Osteofikasi.docx

  • Uploaded by: Lastiar Pardede
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Osteofikasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,087
  • Pages: 9
Walaupun tulang bayi lebih banyak tetapi tetap saja seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bayi tidak bisa menopang badannya sendiri dengan sempurna untuk itu disini akan dijelaskan mengenai proses pembentukan tulang ( osifikasi ) sehingga dapat membuat kita yang membacanya menjadi lebih paham. 1. Pembentukan di dalam Rahim Pada tulang bayi , proses pembentukan tulang ini sangat dibutuhkan sekali untuk proses bertumbuhnya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.Tulang pada manusia ini tumbuh ketika janin yang dikandungnya ini sudah berumur sekitar 6 hari sampai dengan 7 minggu . Dalam proses pertumbuhannya tulang ini secara terus menerus tumbuh membentuk tulang rawan (kartilago) yang terbentuk dari sel-sel mesenkim . Meskipun tulang yang terbentuk ini masih sangat rawan tetapi tulang ini akan mengeras sebagaimana mestinya. Di dalam pembentukannya tulang ini dipengaruhi oleh kalsium dan juga hormone plasenta.(baca juga: Peran Bakteri yang Menguntungkan) 2. Pembentukan Tulang Pada Bayi Setelah proses melahirkan , maka tulang bayi ini akan mengeras yang dalam pembentukannya akan banyak sekali dipengaruhi oleh kalsium dan juga beberapa hormone pertumbuhan. Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tuang tersebut yaitu : 

Osteoblast Berfungsi untuk memicu pertumbuhan pada tulang sedangkan untuk osteoklas sendiri merupakan kebalikan dari fungsi osteoblast yaitu untuk menghambat proses pertumbuhan. Hal ini ditujukan untuk menjaga keseimbangan dari pertumbuhan. Untuk pertumbuhan yang dipicu oleh osteoblast contohnya adaah jari, tinggi badan dan yang lainnya yang mana yang biasa tumbuhnya tulang pada orang orang dewasa.(baca juga : Rantai Makanan Di Sawah)



Osteoklas Menghambat proses pertumbuhan maksudnya menghambat disini yaitu mampu mengubah kalsium fosfat yang tidak larut dalam darah menjadi garam kalsium yang larut,untuk tulang tulang yang rawan ( kartilago ) seperti telinga dan yang lainnya. 3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang Pada awal adanya janin,semua tulang terbentuk dari tulang rawan yang mana tulang ini relative mudah sekali untuk berubah secara bertahap dapat berubah menjadi keras karena proses pembentuakn tulang ( osifikasi ) ini.pada proses pembentukan tulang ini dibagi menjadi 2 peristiwa yang penting yaitu penyerapan massa tulang yang sudah tua (absorpsi ) dan juga pembentukan tulang yang baru (osifikasi ). Di dalam proses pembentukan tulang (osifikasi ) yang terjadi pada tulang rawan yang berasal dari jaringan mesenkim (jaringan embrional) ini kemudian akan di gantikan dengan deposit mineral. Pertumbuhan tulang tulang yang berawal dari tulang ini akan terus meningkat panjang seperti pada lengan,tangan maupun kaki akan tumbuh memanjang terus sepanjang hidup didunia. Untuk tulang itu sendiri pertumbuhan akan berhenti pada usia menginjak 20 tahun . Sesudah pembentukan kartilago , rongga yang ada di dalamnya akan terisi oleh osteoblast (sel pemicu pertumbuhan tulang).(baca juga : Proses Pembentukan Urine ) Proses Pembentukan Tulang Rangka manusia mulai ada ketika manusia masih dalam tahap perkembangbiakan embrio yaitu masih berupa tulang tulang rawan ( kartilago ). Pembentukan tulang rawan pada embrio ini di bentuk oleh sel sel mesenkim yang kemudian ketika sudah dibentuk maka akan di isi oleh osteoblast yang mana osteoblast ini fungsinya sebagai sebagai pengubah garam kalsium serta magnesium yang sifatnya larut dalam darah menjadi garam garam kalsium yang tidak larut,selain itu juga fungsi yang lainnya sebagai

sel sel pembentuk tulang keras yang kemudian mengisi jaringan di sekelilingnya lalu membentuk osteosit ( sel sel tulang ). Sel sel tulang ini dibentuk dari arah dalam ke luar ( konsentris) yang kemudian akan mengelilingi pembuluh darat serta serabut saraf sehingga membentuk system Havers. Sel sel tulang ( osteosit ) ini dikelilingi oleh senyawa protein pembentuk matriks tulang, matriks tulang ini akan mengeras karena adamya senyawa senyawa yang dapat membuatnya keras. Senyawa itu adalah garam kapur (CaCO3) dan garam fosfat (Ca3(PO4)2). baca juga :    

