Lampiran Nomor Tanggal Tentang
: : : :
Peraturan Direktur 006/PER/DIR/RSIA-PBH/I/2019 Januari 2019 Pedoman Pengorganisasian Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin maju. Sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya. Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana
1
pendukung yang sangat penting, bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat 1.2 Tujuan Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja yang terkait dengan kegiatan SIMRS di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati. 1.3 Ruang Lingkup Pedoman Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini juga menyediakan panduan bagi pengembangan sistem informasi secara keseluruhan. 1. Planning a. Penyusunan pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur c. Penyusunan berbagai program SIM d. Pengorganisasian kegiatan dan aktifitas 2. Action Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIMRS di semua unit pelayanan RSIA Puri Betik hati. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIMRS bagi staf SIMRS. Pelatihan Penggunaan aplikasi SIMRS di tiap unit pelayanan yang menggunakan aplikasi tersebut
2
3. Monitoring dan Evaluation SIMRS RSIA Puri Betik Hati memonitoring penggunaan aplikasi SIM, memaintenance aplikasi SIM, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila ada permintaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIM. 4. Analysis and Recommendation Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil monitoring yang dilakukan oleh SIMRS. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi dengan seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi perbaikan sistem pelayanan. 5. Continuous Improvement Plan Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan agar sesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik atau unggul.
1.4 Batasan Operasional (Definisi Operasional) 1. Sistem Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. 2. Informasi Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 3. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan
3
4. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. 5. Website Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tepatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di dalam internet. 6. Jaringan Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat mengakses informasi.
1.5 Landasan Hukum (Referensi) 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah serangkaian
perangkat
dan
prosedur
elektronik
yang
berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,
4
menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik. 3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 6 berisi tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat
5
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati
merupakan
pengembangan dari Rumah Bersalin (RB) Puri Betik Hati yang dirintis oleh Bidan Djamiah sejak Juli 1996 yang beralamat di jalan pajajaran No. 109 Jagabaya II Kecamatan Sukabumi BandarLampung. Pada awal berdiri RB Puri Betik Hati memiliki fasilitas pelayanan pemeriksaan kehamilan/Ante Natal Care (ANC) dan Imunisasi bayi,kamar bersalin dan kamar perawatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan minimnyapelayanan kesehatan masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta di kota Bandar Lampung, hal ini lah yang melatar belakangi berdirinya RSIA. Puri Betik Hati yang berdiri sejak Juli 2009,sebagai suatu usaha di bidang pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat RSIA. Puri Betik Hati dibangun diatas tanah seluas 1.584 m2, dengan letak lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Konsumen RSIA. Puri Betik Hati: 1.
Rujukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anak, bidan praktek swasta perorangan, rumah bersalin, balai pengobatan, Puskesmas di wilayah Bandar lampung, wilayah Lampung Selatan, wilayah pesawaran dan sekitarnya
2.
Rujukan dari mitra-mitra Asuransi dan perusahaan rekanan RSIA Puri Betik Hati
3.
Masyarakat Bandar Lampung dan sekitarnya. Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati siap menerima pasien selama 24
jam sehari dengan dukungan dokter serta paramedis yang terlatih.Dengan kapasitas 64 tempat tidur yang terdiri dari President suite, Super VIP, VIP, Pratama, Kelas 1, kelas 2, kelas 3, 33 tempat tidur bayi sehat dan lain-lain
6
bersalin, merupakan alternatif pilihan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dokter Spesialis yang ahli di bidangnya siap untuk melayani dan merawat penderita yang datang, didukung dengan 134 tenaga baik medis maupun non medis. Fasilitas pelayanan rawat jalan meliputi Poli Anak, Poli Penyakit Dalam, Poli Kebidanan dan Kandungan, Laboratorium, pemeriksaan pelayanan Gawat Darurat (IGD) 24 jam.
7
BAB III VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
3.1 Visi Menjadi Rumah Sakit Terbaik di Levelnya
3.2 Misi a.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, ramah dan professional
b.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat dan informatif
c.
