwarna, jenis PANASAP glass dengan tebal : 8mm dan warna : Blue green. b. Daun pintu dan jendela rangka / frame aluminium interior, menggunakan kaca clear dengan variasi ketebalan 6mm dan 8mm. c. Joint-sealant antarkaca menggunakan sealant tipe elastosil 121transparan. d. Setara : MULIA GLASS, MAGI, ASAHI GLASS.

RAGAM HIAS a. Mengambil pola ragam hias dari budaya lokal. b. Bahan material : Permanen dan tersedia di daerah tersebut. c. Contoh : Kayu, Batu, GRC, Alumunium Cutting Laser, metal, dan lain lain.

SIGNAGE

II-74

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMBANG PUSKESMAS

Pengertian lambang Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 75 Tahun 2014 adalah :

5. Bentuk palang hijau berbentuk segi enam melambangkan pelayanan kesehatan yang mengutamakan promotif preventif.

1. Bentuk segi enam (hexagonal) melambangkan : • Keterpaduan dan kesinambungan yang terintegrasi dari 6 prinsip yang melandasi penyelenggaraan Puskesmas. • Makna pemerataan pelayanan kesehatan yang mudah di akses masyarakat. • Pergerakan dan pertanggungjawaban Puskesmas di wilayah kerjanya.

6. Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas, dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2. Irisan dua buah bentuk lingkaran melambangkan dua unsur upaya kesehatan, yaitu : • Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan masyarakat. • Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan perorangan. 3. Stilasi bentuk sebuah bangunan, melambangkan Puskesmas sebagai tempat atau wadah diberlakukannya semua prinsip dan upaya dalam proses penyelenggaraan kesehatan. 4. Bidang segitiga mewakili tiga faktor yang memengaruhi status derajat kesehatan masyarakat yaitu genetik, lingkungan, dan perilaku.

7. Warna putih melambangkan pengabdian luhur Puskesmas.

7 1,5

4

2 3

SIGNAGE

II-75

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

S I G N A G E B A N G U N A N P U S K E S M A S 2 L A N TA I

PEDOMAN PEMBANGUNAN & PENINGKATAN FUNGSI BANGUNAN PUSKESMAS

JENIS HURUF UKURAN HURUF

500cm 4.72m

1.00mcm 100

0.60m

50cm

WARNA (PERMENKES UKURAN LOGO

: ARIAL BLACK : TINGGI 60 CM TEBAL 15 cm : HIJAU TUA NO. 75 TH. 2014) : TINGGI 100 CM TEBAL 15cm

RAGAM HIAS DISESUAIKAN DENGAN BUDAYA SETEMPAT

SIGNAGE

II-76

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

S I G N A G E B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT JENIS HURUF UKURAN HURUF

500cm 4.72m

WARNA 1.00mcm 100

0.60m

50cm

UKURAN LOGO

: ARIAL BLACK : TINGGI 60 CM TEBAL 15 cm : HIJAU TUA (PERMENKES NO. 75 TH. 2014) : TINGGI 100 CM TEBAL 15cm

RAGAM HIAS DISESUAIKAN DENGAN BUDAYA SETEMPAT

KONSTRUKSI BANGUNAN

III-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

KONSTRUKSI BANGUNAN

KONSTRUKSI BANGUNAN

III-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

• • • • • • • • • • • • • •

KONSTRUKSI BANGUNAN STRUKTUR PONDASI BANGUNAN PUSKESMAS SATU LANTAI STRUKTUR PONDASI BANGUNAN PUSKESMAS DUA LANTAI STRUKTUR ATAS BANGUNAN PUSKESMAS SATU LANTAI STRUKTUR ATAS BANGUNAN PUSKESMAS DUA LANTAI KONSTRUKSI ATAP BANGUNAN PETA GEMPA INDONESIA STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA METODA PENGERJA PONDASI BAHAN MATERIAL UNTUK PONDASI DETAIL TULANGAN BALOK PONDASI DETAIL SAMBUNGAN PEMBESIAN TAHAN GEMPA METODA PEMBUATAN CAMPURAN BETON STANDARD MINIMAL PEKERJAAN STRUKTUR

KONSTRUKSI BANGUNAN

III-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

PEDOMAN PERENCANAAN KONSTRUKSI /STRUKTUR BANGUNAN Perencanaan Konstruksi bangunan Gedung memerlukan landasan teori berupa Analisa struktur, ilmu tentang kekuatan bahan serta hal lain yang perbedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. Survey dan penyelidikan tanah (soil investigation) merupakan tahap awal Perencanaan dari stuktur konstuksi bangunan. Perencanaan konstruksi bangunan harus memenuhi berbagai syarat konstruksi yang ditentukan yaitu kuat, kaku, bentuk yang serasi dan dapat dilaksanakan dengan biaya yang ekonomis tetapi tidak mengurangi mutu bangunan tersebut Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya. Pondasi merupakan bagian paling bawah pada sebuah bangunan. Keberadaannya tentu menjadi hal yang harus paling dimatangkan, karena akan menopang seluruh beban bangunan. Semakin tinggi bangunan yang dibangun, tentunya semakin besar pula tekanan yang diberikan terhadap pondasi bangunan, sehingga pemilihan pondasi bangunan haruslah tepat karena mencakup keselamatan dan kekokohan sebuah bangunan.