Sistem Gerak Pada Manusia Sistem Peredaran Darah Manusia Fungsi Hati Dalam Tubuh Manusia Fungsi Hati Dalam Sistem Pencernaan Di dalam tubuh kita terdapat sel sel yang dapat menyerap kembali tulang tulang yang hancur dan juga rusak kemudian dari tulang ini akan timbul rongga tulang yang di isi oleh sumsum tulang, sel sel tersebut dinamakan dengan sel osteoklas. Sedikit perbedaan antara osteoklas dan juga osteoblast, osteoklas akan terus membentuk rongga pada tulang sedangkan osteoblast akan membentuk osteosit yang muncul ke permukaan luar teapi dari keduanya memiliki tujuan yang sama untu membentuk tulang hanya saja dari kedua sel sel tersebut tulang akan bertambah besar dan berongga. Proses pembentukan tulang (osifikasi ) ini di bagi menjadi 2 macam yaitu :

 

osifikasi intramembranosa osifikasi intrakartilagenosa (endokondrial ) Proses ini dibagi menjadi 2 macam didasarkan kepada lokasi atau tempat terjadinya proses pembentukan tulang,berikut merupakan penjelasan dari keduanya :

1. Osifikasi Intermembran Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis ini hanya dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung,tempat terjad dari osifikasi ini adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap fetus. Pada proses ini umumnya terjadi pada pembentukan tulang pipih pada tengkorak manusia dan juga pada rahang, maksila serta pada tulang klavikula yang mana di bentuk bukan dari kartilago ( tulang rawan ) melainkan dari jaringan mesenkim yang mana merupakan bagian dari lapisan mesoderm yang dapat berkembang menjadi jaringan ikat serta darah . Dari jaringan mesenkim ini kemudian menuju ke jaringan tulang.(baca juga : Fungsi Sistem Dalam Ekskresi) Ada beberapa langkah yang ada di proses osifikasi intermembran yaitu 

Perkembangan pusat pembentukan tulang. Dari proses pembentukan tulang juga kita harus mengetahui mengenai perkembangan ttentang pembentukannya. Apakah terlalu lambat,terlalu cepat atau bahkan tidak berkembang.



Kalsifikasi Dari tulang yang sudah dibentuk ini kita harus bisa untuk mengklasifikasi apakah tulang ini masuk kepada tulang keras atau tulang rawan.(baca juga : Fungsi Asetilkolin)

 

Pembentukan Trabecula Perkembangan periosteum

Jika semuanya sudah terpenuhi maka akan bisa melakukan proses pembentuka tulang yang secara lebih ringkas dijabarkan menjadi:  

Pada Proses osifikasi intermembran terdapat tulang spons yang mana tulang spons mulai berkembang di tempat-tempat di dalam membran yang disebut pusat osifikasi. Setelah tulang spons ini menuju kepada pusat osifikasi maka dilain sisi terdapat sumsum tulang merah yang terbentuk di dalam jaringan tulang spons, diikuti oleh pembentukan tulang padat di luarnya.

