Panduan Penyimpanan Unit Farmasi.docx

  • Uploaded by: destry annisa
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Penyimpanan Unit Farmasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,022
  • Pages: 11
Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

BAB I I. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manuasi. setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik menyangkut kesehatan pribadi maupun keluarganya di dalamnya mendapat makanan, pakaian, dan pelayanan kesehatan serta pelayanan sosial lain yang diperlukan. upaya kesehatan bertujuaan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan tempat yyang di gunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan / atau upaya kesehatan penunjang. selain itu, sarana kesehatan dapat juga dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan serta penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. salah satu sarana kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit dengan organisasi di dalamnyaharus dikelola dengan sebaik baiknya, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin kepada masyarakat, sehingga tercapai tujuan terciptanya derajat kesehatan yang optimal. salah satu diantaranya adalah pengelolaan obat di Unir Farmasi Rumah Sakit, meliputi : perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi dan penggunaan obat. Unir Farmasi Rumah Sakit merupakan bagian dari unit pelayanan penunjang medik yang sangat penting di rumah sakit karena memberikan pelayanan obat serta bahan dan alat kesehatan habis pakai dari kebutuhan rumah sakit. selain ini merupakan unit yang paling banyak menggunakan anggaran untuk pengadaan obat. di lain pihak Unit Farmasi Rumah Sakit merupakan sumber penerimaan bagi rumah sakit yang kurang efisien pada tahap penyimpanan akan berpengaruh terhadap peran rumah sakit keseluruhan. II. Tujuan 1. Memelihara mutu sediaan farmasi 2. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab 3. menjaga ketersediaan, memudahkan pencarian dan pengawasan Indikator penyimpanan obat adalah : 1. Kecocokan antara barang dan kertu stok, indikator ini digunakan untuk mengetahui ketelitian petugas gudang dan mempermudah dalam pengecekan obat, membantu

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

dalam perencanaan dan pengadaan obat sehingga tidak menyebabkan terjadinya akumulasi obat dan kekosongan obat. 2. Turn Over Ratio, indikator ini digunakan untuk mengetahui kecepatan perputaran obat, yaitu seberapa cepat obat dibeli, didisbtribusi, sampai dipesan kembali, dengan demikian nilai TOR akan berpengaruh pada ketersediaan obat. TOR yang tinggi berarti mempunyai pengendalian persediaan yang baik, demikian pula sebaliknya, sehingga biaya penyimpanan akan menjadi minimal. 3. Persentase abat yang sampai kadaluarsa dan atau rusak, indikator ini digunakan untuk menilai kerugian Rumah Sakit. 4. Sistem penataan gudang, indikator ini digunakan untuk menilai sistem penataan gudang standar adalah FIFO dan FEFO. 5. Persentase stok mati, stok mati merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan item persediaan obat di gudang yang tidak mengalami transaksi dalam waktu minimal 3 bulan. 6. Persentase nilai stok akhir, nilai stok akhir adalah nilai yang menunjukkan berapa besar persentase jumlah barang yang tersisa pada periode tertentu, nilai persentase stok akhir berbanding terbalik dengan nilai TOR. 7. Pengelolaan obat oleh Unit Farmasi Rumah Sakit mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah saki, oleh karena itu pengelolaan obat.