KONSTRUKSI BANGUNAN

III-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

BEBERAPA REFERENSI YANG DIPERGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN KEKUATAN STUKTUR BANGUNAN Referensi SNI

Judul Referensi

SNI 1726:2012

Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan gedung dan Non gedung

SNI 1727:2013

Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain

SNI 2847:2013

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

SNI 1729:2015

Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

SNI 1726:2012

Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.

SNI 1727:2013.

Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain

PRINSIP PERENCANAAN PONDASI

PERECANAAN PONDASI BANGUNAN Dalam pemilihan Pondasi adalah Sbb: • • • • • •

III-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

Kondisi tanah tempat bangunan akan dibangun Jenis bangunan yang akan ditopang oleh struktur (upper struktur) Faktor Lingkungan Proyek Biaya Pekerjaan Tersedianya material bangunan Waktu saat pekerjaan Pondasi

Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan, jalan,dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah.

Pekerjaan Sondir

Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun, Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman.

Pekerjaan Boring

Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada didalam gedung. Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP), Uji Boring, Uji Penetrasi Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil dilapangan untuk mengetahui sifatsifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium. dengan menggunakan Test.

Pekerjaan Penetrasi Test

PRINSIP PERENCANAAN PONDASI

III-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada didalam gedung. Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP), Uji Boring, Uji Penetrasi Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil dilapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium. dengan menggunakan Test.

Pekerjaan Sondir

Pekerjaan Boring

Pekerjaan Penetrasi Test

PRINSIP PERENCANAAN PONDASI

III-07

PEMILIHAN PONDASI BERDASARKAN DAYA DUKUNG PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U KTANAH U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN



Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal: pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).

Pondasi Lajur



Pondasi Telapak

Pondasi Strauss

Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dalam, jenis – jenisnya yaitu pondasi tiang minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.

Pondasi Mini pile

Pondasi Sumuran atau Bored Pile

PRINSIP PERENCANAAN PONDASI

III-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN



Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.

Pondasi Tiang Pancang

Pondasi Bored Pile

Untuk bangunan puskesmas yang mempunyai jumlah lantai 1-2 maka pondasi dalam menjadi tidak efisien dan efektif. Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun 1983 adalah : • Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2). • Tanah sedang (2-5 kg/cm2) • Tanah lunak (0,5-2 Kg/cm2) • Tanah Sangat lunak (0-0,5 kg/cm2)

S T R U K T U R P O N D A S I TA N A H R AWA

III-09

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

PONDASI UNTUK TANAH RAWA DENGAN PONDASI CERUCUT Untuk di daerah pantai, rawa dan daerah pasang surut dapat menggunakan cerucuk bambu/dolken sebagai pondasi atau perkuatan tanah untuk bangunan rumah/gedung, Sampai sekarang ini belum ada penjelasan ilmiah, bagaimana sistim cerucuk tersebut dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dan dapat mengurangi penurunan tanah, akan tetapi dalam praktek dilapangan telah menunjukkan peningkatan daya dukung tanah lunak/lembek bilamana menggunakan cerucuk bambu/dolken dengan jarak tertentu. Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum telah menerbitkan pedoman teknis “Tata cara Pelaksanaan Pondasi Cerucut Kayu di Atas Tanah Lembek dan Tanah Gambut” No.029/T/BM1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999. Dari pedoman teknis tersebut tidak menjelaskan tentang Perencanaan.

Metoda Pelakasanaan cerucuk

PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN

III-10

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

PERENCANAAN STRUKTUR (KONSTRUKSI) BANGUNAN

Dalam perencanaan struktur , perencana struktur mulai menghitung komponen-komponen struktur berdasarkan dari bentuk arsitektural yang telah didapat perencanaan mulai dari dimensi serta menyesuaikan komponen-komponen struktur tersebut agar memenuhi syaratsyarat konstruksi yang aman, kuat, dana nyaman untuk dipergunakan namum berdasarkan prinsip-prinsip yang ekonomis. Struktur adalah suatu kesatuan dan rangkaian dari berberapa elemen yag direncanakan agar mampu menerima beban luar maupun beban sendiri tanpa mengalami perubahan bentuk yang melampaui batas persyaratan.: Ada dua struktur pendukung bangunan yaitu : 1. Struktur bangunan atas ( Upper Struktur) Struktur banguan atas harus sanggup mewujudkan perencanaan dari segi arsitektur dan harus mampu menjamin mutu baik dari segi keamanan maupung kenyamanan bagi penggunanya. Untuk itu, bahan bangunan yang akan digunakan untuk konstuksi bangunan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: • Tahan Api • Kuat • Mudah diperoleh dalam arti tidak memerlukan biaya mobilisasi bahan yang terlalu mahal • Awet untuk jangka waktu pemakaian yang lama • Ekonomisi dan mudah perwatannya.

PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN

III-11

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

Dari Kriteria-kriteria tersebut diatas , maka komponen struktur utama dari bangunan ini dapat menggunakan beton bertulang, dan dapat juga dipergunakan struktur rangka baja dan komposit dengan pertimbanganpertimbangan tertentu. Perhitungan perencanaan untuk banguan struktur atas ini meliputi : a. b. c. d. e.

Perhitungan Pelat lantai Perhitungan Tangga Perhitungan Portal Perhitungan Balok Perhitungan Kolom.

2.

Struktur bangunan bawah (Sub Structure)

Struktur bangunan bawah merupakan sistem pendukung bangunan yang menerima beban struktur atas, untuk diteruskan ke tanah dibawahnya. Perhitungan perencanaan struktur bagian bawah (Sub Structure) ini meliputi: a. Perhitungan Sloof. b. Perhitungan pondasi

RANGKA ATAP

STRUKTUR ATAS

STRUKTUR BAWAH

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S S AT U L A N TA I

III-12

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DENAH PONDASI BANGUNAN 1 LANTAI KONDISI TANAH BAGUS

KETERANGAN: Untuk daerah tanah bagus, tanah pasir keras, tanah merah, daya dukung ijin 1-2 kg/ cm2

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S S AT U L A N TA I

III-13

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DETAIL STRUKTUR PONDASI DAN KOLOM PADA TANAH BAGUS

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S S AT U L A N TA I

III-14

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DENAH PONDASI BANGUNAN 1 LANTAI KONDISI TANAH RAWA

KETERANGAN: Untuk daerah tanah gambut/rawa-rawa, tanah sangat lunak, daya dukung ijin 0,1 kg/cm2

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S S AT U L A N TA I

III-15

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DETAIL STRUKTUR PONDASI DAN KOLOM PADA TANAH RAWA

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S S AT U L A N TA I

III-16

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DENAH PONDASI BANGUNAN 1 LANTAI KONDISI TANAH SEDANG

KETERANGAN: Untuk daerah bukan rawa tetapi tanah lunak s/d sedang daya dukung ijin 0,3 s/d 0,5 kg/cm

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S S AT U L A N TA I

III-17

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DETAIL PONDASI DAN KOLOM PADA TANAH SEDANG

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S D U A L A N TA I

III-18

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DENAH PONDASI BANGUNAN 2 LANTAI KONDISI TANAH BAGUS

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S D U A L A N TA I

III-19

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DETAIL PONDASI DAN KOLOM KONDISI TANAH BAGUS

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S D U A L A N TA I

III-20

B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N PENINGKATAN I N G K A T A N FUNGSI F U N G SBANGUNAN I P U S K E SPUSKESMAS M A S P E RPERBATASAN BATASAN

DENAH PONDASI BANGUNAN 2 LANTAI KONDISI TANAH SEDANG

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S D U A L A N TA I

III-21

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DETAIL PONDASI DAN KOLOM KONDISI TANAH SEDANG

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S D U A L A N TA I

III-22

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DENAH PONDASI BANGUNAN 2 LANTAI KONDISI TANAH RAWA

P O N D A S I B A N G U N A N P U S K E S M A S D U A L A N TA I

III-23

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DETAIL PONDASI DAN KOLOM KONDISI TANAH RAWA

S T R U K T U R ATA S B A N G U N A N P U S K E S M A S S AT U L A N TA I

III-24

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

MODEL DETAIL BALOK, PLAT KANTILEVER DAN TALANG

S T R U K T U R ATA S B A N G U N A N P U S K E S M A S D U A L A N TA I

III-25

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

MODEL DETAIL BALOK, PLAT KANTILEVER DAN TALANG

KO N S T R U K S I ATA P B A N G U N A N

III-26

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

3. Struktur Atap Bangunan

KO N S T R U K S I ATA P B A N G U N A N

III-27

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

3. Struktur Atap Bangunan

P E TA G E M PA I N D O N E S I A

PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

III-28

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

Untuk perencanaan bangunan tahan gempa harus mengacu ke SNI 1726:2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan gedung dan Non gedung. Untuk mengetauhi spectrum kekuatan Gempa pada suatu lokasi di Indonesia dapat dilakukan dengan membuka website : http://puskim.pu.go.id /Aplikasi/desain_spektra_Indonesia_2011

P E TA G E M PA I N D O N E S I A

III-29

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

S T R U K T U R B A N G U N A N TA H A N G E M PA

III-30

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

DASAR PEMBANGUNAN B A N G U N A N TA H A N G E M PA 1. Mutu bahan bangunan yang baik 2. Mutu pengerjaan yang baik 3. Semua komponen bangunan, pondasi, kolom, balok, dinding, rangka atap, atap harus di sambung satu dengan lainnya agar kalau diguncang gempa bangunan bergetar sebagai satu kesatuan.