2. Osifikasi Intrakartilagenosa Proses Osifikasi yang kedua adalah osifikasi intrakartilagenosa atau dengan kata lain disebut sebagai osifikasi endokondrial .Keduanya memiliki proses yang sama yaitu sebagai proses pembentukan tulang (osifikasi ) dari yang lunak atau tulang rawan (kartilago ) menjadi tulang keras. Pada proses ini seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pada proses osifikasi intramembranosa tulang dibentuk oleh jaringan mesenkim sedangkan untuk proses ini jaringan mesenkim akan dideferensiasikan menjadi tulang rawan yang kemudian akan di rubah menjadi jaringan tulat.(baca juga : Pencernaan Kimiawi dan Mekanis ) Pada proses sebelumnya pula pembentukan tulang hanya terjadi pada tulang pipih saja tetapi untuk osifikasi jenis ini bertanggung jawab pada pembentukan tulang hampir seluruh tubuh manusia. Dalam aktivitasnya osteobas utuk osifikasi jenis ini sangat aktif sekali untuk membelah yang kemudian berada pada bagian tengah di tulang rawan. Sel sel dari osteoblast ini mengelilingi saluran havers (saluran yang berisi pembuluh daraah kapiler arteri,vena dan yang lainnya ) kemudian menempati jaringan pengikat yang letaknya ada pada sekelilingnya. Proses pengerasan tulang ini karena pembuluh darah yang mengelilingi sel osteoblast ini mengangkut zat fosfor serta kalsium untuk menuju kepasa matriks tulang. Takaran dari kerasnya suatu tulang ini diperoleh dari sel sel penyusunnya apakah kompak atau tidak di saat proses penyusunannya begitu pula dengan tulang matriks jika tulang matriks ini berongga maka secara jelas akan membentuk tulang spons seperti tulang pipih sedangkan untuk tulang matriks yang pembentukannya padat dan juga rapih maka akan terbentuk tulang yang keras contohnya adalah tulang pipa. Pada umur sekita 30 s/d 35 tahun disebut sebagai pembentukan tulang,pada usia ini pertumbuhan tulang akan terhenti apaila usia manusia diatas 35 tahun maka akan aanya remodeling yaitu pergantian tulang yang sudah tua dengan tulang yang paling muda.Untuk menjaga kesehatan atau pertumbuhan dari tulang sebelum masa pertumbuhannya habis maka perlu sekali untuk menjaga asupan kalsium sekitar 800 hingga 1200 mg per hari dengan tujuan untuk mencegah adanya masa penurunan tulang yang dapat berakibat pada menurunnya kepadatan tulang untuk itulah perlu adanya asupan kalsium secara berlebih. baca juga :    

Kelainan Genetik Sistem Ekskresi Pada Ginjal Sistem Ekskresi Paru-Paru Sistem Ekskresi Pada Kulit

Namun untuk mempertebal tulang tidak harus dengan kalsium melainkan dengan latihan beban setiap hari sehingga dapat mempertebal tulang kita serta tidak lupa untuk memperhatikan konsumsi makanan yaitu gizi yang seimbang, gizi ini sangat perlu sekali untuk diperhatikan karena dari yang kita makan akan adanya sari-sari makanan yang dapat kita serap apabila tubuh kita kekurangan hal tersebut maka akan berakibat juga pada tulang kita jangan sampai membuat tubuh kita berjalan tidak seimbang dimana tulang diserap untuk diganti lebih banyak dari tulang yang akan menggantikan sehingga terjadi penurunan masa tulang yang apabila berjalan terus menerus akan timbulnya osteoporosis. Diatas adalah penjelasan mengenai pembentukan tulang pada manusia, jika semakin bertambahnya usia tulangnya akan semakin terlihat kaku,pertumbuhan tulang ini berawal dari masa embrio,janin,bayi,anak anak,remaja serta anak anak, tulang akan bertumbuh secara matang ketika manusia sudah menginjak usia 20 tahun. Untuk menjaga agar tulang bertumbuh dan berkembang secara baik maka perlu sekali untuk menjaga asupan kalsiumnya serta tidak lupa juga dengan asupan gizinya.

Tulang merupakan salah satu alat gerak tubuh yang bekerja secara pasif. Tulang terdiri dari berbagai mineral sehingga memiliki bentuk yang kokoh dan keras. Proses pembentukan ini disebut juga osifikasi. Bagaimanakah proses osifikasi tulang berlangsung? Artikel berikut akan menjelaskannya secara sederhana.

Pembentukan tulang dimulai sejak manusia masih berada di dalam perut sang ibu (janin). Proses pertumbuhan tulang pada masa ini merupakan proses penulangan primer dimana tulang yang terbentuk merupakan tulang rawan (kartilago) sehingga tulang yang dimiliki masih lunak, contohnya tulang pada bayi. Setelah dilahirkan, tulang bayi akan mengalami pertumbuhan hingga usia 20 tahun. Pertumbuhan yang dimaksud di sini adalah perpanjangan tulang. Hal ini dikarenakan bagian epifise tulang akan menyatu dengan bagian diafisis sehingga kemungkinan tulang manusia untuk bertambah panjang sangat sedikit, namun penebalan / pemadatan tulang masih dapat terjadi.

