Pedoman Pengorganisasian Tim Ppi.docx

  • Uploaded by: TB RSUD Kalideres
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Pengorganisasian Tim Ppi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,628
  • Pages: 16
PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM PENCEGAHAN DANPENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KALIDERES KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya buku pedoman Pengorganisasian Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres dapat diselesaikan. Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres agar optimal, diperlukan organisasi pelaksana kegiatan

pencegahan

dan

pengendalian

infeksi

sehingga

disusun

Pedoman

Pengorganisasian Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada Tim Penyusun yang dengan segala upaya telah berhasil menyusun pedoman ini yang merupakan kerjasama dengan berbagai pihak di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres.

Jakarta, 2 Januari 2019

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………..………...…………………...

1

B. Tujuan................................…………………………...…………….

1

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT...............................................

3

BAB III

VISI, MISI NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT A. Visi Rumah Sakit……………………………………………………

4

B. Misi Rumah Sakit…………………………………………………...

4

C. Falsafah ....................................................................................

4

D. Nilai Budaya Kerja…………………………………………………

4

E. Tujuan Rumah sakit kalideres………………………………….....

4

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI...............................................................

5

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI TIM PPI.................................................

6

BAB VI

URAIAN JABATAN...........................................................................

7

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA...............................................................

10

BAB VIII

POLA KETENAGA KERJAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL......

11

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

12

BAB X

PERTEMUAN RAPAT

13

A.

Pengertian……………………………………………………………

13

B. Tujuan Rapat....……………………………………………………...

13

C. Jenis Pertemuan/Rapat...………………………….………………..

13

BAB IX

PELAPORAN A. Pengertian……………………………………………………………

14

B. Jenis Pelaporan...……………………………………………………

14

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh pasien selama dirawat di rumah sakit.

Infeksi tersebut dapat terjadi karena adanya transmisi mikroba patogen selama perawatan yang bersumber dari lingkungan rumah sakit dan perangkatnya. Perlu disadari bahwa sebenarnya tidak hanya pasien, melainkan petugas kesehatan dan pengunjung rumah sakit lain juga berisiko terhadap infeksi nosokomial. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga sangat penting bagi rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Program pencegahan dan pengendalian infeksi dirancang untuk mendukung rumah sakit dalam upaya menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pasien, masyarakat yang dilayani, dan pekerja rumah sakit. Dengan menerapkan kegiatan-kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta menekan tambahan biaya pengobatan yang disebabkan oleh penambahan masa rawat akibat infeksi nosokomial. Berdasar hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI bersama WHO ke rumah sakit – rumah sakit di Propinsi/ Kabupaten/ Kota disimpulkan bahwa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS) selama ini belum berfungsi optimal sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa anggota komite PPI belum memahami dengan baik tugas, kewenangan serta tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam lingkup pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. B.

TUJUAN Tujuan Umum: Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres

melalui

upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, yang dilaksanakan oleh semua unit di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres meliputi kualitas pelayanan, manajemen risiko, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Tujuan Khusus: 1. Sebagai pedoman bagi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres dalam membentuk organisasi; menyusun serta melaksanakan tugas; wewenang; dan tanggung jawab secara jelas.

2. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. 3. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideressecara bermakna. 4. Memantau

dan

mengevaluasi

Pengendalian Infeksi (PPI).

pelaksanaan

program

Pencegahan

dan

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT Berdasarkan instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk pembentukan 15 Rumah Sakit Umum Daerah di wilayah DKI Jakarta, salah satunya adalah perubahan Puskesmas Daerah Kalideres menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres pada bulan April 2015. Puskesmas Daerah Kalideres berdiri tahun 1997 yang merupakan pecahan dari wilayah kerja Puskesmas Daerah Cengkareng. Daerah Kalideres berada pada ujung barat Provinsi DKI Jakarta. Bagian dari kota Administrasi Jakarta Barat dan merupakan daerah pemukiman dan sedikit pergudangan atau industri, terletak 6 - 10 km dari permukaan laut dengan luas wilayah 30.433 km2, terdiri dari 5 kelurahan yaitu kelurahan Kalideres, Kamal, Tegal Alur, Semanan, dan Pegadungan. Terletak di Jalan Satu Maret Nomor 48, Kelurahan Pegadungan. Kecamatan Kalideres. Memiliki luas tanah 2600 meter persegi dengan luas bangunan 1500 meter persegi. Seiring dengan berjalannya waktu puskesmas kecamatan ini mengalami perkembangan pembangunan secara pesat. Pada tahun 2012 Gudang Obat Puskesmas Kecamatan Kalideres yang terletak di samping belakang gedung Puskesmas Kecamatan mendapat rehab total dan pada Januari 2013 sudah difungsikan sebagai UGD, layanan rawat inap dan lain-lain. Fasilitas kesehatan yang ada diwilayah Kecamatan Kalideres tahun 2005 meliputi, praktek 24 jam, dr. umum, dr. Gigi, praktek bidan, apotek, laboratorium, Klinik KB. Batas – batas wilayah : 

