PAPER KEPERAWATAN KOMUNITAS III KONSEP DASAR KOMUNITAS DAN KARAKTERISTIK PERILAKU SEHAT
DISUSUN OLEH: AGUS SUDIANA
ELFIRA
AGUSTRI HANDAYANI
ERMA MAILANI
DEA APRILIYA
ERWINITA RUKMANA
DIAH RIANTINA
FITRI NURMALA SARI
S.1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2014/2015
KONSEP DASAR KOMUNITAS DAN KARAKTERISTIK PERILAKU SEHAT A. Definisi Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau komunitas. Sedangkan kesehatan suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari ppenyakit atau kelemahan, disamping itu juga mampu produktif. Menurut WHO (1947), yang dikatakan sehat adalah suatu keadaan yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan. Dalam konsep sehat WHO tersebut diharapkan adanya keseimbangan yang serasi dalam interaksi antara manusia dan makhluk hidup lain dengan lingkungannya. Sebagi konsekuensi dari konsep WHO tersebut, maka yang dikatakan manusia sehat adalah: 1. Tidak sakit 2. Tidak cacat 3. Tidak lemah 4. Bahagia secara alami 5. Sejahtera secara sosial 6. Fit secara jasmani. Hal tersebut diatas sangat ideal den sulit dicapai karena salah satu faktor penentunya adalah faktor lingkungan yang sulit untuk dikembalikan. Sakit menurut Perkin’s adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang, sehingga menimbulkan gangguan dalam beraktifitas sehari-hari, baik aktifitas jasmani, rohani, maupun sosial. Persepsi sakit serta kesakitan untuk setiap individu sangat berbeda dan bergantung pada situas dan kondisi seperti dibawah ini: 1. Seseorang merasa sakit atau kesakitan setelah di periksa dan dinyatakan menderita sakit. 2. Seseorang merasa sakit, tetapi setelah diperiksa ternyata individu tersebut tidak menderita sakit atau tidak mengalami penyakit.
3. Seseorang tidak merasa sakit tetapi sebenarnya individu tersebut sedang mengidap penyakit. 4. Seseorang tidak merasa sakit dalam tubuhnya.
Keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peranserta aktif masyarakat yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengebaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu. Pelayanan tersebut ditujukan pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga dapat mandiri dalam upaya kesehatannya (Depkes, 2006). Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan ( Spradley, 1985: Logan dan Dawkin, 1987)
B. Indikator Sehat Berikut ini adalah indikator yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat: 1. 10 Indikator menurut sistem kesehatan nasional atau 12 indikator menurut H.L.Blum a. Life span : Yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua. b. Disease or Infirmity : Yaitu keadaan sakit atau catat secara fisiologis dan anatomis dari masyarakat . c. Discomfort or illness : Yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik, kejiwaan, maupun sosial dari dirinya. d. Disability or incapacity : Yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit. e. Participation in healthy care : Yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
f. Healthy behavior : Yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan kesehatan. g. Ecologic behavior : Yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain, SDA, dan ekosistem h. Social behavior : Yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas, dan bangsanya. i. Interpesonal relationshif : Yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya. j. Reserver or positive health : Yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi tekanantekanan somatik, kejiwaan dan sosial. k. External satisfaction : Yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi : rumah,sekolah,pekerjaan,rekreasi,transportasi, dan sarana pelayanan kesehatan yang ada. l. Internal satisfaction : Yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri. 2. Indikator sehat menurut WHO : a. Indikator yang berhubungan dengan keadaan status kesehatan masyarakat, meliputi : Indikato komprehensif, angka kematian kasar/CDR (crue date rate) menurun, rasio angka kematian (mortalitas) proposional menurun, dan usia harapan hidup meningkat (life expectency rate) Indikator spesifik, angkat kematian ibu dan anak menurun, angkat kematian karena penyakit menular menurun, dan angka kelahiran menurun. b. Indikator pelayanan kesehatan Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbangan Distribusi tenanga kesehatan merata Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah sakit dan fasilitas kesehatan lain Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan, diantaranya : RS, Puskesmas, rumah bersalin, poli klinik dan pelayanan kesehatan lainnya.
