ASUHAN KEPERAWATAN GANGUAN MOBILISASI FISIK PADA KLIEN “Tn. E.W” Dan “Tn. G.T” DENGAN STROKE NON HEMORRAGIC DI RUANGAN NEUROLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. M. HAULUSSY AMBON
KARYA TULIS ILMIAH OLEH : RUDI H SEITE NIM : P07120115 079 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON 2018
HASIL DAN PEMBAHASAN KLIEN 1
• Klien masuk rumah sakit pada • tanggal 19 Mei 2018 pukul 21.14 WIT. Nama klien adalah Tn. E.W dengan Nomor rekam medis 13-14-94, berusia 59 tahun, berjenis kelamin Laki-laki, pekerjan petani, pendidikan terakhir SMA, beragama Kristen protestan dan tinggal di salobar, Tanggal pengkajian 25 mei 2018 jam 10 wit.
Klien 2
Nama klien adalah Tn. G.T masuk rumah sakit pada tanggal 17 Mei 2018 pukul 15.00 WIT dengan nomor rekam medis 12-92-93, berusia 62 tahun, berjenis kelamin lakilaki, pekerjaan PNS, pendidikan terakhir SMA, beragama Kristen protestan, dan tinggal di Latuhalat, tanggal pengkajian 25 mei jam 10 : 30 WIT.
Hasil Pengkajian Riwayat Kesehatan Klien I dan II No
Pengkajian
Klien I
Klien II
1
Keluhan
Tangan dan kaki kirinya
Tangan dan kaki
utama
lemas
kanannya lemas
Riwayat
Memiliki riwayat
Tidak memiliki riwayat
penyakit
hipertensi, belum
hipertensi, belum pernah
dahulu
pernah menderita stroke menderita stroke dan
2
dan dirawat di RS
dirawat di RS
sebelumnya
sebelumnya
Hasil Pengkajian Fungsional Gordon Klien I dan II No
Pengkajian
Klien I
Klien II
1
Pola persepsi-
Tidak mempunyai
Klien mempunyai
manajemen
kebiasaan merokok
kebiasaan merokok
kesehatan
sejak usia 30 tahun dalam sehari ± 12 batang
2
Pola
BB 75 kg, TB 160 cm,
metabolisme-
IMT 29,29 kg/m , Hb
IMT 23,43 kg/m , Hb
nutrisi
tanggal 23 Mey 2018
tanggal 24 Mey 2018
13.6 g/dL, mengalami
15.2 g/dL, Mengalami
kesulitan dalam
kesulitan dalam
mengunyah. Tidak
mengunyah dan
terpasang NGT.
menelan. Terpasang
Sebelum sakit memiliki
NGT (Naso Gastric
kebiasaan
Tube). Sebelum sakit
mengkonsumsi
memiliki kebiasaan
gorengan
mengkonsumsi ayam
2
BB 60 kg, TB 160 cm, 2
Pola eliminasi
Tidak mengalami diare
Tidak mengalami diare
maupun konstipasi
maupun konstipasi
Pola aktivitas-
Klien bedrest,
Klien bedrest,
latihan
kebutuhan ADL dibantu
kebutuhan ADL dibantu
oleh keluarga dan
oleh keluarga dan
perawat
perawat
Berbicara pelo
Berbicara pelo
Sedih dan cemas
Sedih dan cemas
Pola kognitifpersepsi Pola persepsi dirikonsep diri
Hasil Pengkajian Fokus Hambatan Mobilitas Fisik Klien I dan II No
Pengkajian
Klien I
Klien II
1
Kemampuan
Ekstremitas kiri susah
Ekstremitas kanan
fungsi motorik
digerakkan
tidak bisa digerakkan
Kemampuan
Mobilitas miring kiri
Mobilitas miring
mobilitas
skala 0, miring kanan
kanan skala 0, miring
skala 2, duduk, bangun,
kiri skala 2, duduk,
berdiri, dan berpindah
bangun, berdiri, dan
skala 4
berpindah skala 4
Kemampuan
Ekstremitas kiri
Ekstremitas kanan
rentang gerak
mengalami penurunan
mengalami
dari derajat normal
penurunan dari
2
3
derajat normal 4
Kekuatan otot dan
Kekuatan otot
Kekuatan
gangguan
ekstremitas kiri atas 2,
ekstremitas
koordinasi
ekstremitas kiri bawah
1 dan ekstremitas kiri
1, dan ekstremitas
5 (di lakukan latihan
kanan 5 (di lakukan
ROM
latihan ROM selama 4-
menit).
