Panduan 1.2 (privasi Pasien).docx

  • Uploaded by: NengRatnasari
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan 1.2 (privasi Pasien).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 910
  • Pages: 6
BAB I DEFINISI

Privasi adalah kerahasiaan pribadi atau kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari public,atau untuk mengontrol informasi mengenai diri mereka. Adapun definisi lain privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu,tingkatan privasi yang di inginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan ,yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain. Menjadi privasi pasien adalah suatu cara bagaimana menjaga kerahasiaan informasi tentang seseorang supaya tidak di ketahui oleh orang lain.Kenyamanan pasien harus diperhatikan oleh seluruh petugas kesehatan yang merawat pasien tersebut. Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami, salah satunya berkaitan dengan privasi pasien. Hak privasi pasien, terutama ketika diwawancara, diperiksa, dirawat, dan dipindahkan itu sangat penting. Identifikasi privasi pasien adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan privasi pasien selama di rawat di rumah sakit: a. Faktor privasi Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi. b. Faktor situasional Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang orang di dalamnya untuk mandiri. Pasien mungkin menginginkan privasinya terlindung dari para karyawan, pasien lain, dan bahkan dari anggota keluarga. Oleh karena itu, setiap petugas kesehatan yang merawat pasien harus mengetahui privasi yang diharapkan oleh pasien serta menghormatinya selama pasien berada dalam proses

perawatan

di

rumah

sakit.

Hal-hal

diatas

menjadi

dasar

pertimbangan bagi rumah sakit untuk membuat kebijakan dan prosedur untuk menjaga pelaksanaan perlindungan terhadap privasi pasien. Perlindungan privasi pasien adalah suatu proses untuk menghormati privasi atau kerahasiaan sesuai dengan harapan pasien selama dalam proses perawatan. Privasi pasien mencakup pemberitahuan mengenai kondisi atau diagnosis pasien, privasi pada saat pemeriksaan dan pelaksanaan tindakan, kode etik petugas kesehatan yang merawat pasien dalam menjaga kerahasiaan kondisi pasien, penulisan nama pasien di ruangan umum, privasi pada saat pemindahan pasien/transportasi, pasien yang tidak ingin dikunjungi dan tidak ingin diketahui identitasnya.

BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup pelindungan terhadap kebutuhan privasi pasien meliputi pasien rawat inap dan rawat jalan dalam RSUD Al-Mulk. A. Privasi Pasien Rawat Jalan Ruang lingkup privasi pasien rawat jalan meliputi: kerahasiaan rekam medis

dan

hasil

pemeriksaan

penunjang,

privasi

pada

saat

pemeriksaan, diantaranya termasuk privasi bagi ibu menyusui dengan menyediakan ruang menyusui di poliklinik. privasi pasien pada saat proses pemindahan pasien dari rawat jalan kepada ruang UGD / transportasi,dan privasi pasien pada saat pemeriksaan fisik. B. Privasi Pasien Rawat Inap Identifikasi privasi pasien dilakukan pada saat pasien atau keluarga pasien mendaftarkan diri di pendaftaran rawat inap, yaitu melalui proses pengisian Formulir persetujuan umum. Beberapa bentuk perlindungan terhadap privasi pasien rawat inap diantaranya adalah: 1. Perlindungan terhadap kerahasiaan identitas pasien, yaitu dengan menjaga keamanan rekam medis pasien (rekam medis diletakkan ditempat yang sudah disediakan, tidak meninggalkan rekam medis dalam keadaan terbuka, tidak meminjamkan rekam medis pasien kepada siapapun juga, kecuali petugas kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien), tidak mencantumkan nama pasien baik didepan pintu perawatan maupun di konter perawat. Menghargai keinginan pasien untuk merahasiakan diagnosis atau keterangan penyakitnya kepada pihak keluarga atau pihak lainnya. 2. Menghargai

keinginan

pasien

untuk

tidak

dikunjungi

atau

membatasi pengunjung pada jam kunjung. 3. Pada saat pemeriksaan pasien di ruang rawat inap petugas wajib memakaikan selimut dan menutup skerm dan jika pasien dirawat di ruang bangsal petugas berbicara pelan. 4. Pada saat pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan lain atau akan di transportasikan, maka petugas harus memakaikan selimut kepada pasien.

BAB III TATA LAKSANA A. Penanganan Privasi Pasien Di Pendaftaran Rawat Inap: 1. Petugas Pendaftaran Rawat Inap mengidentifikasikan tentang privasi, apakah pasien menginginkan privasi khusus seperti tidak ingin dikunjungi oleh orang tertentu, informasi medisnya hanya di ijinkan untuk diberitahukan kepada orang tertentu. 2. Jika pasien menginginkan privasi khusus petugas Pendaftaran Rawat Inap meminta keluarga pasien mengisi formulir permintaan privasi dan mengisi di formulir general concent / persetujuan umum. 3. Adanya perubahan informasi lain menyangkut privasi pasien akan diselesaikan dengan koordinasi antara perawat, satpam dan bagian recepsionis. 4. Untuk pasien yang dirawat diruang bangsal, jika petugas akan memberikan

informasi

menginformasikan

tentang

dengan

medis

bicara

pasien pelan

maka dan

petugas menutup

sampiran/skerem 5. Selama pemeriksaan fisik pasien, tenaga medis menghormati privasi pasien dengan cara menutup sampiran/skerem saat pasien sedang dilakukan anamnesa, diperiksa, dan dilakukan tindakan,dan menanyakan kepada pasien apakah di ijinkan di tunggu oleh keluarga pada saat pemeriksaan. 6. Pada

saat

pemindahan

pasien

antara

ruangan

atau

transportasi,maka harus dipakaikan selimut. 7. Informasi mengenai kondisi pasien harus dijaga oleh setiap tenaga medis, oleh karena itu, tenaga medis tidak boleh membicarakan kondisi pasien dimana pun. 8. Tenaga medis harus menjaga rekam medis milik pasien dengan cara menempatkan

rekam

medis

pasien

pada

tempatnya,

tidak

meninggalkan rekam medis dalam keadaan terbuka di tempat umum, tidak boleh meminjamkan rekam medis pasien kepada orang lain kecuali kepada tenaga medis yang merawat pasien. 9. Privasi pasien dijaga dengan tidak menuliskan nama pasien pada papan tulis di rawat jalan maupun di ruang rawat inap dan ruang unit khusus.

BAB IV DOKUMENTASI 1. Jika pasien menginginkan privasi khusus maka petugas pendaftaran akan mendokumentasikan di formulir persetujuan umum (general concent). 2. Permintaan privasi di ruang perawatan akan di dokumentasikan oleh petugas ruangan di Formulir Permintaan Privasi.

Ditetapkan di : Sukabumi Pada Tanggal: 19 Januari 2019 Direktur RSUD.Al-Mulk

MUNIFAH BUDI ISNAENI

DAFTAR PUSTAKA 1. Undang Undang no 44tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang Undang no 36 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 4 tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien. 4. Kebijakan rumah sakit tentang pelayanan hak dan kewajiban pasien di RSUD Al-Mulk.

Related Documents


More Documents from ""