B A H A N M AT E R I A L U N T U K P O N D A S I

III-31

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

BAHAN BANGUNAN

1. Pasir Berasal dari sungai / darat ; bebas tanah / lumpur ; bebas dari bahan organik/bebas garam. 2. Kerikil Berasal dari sungai / darat, bebas tanah / lumpur ; bebas dari bahan organik ; memiliki diameter 1-2 cm. 3. Semen Portland semen ; tidak mengeras ; kering, biasanya dengan kemasan 40/50 kg ; tidak tercampur bahan material lain ; warna seragam. 4. Air Bersih, tidak berwarna dan berbau ; tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali , garam, bahan organik yang merusak beton & besi tulangan ; dapat diminum. 5. Batu Bata Dibakar sempurna ; rata / tidak melengkung ; tidak mudah pecah / retak ; ukuran seragam ; sudut sudutnya tidak gompal ; ukuran min. 20cm x 10cm x 5cm. 6. Batu Belah Ukuran seseragam mungkin ; permukaan kasar, tidak halus. 7. Besi Tulangan Ukuran seragam ; memenuhi syarat syarat yang berlaku ; tidak karatan ; lurus ; diameter sesuai gambar. Besi Tulangan sesuai standrad SNI, Mutu Tulangan utama menggunakan BJTP 40 dan sengkang BJTP 24

S TA N D A R D M I N I M A L B A H A N B A N G U N A N

III-32

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

Standard minimal pekerjaan struktur (Harus dihitung ulang dan dipertanggung jawabkan oleh konsultan perencana berdasarkan kondisi lapangan masing masing lokasi) Standard Rasio Besi Tulangan/m3 min. : Pondasi Telapak : 140 Kg/m3 Sloof : 180 Kg/m3 Kolom Struktur : 250 Kg/m3 Kolom Praktis : 180 Kg/m3 Balok Portal : 200 Kg/m3 Balok Anak : 175 Kg/m3 Tangga : 150 Kg/m3 Plat lantai t=12 cm : 110 Kg/m3

Standard Mutu Beton : Beton fc’ 20Mpa atau campuran 1pc:2ps:3split

Standard Mutu Besi Tulangan: BJTP 24, Untuk Sengkang BJTP 40, Untuk Tulangan Utama

M E T O D A P E N G E R J A P O N D A S I B AT U K A L I

III-33

B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N PENINGKATAN I N G K A T A N FUNGSI F U N G SBANGUNAN I P U S K E SPUSKESMAS M A S P E RPERBATASAN BATASAN

P O N D A S I B AT U K A L I / G U N U N G

D E TA I L T U L A N G A N B A L O K P O N D A S I

III-34

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SAMBUNGAN TENGAH

SAMBUNGAN SUDUT

D E TA I L S A M B U N G A N P E M B E S I A N TA H A N G E M PA

III-35

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

PA N JA N G & P E M B E N G KO K A N B E S I

D E TA I L S A M B U N G A N P E M B E S I A N TA H A N G E M PA

III-36

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

M E T O D A P E M B U ATA N C A M P U R A N B E T O N

III-37

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

M E M B UAT C A M P U R A N B E TO N

D E TA I L T U L A N G A N B A LO K P O N D A S I

PRASARANA PUSKESMAS

IV-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

PRASARANA PUSKESMAS

PRASARANA PUSKESMAS

IV-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

• • • • • • • • • • •

SISTEM PENGHAWAAN SISTEM SANITASI BIOPORI SISTEM PLUMBING SISTEM KELISTRIKAN SISTEM PENCAHAYAAN SISTEM PANEL SURYA SISTEM KOMUNIKASI SISTEM GAS MEDIK SISTEM PROTEKSI PETIR SISTEM GROUNDING

SISTEM PENGHAWAAN

IV-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN Perhitungan Ventilasi untuk Ruang Toilet : - Luas

=

3,42 m²

- Air Change

=

15

x

- Tinggi

=

3



- Kapasitas

=

Luas x Tinggi x A/C 1,7

=

3,42 x 3 x 15 1,7

=

90,5 cfm

(kapasitas exhaust fan yang ada dipasaran dibulatkan menjadi 100 cfm) Type Fan Ceiling.

Sistem AC diperuntukan untuk ruang-ruang tertentu : • • • •

Ruang Tindak Gawat Darurat Ruang Bersalin Ruang Farmasi & Gudang Obat Ruang Daftar Ambil Sampel & Laboratorium

- Ruang-ruang selain yang tercantum diatas menggunakan sistem ventilasi udara natural (buka jendela). - Sistem Ventilasi Mekanis (Exhaust Fan) hanya diperuntukan untuk ventilasi toilet.

