sel humoral sel B
cek lab: adanya leukositosis adanya pe CRP
iskemik di ac kanan gangguan S.konduksi gangguan SA node, AV node
BB, serabut purkinye aritmia
kerja otot jantung me lama2 otot2 jantung melemah kontraktilitas miokard otot jantung hanya bergetar fibrilasi
otot jantung tidak mampu memompa
CO
gagal jantung
Perfusi O2
implus diterima ko
persepsikan nyeri da ciri khas: nyeri <15' EKG: ST depresi AP stabil ciri: durasi 3-15 ' nyeri hilang istirahat
perfusi O2 perfusi O3
perfusi O2 di paru2
suplay O2 di otak
suplay O2 di paru
hipoksia otak
TIK MO
penurunan kesadaran
edema di otak saraf Prenikus
pasien bedrest nervus vagus MK: Intoleransi aktivitas otot2 tambahan nafas cepat dan dalam
sesak ciri: RR MK: ketidakefektifan pola nafas Penatalaksanaan: Terapi O2
Aterosklerosis adanya penimbunan plak di dinding arteri penimbunan plak pada tunika intima plak yang terbentuk semakin tebal plak yang tebal mendesak tunika intima plak tersebut merobek tunika intima ruptur dinding pembuluh darah arteri plak masuk ke aliran darah muncul leukosit, monosit terjadi fagositosit sel humoral
sel seluler
sel B
sel T sitokin (IL1 dan IL4) antibodi-antigen mediator kimia prostagladin, histamin, bradikidin mediator kimia malah menumpuk di dinding arteri
Penatalaksanaan :PTCA
lumen dinding arteri koroner menyempit aliran darah di arteri koroner suplay O2 dan nutrisi ke jantung suplay O2 me pada otot jantung
Sindrom akut koroner
iskemik pada otot jantung kebutuhan O2 me pada otot jantung
metabolisme anaerob pada sel2 otot jantung
lama2 O2 tidak ada di jaringan miokardiu
glikolisis
kematian jar. Miokardium
2 ATP+2 as. Laktat
Lab: CK -MB 6-8 jam Troponin
infark miokardium
as laktat menstimulus nosireseptor mll serabut A+C ke medula spinalis implus diterima korteks serebri persepsikan nyeri dada angina
MK: Nyeri akut
tipikal nyeri dada: rasa tertekan retrosternal,
Penatalaksanaan: obat nitrat AP tidak stabil
: durasi 3-15 ' hilang istirahat
Ciri: durasi lebih lama nyeri timbul istirahat
perfusi O2 di ginjal suplay O2 di ginjal GFR gangguan filtrasi gagal reabsorbsi protein protein masuk aliran urin proteinuri
suplay O2 di tubulus
gagal reabsorbsi K iskemik tubulus K dalam darah
kematian jar di tubulus
hiperkalemia
nekrosis di tubulus
beban otot jantung
gagal reabsorbsi N
otot jantung melemah
retensi Na
otot jantung hanya bergetar
perpindahan dari intraseluler ke ekstraseluler
gagal jantung tekanan kapiler tekanan intravena edema
keluarnya faktor jaringan terbentuk faktor VIIa terbentuk faktor Xa pe produksi trombin trombosit untuk menutup luka robekan dinding arteri trombosit menumpuk di dinding arteri agregasi trombosit di dinding arteri terbentuk trombus2 di arteri koroner
lumen endotel (tunika intima) rusak hilangnya nitrit oxite dinding arteri tidak dapat dilatasi spasme dinding arteri koroner
lumen arteri koroner semakin menyempit fibrous cap (keropeng luka pada PD)
ada di jaringan miokardium
an jar. Miokardium
ark miokardium
ciri: EKG: ST elevasi nyeri >20' penatalaksanaan: morfin
asa tertekan retrosternal, menjalar lengan kiri, leher, bahu.
MK: ketidakadekuatan asupa makanan
disfungsi tubulus
gagal reabsorbsi Na
gagal reabsorbsi H
gagal reabsorbsi kalsium
retensi Na
retensi H
hiperkalsemia
H2O + H+
terbentuk kristal2
rpindahan dari intraseluler ke ekstraseluler
H2CO3
obstruksi di aliran darah dan sal uri
tekanan kapiler asidosis metabolik
anuri
tekanan intravena Lab: cek AGD edema
MK: Resiko tinggi inkesi sal. Kemih
perfusi O2 di lambung gangguan pada chief sel,parietal sel, gastric sel mukosa lambung
mual muntah
ketidakadekuatan asupan
peristaltik autodistive ulkus lambung
arah dan sal uri
kesi sal. Kemih