Sebelah Timur : Kelurahan Cengkareng Barat Kec. Cengkareng



Sebelah Barat : Kelurahan Batu Ceper Tangerang Banten



Sebelah Utara : Kelurahan Penjaringan Utara dan Desa Benda Banten



Sebelah Selatan : Kelurahan Cipondoh Tangerang Banten.

Tangerang

BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT A.

VISI Menjadi rumah sakit terbaik di kelasnya se-DKI Jakarta.

B.

MISI 1. Meingkatkan kualitas SDM yang handal dan profesonal di bidangnya 2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien, dan bermutu tinggi 3. Meningkatkan fasilitas rumah sakit dengan sarana prasarana yang berkualitas 4. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan dinamis 5. Menjalin kemitraan dengan berbagai instansi terkait

C.

FALSAFAH 1. Pelayanan jasa rumah sakit berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menjunjung tinggi nilai kehidupan dan nilai luhur kemanusiaan. 3. Pengelolaan secara profesional dan mandiri.

D.

NILAI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres diselenggarakan dengan nilai-nilai dasar antara lain: 1. Integritas 2. Loyalitas 3. Tanggung jawab 4. Kerja sama 5. inovatif

E.

TUJUAN RUMAH SAKIT Tujuan didirikan rumah sakit umum daerah kalideres adalah agar tersedianya sebuah fasilitas kesehatan dengan sarana dan prasaran yang memadai sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Kalideres khususnya dan warga DKI Jakarta pada umumnya.

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

BAB V STRKTUR ORGANISASI UNIT KERJA DIREKTUR RSUD KALIDERES dr. Fify Mulyani, MARS

KETUA dr. Rahma Lutfiana Yaktiani

SEKRETARIS  dr. Junaedi

(IPCO)

 Yuni Ristiani, AMK

(IPCN)

ANGGOTA IPCLN  Eneng Mulyani, AMK

(IPCLN)

 Fitri Fatimah, AMK

(IPCLN)

 Widya Rachman, AMd.Keb

(IPCLN)

 Andri Setyo Kristanto, AMK

(IPCLN)

 Ratnasari, Amd.Kep

(IPCLN)

 Puspita Sari, AMK

(IPCLN)

 Meliana Santi, AMK

(IPCLN)

UNIT LAIN YANG TERKAIT  Halida Ruspita, AMd.Gz  Pat Khilatul Jannah

(Farmasi)

 Arie Amriani

(Laboratorium)

 Andri Setyo Kristanto, AMK  Nugraha Iskandar

 Eti Rohaeti

(CSSD)

(Kesehatan Lingkungan)

 Reza Eka Rizki Amd.T.E  Kartika Juliana, SKM

(Gizi)

(IPSRS) (K3RS) (House Keeping)

BAB VI URAIAN JABATAN A.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KALIDERES Tugas dan tangung jawab Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres, antara lain: 1. Membentuk Tim PPI rumah sakit dengan Surat Keputusan; 2. Bertanggung

jawab

dan

memiliki

komitmen

yang

tinggi

terhadap

penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi; 3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan; 4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi; 5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeski berdasar saran dari Tim PPI RS; 6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakian antibiotik yang rasional dan disinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari Tim PPI RS; 7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari Tim PPI RS; 8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional ( SPO ) untuk PPI RS. B.

