Paragraf Ttki Kel.5.docx

  • Uploaded by: Daffa Naufal
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paragraf Ttki Kel.5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,027
  • Pages: 15
MAKALAH

PARAGRAF

Disusun oleh

Daffa Naufal (118130055) Deri Handri (118170042) Desti Riandiani (118270044) Meylawati (118270040) Rayfaldi

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2018

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah dengan judul “Paragraf”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kediri, 29 Mei 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Paragraph merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat. Didalam membuat paragraf, kita harus mengetahui kalimat-kalimat yang akan kita tulis. Dimana kita harus tahu kalimat yang akan kita rangkai menjadi sebuah paragraf harus memiliki hubungan yang erat. Apabila kalimat-kalimat dalam suatu pragraf tidak memiliki hubungan yang erat antara paragraph yang satu dengan yang lainnya. Maka paragraf tersbut tidak akan tersusun dengan bagus. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan parahraph yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud parahraph semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah kami uraikan sebelumnya, maka dalam penulisan makalah ini dapat kami rumuskan sebagai berikut: 

Apa itu paragraf



Apa saja ciri ciri Paragraf



Apa saja macam-macam paragraf



Macam-macam pengembangan paragraph

1.3 Tujuan Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 

Untuk mengetahui pengertian paragraf.



Untuk mengetahui jenis-jenis pengembangan paragraf.



Untuk mengetahui dan cara penulisan paragraf.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melinkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang membentuk suatu kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau tema. Paragraf juga disebut karangan singkat.

Paragraf yang baik ialah paragraf yang dapat menyampaikan pikiran dengan baik kepada para pembaca. Adapun syarat dari sebuah paragraf ialah mempunyai kesatuan, kepaduan dan kelengkapan. 1. Kesatuan Kesatuan yaitu sebuah paragraf harus dapat dibangun dengan satu pikiran yang jelas. Pikiran tersebut dijabarkan ke dalam bentuk pikiran pokok serta beberapa pikiran jelas. Hubungan pikran satu dengan pikiran lainnya mengindikasikan bahwa paragraf tersebut mempunyai kesatuan

2. Kepaduan Kepaduan terwujud dari adanya hubungan kompak pada antarkalimat pembentuk paragraf. Kepaduan yang baik dapat terjadi apabila terdapat hubungan timbal balik antara kalimat wajar serta dapat dengan mudah dipahami. Ada berbagai cara agar paragraf mempunyai kepaduan yang kompak, yaitu dengan memakai kata ganti, kata penghubung, dan perincian, serta urutan pikiran. 3. Kelengkapan Suatu paragraf dikatakan sudah lengkap apabila terdapat beberapa kalimat penjelas yang dapat menunjang kalimat pokok.

2.2 Ciri-Ciri Paragraf Setelah mengetahui tentang pengetian dari paragraf kini mari kita pelajari tentang ciri-ciri sebuah paragraf. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut: 1. Kalimat pada baris pertama terletak agak dalam. Yakni, dengan jarak lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa. Untuk kalimat pada baris selanjutnya biasanya lebi maju dari kalimat pad abaris pertama. 2. Paragraf memiliki dua jenis kalimat. Yakni, kalimat utama dan kalimat penjelas. 3. Sebuah paragraf biasanya memakai satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat utama atau disebut juga kalimat topik merupakan kalimat pokok atau gambaran umum tentang ide yang ingin di sampaikan. Sedangkan kalimat penjelas merupakan gambaran rinci dari ide yang akan di sampaikan. Dengan kata lain kalimt penjelas menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat pada kalimat topik.

2.3 Macam-Macam Paragraf Paragraf dibagi menjadi 2, yaitu 2.3.1 Paragraf berdasarkan jenis ceritanya yakni:

1. Paragraf Narasi Paragraf Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan urutan waktunya. Paragraf narasi terdiri dua jenis yakni narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian. Sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dengan sebuah tindakan yang menghasilkan sesuatu berlanjut ketahap berikutnya hingga tahap ahir dari cerita. 2. Paragraf Eksposisi Paragraf Eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain. Tujuan paragraf eksposisi ialah untuk memberikan informasi kepada oarang lain. Untuk memahami paragraf eksposisi kita harus mengana lisis dan juga menghubungkan dengan pengetahuan ynag kita miliki. 3. Paragraf Agumentasi Paragraf Agumentasi merupakan paragraf yang diguakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis yang disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi). Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti nyata. 4. Paragraf persuasi Paragraf persuasi merupakan paragraf yang mempunyai tujuan untuk membujuk orang lain supaya melakuan sesuatu yang di inginkan oleh penulisnya. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, penulis harus bisa pembaca percaya dengan disertai pembuktian yang nyata.

5. Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi adalah paragraf yang dapat menggambarkan atau menjelaskan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat atau merasakan objek tersebut. Kalimat deskripsi berkaitan dengan panca indera, maka paragraf deskripsi pun berkaitan dengan panca indera dalam mendeskripsikan suatu objek.

2.3.2 Paragraf berdasarkan letak dari pikiran utamanya:

1. Paragraf deduktif Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terlatak di awal paragraf. Dan untuk kalimat penjelasnya diletakkan setelah kalimat utama. 2. Paragraf induktif Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir paragraph. Dan kalimat penjelsanya diletakan sebelum kalimat utama. 3. Paragraf campuran (deduktifinduktif) Paragraf campuran (deduktifinduktif) merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelasnya berada di tengah-tengah paragraf. 4. Paragraf ineratif Paragraf ineratif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah – tengah paragraf. Paragraf ini dikembangkan dengan pola khusus – umum – khusus, yaitu menyajikan hal - hal khusus sebagai pengantar terlebih dahulu, lalu menyajikan gagasan utamanya, dan kemudian kembali dijelaskan dengan hal khusus untuk memperkuat gagasan utama tersebut.

2.4 Pengembangan Paragraf 1. Pengembangan Analogi Pengembangan analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah terkenal umum dengan yang tidak dikenal umum.. Contohnya : Seekor kuda akan merasa keletihan jika terus-menerus dipacu. Begitu pula manusia. Saat manusia dipaksa untuk terus bekerja, maka manusia pun akan mengalami keletihan yang teramat sangat. Untuk itu, istirahatkanlah tubuh sejenak di sela-sela waktu kerja agar tidak keletihan. 2. Pengembangan ilustrasi adalah salah satu jenis paragraf pengembangan eksposisi yang di dalamnya berisikan pemaparan mengenai suatu hal yang dijelaskan dengan gambaran suatu hal lainnya yang memiliki kemiripan baik secara sifat ataupun karakteristiknya Contohnya : Penerapan hukum di negeri ini tak ubahnya seperti sebuah pisau dapur yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Mata pisau yang berada di bawah mampu mengiris apa saja yang berada di bawahnya. Akan tetapi bagian atas pisau tak akan mampu mengiris apapun yang berada di atasnya, tak terkecuali tangan seseorang yang memeganggnya. Begitulah gambaran hukum di Indonesia yang cenderung bersikap tegas dan terkadang berlebihan terhadap yang lemah

3. Pengembangan Definisi Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau suatu hal Contohnya : Masjid adalah tempat ibadah suci bagi umat muslim sedunia. Masjid juga merupakan rumah Allah yang difungsikan sebagai tempat beribadah shalat 5 waktu, shalat jum’at, mengaji, dan sejumlah ibadah lainnya. Di masa Rasulullah SAW masjid juga digunakan sebagai tempat pertemuan dengan para sahabat dan mengatur siasat perang. Di sebagian besar masjid lingkungan kampus juga digunakan sebagai tempat diskusi kajian islam dan juga belajar. Di dalam masjid tak ada yang memiliki kedudukan istimewa, semua sama di mata Allah SWT. 4. Pengembangan analogi analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memmperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tersebut sebagai ilustrasi. Contohnya : Lionel messi, salah seorang pemain sepak bola yang memiliki teknik dan kemampuan yang luar biasa , kecepatannya dalam menggiring bola tidak di ragukan lagi, dia bisa melewati lima pemain sakaligus. Dia berlari lebih cepat dari kijang, lebih gesit dari kelinci dan lebih kuat dari singa yang mengejar mangsanya. Hingga hampir tak seorang pun bisa merebut bola darinya.