SISTEM PENGHAWAAN

IV-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN No

U R A IA N

Spesifikasi

A. PERALATAN UTAMA 1 A C Split Unit Kompressor Refrigerant Range Kapasitas Type Indoor Unit Thermostat Type Indoor Unit Wall Type Indoor Unit Cassette 2 Fan Ventilasi Ceiling Fan

B. PIPA & DUCTING 1 Pipa Refrigerant

: : : :

Scroll (Garansi 3 tahun) R-410 a 5.000 BTU/h - 24.000 BTU/h Wall

Standard

Merk

A RI 210 / 240 - 94 Fujiaire ISO 5151 : 1994 Daikin Mitshubishi Samsung LG

: Wireless : Wired

2

Pipa Drain

Type Working Pressure Refrigerant Type Working Pressure Refrigerant Class A W

: : : : : :

Seameless Coil(non integrated) '65 - 250 Psi R-410 a Seameless Coil(integrated) '390 - 1690 Psi R - 22

3

Pipa Exhaust Toilet

Class A W

4

Isolasi Pipa Refrigerant 1. Elastomeric : Closed cell elastomeric, class 1 Density minimum 64 kg/m³ m =  4.500 A mbient temp. : '35C Relative humidity : '90% Temp. permukaan pipa : '2.5 - 5C Tebal : 19 mm Untuk Pipa ditanam di dinding tebal isolasi 10 mm menggunakan bahan isolasi tipe Polytylene 2. Polytylene : Closed cell polytylene, class 1 Density minimum 30 kg/m³ m =  4.500 A mbient temp. : '35C Relative humidity : '90% Temp. permukaan pipa : '2.5 - 5C Tebal : 10 mm (3/8")

A MCA

Vanco S & P Kruger Nicotra Fantech System A ir

A STM B 280

Denji Mueller Elgin Inaba Denji Toyoda Unilon Wavin Pralon Vinilon Intilon Unilon Wavin Pralon Vinilon Intilon Insulflex A eroflex K-flex Thermaflex A rmaflex Kem-flex

JIS H 3300

Standard Pabrik

Standard Pabrik

DIN, A STM

DIN, A STM, JIS (Integrated)

Inaba Denji

SISTEM PENGHAWAAN

IV-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

I N S TA L A S I P E N D I N G I N R UA N G A N

SISTEM PENGHAWAAN

IV-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

JENISI PENDINGIN RUANGAN

S I S T E M S A N I TA S I

IV-07

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

FUNGSI IPAL Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Fungsi dari IPAL mencakup : a. Pengolahan air limbah puskesmas, untuk membuang limbah manusia, limbah laboratorium dan lainnya. b. Pengolahan air limbah medis. CARA KERJA IPAL a. Pompa Air Baku (Raw Water Pump) Pompa air baku yang digunakan jenis setrifugal dengan kapasitas maksimum yang dibutuhkan untuk unit pengolahan. Air baku yang dipompa berasal dari bak akhir dari proses pengendapan pada hasil buangan limbah. b. Pompa Dosing (Dosing Pump) Merupakan peralatan untuk mengijeksi bahan kimia (ferrosulfat dan PAC) dengan pengaturan laju alir dan konsentrasi tertentu untuk mengatur dosis bahan kimia tersebut. Tujuan dari pemberian bahan kimia ini adalah sebagai oksidator.

S I S T E M S A N I TA S I

IV-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

c. Pencampur Statik (Static Mixer) Dalam peralatan ini bahan-bahan kimia dicampur sampai homogen dengan kecepatan pengadukan tertentu untuk menghindari pecah flok. d. Bak Koagulasi – Flokulasi Dalam unit ini terjadi pemisahan padatan tersuspensi yang terkumpul dalam bentuk-bentuk flok dan mengendap, sedangkan air mengalir overflow menuju proses berikutnya. e. Pompa Filter Pompa yang digunakan mirip dengan pompa air baku. Pompa ini harus dapat melalui saringan multimedia, saringan karbon aktif dan saringan penukar ion. f.

Saringan Multimedia Unit filter berbentuk silinder dan terbuat dari bahan fiberglas.

g. Saringan Karbon Aktif Unit ini khusus digunakan untuk penghilang bau, warna dan pengotor-pengotor organik lainnya. Media penyaring yang digunakan adalah karbon aktif granular atau butiran dengan ukuran 1 – 2,5 mm atau resin sintetis.

h. Saringan Penukar Ion Pada proses pertukaran ion, kalsium dan magnesium ditukardengan sodium. Pertukaran ini berlangsung dengan cara melewatkan air sadah ke dalam unggun butiran yang terbuat dari bahan yang mempunyai kemampuan menukarkan ion. PAC. Bahan kimia berfungsi sebagai oksidator. i.

Sistem Jaringan Perpipaan Sistem jaringan perpipaan terdiri dari empat bagian, yaitu jaringan inlet (air masuk), jaringan outlet (air hasil olahan), jaringan bahan kimia dari pompa dosing dan jaringan pipa pembuangan air pencucian.

J. Tangki Bahan – Bahan Kimia Tangki bahan kimia terdiri dari 2 buah tangki fiberglas dengan volume masing-masing 30 liter. Bahan-bahan kimia adalah ferrosulfat dan PAC. Bahan kimia berfungsi sebagai oksidator.