KETUA TIM PPI Tugas dan tangung jawab Ketua Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres, antara lain: 1. Memimpin, mengkoordinir, dan membina anggota Tim PPI serta mengelola program dan kegiatan PPI RS; 2. Mengupayakan risiko infeksi nosokomial seminimal mungkin dengan berbagai upaya dan program PPI RS;

3. Menggerakkan semua petugas yang terlibat dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi agar dapat memahami dan melaksanakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. C.

INFECTION PREVENTION AND CONTROL OFFICER (IPCO) Tugas dan tangung jawab IPCO di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres, antara lain: 1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar; 2. Turut menyusun pedoman penulisan resep dan antibiotika dan surveilans; 3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi antibiotika; 4. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB; 5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur terapi;

6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien; 7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan pengendalian infeksi. D.

INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE (IPCN) Tugas dan tangung jawab IPCN di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres, antara lain: 1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang beresiko di ruangan setiap hari untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien dirumah sakit; 2. Memonitor pelaksanaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO dan memberikan saran perbaikan bila dipeerlukan; 3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite/Tim PPI. 4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB; 5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius/tertusuk benda tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi; 6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yang terjadi di rumah sakit; 7. Melakukan audit PPI diseluruh wilayah rumah sakit menggunakan daftar tilik; 8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotik bersama Komite PPI/Tim PPI; 9. Mendesain, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan surveilans infeksi yang terjadi dirumah sakit bersama Komite PPI/Tim PPI; 10. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI; 11. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI; 12. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI; 13. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga, dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang bekembang (New-Emerging dan re-Emerging) atau infeksi dengan insiden tinggi; 14. Sebagai koordinator antar unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit; 15. Memonitoring dan mengevaluasi peralatan medis single use dan re-use.

E.

ANGGOTA: INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE LINK (IPCLN) Tugas dan tangung jawab IPCLN di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres, antara lain: 1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing; 2. Memberikan motivasi dan mengingatkan pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing; 3. Memonitor

kepatuhan

petugas

kesehatan

yang

lain

dalam

penerapan

kewaspadaan isolasi; 4. Memberitahukan kepada Infection Prevention and Control Nurse (IPCN) apabila ada kecurigaan HAIs pada pasien;

5. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham; 6. Memantau pelaksanan penyuluhan bagi pasien, keluarga, serta konsultasi prosedur PPI rumah sakit. F.

ANGGOTA: UNIT LAIN YANG TERKAIT (GIZI, FARMASI, LABORATORIUM, CSSD, KESEHATAN LINGKUNAN, K3RS, IPSRS, HOUSE KEEPING Tugas dan tangung jawab anggota Tim PPI dari unit lain yang terkait di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres, antara lain: 1. Melaksanakan kebijakan dan program Pencegahan & Pengendalian Infeksi di rumah sakit; 2. Melakukan sosialisasi kebjakan dan program PPI RS; 3. Melakukan sosialisasi kewaspadaan standar/isolasi ke seluruh staff/karyawan; 4. Melakukan pengambilan sample pemeriksaan mikrobiologi bakteri udara, swab instrument, swab ruang perawatan (lantai, dinding, dll). 5. Melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap makanan jadi, alat makan dan penjamah makanan melalui rectal swab. 6. Melakukan pemeriksaan mikrobiologi linen 7. Melakukan pemeriksaan minum dan air bersih 8. Melakukan pemetaan pola kuman.

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA PELAYANAN MEDIS

PENUNJANG MEDIS

MANAJEMEN

KEUANGAN

INTERNAL

TIM PPI

PASIEN

PENGUNJUNG, KARYAWAN RS

EKSTERNAL

RUMAH SAKIT LAIN

ORGANISASI PROFESI

DINAS KESEHATAN

LAIN-LAIN

Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres merupakan organisasi yang dibentuk di bawah direktur rumah sakit dan berfungsi menjalankan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Tim PPI RS bertanggung jawab melindungi pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan karyawan rumah sakit dari risko tertularnya infeksi terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit. HUBUNGAN INTERNAL Tim PPI RS terdiri dari seluruh petugas dari masing-masing unit bagian. Berkoordinasi langsung dengan bagian pelayanan medis, penunjang medis, keuangan, serta manajemen. Tim PPI menyediakan data bagi manajemen rumah sakit berupa laporan hasil kerja yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dukungan yang diberikan manajemen berupa penerbitan Surat Keputusan Tim PPI RS, anggaran kegiatan pendidikan dan pelatihan, pengadaan fasilitas penunjang kegiatan PPI RS. Tim PPI RS juga berfungsi debagai mediator antara pasien dan penginjung dalam mencegah transmisi silang penyakit nosokomial. HUBUNGAN EKSTERNAL Tim PPI RS melakukan koordinasi antar rumah sakit dan badan pelayanan kesehatan lain yang mendukung pelayanan medis untuk pembanding data infeksi di rumah sakit.