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
yang
berorentasi
pada
perkembangan tehknologi d.
Turut serta memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan seluruh lapisan masyarakat dengan biaya yang terjangkau
e.
Mengembangkan
profesionalisme
sumber
daya
manusia
yang
berkesinambungan sehingga mampu bersaing ditingkat nasional
3.3 Moto Kami peduli dengan kesehatan dan kenyamanan anda
3.4 Tujuan a. Memberikan pelayanan kesehatan khusus Ibu dan Anak terutama yang berhubungan dengan fungsi reproduksi ibu serta pertumbuhan dan perkembangan anak. b. Meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan anak dengan cara preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative c. Menurunkan angka kesakitan dan kematian Ibu dan Anak di Bandar Lampung d. Memberikan lapangan pekerjaan bagi tenaga-tenaga medis
8
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
(Terlampir)
9
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
5.1 Gambaran Umum Unit Kerja SIMRS adalah sebuah Unit Kerja yang berguna untuk menata manajemen RS yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin penting dari sebuah Rumah Sakit adalah pasien dan pegawai sebagai subjek, serta segala aktivitas di Rumah Sakit. Pasien yang datang memiliki data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan seterusnya.Pegawai RS juga memiliki data, seperti nama, unit kerja, pangkat, dan seterusnya. Informasi-informasi yang demikian itu harus valid dan konsisten. Karena itulah diperlukan sebuah sistem untuk menjaga kondisi yang demikian itu. Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyawan tapi juga kepada tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan lain-lain. Sumber informasi ini harus dikelola dengan rapi dan baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang unggul dan profesional. 1. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) RSIA Puri Betik Hati bertanggung jawab dalam pengelolaan aplikasi SIMRS, MyHospital, seperti yang berhubungan dengan hak akses user, data pasien, tarif rumah sakit, dan pemasangan SIM pada unit pelayanan terkait. 2. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) RSIA Puri Betik Hati bertanggung jawab pengelolaan dan pengembangan website RSIA Puri Betik Hati. Website merupakan sarana untuk berbagi informasi. Informasiinformasi yang dibagikan tersebut ada yang bersifat statis dan dinamis.
5.2 Visi Menjadi sistem informasi terpercaya dalam penerapan sistem teknologi informasi dalam mendukung pelayanan rumah sakit.
10
5.3 Misi 1. Mendukung pengelolaan informasi kegiatan pemeliharaan kesehatan 2. Mengembangkan sistem teknologi informasi rumah sakit
5.4 Tujuan Menciptakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang akurat, tepat waktu, serta terintegrasi untuk mendukung kegiatan pemeliharaan kesehatan di RSIA Puri Betik Hati
5.5 Struktur Organisasi Unit
STRUKTUR ORGANISASI IT/EDP KA. INSTALASI SIMRS ---------
PROGGRAMMER
HARDWARE & MAINTANANCE JARINGAN
5.6 Standar Ketenagaan a. Kualifikasi Sdm 1. Pendidikan minimal Diploma III / Sarjana Komputer 2. Mampu mengoperasikan SIMRS baik Front end maupun back end 3. Dutamakan menguasai jaringan komputer 4. Menguasai database MySQL-SQL Server 5. Familiar/terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/PHP/Visual Basiq/Java
11
b. Jadwal Kerja/Shift Jadwal Senin - Jumat : 08.00 - 16.00 WIB Jadwal Sabtu
: 08.00 - 13.00 WIB
Jadwal On Call
5.7 Standar Fasilitas a. Standar Ruangan Dan Denah 1. Ruangan operator Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIMRS untuk memonitoring berjalannya aplikasi My Hospital di seluruh area Rumah Sakit yang menggunakannya. Melalui ruangan ini, pegawai SIMRS selain memonitoring, juga melakukan maintenance, perbaikan data, dan seluruh tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan sebelumnya. Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi Rumah Sakit, maka letaknya seharusnya tidak berdekatan dengan area publik yang bias diakses dengan mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak berkepentingan. Biasanya ruangan SIM RS berdekatan dengan ruang direksi ataupun tempat-tempat yang tidak terlalu strategis lainnya. Lebih detil tentang standard ruangan untuk SIMRS, karena ruangan ini harus terus berada dalam pengawasan selama 24 jam, itu berarti seharusnya pegawai SIMRS bertugas 24 jam penuh atau bertugas secara on call. Dengan keadaan seperti ini, ruangan SIMRS harus memiliki kenyamanan dan fasilitas yang memadai.