BIOPORI

IV-09

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

BIOPORI Luang Biopri adalah Lubang Silinder yang dibuat secara vertical ke dalam tanah dengan diameter 10- 30 cm dan ke dalaman sekitar 100 cm atau dalam kasus tanah dengan permukaaan air dangkal Luang Biopri diisi dengan sampah organik yang kemudian memicu terbentuknya biopori yang akan membentuk ruang untuk aktifitas organisme tanah dan akar tanah

SISTEM PLUMBING

IV-10

B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N PENINGKATAN I N G K A T A N FUNGSI F U N G SBANGUNAN I P U S K E SPUSKESMAS M A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM INSTALASI AIR BERSIH

GWT = Ground Water Tank/Tangki Air Bawah

SISTEM PLUMBING

IV-11

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN PROYEK BAGIAN PERIHAL

No.

1

: PROTOTYPE PUSKESMAS TERTINGGAL TYPE 560 : SISTEM PLAMBING : PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH & AIR KOTOR

Uraian

LANTAI 1 Teras Ruang Tunggu Pasien Pendaftaran Rekam medik Ruang Dokter Perawat Toilet Perawatan Anak R.Tindakan Gawat Darurat Spoel hoek Ruang Steril Ruang ALAT Ruang Bersalin Paska Bersalin Toilet Ruang Linen Nurse Station Toilet Pria Toilet Wanita Perawatan Pria Perawatan Wanita Ruang Farmasi Ruang obat Klinik 1 Ruang Laktasi Klinik 2 Klinik 3 Klinik 1 Klinik Gigi Mulut Daftar Ambil Sample Laboratorium Toilet Pria Toilet Wanita Dapur Laundry Rendam Cuci

Luas (m²)

Elevasi Unit

822

12 28 30

(mm) +

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Hunian

Kebutuhan Air Bersih

(Orang) (ltr/org/hari)

Total (ltr/hari)

Beban Air Kotor Faktor

Total (ltr/hari)

0,00

2

65 2 2 2

15 50 50 50

975 100 100 100

80% 80% 80% 80%

780 80 80 80

6 14 4

15 15 3

90 210 11

80% 80% 80%

72 168 9

1 2

500 500

500 1.000

80% 80%

400 800

4

50

200

80%

160

4 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1

500 500 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

2.000 2.000 50 100 50 100 50 50 50 50 50 50

80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

1.600 1.600 40 80 40 80 40 40 40 40 40 40

4 4

15 15

60 60

80% 80%

48 48

LANTAI 2 Promosi Kesehatan Serbaguna R Rapat R Kepala Puskesmas R Administrasi Toilet Pria Toilet Wanita Gudang Tangki Air/Atap Beton

288 50 14 14 30

+ 1 2 1 1 1 1 1 1

4,20 25 28 1 8

5 5 50 50

TOTAL

Faktor Hunian (Occupancy) Kebutuhan Harian Air Bersih (Qd) Kebutuhan Harian Air Bersih Rata-rata per Jam (Qh) Kapasitas Tangki Atas Kapasitas Tangki Septik (STP)

80% 80% 80% 80%

8.836 9

DIBULATKAN -

125 280 50 375

= = = = =

100 9 1 3 8

100 224 40 300

7.069 8 % m3/hari m3/jam m3 m3

SISTEM KELISTRIKAN

IV-12

B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N PENINGKATAN I N G K A T A N FUNGSI F U N G SBANGUNAN I P U S K E SPUSKESMAS M A S P E RPERBATASAN BATASAN

Sistem Kelistrikan :

1. Bangunan Puskesmas memiliki sistem kelistrikan dengan PLN sebagai sumber utama dengan generator set (Genset) sebagai cadangan. Jika PLN mengalami gangguan (Padam), maka generator set (Genset) sebagai back up. 2. Sumber daya listrik akan diambil dari gardu PLN (Jaringan) yang tersedia dengan tegangan sistem distribusi tenaga listrik sampai dengan ke titik beban adalah : 380 / 220 Volt, 50 Hz. 3. Faktor kebutuhan adalah angka pengali terhadap daya pengenal berdasarkan kemungkinan penggunaan maksimum dalam durasi 1 hari. Nilai berkisar pada 0,5 – 1,25 dan berdasarkan refrensi dari PUIL 2011 yaitu sebagai berikut : a. Penerangan : 0,8 b. Kotak Kontak: 0,6 c. AC / Ventilasi : 0,8 d. Motor Pompa: 0,75 – 1,25 e. Peralatan Kesehatan: 0,5 4. Faktor tidak keserempakan adalah angka pembagi yang menjadi penggambaran terhadap kemungkinan seluruh beban terpasang dijalankan pada saat yang bersamaan nilai berkisar dari 1,0 – 1,35 dengan 1,0 menjadi kemungkinan terbesar beban terpasang dijalankan pada saat yang bersamaan dan 1,35 menjadi kemungkinan beban terkecil seluruh beban terpasang dijalankan pada saat bersamaan. 5. Peralihan daya dari PLN menuju Genset menggunakan sistem manual dengan masing-masing ditandai / indikasinya dengan lampu indicator / pilot lamp disetiap sumbernya (PLN & GENSET) dan mengubah sumber daya listrik dari sumber daya listrik PLN menjadi sumber genset melalui COS (Change Over Switch).