C. Karateristik dan Perilaku Sehat Berikut adalah karateristik sehat: 1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat. 2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya pengangkatan kesehatan (Health Promotion), pencegahan penyakit (Health Prevention),
penyembuhan penyakit (Curative Health), dan pemulihan kesehatan ( Rehabilitatif Health), terutama untuk ibu dan anak. 3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan di manfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup. 4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat. 5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit. Berikut adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara lain: 1. Menu seimbang 2. Olahraga teratur 3. Tidak merokok 4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba 5. Istirahat yang cukup 6. Mengendalikan stress 7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
D. Konsep Kesehatan Komunitas Menurut Kamus, Community adalah masyarakat yaitu sekumpulan orang yang hidup
bersama
disuatu
tempat
dengan
ikat-ikatan
aturan
tertentu
(Poerwadarminta,1991). Menurut Effendi N (1997) , unit-unit masyarakat adalah community, keluarga, kelompok yang mempunyai tujuan dan nilai yang sama sedangkan menurut Koenjaningrat (1990), komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas. Dalam Kozier dkk (1997) dikatakan bahwa komunitas adalah sekumpulan orang, tempat mereka dapat berbagi atribut dalam kehidupannya. Menurut Stanhope dan Landcaster (1996), mendefinisikan perawatan kesehatan komunitas sebagai suatu sintesis dari keperawatan dan praktek kesehatan umum yang diaplikasikan untuk promosi dan melindungi kesehatan masyarakat.
Lima fungsi komunitas (Kozier, dkk, 1997) 1. Produksi, distribusi, konsumsi dan pelayanan yang baik. Berkaitan dengan penyediaan kebutuhan ekonomi anggota masyarakat. Fungsi tersebut tidak hanya terbatas pada makanan dan pakaian saja tetapi juga persediaan air, listrik, keamanan,proteksi kebakaran dan pembuangan sampah. 2. Sosialisasi merupakan suatu proses yang halus dalam perpindahan/pertukaran nilai, pengetahuan, budaya dan berbagai keterampilan lain. Komunitasmembuat lembaga, seperti keluarga, rumah ibadah, media organisasi sosial dan lain-lain yang sangat erat kaitannya dengan sosialisasi. 3. Kontrol sosial dilaksanakan untuk menjaga kestabilan komunitas. Penerapana hukum yang ditunjang dengan kekuatan kepolisian , regulasi kesehatan publik untuk mengimplentasikan perlindungan masyarakat dari penyakit. 4. Interpartisipasi sosial membuat kegiatan masyarakat harus diatur dengan hubungan kerjasama untuk memenuhi kebutuhannya. Demikian juga yang terjadi dalam keluarga, rumah ibadah, dan organisasi lainnya. 5. Dukungan mutualistis terlihat pada penanganan bantuan dalam menyiapkan sumber-sumber pada waktu sakit atau bencana. Menurut Effendi N (1997) , ada 2 isitilah yang perlu dipahami sebelum membahas keperawatan kesehatan komunitas yaitu public health nursing (PHN) dan community helath nursing (CHN). Kedua istilah tersebut jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesi mempunyai arti yang sama yaitu keperawatan kesehatan masyarakat. Keperawatan kesehatan komunitas adalah sintesis dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat, yang sebagian besar tujuannya adalah menjaga/memelihara kesehatan komunitas dan penduduk dengan fokus pada promosi kesehatan dan pemeliharaan individu, keluarga dan kelompok dalam komunitas. Misi dari kesehatan masyarakat adalah keadilan sosial dengan dasar hak individu terhadap keperluan hidup seperti penghasilan yang adekuat, proteksi kesehatan, dan meringankan bebannya bila memungkinkan.
E. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas 1. Definisi Menurut WHO (1974), komunitas adalah suatu kelompok sosial yang di tentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya. Sedengkan, Keperawatan Komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga juga kesehatan dan kesejahteraan masyrakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain. 2. Tujuan Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut. a. Pelayanan keperawatan secara langsung (Direct care) terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas. b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (Health General Community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok. 3. Sasaran a. Individu adalah anggota keluarga sebagi kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. b. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. c. Kelompok khusus adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan. 4. Prinsip a. Kemamfaatan Intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan harus memeberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian. b. Otonomi
Dalam keperawatan komunitas masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan atau memilih alternatif terbaik yang disediakan. c. Keadilan Hal ini menegaskan bahwa upaya atau tindaka yang dilakukan sesuai dengan kemampuan atau dengan kapasitas komunitas. 5. Falsafah Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan baik biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual kesehatan komunitas. Selain itu, hal ini juga memberikan prioritas para strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu pada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum, yaitu: manusia merupakan titik sentral dari segala upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
DAFTAR PUSTAKA Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperatan Komunitas Pengantar dan Teori.Jakarta: Salemba Medika Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Komunitas Teori dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika Sumijatun, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.Jakarta : EGC