OSTEOMIELITIS FARAH BILQISTIPUTRI (1018011060) HARUN AKBAR (1018011120)
ADI NAPANGGALA (1018011034) ELVI YANA (1018011057)
PEMBIMBING dr. E. Marudut S.,Sp. OT SMF KEPANITRAAN BEDAH RSUD Hi. ABDOEL MOELUK BANDAR LAMPUNG
DEFINISI
Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut
ataupun kronis dari tulang dan struktur-struktur disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik.
Staphylococcus 90% penyebab osteomielitis akut. Organisme
lainnya
termasuk
Haemophillus
influenzae dan Salmonella.
Pada
anak-anak
Streptococcus.
penyebab
tersering
ialah
Patogenesis Infeksi dalam sistem muskuloskeletal dapat berkembang melalui beberapa cara: 1. Hematogen, dari fokus yang jauh seperti kulit, tenggorok. 2. Kontaminasi dari luar yaitu fraktur terbuka dan tindakan operasi pada tulang. 3. Perluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya.
Osteomielitis
hematogen adalah penyakit masa kanak-kanak yang biasanya timbul antara usia 5 dan 15 tahun.Ujung metafisis tulang panjang merupakan tempat predileksi untuk osteomielitis hematogen. Diperkirakan bahwa end-artery dari pembuluh darah yang menutrisinya bermuara pada vena-vena sinusoidal yang berukuran jauh lebih besar, sehingga menyebabkan terjadinya aliran darah yang lambat dan berturbulensi pada tempat ini.
Kondisi ini mempredisposisikan bakteri untuk bermigrasi melalu celah pada endotel dan melekat pada matriks tulang. Selain itu, rendahnya tekanan oksigen pada daerah ini juga akan menurunkan aktivitas fagositik dari sel darah putih. Dengan maturasi, ada osifikasi total lempeng fiseal dan ciri aliran darah yang lamban tidak ada lagi. Sehingga osteomielitis hematogen pada orang dewasa merupakn suatu kejadian yang jarang terjadi.
Infeksi hematogen ini akan menyebabkan terjadinya trombosis pembuluh darah lokal yang pada akhirnya menciptakan suatu area nekrosis avaskular yang kemudian berkembang menjadi abses. Akumulasi pus dan peningkatan tekanan lokal akan menyebarkan pus hingga ke korteks melalui sistem Havers dan kanal Volkmann hingga terkumpul dibawah periosteum menimbulkan rasa nyeri lokalisata di atas daerah infeksi. Abses subperiosteal kemudian akan menstimulasi pembentukan involukrum periosteal (fase kronis)
Klasifikasi Menurut durasi dan timbulnya gejala : o Akut : onset penyakit 7-14 hari o Subakut : onset penyakit 17-3 bulan o Kronik : onset penyakit > 3 bulan Klasifikasi menurut cierny Mader: o Stadium 1 : Medular o Satdium 2 : korteks suprafisial o Stadium 3 : Medular dan Kortikal o Stadium 4 : Medular dan kortikal difus
Manifestasi Klinis 1. Osteomielitis hematogenik akut Secara klinis, penderita memiliki gejala dan tanda dari inflamasi akut. Nyeri biasanya terlokalisasi meskipun bisa juga menjalar ke bagian tubuh lain di dekatnya. Sebagai contoh, apabila penderita mengeluhkan nyeri lutut, maka sendi panggul juga harus dievaluasi akan adanya arthritis. Penderita biasanya akan menghindari menggunakan bagian tubuh yang terkena infeksi. Pada pemeriksaan biasanya di temukan nyeri tekan lokal dan pergerakan sendi yang terbatas. Bisa juga di sertai demam, menggigil, latergi dan nafsu makan menurun.
2. Osteomielitis Subakut Infeksi subakut biasanya berhubungan dengan pasien pediatrik. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh organisme dengan virulensi rendah dan tidak memiliki gejala. Osteomielitis subakut memiliki gambaran radiologis yang merupakan kombinasi dari gambaran akut dan kronis. Seperti osteomielitis akut, maka ditemukan adanya osteolisis dan elevasi periosteal. Seperti osteomielitis kronik, maka ditemukan adanya zona sirkumferensial tulang yang sklerotik. Apabila osteomielitis subakut mengenai diafisis tulang panjang, maka akan sulit membedakannya dengan Histiositosis Langerhans’ atau Ewing’s Sarcoma.
3. Osteomielitis Kronik Osteomielitis kronis merupakan hasil dari osteomielitis akut dan subakut yang tidak diobati. Kondisi ini dapat terjadi secara hematogen, iatrogenik, atau akibat dari trauma tembus
Manifestasi Klinis
Radiologi
TERAPI Begitu diagnosis secara klinis ditegakkan, ekstremitas yang terkena diistirahatkan dan segera berikan antibiotik. Bila dengan terapi intensif selama 24 jam tidak didapati perbaikan, dianjurkan untuk mengebor tulang yang terkena. Bila ada cairan yang keluar perlu dibor dibeberapa tampat untuk mengurang tekanan intraostal. Cairan tersbut perlu dibiakkan untuk menentuka jenis kuman dan resistensinya. Bila terdapat perbaikan, antibiotik parenteral diteruskan sampai 2 minggu, kemudian diteruskan secara oral paling sedikit empat minggu.
TERAPI Pada dasarnya penanganan yang dilakukan adalah : Perawatan dirumah sakit. pengobatan suportif dengan pemberian infus dan antibiotika. Pemeriksaan biakan darah. antibiotika yang efektif terhadap gram negatif maupun gram positif diberikan langsung tanpa menunggu hasil biakan darah, dan dilakukan secara parenteral selama 3-6 minggu. Imobilisasi anggota gerak yang terkena. Tindakan pembedahan.
TERAPI Indikasi dilakukannya pembedahan ialah : Adanya sequester. Adanya abses. Rasa sakit yang hebat. Bila mencurigakan adanya perubahan kearah keganasan
KOMPLIKASI
Abses tulang Bakteremia Fraktur Selulitis Fistel