Naskah Drama Musikal Life Is Choise.docx

  • Uploaded by: Jeremia Vincensius
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Naskah Drama Musikal Life Is Choise.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,199
  • Pages: 6
Narator : Pada abad ke-21, hiduplah seorang presenter terkenal bernama Mamen MCK yang telah meninggalkan bapaknya. Dia hidup bersama temannya bernama Carol rol rol rol. Saksikanlah hanya di SILET ( Sinema Kabaret) Produser : Yak, seperti biasa kita syuting kembali. Kamera roll and action Mamen & Carol : (Mau ngomong) Produser : Cut, cut, cut. Mana ekspresinya, ekspresinya dong (Lagu Bondan Ekspresikan) Produser : Makanya kalo ngomong jangan bertele-tele. To the point dong ( marah dan memukul meja). Ngerti gak sih Mamen : Selamat malam pemirsa, kembali bersama kami, bersama saya Mamen MCK dan rekan saya Carol : Carol rol rol Mamen & Carol : Di acara Lipatan 6 Mamen : Kami akan membawakan berita yang sangat tidak penting untuk di dengar dan untuk berita pertama akan dibacakan oleh rekan saya Carol rol rol. Silahkan Carol : Terima kasih saudara Mamen. Berita krimina kini telah kembali korban sasaran kemanan, seorang yang berada di desa Bangkai kecamatan Sampah. Di desa tersebut mereka memergoki seorang maling yang sedang mencuri 1 buah sepeda motor, 2 buah blackberry, 5 buah iphone, dan masih banyak hadiah menarik lainnya. Maling tersebut dipukuli oleh seorang keamanan yang bernama Pararojo. Setelah dipukuli habis-habisan sang keamanan pun terdiam dan menangis tersedu-sedu karena yang dipukuli adalah bapaknya sendiri. Mamen : Dari berita kriminal kita beralih ke berita olah raga. Seorang tinju asal Amerika Serikat yang bernama Mike Tyson yang mempunyai nama kecil Mikecrophone. Pada hari minggu ku turut ayah ke kota naik delman istimewa dijatuhkan hukuman selama 2 tahun karena melanggar Undang-Undang Tinju Dunia. Mike Tyson yang seharusnya memakai sarung tinju malah memakai sarung cap gajah bengkak. Produser : Oke ini gaji kalian hari ini (Suara uang receh) Narator : Setelah mereka syuting, akhirnya mereka pulang kerumah. Sesampainya dirumah (lagu kereta malam) Pembantu : waduh waduh lagi enak gini kok dapat surat pua, nambahin kerjaan aja. Ngirim surat ngirim surat tapi tengok waktu juga lah (oh ya ya gue harus lapor sama bos biar gaji gua bertambah). Bos bos ada surat nih Mamen : Surat dari mana?

Pembantu : Surat dari sini (sambil menunjuk lubang hidung dengan nada marah) Mamen : Waaw (Lagu Kangen-Crisye) (Mamen & Carol Membaca Surat dalam hati) Bapak : Surat dari bapak untuk Mamen. Men, ini bapak Men. Apa kabarmu Men? Bapak yakin kamu baik-baik saja. Dari seuntai surat ini Men, bapak ingin mengabari kamu kalo bapak sudah berada di depan pintu rumahmu Men (Suara bunyi bel) Hah, itu bapak yang mencet bel nya Men, buruan buka pintunya Men (Suara bunyi bel) Mamen : Udin, tolong bukain pintunya (Suara buka pintu) Pembantu : Bos bos, ada uak-uak nih bos (Lagu Kesepian-Viera) (Lagu Rindu Setengah Mati) Mamen : Udah duduk aja dulu di lantai pak Bapak : Di lantai men? Makasih ya Mamen : Duduk di bangku lah pak Bapak : Oh ya ya ya Mamen : Kelihatannya bapak capek sekali habis jalan jongkok dari Medan ke Jakarta Bapak : Iya Men Mamen : Gimana kalo bapak istirahat dulu aja di kamar mayat Bapak : Kamar mayat? Sekalian aja di kuburan Men (Suara Kuntilanak) Mamen : Udin.... (Lagu Udin Sedunia) Pembantu : Ada apa lagi sih bos? Mamen : Antarkan bapak dulu ke kamarnya Narator : Tiba-Tiba

