OBAT-OBAT MATA, KECEMASAN DAN HIPNOSIS KELOMPOK 3
Ana Nur Yasin Anwar Kiki Argananta Marwah Ulfah Syurgana Maylasari Dewi Maharani Nila Ayuanji Halilah
ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA
Alis, berfungsi untuk melindungi mata dari keringat
Struktur Luar Mata
Kelopak, berfungsi melindungi mata dari kotoran dan debu Kelenjar air mata, berfungsi menjaga mata agar mata tidak kering dengan cara menghasilkan air mata
Bulu mata, berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya dan debu
Kornea, berfungsi untuk menerima cahaya dari sumber cahaya
Pupil, berfungsi untuk menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke mata bagian dalam
Struktur Dalam Mata
Retina, berfungsi menerima cahaya dan diteruskan ke otak Saraf Optik, berfungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya menuju otak dan memberikan kesan visual
Sklera, lapisan luar mata yang berwarna putih
Konjungtiva, selaput tipis yang melapisi bagian dalam mata dan luar sklera
Struktur Dalam Mata
Iris, jaringan berwarna yang berbentuk cincin, berfungsi mengatur jumlah cahaya Humor aqueus, cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea, merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea
Humor Vitreus, gel transparan yang terdapat dibelakang lensa dan di depan retina
Glaukoma Penyakit mata dimana terjadi kerusakan saraf optik yang diikuti gangguan pada pandangan mata yang khas.
Patofisiologi :
Kondisi ini diakibatkan karena tekanan pada bola mata yang tinggi. Karena adanya hambatan pengeluaran cairan bola mata (humour aqouse). Penyebab lain kerusakan saraf optik yaitu gangguan suplai darah ke saraf optik dan kelemahan atau masalah pada saraf optik itu sendiri. Klasifikasi glaukoma
Glaukoma
TERAPI GLAUKOMA Rute
Golongan
Mekanisme Kerja
Contoh obat
Topikal
Beta bloker
Menurunkan produksi akuos
1st : Timolol, Metoprolol
Analog Prostaglandin
meningkatkan aliran keluar uveoscleral daripada mempengaruhi aliran akuos melalui jalur konvensional trabekulo-kanalikular
2nd : Latanorprost, bimatoprost
Kolinergik
Miosis, kontraksi pupil
3st: Pilokarpin
Karbonik anhidrase inhibitor
berhubungan dengan produksi cairan akuos terutama melalui se kresi aktif bikarbonat
Dorzolamide, brinzolamide
berhubungan dengan produksi cairan akuos terutama melalui se kresi aktif bikarbonat
Last : Azetolamide, metazolamide
Meningkatkan tekanan osmosis
Gliserin, mannitol, urea
Sistemik Karbonik anhidrase inhibitor
Osmotik
Terapi Laser dan Oprasi Filtrasi untuk membuka jalan keluar cairan didalam bola mata sehingga tekanan mata dapat turun ke batas normal (10-20 mmHg)
Konjungtivis
Patofisiologi Konjungtivis
Adalah inflamasi jaringan konjungtiva yang dapat disebabkan oleh invasi mikroorganisme, reaksi hipersensittivitas atau perubahan degeneratif di konjungtiva.
Klasifikasi konjungtivis:
Konjungtivis non infeksi
Alergi, reaksi toksik, inflamasi sekunder
Penyebab Konjungtivis infeksi
Konjungtivis akut
Virus, bakteri
Hingga 4 minggu
Waktu Konjungtivis kronik
≥4 minggu
Penatalaksanaan Konjungtivis
ANSIETAS
Ansietas atau gangguan cemas adalah suatu perasaan ketakutan yang dikarakterisir oleh simptom fisik seperti palpitasi, berkeringat dan stress.
Tipe-tipe Ansietas
Berhubungan dengan beberapa neurotransmitter:
1. Norepinefrin (NE)
Patofisiologi Ansietas
Sistem saraf penderita ansietas bersifat hipersensitif dan mempunyai reaksi berlebihan terhadap berbagai stimulus/rangsangan. Locus ceruleus (LC) sebagai pusat alarm akan mengaktivasi pelepasan NE yang akan menstimulasi sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
2. GABA Terkait kurang aktifnya sistem GABA atau reseptor benzodiazepin di otak.
2. Serotonin (5-HT) Mekanisme kerja serotonin terhadap ansietas belum jelas, Namun ansietas berhubungan dengan transmisi serotonin berlebihan atau overaktivitas stimulasi jalur serotonin.
Penatalaksanaan ansietas
Hipnosis suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (unconcious).
HIPNOSIS
Hipnosis sangat berguna dalam mengatasi beragam kasus berkaitan dengan kecemasan, ketegangan, depresi, phobia serta dapat membantu menghilangkan kebiasaan buruk seperti ketergantungan pada obat-obatan. Aplikasi hipnosis untuk tujuan perbaikan (therapeutic) dikenal sebagai hipnoterapi.
Pola gelombang otak Jenis atau kombinasi dari jenis gelombang otak (alpha, beta,theta, dan delta) sangat menentukan kondisi kesadaran individu.