SISTEM KELISTRIKAN

IV-13

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

A. Sistem Distribusi Daya Listrik Tegangan Rendah Peralatan tegangan rendah yang digunakan antara lain : 1. Panel Tegangan Rendah Tegangan Kerja : 380 / 220 Volt, 3 Phase + Netra, 50 Hz Kapasitas : Sesuai gambar 2. Kabel Tegangan Rendah Tegangan Kerja : 600 – 1.000 Volt Isolasi : PVC & XLPE Conductor : Tembaga Temperatur Maksimum : 70C Standard : IEC, SII, SPLN Jenis : NYFGBY, NYY, NYM, BC 3. Komponen Pemutus Daya Tegangan Kerja : 380 Volt, 3 Phase / 220 Volt 1 Phase Jenis : MCCB, MCB 4. Kabel Rak Bahan : Perforated steel plate 2 mm Support : Besi Siku / Hanger Jenis : Kabel Tray B. Sistem Pembumian -

Sistem Pembumian yang digunakan adalah sistem PP (Pembumian Pengaman). Arus hubung singkat akan dicegah degan menggunakan pemutus daya.

SISTEM KELISTRIKAN

IV-14

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

KABEL LISTRIK

a. Kabel instalasi yang dipakai dalam instalasi adalah jenis kawat tembaga, bukan kabel serabut. b. Yaitu tipe kabel NYA, NYM dan NYY. c. Ukuran diameter kabel harus sesuai dengan SNI dan PUIL, serta perhitungan listrik oleh konsultan. d. Setara : Supreme / Kabel Metal / Tranka.

SISTEM KELISTRIKAN

IV-15

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM KELISTRIKAN

IV-16

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM INSTALASI GENSET DAN PLN

SPESIFIKASI GENSET

SISTEM PENERANGAN

IV-17

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

I N S TA L A S I P E N E R A N G A N D A N KO TA K KO N TA K

SISTEM PENERANGAN

IV-18

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMPU PENERANGAN a. Jenis Lampu yang dipakai disarankan menggunakan jenis LED b. Setara : Philips/OSRAM/GE/Panasonic c. Color Temperature (kelvin, K) = 6500k (cool daylight / Putih).

S I S T E M PA N E L S U R YA

IV-19

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM INSTALASI PANEL SURYA – RUANG KLINIK GIGI

SISTEM KELISTRIKAN

IV-20

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM INSTALASI PANEL SURYA – RUANG VAKSIN

SISTEM KOMUNIKASI

IV-21

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM INSTALASI TELEPON

SISTEM KOMUNIKASI

IV-22

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM INSTALASI NURSE CALL

SISTEM PROTEKSI PETIR

IV-23

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

Sistem Perlindungan Bahaya Petir :

Sistem yang diterapkan adalah sistem konvensional dengan menggunakan splitzen tembaga sebagai terminasi udara, dengan metode bola bergulir sesuai SNI 03-7015-2004

A B C

A. Splitzen tembaga langkap tiang penyangga, di pasang pada bangunan yang tertinggi (sistem konvensional). B. Kawat BC  50 mm sebagai penghantar penurun dari tiang proteksi petir (splitzen tembaga) menuju box control pentanahan (di klem tiap jarak 50 cm / modul). C. Box control grounding penatanahan c/w cooper ROD  1” sebagai elektroda conductor dengan tahanan pentanahan max. 2 ohm.

SISTEM GROUNDING

IV-24

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

SISTEM INSTALASI GROUNDING PERALATAN

LAMPIRAN

V-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMPIRAN DED ARSITEKTUR BANGUNAN PUSKESMAS BERTINGKAT RAWAT INAP - 10 TT/ T980

GAMBAR DED DENAH ARSITEKTUR

V-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED DENAH ARSITEKTUR

V-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED DENAH ARSITEKTUR

V-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

G A M B A R D E D TA M PA K A R S I T E K T U R

V-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED POTONGAN ARSITEKTUR

V-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

LAMPIRAN

VI-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMPIRAN DED ARSITEKTUR BANGUNAN PUSKESMAS TIDAK BERTINGKAT RAWAT INAP - 4 TT/ T560

GAMBAR DED DENAH ARSITEKTUR

VI-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED DENAH ARSITEKTUR

VI-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

G A M B A R D E D TA M PA K A R S I T E K T U R

VI-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

G A M B A R D E D TA M PA K A R S I T E K T U R

VI-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED POTONGAN ARSITEKTUR

VI-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED POTONGAN ARSITEKTUR

VI-07

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED POTONGAN ARSITEKTUR

VI-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

LAMPIRAN

VII-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMPIRAN DED STRUKTUR BANGUNAN PUSKESMAS BERTINGKAT RAWAT INAP - 10 TT/ T980

