Obat Tradisional dan Toxicologi obat A. Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (DepKesRI). Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu : 1.Jamu (Empirical based herbal medicine) 2. Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine) 3.Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine) I.
Jamu
Jamu adalah obat tradisional Indonesia, yang disiapkan dan disediakan secara tradisional. Berisi seluruh bahan Tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional berdasarkan pengalaman. Jamu telah digunakan secara turuntemurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur atau pengalaman leluhur.
ketentuan umum jamu ada pada pasal 2: “Pasal 1.
2.
2 Jamu harus memenuhi kriteria: a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Jenis klaim dan tingkat pembuktian:
Umum: Tebukti Secara Empiris Medium: Terbukti Secara Ilmiah 3. Klaim Penggunaan: Diawali dengan kalimat: “Secara Tradisional dengan yang disetujui pada pendaftaran
Digunakan Untuk …” atau sesuai
4. Kelompok Jamu Harus Mencantumkan Logo Dan Tulisan “Jamu”
II.
Obat herbal terstandar Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.
A. Kriteria: Aman Klaim penggunaan dibuktikan secara ilmiah/pra klinik Bahan baku yang digunakan telah terstandar Memenuhi persyaratan mutu B. Jenis klaim dan tingkat pembuktian: Umum: Ilmiah Medium: Pra-Klinik C. Obat herbal terstandar harus mencantumkan logo dan tulisan “Obat Herbal Terstandar”
III.
FITOFARMAKA Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi. A. Kriteria: Aman Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik. Bahan baku yang digunakan telah terstandar dan produk jadi distandarkan Memenuhi persyaratan mutu B. Jenis klaim dan tingkat pembuktian: Medium: Uji pra-klinik, terdiri atas uji toksisitas dan uji farmakodinamik. tinggi: Uji klinik. C. Kelompok fitofarmaka harus mencantumkan logo dan tulisan “Fitofarmaka”
B. LARANGAN Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka dilarang mengandung: 1. bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat; 2. narkotika atau psikotropika; 3. bahan yang dilarang; 4. hewan atau tumbuhan yang dilindungi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. OT dalam bentuk Cairan Obat Dalam yang mengandung etanol dengan kadar > 1% 6. IKOT dilarang memproduksi Obat Tradisional Lisensi
1. 2. 3. 4. 5.
Obat tradisional dilarang dalam bentuk sediaan : intravaginal; tetes mata; parenteral; supositoria, kecuali digunakan untuk wasir. OT, OHT dan FF dalam bentuk sediaan cairan obat dalam tidak boleh mengandung etil alkohol dengan kadar lebih besar dari 1 %, Kecuali dalam bentuk tingtur yang pemakaiannya dengan pengenceran
VI. Produk Di Indonesia 1. Produk Fitofarmaka Indonesia
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Sumber Asli: http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/obat-tradisional.html?m=1
TOXICOLOGI OBAT
LINK : http://sidfirman82.blogspot.com/2017/07/toksikologi-obat-dan-penanganan.html?m=1