Opini Publik - Loekman S

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Opini Publik - Loekman S as PDF for free.

More details

  • Words: 853
  • Pages: 2
ADA APA DENGAN PROPELAN DOUBLE BASE ? Dr. Ir. Loekman Satibi Profesor Emeritus Bidang Propulsi Roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Rumpin, Bogor

Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah[157] (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam [QS Al Baqarah 251]. Di antara satu golongan manusia dengan golongan lainnya saling bermusuhan. Demikianlah informasi dalam Al Qur’an. Tidak terdapat keraguan akan kebenaran Al Qur’an, sehingga suka atau tidak suka begitulah adanya. Sementara tanpa jaminan keamanan hanya sedikit kegiatan yang bisa dilakukan oleh manusia baik kegiatan ilmu dan teknologi maupun kegiatan ekonomi. Oleh karena itu pembangunan suatu negara atau masyarakat hendaknya mengikuti formula dhu quwatin (sword), dhu ’ilmin (mirror), dhu maalin (jewel) atau secara pengertian bisa diterjemahkan sebagai development of peace, development of science and technology, dan development of economy. Pemerintah orde lama mengikuti formula ini, sementara mulai pemerintah orde baru, sampai sekarang mengikuti formula reverse staging development. Karena pola inilah yang diyakini, mampu mengantar bangsa ini menjadi bangsa yang berdaulat dan sejahtera, walaupun setiap penyimpangan pada hakekatnya adalah kegagalan, namun menyadarkan bukanlah hak manusia. Dalam pembangunan keamanan, pengembangan persenjataan adalah mutlak. Bukti bahwa senjata merupakan aset pertama dan utama dalam pembangunan suatu negara, ditunjukkan oleh beberapa kenyataan. Tidak dikenal istilah alih teknologi dalam pengembangan senjata. Setiap negara yang kalah perang mendapat sanksi berupa larangan pengembangan senjata termasuk pesawat tempur. Menyadari pentingnya senjata, maka negarawan Mujibur Rahman, pernah berkata Rakyat Pakistan boleh lapar tetapi tidak boleh sampai tidak mampu membuat bom nuklir. Roket termasuk senjata yang paling diminati oleh banyak negara. Hal ini disebabkan oleh kemampuan jelajahnya yang luar biasa, dan mampu beroperasi di mana saja, di ruang hampa sekalipun. Roket termasuk motor bakar yang berfungsi mengubah energi kalor menjadi energi mekanik dalam bentuk poros berputar (rotasi) atau gerakan translasi. Manusia akan bisa berbuat banyak bila mempunya poros yang berputar. Energi listrik yang merupakan energi dambaan umat manusia mustahil bisa tersedia dalam jumlah besar tanpa kehadiran poros yang berputar. Motor bakar telah lama berkontribusi dalam menyediakan energi listrik. PLTU menggunakan motor pembakaran luar (external combustion engine) sebagai prime mover-nya sementara PLTD menggunakan motor pembakaran dalam (internal combustion engine). Sarana angkutan baik darat laut maupun udara sebagian besar menggunakan motor bakar. Semua motor bakar tersebut di atas, termasuk klas air breathing engine, mesin yang menggunakan oksigen dari udara sebagai oksidatornya, dan hanya perlu membawa bahan bakar dan energi aktivasi. Makin ke atas udara makin tipis sehingga pesawat yang mampu terbang tinggi adalah pesawat yang mempunyai ukuran mesin besar. Pesawat kecil tidak mampu terbang tinggi sebab kekurangan oksigen.

Roket termasuk motor bakar klas non-air breathing engine karena roket tidak menggunakan oksigen dari udara sebagai oksidator. Roket membawa oksidator sendiri sebagai sumber oksigen dalam pembakaran bahan bakarnya. Gabungan bahan bakar (fuel) dan oksidator (oxidizer) disebut propelan. Jika bahan bakar dan oksidator masing-masing dalam bentuk senyawa yang berbeda, maka disebut propelan komposit misalnya polisulfidaamonium perklorat, aspal-amonium perklorat, poliuretan-amonium perklorat, karbon, belerang-kalium nitrat, karet-amonium perklorat dan polibutadien-amonium perklorat. Propelan komposit memiliki nilai kalor tinggi, kecepatan pembakaran rendah, sehingga cocok untuk roket sonda dan pengorbit satelit. Propelan komposit telah dikembangkan oleh LAPAN. Sampai saat ini masih menyisakan sedikit masalah bahan bakar yang merupakan produk petrokimia hilir sehingga masih rentan terhadap embargo. Jika bahan bakar dan oksidator terdapat dalam satu senyawa seperti nitrogliserin (NG, oxidizer rich) atau nitrocelulose (NC, fuel rich) maka propelan seperti itu disebut propelan single base. Dengan menggabungkan keduanya akan diperoleh propelan double base. Propelan double base mempunyai nilai kalor relatif rendah, kecepatan pembakaran tinggi, sehingga waktu pembakaran pendek, motor roket tidak mengalami over heating dan roket akan lebih handal (reliable). Propelan double base sangat cocok untuk roket senjata seperti roket FFAR (Folded Fin Aerial Rocket), Exocet, Rapier, SAM-75 (Surface to Air Missile). Kondisi proses pembuatannya, yang membahayakan menyebabkan para peneliti enggan melakukan penelitian. Baru pada tahun 2008, sebuah team peneliti dengan peneliti utama Prof®. Sukandi Nasir Rohili, APU berhasil mensintesis NG, NC dan membuat propelan double base, DB. Spectrum FTIR (Fourier Transform Infrared) yang berupa finger print (sidik jari) sebagai hasil pemeriksaan dari sampel hasil penelitian menunjukkan bahwa sample itu adalah NG dan NC. Spectrum 1H-NMR (proton nuclear magnetic resonance) dengan puncak-puncak mononodal (tanpa proton tetangga), triplet (2 proton tetangga) dan pentaplet (4 proton tetangga), berturut-turut pada chemical shift 2,5 ppm, 5,4-5,8 ppm, dan 4,5-5,1 ppm, memperkuat bahwa sample tsb adalah NG dan NC. Uji bakar yang dilakukan terhadap ketiga sample menunjukkan pembakaran tak berasap (smokeless) dan tidak ada abu sisa (debris). Propelan DB hasil penelitian dicetak berbentuk silinder berlubang tengah memanjang (hollow) terlihat pada gambar di bawah.

Jika ada kepedulian akan pentingnya senjata, dari pemegang kebijakan (stakeholder), maka bukan tidak mungkin dalam waktu dua atau tiga tahun Indonesia memiliki roket senjata sekaliber Taipodong dari Korea Utara atau El Shahab dari Iran. Bahan baku untuk pembuatan NC, NG, dan DB tersedia melimpah di dalam negeri sehingga imun terhadap embargo. Makin banyak negara yang memiliki persenjataan memadai, makin damai dunia ini dan tidak sebaliknya. Wassalam

Related Documents