Nama
: Samuli Ajuan
Nim
: 2017110210
Makul
: Perpajakan C PPN Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan
digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang. PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai. Pada dasarnya, PPN adalah pajak yang dikenakan atas transaksi jual beli yang dilakukan oleh orang pribadi atau pun badan. Nah PPN sendiri ada yang jenisnya dikenakan untuk orang pribadi atau badan yang memiliki usaha, tetapi ada pula PPN yang dikenakan atas transaksi jual beli properti. PPN merupakan jenis pajak tidak langsung karena iuran pajaknya disetorkan oleh pihak lain atau pedagang yang bukan penanggung pajak. Dengan kata lain, penanggung pajak tidak perlu menyetorkan langsung pajak yang ditanggungnya.
Tarif PPN Setiap jenis pajak memiliki tarif pajaknya masing-masing. Begitupun dengan PPN. Tarif PPN adalah10%. Namun, kita juga mengenal tarif PPN sebesar 0% yang diterapkan atas: o
Ekspor BKP tidak berwujud.
o
Ekspor BKP berwujud.
o
Ekspor Jasa Kena Pajak.
o
Cara Menghitung PPN Untuk menghitung PPN, kita harus menggunakan rumus yakni: tarif PPN x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau 10% x DPP. Agar lebih mudah memahami penggunaan tarif tersebut, mari kita lihat bersama contoh kasus di bawah ini. Contoh kasus: PT. Cinday merupakan PKP yang menjual BKP pada PT. ABC dengan harga Rp50.000.000. Maka, PPN terutang yang perlu disetorkan adalah: PPN terutang: 10% x Rp50.000.000 = Rp5.000.000 Jadi, PPN Rp 5.000.000 menjadi pajak keluaran yang dipungut PT. Cinday dari PT ABC adalah Rp 5.000.000.