BAB VIII POLA KETENAGA KERJAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL Tim PPI RS disusun agar dapat mencapai visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan upaya PPI di rumah sakit. Tim PPI dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien. Adapun pola ketenagaan PPI di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres sebagai berikut: NO 1.

KUALIFIKASI

JABATAN Ketua Tim PPI

 Minimal dokter/tenaga kesehatan

KEBUTUHAN 1 orang

profesional

 Memilki minat di bidang PPI  Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan lanjutan 1.

IPCO

 Dokter

Minimal 1 orang

 Memiliki minat di bidang PPI  Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan lanjutan

 Memilki kemampuan leadership 2.

IPCN

 Perawat pendidikan minimal D3  Memiliki minat di bidang PPI

1 orang (1 : 100 bed)

 Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan lanjutan

 Purnawaktu 3.

IPCLN

 Perawat pendidikan minimal D3  Memiliki minat di bidang PPI

1 orang disetiap unit pelayanan

 Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI 4.

Anggota Tim PPI

 Memiliki ijazah sesuai dengan

1 orang disetiap

pendidikan masing-masing

unit terkait

 Memiliki minang di bidang PPI  Mengikuti dasar PPI

pendidikan dan pelatihan

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI Kegiatan orientasi Tim PPI di Rumah Sakit Daerah Kalideres disampaikan kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres. Bagi setiap karyawan baru wajib mengikuti kegiatan orientasi karyawan yang termasuk di dalamnya materi mengenai PPI rumah sakit. Pada kegiatan orientasi pegawai baru : 1. Struktur organisasi Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres; 2. Konsep Dasar Infeksi dan Program PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres; 3. Kebijakan PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres; 4. Kewaspadaan standar; 5. Hal-hal lain yang terkait dengan Tim PPI di Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres.

BAB X PERETEMUAN/RAPAT Rapat yang diselenggarakan oleh Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres sebagai berikut: 1. Rapat Rutin Rapat rutin Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres dilaksanakan setiap bulan dengan rincian pelaksanaan: Tempat

: Aula Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres

Peserta

: Seluruh Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres

Materi

: - Evaluasi kinerja pencegahan dan pengendalian infeksi tiap bulan, serta kinerja selama 1 tahun pada rapat akhir tahun -

Permasalahan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dan rekomendasi strategi menurunkan angka infeksi nosokomial di rumah sakit

2. Rapat Insidentil Adalah Rapat yang diselenggarakan sewaktu-waktu diluar jadwal rapat rutin jika ada suatu hal yang perlu dibahas segera.

BAB XI PELAPORAN Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres membuat laporan secara tertulis mengenai kegiatan PPI yang sudah dilakukan di rumah sakit secara rutin berupa: 1. Laporan harian Laporan harian dibuat oleh IPCN kepada Ketua Tim PPI/IPCO terkait hasil pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh IPCN. Laporan IPCLN terkait surveilans pasien yang dirawat akan diserahkan kepada IPCN setelah pasien pulang dari perawatan di rumah sakit. 2. Laporan bulanan Laporan bulanan dibuat oleh IPCN kepada Ketua Tim PPI berupa rekapan hasil supervisi harian dan laporan insiden. Dari laporan bulanan tersebut, Ketua Tim PPI rumah sakit akan membuat laporan triwulan (tiap 3 bulan) disertai perbandingan angka infeksi di rumah sakit lain, sebagai bahan pertanggung jawaban kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres dan untuk mendapatkan rekomendasi. 3. Laporan tahunan Laporan akhir tahun memuat evaluasi program kerja Tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres yang telah dilakukan selama 1 tahun, dan menyusun ulang program kerja PPI untuk tahun yang akan datang.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KALIDERES

FIFY MULYANI NIP 196904112002122003

Related Documents


More Documents from "via"