Mamen : Ya dengan mana di siapa? Siti : Dengan Siti Asinan di depan pintu Carol : Paswordnya-paswordnya? Siti : Plesetan live is choise Carol : Selamat, anda boleh masuk Mamen : Mau ngapain Sit? Siti : Mau minjem uang Mamen : Untuk apaan tuh? Siti : Untuk Nenek saya Mamen : Kenapa Nenekmu Sit? Siti : Patah tulang habis balap road Mamen : Kira-kira butuh berapa Sit? Siti : 5 ribu aja Mamen : Ah, dikit amat, tambahin dong Siti : Kalo 50 ribu? Mamen : Oke (sambil memberi uang) Mamen : Kira-kira kapan bisa dikembalikan? Siti : Setelah alumni Mamen : Kelamaan, gimana kalo balikinnya sekarang aja, kan sekarang ada uang jadi tahun depan gak perlu repot-report balikinnya Siti : Ide bagus tuh, jadi tahun depan saya tidak perlu bayar-bayar lagi kan? Mamen : Iya dong Siti : Kok mau pula lah aku diginiin ya (sambil berpikir) Narator : Setelah dibodoh-bodohin oleh Mamen, Siti Asinan pun galau dan kesal Bapak : Mengapa kamu bersedih? Siti : Karena baru tau dibodoh-bodohi Mamen Bapak : Bapak punya ide buat sadarkan anak bapak yang mulai lupa akan dirinya yang dulu Bapak : Yuk mari, kita temui orang

(Lagu Party Rock Athem) Bapak : Hah, itu mereka. Aku butuh bantuan kalian besok pagi kalian sandera saya Penculik 1 : Okelah, ingat bayarannya Narator : Setelah melakukan perjanjian, kedua penculik pun siap untuk menyandera bapak Mamen. Saksikan hanya di TKP (Tontonan Kabaret Plesetan) (Suara bunyi bel) Pembantu : Siapa tuh? Penculik 1 : Penculik Pembantu&Bapak : oooh penculik, masuk-masuk Pembantu : Cari siapa? Waaw (terpesona) Penculik 1 : Cari bapak mamen (sambil menggoda) Bapak : Menculik saya? Silahkan saja, jarang-jarang diculik sama cewek cantik. Yuk mari Pembantu : Mbak mbak saya gimana? Ikutan dong? Penculik 2 : Yaudah ikut aja lah kau Narator : Akhirnya bapak mamen berhasil disandera oleh penculik. Bagaimana kelanjutannya saksikan hanya di SILET ( Sinema Kabaret) (Suara Panggilan masuk) (Lagu papa telepon) Penculik 1 : Halo, ini dengan saudara Mamen ya? Mamen : Ya benar, ini siapa ya? Penculik 1 : kami penculik bayaran, bapak kamu sekarang sudah kami sandera Mamen : Kerja bagus tuh Carol : Men, Bapak mu Men Penculik 1 : Kalo memang bapakmu mau selamat, silahkan datang ke gedung terdekat dengan membawa uang SPP selama 2 bulan. Demikian surat ini kami buat, agar menjadi kaca perbandingan bagi saudara yang bersangkutan. Mengetahui direktur penculikan Siti Asinan, pelaksana Ai. Wasalam Narator : Mamen pun pergi ke gedung terdekat, mau tau ceritanya hanya di TKP (Tontonan Kabaret Plesetan) Mamen : Bapak

Bapak : Mamen, cepat selamatkan bapak Men (Suara langkah kaki) Bapak : Men, mereka datang. Cepat sembunyi Penculik 2 : Wei bro, ada lihat orang disini tadi gak? Carol : Enggak (geleng-geleng kepala) Penculik 1 : Tadi ada orang disini gak? Mamen : Gak Penculik 1 : Berarti aman ya Penculi 1 & 2 : Berarti aman Penculik 1 : eeh ketahuan (Lagu Ketahua-Mata Band) Mamen : Siapa yang suruh kalian? Penculik 1 : Yang nyuruh kami adalah Sinan Siti : bravo bravo. Multan capucino buatanmu no meru kuno Penculik 2 : Mana tebusannya? (Suara Sirine polisi) Penculik 1 : Kamu siapa? Polisi : I’m bripda Sinta Kamera, saudaraya briptu Norman Kamaru (Lagu Syahrukan) Polisi : Kalian penjahatnya, ayo ikut saya. Narator : Bapak mamen pun berhasil diselamatkan dan Mamen pun dinasehati oleh bapaknya. Bagaimana nasehat bapaknya saksikan di TKP ( Tontonan Kabaret Plesetan ) Bapak : Melihat keadaan kita seperti ini Men, mendingan kita balik ke kampung saja daripada hidup kaya tapi sengsara mendingan hidup di kampung sederhana tapi bahagia. Sekarang kamu Men mau ikut bapak atau tidak? Bapak lebih sakit hati kalo kamu tidak ikut bapak ke kampung. (Lagu Hancur Hatiku-Olga) Mamen : Kalo seperti itu pak, saya akan memilih dengan segenap hati buat ikut sama bapak ke kampung. Kita akan hidup sederhana tapi bahagia daripada hidup kaya disini tapi sengsara

Narator : Hidup itu piihan dan pilihan itu ada pada diri kita masing-masig. Because life is choise, kami undur diri (Lagu perpisahan termanis)

Related Documents


More Documents from "Amar Gokil"