GAMBAR DED DENAH PONDASI STRUKTUR

VII-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0 DENAH PONDASI BANGUNAN 2 LANTAI KONDISI TANAH BAGUS

G A M B A R D E D D E TA I L P O N D A S I S T R U K T U R

VII-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

G A M B A R D E D D E TA I L P O N D A S I S T R U K T U R

VII-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED KOLOM DAN BALOK STRUKTUR

VII-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED KOLOM DAN BALOK STRUKTUR

VII-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

G A M B A R D E D D E TA I L P E M B A L O K A N S T R U K T U R

VII-07

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED KOLOM DAN BALOK STRUKTUR

VII-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

G A M B A R D E D R A N G K A ATA P S T R U K T U R

VII-09

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED CANOPY STRUKTUR

VII-10

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

LAMPIRAN

VIII-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMPIRAN DED STRUKTUR BANGUNAN PUSKESMAS TIDAK BERTINGKAT RAWAT INAP - 4 TT/ T560

GAMBAR DED DENAH PONDASI STRUKTUR

VIII-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0 DENAH PONDASI BANGUNAN 1 LANTAI KONDISI TANAH BAGUS

G A M B A R D E D D E TA I L P O N D A S I S T R U K T U R

VIII-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED KOLOM DAN BALOK STRUKTUR

VIII-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED KOLOM DAN BALOK STRUKTUR

VIII-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

G A M B A R D E D D E TA I L P E M B A L O K A N S T R U K T U R

VIII-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED KOLOM DAN BALOK STRUKTUR

VIII-07

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

G A M B A R D E D R A N G K A ATA P S T R U K T U R

VIII-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

G A M B A R D E D R A N G K A ATA P S T R U K T U R

VIII-09

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

LAMPIRAN

IX-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMPIRAN DED PRASARANA BANGUNAN PUSKESMAS BERTINGKAT RAWAT INAP - 10 TT/ T980

GAMBAR DED PRASARANA PENGHAWAAN

IX-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

G A M B A R D E D P R A S A R A N A P E N C A H AYA A N

IX-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

G A M B A R D E D P R A S A R A N A P E N C A H AYA A N

IX-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA PUMBING

IX-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA PUMBING

IX-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA PUMBING

IX-07

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA PUMBING

IX-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA PLUMBING

IX-09

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA KELISTRIKAN

IX-10

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA KELISTRIKAN

IX-11

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA KOMUNIKASI

IX-12

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA GAS MEDIK

IX-13

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

GAMBAR DED PRASARANA PROTEKSI PETIR

IX-14

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 1 0 T T/ T 9 8 0

LAMPIRAN

X-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

LAMPIRAN DED PRASARANA BANGUNAN PUSKESMAS TIDAK BERTINGKAT RAWAT INAP - 4 TT/ T560

GAMBAR DED PRASARANA PENGHAWAAN

X-02

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

G A M B A R D E D P R A S A R A N A P E N C A H AYA A N

X-03

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

G A M B A R D E D P R A S A R A N A S A N I TA S I

X-04

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA BIOPORI

X-05

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA PLUMBING

X-06

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA PLUMBING

X-07

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA PLUMBING

X-08

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA KELISTRIKAN

X-09

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA KOMUNIKASI

X-10

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA GAS MEDIK

X-11

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA PROTEKSI PETIR

X-12

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

GAMBAR DED PRASARANA PROTEKSI PETIR

X-13

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

B A N G U N A N P U S K E S M A S T I D A K B E R T I N G K AT R AWAT I N A P - 4 T T/ T 5 6 0

REFERENSI

X1-01

PEDOMAN PEMBANGUNAN &PENINGKATAN B U K U P A N D U A N PEDOMAN P E M B A N PEMBANGUNAN G U N A N & P E& N I PENINGKATAN N G K A T A N FUNGSI F FUNGSI U N G SBANGUNAN I BANGUNAN P U S K E SPUSKESMAS MPUSKESMAS A S P E RPERBATASAN BATASAN

BUKU



Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Teknis: Bangunan dan Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama untuk Mencegah Infeksi yang Ditransmisikan Melalui Udara (Airborne Infection) Edisi Pertama. Jakarta.



Teddy Boen & Associates. 2009. Constructing Seismic Resistant Masonry Houses Third Edition. UNCRD dan Disaster Management Planning Hyogo Office.

WEBSITE • depkes.go.id • rumahdangriya.blogspot.com • http://puskim.pu.go.id /Aplikasi/desain_spektra_Indonesia_2011

Related Documents

Prototype
December 2019 63
Prototype
November 2019 57
R1
November 2019 53
R1
June 2020 33
R1
November 2019 51

More Documents from ""