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

BAB II PROSES PENYIMPANAN a. Faktor Sistem Penyimpanan Obat di Gudang Unit Farmasi Rumah Sakit Sistem penyimpanan obat di Gudang Unit Farmasi menggunakan gabungan anatara metode FEFO dan FIFO (First in First Out), yaitu obat-obatan yang baru masuk diletakkan dibelakang obat yang terdahulu, sedangkan metode FEFO (First expired first out) dengan cara menempatkan obat –obatan yang mempunyai ED (Expired date) lebih lama diletakan dibelakang obat – obatan yang mempunyai ED lebih pendek. proses penyimpanannya memperioritaskan metode FEFO, baru kemudiaan dilakukan metode FIFO. Brang yang ED – nya paling dekat diltakkan di depan walaupun barang tersebut datangnya belakangan. Sistem penyimpanan dikelompokkan berdasarkan jenis dan macam sedian, yaitu : 1. Bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, drop, salep / krim, injeksi dan infus) 2. Bahan baku 3. Nutrisi 4. Alat – alat kesehatan 5. Gas medik 6. Bahan mudah terbakar 7. Bahan berbahaya 8. Reagensia 9. Film Rontgen Penyususunan obat di Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat sudah berdasarkan abjad / alphabetis dari A – Z, tetapi penyususnan belum dilaksanakan berdasarkan kelas therapi / khasiat obat. Penyimpanan obat di gudang diawali dari menerima barang dan dokumen – dokumen pendukungnya, memeriksa barang, pengarsipan, memasukkan data-data ke komputer, setelah itu proses menyimpan barang di ruang penyimpanan. Hambatan terkait dengan penyimpanan obat di Gudang Uit Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat antara lain adalah pengelolaan obat yang belum berdasarkan kelas terapi / khasiat dikarenakan pola peresepan obat dokter yang berubah-ubah. Hal tersebut dapat menyebabkan obat disimpan di gudang dalam yang waktu yang lama, sehingga resiko obat ED semakin besar.

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

Hal tersebut dapat diatasi dengan cara : 1. Rumah Sakit membentu Clinical Leader, yaitu membentuk suatu perkumpulan yang terdiri dari pada dokter yang dipimpin oleh para dokter spesialis yang profesional untuk merumuskan suatu standar obat / formularium untuk penyakit yang sedang trend saat ini yang kemudian direkomendasikkan, merevisi, mengubah, dan menetapkan formularium berdasarkan rekomendasi Clinical Leader. 2. PFT menetapkan program dan proses yang membentuk memastikan terapi obat yang aman dan bermanfaat. Seorang dokter harus memiliki cukup pengetahan dasar mengenai ilmu - ilmu farmakologi yaitu tentang farmakodinamik, farmakokinetik, dan sifat-sifat fisikokimia obat memainkan peranan penting dalam proses pelayanan kesehatan khususunya dalam melaksanakan pengobatan melalui pemberian obat kepada pasien. Unit Farmasi Rumah Sakit mempunyai berbagai fungsi, yang dapat digolongkan menjadi fungsi nonklinik dan fungsi klinik. Lingkup fungsi farmasi klinik mencakup fungsi farmasi yang dilakukan dalam program rumah sakit, yaitu : pemantauan therapy obat (PTO); evaluasi penggunaan obat (EPO); penggunaan bahan sitotoksik; pelayanan di unit perawatan kritis; pemeliharaan formularium; penelitian; pengendalian infeksi di rumah sakit; serta informasi obat; pemantauan dan pelaporan reaksi obat merugikan (ROM); sistem formularium, panitia farmasi dan terapi; sistem pemantauan kesalahan obat; bulletin terapi obat. Program edukasi – in-service bagi apotik, dokter, dan perawat; penetapan spesifikasi produk dan pemasok; pengadaan; pembelian; penyimpanan; pengemasan; dan pengemasan kembali; distribusi; dan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan di gunakan secara keseluruhan. Panitia Farmasi dan Therapy (PFT) didenfinisikan sebagai suatu badan penasihat dan pelayanan melalui garis oeganisatoris yang berfungsi sebagai penghubung antara staf medis dan bagian / unit farmasi. Komite ini sepenuhnya melaksanakan sistem formularium, merumuskan dan mengendalikan pelaksanaan semua kebijakkan, ketetapan, prosedur, aturan yang berkaitan dengan obat. panitia ini juga mempunyai wewenang penuh mengadakan, mengembangakan, menetapkan, merevisi dan mengubah formularium, dan menyetujui perubahan kebijakan penggunaan obat dan pelayanan.