5 menit).
selama
otot kanan
4-5
Hasil Pemeriksaan Fisik Klien I dan II No
Pengkajian
Klien I
Klien II
1
Kesadaran
Compos mentis
Compos mentis
2
KU
Lemah
Lemah
3
GCS
15
15
4
Tanda-tanda vital : Tekanan darah
140/90 mmHg
140/80 mmHg
Nadi
80 x/menit
72 x/menit
Suhu
36.2 C
36.3 C
RR
24 x/menit
19 x/menit
Mulut
Bicara pelo, lidah
Bicara pelo, lidah
mengalami
mengalami kelemahan
5
o
o
kelemahan 6
Ekstremitas Atas
Bawah
Tangan sebelah kiri
Tangan sebelah
lemas, pergerakan
kanan tidak dapat
tidak maksimal
digerakkan
Kaki sebelah kiri
Kaki sebelah kanan
tidak bisa di
tidak bisa di gerakkan
gerakkan
Hasil Pemeriksaan Penunjang Klien I dan II No
Pemeriksaan Nilai normal
Klien I
Klien II
Kesimpulan
1
CT Scan
Infark
Infark
-
-
paraventri paraventrik kular
ular sinistra
dextra 2
Gula darah
70-140 mg/dl 142 mg/Dl 88 mg/dL
Normal
sewaktu 3
HDL
>45 mg/dl
-
41 mg/dL
Normal
4
LDL
<130 mg/dl
-
90 mg/dL
Normal
Sumber: laboratorium RSUD.Dr.M. Haulussy Ambon ( 24 mei 2018 )
Prioritas masalah yang muncul pada klien I dan II adalah hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ganguan neuromuskular. Masalah ini sesuai dengan fokus studi dalam penyusunan laporan kasus. Dan juga ada diagnosis promosi kesehatan (promkes), pasien dan keluarga belum mengetahui tentang ROM berhubungan dengan kurang informasi yang berkaitan dengan ROM.
Implementasi Keperawatan dan Respon pada Klien I dan II No
Implementasi
Respon klien I
Respon klien II
Menentukan batasan
Kekuatan otot
Kekuatan otot
pergerakan sendi
ekstremitas kiri atas 2,
ekstremitas kanan 1
kiri bawah 1, dan
dan kiri 5
Hari 1, 2, 3, 4 dan 5 1
kanan 5 2
3
Mendukung latihan
Klien melakukan
Klien melakukan latihan
ROM aktif
latihan ROM aktif
ROM aktif
Melakukan latihan
Klien kooperatif
Klien kooperatif
Posisi terlentang
Posisi semifowler
ROM aktif dan pasif(di lakukan latihan selama 4-5 menit). 4
Memposisikan sesuai body alignment
5
Melakukan alih baring
Klien bersedia
Klien berrsedia
6
Mendorong ambulasi
Klien mampu miring
Klien mampu miring
independen dalam
kiri secara mandiri
kanan secara mandiri
batas normal
1 7
8
9
2
3
4
Memonitor kondisi kulit Turgor kulit baik, tidak
Turgor kulit baik, tidak
klien
terdapat dekubitus
terdapat dekubitus
Memonitor komplikasi
Tidak terdapat
Tidak terdapat
dari tirah baring
komplilkasi
komplilkasi
Menentukan
Hari 1 dan 2 belum
Hari 1 dan 2 belum ada
perkembangan
ada peningkatan, hari
peningkatan, hari ke 3-5
terhadap pencapaian
ke 3-5 terdapat
terdapat peningkatan
tujuan
peningkatan derajat
derajat rentang gerak
rentang gerak sendi
sendi
No
Evaluasi
1
Subjektif
Evaluasi Klien I dan II Klien I
Klien II
Klien mengatakan tangan
Klien mengatakan tangan dan
dan kaki kirinya masih
kaki kanannya masih terasa
terasa lemas terutama
lemas, sulit untuk digerakkan
pada kaki kiri sulit untuk
Keluarga terkadang lupa untuk
digerakkan
mengubah posisi klien setiap
Keluarga selalu mengubah
2 jam
posisi klien setiap 2 jam
Klien mampu miring kanan
Klien mampu miring kiri
secara mandiri
secara mandiri 2
Objektif
Klien bedrest
Klien bedrest
Kekuatan otot ekstremitas
Kekuatan otot ekstremitas kanan
kiri atas 2, kiri bawah 1
1 dan kiri 5
dan kanan 5 Skala aktivitas berpindah 4
Skala aktivitas berpindah 4
Turgor kulit baik, tidak ada
Turgor kulit baik, tidak ada
dekubitus pada daerah
dekubitus pada daerah yang
yang menonjol
menonjol
Terdapat peningkatan
Terdapat peningkatan derajat
derajat rentang gerak sendi
rentang gerak sendi klien
klien
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan masalah hambatan mobiltas fisik setelah dilakukan tindakan selama 5 hari belum teratasi. Walapun belum teratasi, dan peneliti sudah mengajarkan dan memberikan kesempatan kepada keluarga klien untuk melakukan latihan rentang gerak dan alih baring pada klien.
