Obesitas (kegemukan) berhubungan erat dengan patofisiologi diabetes mellitus, resistansi insulin, dislipidemia, hipertensi, dan aterosklerosis. Obesitas sangat berkontribusi terhadap kejadian sindrom metabolik yang berkaitan dengan metabolisme lemak dan glukosa. Namun dalam skala yang besar, obesitas juga dapat mempengaruhi disfungsi berbagai organ. Adipokin (zat dari jaringan adiposa/lemak yang bersifat pro-inflamasi, mencetuskan resistansi insulin, hipertensi, dan trombosis) mengalami peningkatan. Dalam keadaan normal adipokin dipertahankan seimbang dengan hormon dari sel adiposit yang bersifat sebagai anti-inflamasi dan antiaterogenik. Salah satu hormon protektif ini adalah adiponektin, yang dapat melindungi hati dari fibrosis karena efek anti-inflamasi terhadap sitokin tumour necrosis factor-α (TNF-α) yang merusak lemak di hati dan mengganggu pelepasan insulin di pankreas. Obesitas juga menyebabkan disfungsi imun karena efeknya terhadap sekresi adipokin inflamasi; dan menjadi faktor risiko utama dari beberapa kanker; termasuk kanker hati, esofagus, dan usus besar. Karena cepatnya efek obesitas dalam memperburuk metabolik sindrom dan kanker, kondisi ini sangat potensial dalam merusak tubuh manusia jika metode pengobatan dan pencegahan yang signifikan tidak segera ditemukan. Karena itulah upaya edukasi sangat penting untuk memperbaiki kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Pertimbangan Umum tentang Obesitas Banyak hal yang telah diketahui tentang pengendalian obesitas; termasuk bahwa pengendalian obesitas berhubungan dengan pengendalian nafsu makan pada tingkat molekular yang mempengaruhi homeostasis energi dari metabolisme lemak dan glukosa. Selanjutnya, obesitas mempunyai peran yang berhubungan dengan gangguan pengaturan pada metabolisme sel yang menyebabkan resistansi insulin pada diabetes mellitus tipe 2. Kelebihan produksi sitokin dari jaringan adiposa berkontribusi pada gangguan fungsi pembuluh darah pada hipertensi dan dislipidemia (kolesterol dan trigliserida yang berlebihan). Kondisi inilah yang akhirnya menimbulkan menjadi aterosklerosis. Gangguan pengaturan metabolisme lemak dan glukosa : lipotoksisitas dan resistansi insulin pada obesitas Kelebihan simpanan lemak penting untuk kelangsungan hidup pada waktu kondisi lapar atau kurangnya asupan nutrisi. Asupan nutrisi berlebihan yang terjadi terus menerus akan menyebabkan simpanan lemak juga menjadi berlebihan, yang pada akhirnya akan menyebabkan obesitas. Diduga bahwa simpanan asam lemak dalam bentuk senyawa kimia berupa triasilgliserol dalam sel-sel adiposit dapat melindungi tubuh dari efek toksik asam lemak. Asam lemak dalam bentuk bebas dapat bersirkulasi bebas dalam pembuluh darah dan menimbulkan stres oksidatif di seluruh tubuh (lipotoksisitas). Sejumlah asam lemak bebas dapat dilepaskan dari triasilgliserol dalam upaya kompensasi penghancuran simpanan lemak yang berlebihan; sehingga menimbulkan efek lipotoksisitas yang berpengaruh pada jaringan adiposa maupun non-adiposa; serta berperan pada patofisiologi penyakit di berbagai organ seperti hati dan pankreas. Pelepasan asam lemak bebas dari triasilgliserol yang berlebihan ini juga menghambat lipogenesis dan menurunkan bersihan triasilgliserol. Hal ini dapat meningkatkan kecenderungan hipertrigliseridemia. Pelepasan asam lemak bebas oleh lipoprotein lipase endotel dari trigliserida yang meningkat dalam peningkatan lipoprotein menyebabkan lipotoksisitas yang juga mengganggu fungsi reseptor insulin. Konsekuensi resistansi insulin adalah hiperglikemia, yang dikompensasi dengan produksi glukosa dari hati (glukoneogenesis), yang justru turut memperberat hiperglikemia. Asam lemak bebas juga menurunkan penggunaan glukosa dari otot yang terstimulasi insulin, yang turut berkontribusi pada hiperglikemia. Lipotoksisitas akibat kelebihan asam lemak bebas turut menurunkan sekresi insulin dari sel pankreas, yang akhirnya sel akan mengalami kelelahan. Sumber: Redinger RN. The Pathophysiology of Obesity and Its Clinical Manifestations. Gastroenterology & Hepatology 2007; 11 (3): 856-863.
NAMA
: MUHAMMAD ARIYANTO SINAGA
KELAS
: 3KA28
NPM
: 16109596