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

Hasil utama dari pelaksanaan sistem formularium adalah formularium rumah sakit. formularium adalah dokumen berisi kumpulan produk obat yang dipilih PFT disertai informasi tambahan penting tentang penggunaan obat tersebut, serta kebijakan dan prosedurberkaitan obat yang relevan untuk sakit tersebut, yang terus-menerus direvisi agar aelalu akomodatif bagi kepentingan penderita dan staf profesional pelayan kesehatan, berdasarkan data konsumtif dan data morbiditas serta pertimbangan klinik staf medik rumah sakit itu. salah satu karakteristik penting dalam suatu sistem formularium ialah bahwa sistem itu mencerminkan pertimbangan klinik mutakhir dari staf medik rumah sakit, tempat sistem itu diterapkan. Sistem distribusi obat di rumah sakit, dibagi menjadi : 1. Desentralisasi dilakukan oleh beberapa depo / satelit Unit Farmasi Rumah Sakit. -

UDD : Perbekalan farmasi dikandung dalam kemasan unit tunggal, disispensing dalam bentuk siap konsumsi, tersedia pada ruang perawatn pasien. Keuntungan, pasien hanya membayar obat yang digunakan, mengurangi kesalahan pemberian obat. Kelemahan, kebutuhan tenaga kerja dan biaya operasional meningkat.

-

One Daily Dose mirip indvidual prescribing namun diberikan untuk sehari sesuai dengan dosisnya, Kelebihan : Mengurai resiko biaya obat.

Indikator distribusi dibagi menjadi enam, yaitu : 1. Penggunaan obat generik berlogo dengan keseluruhan penggunaan obat 2. Frekuensi keluhan penderita rawat jalan terhadap pelayanan farmasi 3. frekuensi keluhan profesi kesehatan lain terhadap pelayanan farmasi 4. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep, yaitu sejak digunakan untuk melayani resep, yaitu sejak resep masuk ke bagian distribusi sampai ke tangan pasien. 5. Persentase resep yang tidak dapat dilayani tiap bulan 6. Persentase obat yang tidak masuk ke dalam formularium Persyaratan tempat menyimpan Bahan berencana dan berbahaya adalah : Tempa penyimpanan tidak untuk aktifitas, dekat dengan hidrant / safety shower, Ruang cukup luas dapat melindungi mutu produk, menjamin keamanan produk, menamin keamanan petugas, ada rambu / tanda, denah lokasi, jalur evakuasi, bahan tidak diletakkan di lantai (letakkan di

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

atas palet, rak, lemari), Sumber listrik sejauh mungkin, ada alat pengukur suhu dan kelembaban, alat deteksi kebakaran, apar, ada APD 5. Penyimpanan narkotika dan psikotropika yakni pada gudang atau lemari penyimpanan yang aman dan terkunci, gudang tidak boleh dimasuki orang tanpa izin penanggung jawab. Penyimpanan produk rantai dingin ; suhu area terjaga (penyimpanan <250C (sejak) : disimpan dalam ruangan ber – AC, penyimpanan dingin disimpan dalam lemari pendingin (280C) untuk menyimpan vaksin dan serum, chiller dalam freezer (Penyimpanan 00C). Untuk penanganan sitostatika persyaratan ruang aseptik diantaranya aliran sertapartikel udara sangat dibatasi dan terkontrol, punya ruang cuci tangan, diperhatikan jendela antara ruang, LAF, kelengkapan alat pelindung diri (seperti baju, masker, sarung tangan, sepatu) dan adanya biological safety cabinet yakni alat yang melindungi petugas, materi dan lingkungan sekitar. Persyaratan ruang penyimpanan perbekalan farmasi, yaitu : 1. Utilities, ruang penyimpanan memiliki sumber listrik, air, AC, dan sebaiknya. Ruangan penyimpanan harus memiliki alat komunikasi misalnya telepon. 2. Ruang penyimpanan harus berada di lingkungan yang baik dengan sistem pengairan yang baik pula, Security. 3. Ruangan penyimpanan harus aman dari resiko pencurian dan penyalahgunaan serta hewan pengganggu. 4. Ruang penyimpanan harus memiliki ukuran yang cukup untuk menampung barang yang ada. Accessibility, ruang penyimpanan harus mudah dan cepat diakses. b. Faktor Gedung dan Ruangan di Gudang Unut Farmasi Rumah Sakit Lokasi Gudang Unut Farmasi Rumah Saki Umum Putri Bidadari Langkat Unit I terletak dekat dengan jalan raya, sehingga muda dijangkau oleh kendaraan angkut barang dan memudahkan proses pengiriman barang dari para distributor obat. Letak Gudang Unit Farmasi menyatu dengan sistem pelayanan di rumah sakit. Gudang Unit Farmasi Tumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat dibagi menjadi : 