Hal ini dimaksudkan untuk memandirikan keluarga untuk melakukan perawatan klien dengan stroke dirumah. Karena pada klien stroke pada umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pemulihan dan tidak menutup kemungkinan untuk dirawat dirumah untuk rehabilitasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh peneliti pada klien I (Tn. E.W) dan klien II (Tn. G.T) diperoleh data yang menunjukkan adanya perbedaan pada kedua klien, dimana klien I mengalami infark paraventrikular dextra sedangkan klien II mengalami infark paravetrikular sinistra, sehingga manifestasi yang muncul pada kedua klien berbeda
Klien I mengalami hemiparesis sinistra dengan kekuatan otot ekstremitas kiri atas 2 dan ekstremitas kiri bawah 1 sedangkan klien II mengalami hemiparesis dextra dengan kekuatan otot ekstremitas kanan 1 namun masalah keperawatan yang muncul sama yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
Saran
Dalam pengelolaan kasus pada klien stroke non hemorragic dengan hambatan mobilitas fisik, peneliti menemukan bahwa latihan rentang gerak belum dilakukan 2 kali dalam sehari, sebaiknya klien dan keluarga dimotivasi untuk melakukan latihan rentang gerak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari karena lebih efektif dibandingkan dengan melakukan satu kali sehari.
Adapun saran yang dapat peneliti kemukakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut : Bagi Institusi Rumah Sakit Untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam membantu petugas Rumah Sakit dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan ilmu dan keterampilan yang terus diperbaharui serta hasil penelitian ini dijadikan bahan diskusi antar perawat di Ruangan Neurologi RSUD Dr.
Bagi Institusi Pendidikan Hendaknya hasil penelitian ini menjadi salah satu rekomendasi untuk dijadikan sebagai salah satu Standar Acuan Prosedur (SAP) pada asuhan keperawatan gangguan mobilisasi fiisik pada klien dengan Stroke Non Hemorragic Bagi Pasien dan Keluarga Hasil penelitian ini digunakan atau dimanfaatkan sebagai bahan rujukan atau pedoman bagi Pasien dan keluarga dalam menangani masalah Pasien secara mandiri setelah kepulangannya dari RS.
Bagi Penelitian Selanjutnya Agar mempertimbangkan hasil dari penelitian ini dijadikan sebagai bahan untuk pedoman atau acuan dalam melakukan suatu penelitian dengan kasus yang sama, yakni dalam penerapan asuhan keperawatan mobilisasi fisik secara komprehensif pada Pasien dengan Stroke Non Hemorragic.
DOKUMENTASI LATIHAN ROM PADA KLIEN I Hari ke 1 ( Jumat 25 Mei 2018, jam 08 : 00 wit )
Hari ke 2 ( Sabtu 26 Mei 2018, jam 08 : 00 wit )
Hari Ke 3 ( Minggu 27 Mei 2018, jam 08 : 00 wit )
Hari Ke 4 ( Senin 28 Mei 2018, jam 08 : 00 wit )
DOKUMENTASI LATIHAN ROM PADA KLIEN II Hari Ke 1 ( Jumat 25 mei 2018, jam 08 : 30 wit )
Hari Ke 2 ( Sabtu 26 Mei 2018, jam 08 : 30 wit )
Hari Ke 3 ( Minggu 27 Mei 2018, jam 08 : 30 wit )
Hari Ke 4 ( Senin 28 Mei 2018, jam 08 : 30 wit )
DANGKE