2. Server Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang menyimpan seluruh data milik rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya berdekatan dengan ruang SIMRS agar lebih mudah dimonitoring dan dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu, di dalam ruangan server perangkat elektronik yang ada harus tetap menyala 24 jam. Karena itu untuk
12
mencegah kerusakan perangkat akibat suhu yang panas, ruangan harus tertutup dan dingin ber AC.
b. Standar Sarana Dan Prasarana Standar sarana dan prasarana SIMRS adalah memiliki komponenkomponen berikut ini: 1. Komponen input dan output Komponen input adalah media untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner. 2. Komponen teknologi Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 3. Komponen basis data Basis data (database)
merupakan
kumpulan data
yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
paket yang
disebut
DBMS (Database Management System). 4. Komponen kontrol Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan
13
untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.
14
BAB VI URAIAN JABATAN
6.1 Uraian Tugas Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan unit pelayanan yang berada di bawah Sub Bagian Umum Rumah Sakit. Unit sistem informasi manajemen rumah sakit mempunyai tugas pokok sebagai berikut: 1. Membantu Ka. Sub Bagian Umum Rumah Sakit merencanakan, menyusun kebijakan dan prosedur di Unit Kerja Sistem Informasi Manjemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati 2. Pelaksana pengelolaan, pemeliharaan, perangkat keras (hardware), jaringan, dan perangkat lunak (software). 3. Pelaksanaan monitoring perangkat teknologi informasi pada bagian/unit kerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati
Kegiatan Unit Teknologi Informasi: 1. Penanganan permasalahan Aplikai SIMRS yang terjadi setiap hari. 2. Melakukan proses
updating aplikasi
SIMRS, antivirus, software
pendukung lainnya. 3. Melakukan penanganan teknis terhadap hardware yang mengalami masalah. 4. Melakukan proses backup data aplikasi SIMRS. 5. Melakukan pembaharuan atau update aplikasi SIMRS 6. Menerima dan menangani keluhan dari masing-masing unit kerja di RSIA Puri Betik Hati yang berhubungan dengan SIMRS rawat jalan, rawat inap dan penunjang serta yang berkaitan dengan teknologi informasi lainnya. 7. Melakukan proses updating website yang terdiri dari update berita, artikel, pengumuman, agenda kegiatan serta menanggapi untuk kritik dan saran. 8. Mengelola email rumah sakit. 9. Melaksanakan tugas dari atasan langsung.
15
6.2 Uraian Tugas Masing-Masing Struktur a. Kepala Instalasi SIMRS 1.
Membuat perencanaan kegiatan SIM RSIA Puri Betik Hati
2.
Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIMRS
3.
Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegitan di unit kerja SIMRS
4.
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
5.