Ruang Produksi



Ruang Kantor



Ruang Arsip Dokumen

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412



Ruang Penyimpanan

Ruang penyimpanan Dudang Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Unit I terdiri dari : 

Ruang obat jadi



Ruang untuk bahan baku obat



Ruang untuk alat kesehatan



Ruang untuk obat Narkotika dan Psikotropika



Ruang alat kesehatan dengan suhu rendah



Ruang untuk obat mudah terbakar



Ruang untuk obat berbahaya

Gudang Farmasi Rumah Sakit merupakan suatu bagaian ri rumah sakit yang kegiatannya dibawah manajemen departemen Unit Farmasi. Departemen Unit Farmasi dipimpin oleh seorang apoteker dan dibantu beberapa orang apoteker yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian yang mencangkup pelayanan perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan, perbekalan kesehatan atau persediaan farmasi, pengendalian mutu dan pengendalian distribusi penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit. Gudang farmasi mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan yang merupakan kegiatan dan usaha untuk mengelola barang persediaan farmasi yang dilakukan sedemikian rupa agar kualitas dapat diperhatikan, barang terhindar dari kerusakan fisik, pencarian barang mudah dan cepat, barang aman dari pencuri dan mempermudah pengawasan stok. Gudang farmasi berperan sebagai jantung dari menejemen logistik karena sangat menentukan kelancaran dari pendistribusian. oleh karena itu, maka metode pengendalian persediaan atau inventiry control diperlukan, dipahami dan diketahui secara baik. Untuk mengembangkan manajemen institusi jasa Rumah Sakit maka perlu diadakan pengendaliaan sistem informasi yang memadai khususnya pada bagaian Gudang Farmasi. Pengelolahan data hendaknya dilakukan dengan cermat, cepat dan teratur. Penggunaan teknologi komputer didalam pengelolahan data pada umumnya bertujun untuk membantu memudahkan penyelesaian tugas manusia dalam pemprosesan data dan diharapkan dapat mengurai kesalahn manusia.

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

data yang ada pada bagian Gudang Farmasi berupa data yang kompleks, data itupun diperlukan sewaktu-waktu. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediankan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. sistem ini menimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan system lainnya sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternalyang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Dengan adanya komputer sebagai teknologi dalam penerapan sistem baru diharapkan mampu untuk meningkatan produktifitas kerja para pegawai, guna memenuhi kebutuhan seperti : 1. Sistem dapat membantu dalam mencatat barang masuk maupun barang keluar dengan efektif 2. Memudahkan dalam perubahan data yang ada 3. Kebutuhan informasi dapat disajikan dengan cepat 4. Pembuatan laporan yang dihasilkan lebih akurat Ffaktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang gudang adalah : 1. Kemudahan bergerak; Gudang menggunkan sistem sutu lantai tanpa atau dengan sekat dengan memperhatikan posisi dinding dan pintu, serta penataan arah arus penerimaan dan pengeluaran obat dengan sistem arus garis lurus, arah U atau arus L. 2. Sirkulasi udara yang baik, yang mana akan memaksimalkan umur hidup obat, idealnya gudang terdapat AC, namun bisa digunakan alternatif lain seperti kipas angin yang bisa ditambah dengan ventilasi atap. 3. Rak dan pallet, penempatan yang tepat akan meningkatkan sirkulasi udara dan perputaran stok obat

