OBAT ANTI TUBERKULOSIS & MAKROLIDA Kelompok necel Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
BAB I PENDAHULUAN
TBC
penyakit infeksi kuman tahan asam Mycobacterium tuberculosis
Pengobatan penyakit TBC masih merupakan permasalahan dan tantangan dalam bidang kemoterapi Faktor penyulit: Daya tahan host Daya bakterisid obat rendah
Resistensi bakteri Efek samping obat AIDS
Makrolid adalah golongan antibiotic dengan suatu struktur makrosiklik lakton Eritromisin merupakan obat pertama yang digunakan di klinik baik sebagai obat pilihan dan sebagai obat alternative terhadap penicillin pada individu yang alergi terhadap antibiotic β-laktam Lainnya: klaritromicin, azitromicin, diritromicin
Bab ii tinjauan pustaka
Oat
obat lini pertama (RHZES) obat lini kedua (fluorokuinolon, sikloserin, etionamid, amikasin, kanamisin, kapreomisin, dan paraaminosalisilat)
Makrolida : mempunyai cincin lakton yang besar dalam rumus molekulnya eritromisin, spiramisin, roksitromisin dan klaritomisin, azitromisin, diritromisin, dan telitromisin
Obat tuberkulostik
rifampisin
derifat semisintetik rifamisin B yang merupakan salah satu anggota kelompok antibiotik makrosiklik yang disebut rifamisin Sediaan: kapsul 150 mg & 300 mg. tablet 450 mg & 600 mg, suspensi 100 mg/5 ml menghambat pertumbuhan berbagai kuman kokkus gram positif dan gram negatif, beberapa bateri enteric, mikobakteri dan Chlamydia menghambat transkripsi yaitu dengan menghambat DNA dependent RNA polymerase dari mikobakteria dan mikorganisme lain dengan menekan mula terbentuknya (bukan pemanjangan rantai dalam sintesis RNA
rifampisin per oral kadar puncak dalam plasma setelah 2-4 jam, dosis tunggal sebesar 600 mg kadar sekitar 7 µg/ml Asam para aminosalisilat memperlambat absorbsi rifampisin deasetil rifampisin terbentuk secara penuh dalam 6 jam Efek nonterapiruam kulit, demam, mual dan muntah, flu like syndrome, nefritis interstitial, nekrosis tubuler akut dan trombositopenia PAS menghambat absorbsi rifampicin Rifampisin menghambat ketoconazole, cyclosporine, chloramphenicol
isoniazid secara in vitro bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid Mekanisme kerja belum jelas, menghambat asam mikolat yang merupakan unsur penting dinding mikrobakterium Kadar puncak dicapai dalam waktu 1-2 jam setelah pemberian oral 75-95% isoniazid diekresi melalui urin dalam waktu 24 jam dan hampir seluruhnya dalam bentuk metabolit
Efek
samping : demam, urtikaria, agrnulositosis, trombositopenia, anemia, arthritis, neuritas perifer, kejang, ikterus Sediaan : tablet 50, 100, 3000, dan 400 mg serta sirup 10 mg/mL
pirazinamid Pirazinamid adalah analog nikotinamid yang telah dibuat sintetiknya Pirazinamid asam pirazinoat tubekulostatik hanya pada media yang bersifat asam Pirazinamid mudah diserap di usus Efek samping ; penyakit hati, pirai, atralgia, anoreksia, mual dan muntah, juga disuria, malaise, dan demam Sediaan: tablet 250 mg dan 500 mg
etambutol senyawa sintetik, larut dalam air, stabil dalam keadaan panas menghambat sintesis RNA pada kuman yang sedang membelah juga menghindarkan terbentuknya mycolic acid pemberian oral sekitar 75-80% etambutol diserap dari saluran cerna. Efek samping : penurunan penglihatan, pruritus, nyeri sendi, gangguan saluran cerna, malaise, sakit kepala, pening, bingung, disorientasi, dan mungkin juga halusinasi, asam urat m Sediaan:tablet 250 mg & 500 mg
streptomisin Streptomisin dalam plasma eritrosit & ekstra sel Bakterisid, menghambat sintesis protein dan menyebabkan salah baca dalam penerjemahan mRNA Efek samping: otoksisitas, nefrotoksisitas, paralisis neuromuskuler, alergi Sediaan: bubuk injeksi dalam vial 1 dan 5 gram. Dosisnya 20 mg/kgBB secara IM, maksimum 1 gram perhari selama 2 sampai 3 minggu
makrolida
Dihasilkan
oleh Streptomyces
erythreus diuraikan oleh asam lambung Roksotromisin, klaritromisin, azitromisin, spiramisin.
bakteriostatis
tu. pd bakteri Gram Positif dan spectrum kerjanya mirip penisilin G mekanisme kerjanya melalui peningkatan reversible ribosom kuman, sehingga sintesis proteinnya dirintangi Eritromisin absorbsinya lebih baik Makanan memperburuk absorbsinya makrolida diuraikan dalam hati, sebagian oleh system cytokromP450, menjadi metabolit inaktif
Efek samping: diare, nyeri perut, nausea dan kadang-kadang muntah , ketulian reversible, alergi Mekanisme resistensi menurunnya permeabilitasi membrane sel kuman,berubahnya reseptor obat pada ribosom kuman, hidrolisis obat oleh esterase eritromisin memperlihatkan penghambatan enzimatis dari metabolisme teofilin, karbamazepin, kumarin, rifampisin, astemizol, terfenadin, dan siklosporin Eritromisin dan klaritromisin meningkatkan kadar plasma digoksin Klaritromsin dan roxitromisin jangan dikombinasikan ergotamine kejang arteri dan reaksi ischemia
BAB III KESIMPULAN
Antibiotik zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, tu. fungi dan bakteri, yang dapat menghambat pertumbuhan (bakteriostatik) atau membasmi mikroba (bakterisid) jenis lain. Obat TBC lini pertama rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin. Obat TBC lini kedua gol. fluorokuinolon (siprofloksasin, ofloksasin, levofloksasin), sikloserin, etionamid, amikasin, kanamisin, kapreomisin, dan paraaminosalisilat. Yang termasuk dalam golongan makrolid adalah eritromisin, spiramisin, roksitromisin dan klaritomisin, azitromisin, dan telitromisin
Trims 4 downloading. See the next chapter of necel publication Made under authority of Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman`s student For further information please visit: necel.wordpress.com Copyright © necel 2009 Free to distributed and copied as if nothing of part of this document isn`t deleted or changed.
TERIMA KASIH