PENYIMPANAN BIAKAN Tujuan penyimpanan biakan secara in vitro antara lain (1) biakan dapat digunakan sewaktu-waktu diperlukan, (2) terhindar dari bencana kekeringan atau banjir serta serangan hama dan penyakit. (3) menghemat tempat karena dalam satu rak kultur dapat disimpan berbagai macam jenis tanaman. Penyimpanan biakan secara in vitro pada tanaman yang sudah langka sangat diperlukan. Beberapa cara dapat digunakan antara lain menggunakan media yang miskin yaitu dengan mengencerkan garam makronya menjadi setengah atau seperempatnya atau menggunakan media dasar yang miskin hara seperti Knudson atau Knop Heller, yang sering digunakan adalah menggunakan zat penghambat tumbuh tujuannya agar pembelahan sel tetap berlangsung tetapi sangat lambat pertumbuhannya sehingga dapat menghemat media serta tidak harus sering-sering disubkultur. Penyimpanan dengan cara ini disebut dengan penyimpanan pertumbuhan minimal. Zat penghambat tumbuh yang dapat digunakan antara lain paclobutrazol, ancynmidol, cycoccel, sorbitol dan manitol. Pada tanaman pule pandak, purwoceng, bidara upas, kunyit putih, pulasari dll, telah diketahui jenis dan konsentrasi zat penghambat tumbuh yang efektif untuk penyimpanan biakan tersebut.