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

4. Kondisi penyimpanan Khusus, seperti vaksin yang membutuhkan cold chain untuk melindungi dari putusnya aliran listrik, narkotika dan bahan berbahaya disimpan dalam lemari khusus yang selalu terkunci, bahan mudah terbakar seperti alkohol dan eter disimpan dalam bangunan khusus yang tersimpan dari gudang induk. 5. Pencegahan kebakaran, dengan menghindari penumpukan dus, karton atau bahan mudah terbakar lain, serta alat pemadam kebakaran harus disimpan di tempat yang mudah terjangkau dengan jumpa cukup. Pembagian ruangan di gudang yaitu : ruang kotor, ruang produksi, ruang penyimpanan, ruang obat jadi, ruang obat produksi, ruang bahan baku obat, ruang alat kesehatan, ruang obat termolabil, ruang alat kesehatan dengan suhu rendah, ruang obat mudah terbakar, ruang obat atau bahan obat berbahaya, barang karantina, ruang arsip dokumen. Tanggung jawab apoteker diantaranya adalah penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat. Dalam kegiatan distribusi atau penyaluaran harus memenuhi cara distribusi yang baik dengan menetapkan Standar Prosedur Operasional. Sesuai dengan Standar kompetensi apoteker mampu mendesai, melakukan penyimpanan dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan melakukan peyimpanan sediaan farmasi dan alkes dengan tepat, melakukan distribusi sediaan farmasi dan alkes, melakukan pengawasan mutu penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembangunan gudang farmasi adalah : 1. Ada pengukur suhu ruangan 2. Ruangan kering tidak lembab 3. Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab dan panas 4. perlu

cahaya

cukup,

namun

jendela

harus

mempunyai

pelindung

menghindarkan adanya cahaya langsung dan berteralis 5. lantai dibuat dari tehel / semen yang tidak memungkinkan debu dan kotoran lain 6. Dinding licin 7. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding tajam 8. Gudang Khusus untuk obat 9. Pintu berkunci ganda 10. Tersedia lemari khusus narkotika dan psikotropika yang selalu terkunci

untuk

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

Persyaratan tempat menyimpan Bahan beracun dan berbahaya 1. Tempat penyimpanan tidak untuk aktifitas 2. Dekat dengan hidrant / safety shower 3. Ruang cukup luas dapat melindungi mutu produk, (menjamin keamanan produk) 4. Ada rambu / tanda dan denah lokasi 5. Jalur evakuasi 6. Bahan tidak diletakkan di lantai (letakkan di atas palet, rak, lemari) 7. Sumber listri sejauh mungkin 8. Ada alat pengukur suhu dan kelembaban 9. Alat deteksi kebakaran, apar, Ada APD

Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat Jl. Satabat – Tanjung Pura RT.002 / RW.007 Dsn. Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kec. Wampu Kab. Langkat – Sumatera Utara HP : 0822 76920000, Telp. 061-89139412

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan 

Faktor sisitem penyimpanan obat di Gudang Unut Farmasi Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat secara FIFO dan FEFO



Faktor gedung dan ruangan di Gudang Unit FarmasiRumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit



Faktor tenaga manusia di Gudang Unit FarmasiRumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit

b. Saran 

Rumah Sakit membentuk Clinical Leader, yaitu membentuk suatu perkumpulan yang terdiri dari para dokter yang dipimpin oleh para dokter spesialis yang profesional untuk merumuskan suatu standar obat / formularium untuk penyakit yang sedang trend saat ini yang kemudian direkomendasikan ke PFT (Panitia Farmasi dan Terapi) untuk dikembangkan menjadi sebuah formularium/ Selain itu, PFT menetapkan program dan prosedur yang membantu mamastikan terapi obatnya aman dan bermanfaat. Hal tersebut untuk mengatasi pola peresepan obat oleh dokter yang berubah-ubah, dimana hal tersebut menjadi hambatan dari aspek sistem penyimpanan obat di Gudang Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Putri Bidadari Langkat



Membuat satelit gudang farmasi di setiap bangsal perawatan dengan metode Computerize Inventory, yaitu lembar Inventory / logistik yang dilengkapi dengan sistem komputerisasi, menggunakan password yang dapat diakses tiap satelit dibangsal perawatan untuk mempermudah permintaan dan pengiriman obat antar gudang utama dengan bangsal perawatan, hal tersebut untuk mengatasi jarak gudang yang terlalu jauh dari Pelayanan Rawat Inap dan luas gudang yang kurang, dimana hal tersebut menjadi hambatan dari aspek gedung Farmasi.

Related Documents


More Documents from "isma hajar"