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
b. Uraian Tugas Staf Hardware dan Maintenance 1. Maintenance dan Troubleshooting PC Sistem Operasi RSIA Puri Betik Hati 2. Update defenition Anti Virus pada Komputer Unit RSIA Puri Betik Hati 3. Maintenance printer yang ada di RSIA Puri Betik Hati 4. Melakukan instalasi untuk software yang diperlukan dalam kelancaran kegiatan RSIA Puri Betik Hati 5. Melaksanakan tugas dari atasan langsung
c. Uraian Tugas Programmer 1. Mengembangkan (menambah, mengurangi dan memperbaiki) modul, konten dan database Aplikasi SIMRS RSIA Puri Betik Hati 2. Melakukan riset terhadap perkembangan teknologi untuk diterapkan ke dalam SIMRS untuk kemajuan Rumah Sakit 3. Monitoring penggunaan dan melayani pengaduan pengguna aplikasi SIMRS 4. Membantu testing dan implementasi aplikasi simrs
16
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam suatu organisasi merupakan tata hubungan kerja internal. Berdasarkan pengertian tersebut tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit-unit kerja yang cenderung tumpang tindih atau memang memerlukan kerjasama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja. tata hubungan kerja perlu dibuat terutama untuk tugas-tugas yang bersifat strategis yang memerlukan kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing unit kerja. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan kerja internal adalah : 1. Mengidentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar-benar memerlukan pengaturan kerja sama antar ruangan. 2. Menetapkan unit kerja yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas. 3. Menetapkan peran unit-unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas. 4. Menetapkan
urutan
kegiatan
yang
harus
dilakukan
untuk
melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masingmasing unit
17
BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI/DIKLAT
RSIA Puri Betik Hati senantiasa mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang baik, agar terwujud kuantitas dan kualitas pegawai yang mampu melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Salah satu tahapan manajemen sumber daya manusia yang dilaksanakan di RSIA Puri Betik Hati adalah program orientasi baik untuk pegawai baru atau pegawai lama. Program ini dapat dilakukan manakala rumah sakit memperoleh pegawai baru ataupun tidak. Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara non teknis, terutama memahami company profile dan team work building. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Bagian SDM bekerjasama dengan Bagian Diklat dan Instalasi Diklat. Sedangkan orientasi khusus berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara teknis dan dilaksanakan oleh unit kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan. Melalui program orientasi umum, pegawai baru diperkenalkan dengan struktur organisasi, visi, misi, falsafah, tujuan, nilai-nilai dan budaya organisasi RSIA Puri Betik Hati. Disamping itu, pegawai yang mengikuti orientasi juga dibekali pemahaman tentang produk layanan, sistem keselamatan pasien dan prinsip-prinsip kerjasama tim.
18
BAB IX RAPAT Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, koordinasi intern dan antar unit perlu dilakukan sehingga tercipta kerja sama di semua unit. Untuk terciptanya kondisi dan situasi kerja yang harmonis, di unit Sistem Manejemen Informasi Rumah Sakit melaksanakan rapat-rapat kecil di intern unit kerja dan rapat besar di bawah Bagian Umum 2 (dua) kali dalam sebulan setiap minggu I dan minggu ke IV atau bila ada instruksi rapat dari atasan. Rapat evaluasi eksternal pengelolaan SIMRS dengan unit pelayanan dilakukan untuk mengkaji kebutuhan perbaikan, koordinasi pengisian, kerusakan, dll. Apabila terjadi keluhan dan kendala dalam pelayanan SIMRS maka unit terkait dapat langsung mengadakan rapat di unit tersebut dengan mengundang penanggung jawab atau koordinator SIMRS untuk unit rawat jalan maupun rawat inap.
19
BAB XI PELAPORAN Setiap kegiatan di Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dilaporkan secara lisan sebagai bahan laporan harian kepada Kepala Sub bagian Umum. Permintaan data oleh profesional pemberi asuhan (PPA) dan manejemen dilakukan dengan menggunakan form permintaan data yang tersedia di unit SIMRS. Unit SIMRS menyimpan nama peminta data dan data apa yang di minta sebagai arsip untuk pelaporan data apa saja yang telah dikeluarkan oleh unit SIMRS.
20
BAB XII PENUTUP
Pedoman pengorganisasian unit kerja SIMRS RSIA Puri Betik Hati diharapkan dapat memberikan kejelasan peran, fungsi dan kewenangan unit kerja SIMRS sehingga dapat meningkatkan kinerja dari unit ini. Pedoman ini bukanlah sesuatu yang permanen, akan tetapi akan berubah mengikuti perubahan peraturan yang berlaku, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, kebijakan pimpinan serta kondisi dan situasi lingkungan . Untuk itu pedoman ini harus dievaluasi secara berkala. Diharapkan pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi unit terkait dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam penyusunan rencana kebijakan dan program di lingkungan RSIA Puri Betik Hati.
21