Beta Gelombang beta otak akan berfrekuensi antara 12 – 38 Hz, keadaan ini dalam kondisi normal, pikiran sadar. Menjalankan aktifitas sehari-hari, tidak akan mudah menerima sugesti dari orang lain dikarenakan pikirannya banyak perhatian, dapat terbagi dan sangat sulit berkonsentrasi. Keadaan beta adalah keadaan di mana stres terjadi dan menjadi bertumpuk, kecuali jika kita membiarkannya pergi.
Fisiologis Hipnosis
Alpha Gelombang alpha otak akan berfrekuensi antara 8 – 12 Hz, termasuk dalam kondisi pikiran sadar namun lebih fokus pada satu tujuan, sugestif. Pada kondisi ini dominan rileks namun tetap fokus. Gelombang ini merupakan penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Pada keadaan gelombang alpha, kondisi stress akan berkurang dan menjadi lebih rileks, karena kondisi ini mengalami light trance atau kondisi hipnosis ringan. Antara gelombang alpha dengan theta terdapat celah yang berpengaruh yang dinamakan RAS (Reticulate Activated System) yaitu filter untuk gerbang antara pikiran sadar dengan pikiran bawah sadar yaitu pada gelombang theta yang menjadi tempat metode hipnosis. RAS disebut juga sebagai critical factor. Filter ini sangat bermanfaat untuk melindungi kita dari informasi yang tidak perlu dan berlebihan supaya kita tetap normal.
Theta Pada gelombang theta, mempunyai frekuensi berkisar diantara 4 – 8 Hz, keadaan ini dalam kondisi pikiran bawah sadar. Mudah menerima sugesti, saran dan semacamnya, karena pada pikiran bawah sadar akan semakin terbuka. Keadaan dimana pikiran menjadi kretif dan inspiratif. Terjadi ketika seseorang sedang dalam kondisi hipnosis, mimpi, bermeditasi dan sebagainya.
Delta
Fisiologis Hipnosis
Gelombang delta. Gelombang dimana frekuensinya diantara 0,1 – 4 Hz, keadaan ini dalam kondisi pikiran bawah sadar. Gelombang dimana pada kondisi ini pintu gerbang pikiran telah tertutup dan tidak dapat lagi menerima saran, sugesti apapun. Seperti tidur tanpa bermimpi. Seperti dalam keadaan koma.
Aktivitas Sistem Saraf Parasimpatik
Respons parasimpatik mengakibatkan kita menajadi lebih tenang dan nyaman, semua itu bertujuan untuk menghambat energi tubuh. Kedua sistem saraf, simpatik dan parasimpatik, tidak bisa aktif bersamaan. Saat proses hipnosis dilakukan, yang terjadi sebenarnya adalah hipnosis mengaktifkan sistem saraf parasimpatik subjek sehingga menjadi sangat rileks dan nyaman. Hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan terapi karena subjek akan tetap rileks
Stage Hypnosis (hipnosis pertunjukkan) Hipnosis yang digunakan untuk membuat subjek masuk ke dalam kondisi trance. Kemudian hipnotis memberikan “program” yang akan dijalankan setelah subjek bangun atau sadar dari kondisi trance.
Anodyne Awareness Hipnosis untuk mengurangi rasa sakit fisik dan kecemasan. untuk membantu pasien menjadi rileks dengan sangat cepat dan mengurangi rasa sakit dengan mental anastesi
Forensic hypnosis
Tipe-Tipe Hipnosis
Hipnosis sebagai alat bantu dalam melakukan investigasi atau penggalian informasi dari memori. Sering kali, dalam suatu kejadian yang mempuyai muatan emosi negatif tinggi, misalnya dalam kasus kejahatan, orang mengalami “lupa ingatan” akan kejadian tersebut. Hal itu terjadi karena pikiran bawah sadar menyembuyikan informasi traumatik sehingga tidak dapat diakses oleh pikiran sadar, dengan tujuan agar pengalaman buruk itu tidak lagi diingat
Metaphysical Hipnosis Hipnosis dalam meneliti berbagai fenomena metafisik. Jenis hipnosis ini bersifat eksperimental. Dengan hipnosis, seseorang akan dapat dengan angat cepat masuk ke kondisi rileks yang sangat dalam (somnambulims), yang diukur dengan EEG akan menunjukan frekuensi gelombang otak yang sangat rendah
Clinical Hypnosisatau atau Hypnotherapy Hipnosis dalam menyembuhkan masalah mental dan fisik (psikosomatis). Aplikasi dalam pengobatan penyakit, antara lain depresi, kecemasan, fobia, stres, penyimpangan perilaku mual dan muntah, nyeri, melahirkan, penyakit kulit.
Hipnotik memberikan efek menenangkan. Terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu barbiturat dan benzodiazepin
HIPNOSIS
Barbiturat terdiri dari fenobarbital, sekobarbital, amobarbital, pentobarbital
Benzodiazepin terdiri dari chlordiazepoxide, alprazolam, oxazepam, nitrazepam, triazolam.
Terima Kasih