Proses pembentukan tulang atau osifikasi terjadi pada bagian tengah tulang terlebih dahulu kemudian disusul oleh bagian ujung tulang. Pada bagian tengah tulang terdapat banyak osteosit (sel tulang) yang akan tumbuh sehingga membentuk tulang sejati / tulang kompak. Tulang yang terbentuk pada bagian ini lambat laun akan membentuk rongga sumsum tulang dan akan diisi oleh pembuluh darah pada bagian dalamnya. Pada saat yang sama proses pembentukan tulang juga berlangsung pada bagian ujung tulang / epifisis. Dengan demikian pertumbuhan tulang pada bagian epifisis dan diafisis akan bertemu dan membentuk tulang yang kokoh. Semoga bermanfaat

Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Matriks tulang yang keras membuat tulang tidak dapat dibentuk secara interstisial (dari dalam) seperti yang terjadi pada kartilago, tetapi dapat terjadi melalui pergantian jaringan yang sudah ada. Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondrium (intrakartilago).

1. Table of Contents

Osifikasi Intramembran Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang secara langsung (osifikasi primer), dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan simpangan garam-garam kalsium untuk membentuk tulang. Pembentukan tulang dengan cara tersebut tidak akan terulang lagi. Osifikasi primer banyak terjadi

pada tulang pipih penyusun tengkorak. Proses ini berlangsung pada minggu ke 8 masa kehidupan janin. Pada awalnya kelompok sel mesenkim yang berbentuk bintang berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoblas kemudian menyekresikan matriks organik yang belum mengapur (osteoid). Masa osteoid mengalami klasifikasi melalui pengendapan garam-garam tulang. Disekeliling osteoblas akan terbentuk lakuna dan kanalikuli. Aktivitas osteoblas akan membentuk lapisan-lapisan matriks baru sehingga tulang menjadi semakin tebal dan osteoblas menjadi terpendam didalam matriks disebut osteosit. Osteosit menjadi terisolasi didalam lakuna dan tidak lagi menyekresikan zat intraseluler. Dibeberapa pusat osifikasi, pada awalnya tulang terdiri atas trabekula yang berongga-rongga, kemudian diantara trabeluka tersebut terisi oleh tulang lamellar konsentris sehingga menjadi tulang kompak. Namun, ada yang tetap menjadi tulang spons dengan rongga sumsum berisi jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah. Disekeliling tulang yang sedang tumbuh terdapat jaringan ikat yang akan tumbuh menjadi periosteum.

Baca Juga Tipe-Tipe Persendian pada Manusia Penting

2. Osifikasi Endokondrium Osifikasi endokondium adalah proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras. Osifikasi endokondium terjadi pada tulang pipa, menyebabkan tulang tumbuh menjadi semakin panjang. Rangka embrio tersusun dari tulang rawan hialin yang terbungkus perikondrium. Proses osifikasi dimulai sejak perkembangan embrio, tetapi beberapa tulang pendek memulai proses osifikasinya setelah kelahiran. Pusat osifikasi primer terbentuk dibagian diafisis tulang panjang. Perikondrium yang melingkari bagian pertengahan diafisis, menambah jumlah pembuluh darahnya sehingga bersifat osteogenik. Sel-sel kartilago melakukan proliferasi sehingga jumlahnya semakin meningkat, ukuran sel semakin membesar dan berubah menjadi osteoblas. Matriks kartilago mulai mengalami pengapuran melalui proses pengendapan kalsium posfat. Perikondrium yang mengelilingi diafisis, berubah menjadi periosteum. Kemudian tampak cincin atau tulang periosteum yang mengelilingi bagia tengah diafisis tulang rawan.

Osifikasi dan pertumbuhan tulang pipa

Setelah kelahiran, pusat osifikasi sekunder terjadi pada kartilago epifisis dikedua ujung tulang. Beberapa bagian tulang, memiliki tulang rawan yang tidak digantikan oleh tulang keras, yaitu kartilago artikular (tulang rawan persendian) dan kartilago cakram epifisis yang terletak ddiantara epifisis dengan diafisis.

More Documents from "Lastiar Pardede"

Osteofikasi.docx
June 2020 5
Apd Baru Yaaaa.docx
April 2020 6
Isi Spo.docx
May 2020 1
Resume.docx
October 2019 7