Definisi Do’a Doa berasal dari bahasa Arab yang artinya: panggilan, mengundang, permintaan, permohonan, doa, dan sebagainya (Ahmad,2002). Berdoa artinya menyeru, memanggil, atau memohon pertolongan kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang diinginkan. Seruan kepada Allah SWT itu bisa dalam bentuk ucapan tasbih (Subhanallah), Pujian (Alhamdulillah), istighfar (astaghfirullah) atau memohon perlindungan (A`udzubillah), dan sebagainya (Kaelany,2000).
Adapun secara terminologi doa menurut Abdul Azis Dahlan, dalam Ensklopedi Hukum Islam, menyebutkan; doa ialah permohonan dan permintaan dari seorang hamba kepada Tuhan dengan menggunakan lafaz yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan (Abdul,1997). Sedangkan menurut Dadang Hawari dalam bukunya "Doa dan Zikir sebagai Pelengkap Terapi Medis" menyatakan; Doa adalah permohonan yang dimunajatkan kepada Allah SWT. Maksudnya, suatu amalan dalam bentuk yang diucapkan secara lisan atau dalam hati yang berisi permohonan kepada Allah SWT. dengan selalu mengingat nama dan sifatNya (Dadang,1997). Dari berbagai macam pendefinisian itulah sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Doa adalah pernyataan hajat atau keperluan. Melalui, merealisasipenghambaan dengan melahirkan kehinaan dan kerendahan diri dalam keadaan tidak berdaya dan tidak berkekuatan, kemudian mencurahkan segala isi hati yang paling rahasia kepada Allah SWT. b. Doa merupakan media komunikasi antara makhluk dengan Khaliknya. Dengan demikian, penggunaan lafaz harus sesuai serta dapat memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam berdoa. c. Berdoa bukanlah hanya memohon, tetapi harus juga berikhtiar sesuai dengan jalan yang semestinya. Agar tercapai dengan apa yang dimaksud melalui perantaraan, mengerjakan segala syarat yang menjadi sebab berhasilnya usaha tersebut. Doa juga merupakan takdir (ketetanpan) Tuhan, dimana setiap manusia harus melakukannya.
Perintah berdoa Manusia pada dasarnya tidak bisa hidup sendirian tetapi membutuhkan orang lain atau sesuatu yang lebih dapat melakukan sesuatu dibandingkan dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu manusia tentunya meminta pertolongan. Sebagai seorang muslim maka berdoa adalah suatu yang wajib yang mencirikan bahwa kita menjadi hamba yang lemah yang membutuhkan pertolongan Allah. Di dalam Surah Al Baqarah ayat 186, Allah SWT berfirman :
Aku mengabulkan do‟a orang-orang yang berdo‟a apabila ia berdo‟a kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah- Ku, hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka senantiasa berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah :186). (DEPAG,2000) Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang beriman hendaklah menyertakan dalam setiap usaha kita dengan do’a kepada Allah. Jangan lupa menyerahkan segala usaha yang telah kita tempuh dengan penuh tawakkal kepada-Nya agar Allah senantiasa meridhainya (Rafi’udin,2011)
Adab-adab berdoa Dalam mengemukakan permohonan dan do’a kepada Allah, hendaklah disertai dengan adab, yang diantaranya: 1.
Menjauhi yang diharamkan, baik makanan, minuman dan pakaian.
2.
Dengan ikhlas hati.
3.
Baik sekali bila didahului dengan sembahyang.
4. Mengucapkan kalimat tahmid (Alhamdu lillaahi rabbil’ aalamiin),
shalawat dan salam atas nabi Muhammad s.a.w. pada awal dan akhir
do’a.
5.
Khusu’ dan tenang.
6. Dengan suara rendah dan mengharapkan sepenuh hati.
7.
Mengulangi beberapa kali dengan tidak berputus asa.
8.
Menghadirkan hati kepada Allah.
9. Jangan berdoa untuk berbuat dosa.
10. Jangan berkata : “Aku telah berdo‟ a, tetapi tidak diperkenankan Allah.”54
Doa merawat orang sakit Beberapa bacaan doa yang diambil dari hadis Nabi saw, yang dapat diamalkan (dibaca) oleh pasien sendiri, dan paramedic ( perawat, dokter) ketika melaksanakan tugasnya, baik di puskesmas, rumah sakit ataupun instansi kesehatan lainnya. Doa menerima pasien :
Artinya : Semoga Allah memberi kesembuhan kepada anda Doa melepas pasien :
Artinya : “Ya-Allah aku berlindung kepadamu dari ni’mat-Mu dan perubahan kesehatan dari-Mu, siksa-Mu secara tiba-tiba, dan semua murka-Mu.” (HR. Muslim dari Abdullah Ibn Umar) Makna dari doa tersebut adalah memohon kepada Alllah agar diberi ketetapan nikmat sehat dalam hidup hingga akhir hayat. Do’a menjenguk pasien :
Artinya : “Aku memohon kepada Allah, yang maha Agung, tuhan ’Arasy yang maha Agung, agar Allah memberi kesembuhan kepadamu”. Doa tersebut dibaca sebanyak tujuh kali oleh para penjenguk atau tenaga para medis di sisi pasien yang belum tiba waktu ajalnya. Nabi saw menegaskan bahwa setiap muslim yang membaca doa diatas di sisi orang sakit, pasti Allah memberi kesembuhan kepadanya. Do’a memohon kesembuhan
Artinya : “Ya, Allah Tuhan semua manusia, yang menghilangkan penyakit, Sembuhkanlah dan Engkau Pemberi Maha Kesembuhan. Tiada yang dapat menyembuhkan selain Engkau. Dengan kesembuhan yang tidak menyiksakan rasa sakit lagi”. (HR. al-Bukhari dari Aisyah) Makna dari doa tersebut adalah memohon kepada Allah agar supaya keselamatan dari berbagai penyakit atau diberi kesembuhan total. Doa tersebut dapat dibaca oleh pasien senditi, tenaga para medis atau para penjenguk dengan cara mengusapkan tangan kanannya ke bagian tubuh pasien sambil membaca doa diatas. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah saw ketika mengjenguk orang sakit atau didatangi orang sakit. Do’a memeriksa pasien
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan aku takuti”. (HR. Muslim dari Usaman ibn Abi al-Ash al-Thaqafi) Doa tersebut dapat dibaca oleh pasien ketika merasa kesakitan atas penyakitnya, atau dibaca perawat/ dokter yang akan memeriksa, mengobati, menyuntik, memasang infus dan tindakan medis lainnya, sambil meletakan tangan dibagian tubuh yang sakit. Doa diatas dibaca sebanyak tujuh kali, yang diawali dengan bacaan basmalah sebanyak tiga kali, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw kepada Usman ibn Abi al-Ash al-Thaqafi yang mengeluhkan sakit pada tubuhnya.
Daftar Pustaka : Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir: Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: PustakaProgresif, cet. 25, 2002) hlm. 402 Kaelany HD, Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),hlm. 121 Dadang Hawari, Doa dan Zikir sebagai Pelengkap Terapi Medis, (Jakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1997), hlm.6 Abdul Azis Dahlan (ed.), Ensklopedi Hukum Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve, 1997), hlm. 276 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahanya ,( Bandung: Diponegoro, 2000), h.22. Rafi’udin, Himpunan Doa-doa Muslim, (Jakarta: Eska Media, 2011), h. 1.