5. Pengembangan perbandingan dan pertentangan Paragraf perbandingan dan pertenntangan ialah cara pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua subjek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu Contohnya : Kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati indahnya musim semi dan serunya bemain bola salju di Indonesia,karena di Indonesia adalah negara tropis. Berbeda halnya dengan di Jepang, mereka memiliki empat musim. Iklim yang terjadi pada masing- masing negara sangat mempengaruhi pola hidup masyarakatnya. Seperti halnya di Indonesia, terbukti dengan banyaknya tempat- tempat wisata alami di Indonesia serta banyaknya flora dan fauna endemik yang ada. Sedangkan di jepang, tidak terlalu banyak tempat wisata seperti seperti yang ada di Indonesia. pertanian di jepang juga sangat maju, walaupun lahan tidak seberapa mendukung, tetapi majunya teknologi, majunya pengetahuan dan ke disiplinan serta dukungan pemerintah membuat pertanian di jepang sangat maju. 6. Pengembangan sebab-akibat Pengembangan alenia dapat pula dilakukan dengan mengunakan pola sebab-akibat sebagai dasar.Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Tetapi dapat juga sebaliknya, akibat dijadikan sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sabagai perincian. Contohnya : Kemarau tahun ini terjadi sangat lama. Sumur, sungai, bahkan danau telah mengering. Selain itu, tanah di sekitar persawahan juga retakretak. Semua tanaman yang ada di sana tak terkecuali padi mati dan mengering. Petani bahkan tidak sempat lagi untuk memanennya. Akibatnya, tahun ini petani mengalami kerugian yang sangat besar.

7. Pengembangan Repetisi Kepaduan suatu paragraf dapat dicapai melalui repetisi, yaitu dengan mengulang informasi yang dianggap penting. Pengulangan yang dilakukan di sini tidak berarti suatu pemborosan kata, tetapi lebih menekankan aspek pemfokusan. Contohnya : Di seluruh dunia, manusia memerlukan kebutuhan yang sama. Manusia memerlukan udara segar dan air yang bersih. Manusia juga memerlukan tanah yang sehat dan aman untuk bercocok tanam. Semua itu telah tersedia di bumi kita yang kaya ini. Namun, mengapa semua itu sekarang sulit kita dapatkan? 8. Pengembangan Kombinasi Pengembangan paragraf Kombinasi dapat dengan mengombinasikan beberapa metode pengembangan. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan memadukan repetisi, terutama repetisi kata-kata kunci atau kata ganti dengan analogi. Contohnya : Aku pernah mengalami peristiwa banjir di lingkunganku. Peristiwa itu terjadi setahun yang lalu. Hari itu aku bersiap-siap ke sekolah. Namun, hujan belum juga reda. Hujan sudah turun sejak kemarin sore tanpa henti. Itu hujan terlama setelah kemarau panjang. Sudah dua minggu hujan selalu turun setiap hari, tetapi tidak sederas dan selama malam itu. Aku segan untuk berangkat. Namun, ayah dan ibu sudah bersiap-siap ke kantor. Ayah akan mengantarkanku terlebih dahulu.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melinkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang membentuk suatu kalimat. Pada umumnnya paragraf itu ada dua macam, yaitu paragraf deduktif dan induktif. Membuat paragraph juga memerlukan syarat, yaitu 1. Kesatuan 2. Kepaduan 3. Kelengkapan Paragraf juga dibagi menjadi 2 macam, yaitu berdasarkan ceritanya, dan berdasarkan isi gagasan utamanya..

3.2 Saran Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraf. Tersebut harus memilikihubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah kami uraikan di BAB sebelumnnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://pengembanganparagraf.blogspot.com/ http://aaded.blogspot.com/2014/09/paragraf.html http://arvanhandrah.blogspot.com/2012/01/contoh-pengembangan-paragraf.html http://pustakauntuksemua.blogspot.com/2017/04/pengertian-ciri-ciri-dansyarat.html https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf

Related Documents

Paragraf Ttki Kel.5.docx
December 2019 8
Ttki
August 2019 12
Paragraf
November 2019 45
Ttki Liset.docx
October 2019 12
Paragraf Bind
April 2020 24
Paragraf Narasi
May 2020 30

More Documents from "Masrur Chabibi"

Paragraf Ttki Kel.5.docx
December 2019 8
Qqwq1.pdf
November 2019 37
Wwwqq.xls
November 2019 26
Sungai Barabai.pdf
November 2019 33
Bismillah.pdf
November 2019 22