Mode Falsafah Pendidikan.docx

  • Uploaded by: Meivia Rahmadillah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mode Falsafah Pendidikan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,188
  • Pages: 12
MAKALAH FALSAFAH PENDIDIKAN DAN ROH NUBUTAN : GAYA BERPAKAIAN YANG DIMULIAKN ALLAH Dosen pembimbing : Alvyn Hendriks M. Min.

Oleh : Meivia Rahmadillah (1752009)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG 2018

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Masalah Perkembangan mode busana sejalan dengan perkembangan peradaban

manusia yang terkait dengan manusia sebagai makhluk yang berbudaya, yang realitanya selalu berkembang dari suatu periode ke periode berikutnya. Semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia, maka semakin tinggi pula tingkat pemikiran manusia. Kebudayaan bersifat akumulasi, maksudnya semakin lama akan semakin

bertambah

kaya

seperti

pemikirannya,

kreativitasnya,

dan

keterampilannya dari sejak zaman primitif sampai saat ini dan ke depan. Untuk membuat bahan busana (tekstil) dan busana diperlukan alat, dari yang paling sederhana sampai dengan alat yang teknologi tinggi sesuai dengan kemajuan pemikiran manusia. Dalam memakai busana atau pakaian. Seseorang selalu mengikuti perkembangan mode yang selalu berjalanup to date, sedangkan mode busana atau pakaian akan terpengaruh perubahan budaya serta perkembangan peradaban. Pakaian merupakan sebagian dari nikmat yang di karuniakan oleh allah kepada manusia dan tidak kepada makhluk lain. Pada dasaarnya, tujuan berpakaian untuk melindungi atau memelihara tubuh dari panas, dingin, matahari, dan hujan. Selain untuk memelihara kemuliaan terutama perempuan atau wanita dan agar terlihat cantik dan indah, berpakaian juga bertujuan untuk menjaga aurat laki-laki dan perempuan. Namun, pada masa kini pakaian bukan lagi digunakan sebagai penutup melainkan digunakan untuk pamer atau pertunjukkan kepada yang melihat. Banyak sekali kaum hawa yang memakai pakaian tapi masih terlihat telanjang. Ini terlihat jelas pada perkembangan masa kini pakaian yang digunakan banyak meniru mode pakaian barat. Dahulu, pakaian yang sopan adalah pakaian yang menutup aurat, dan juga longgar sehingga tidak memberikan gambaran bentuk tubuh seseorang terutama untuk kaum wanita. Namun fashion zaman sekarang ada sisi positifnya, pakaian- pakaian zaman sekarang lebih modern dan 2

bervariasi, sehingga membuat pakaian menjadi nyaman dipakai dengan model yang bagus. Sejarah membuktikan, pakaian wanita pada masa keemasan budaya suatu bangsa jauh lebih tertutup dibandingkan dengan masa-masa perkembangan dan masa kemunduran. Sebab itu tidaklah mengherankan, bila dalam perputarannya mode busana sering kembali kepada bentuk-bentuk lampau, bahkan sampai mencapai ukuran yang hampir primitif. Dijelaskan dalam 1 timotius 2:9- 10 ini dijelaskan bahwa perempuan kristiani diharuskan memakai pakaian yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan dan juga di perkuat dalam 1 petrus 3:3-5 bahwa perempuan harus menjaga kehormatannya. Dalam i korintus 11:5-6 dijelaskan bahwa salah satu ajaran yang sudah ditinggalkan dan dihina oleh ummat kristiani itu ialah kerudung/tudung. Kerudung/tudung bukanlah jilbab. Jilbab itu pakaian muslim yang longgar, bukan kerudung. Jilbab ialah sejenis baju kurung yang dapat berfungsi sebagai penutup aurat yang dapat menutup kepala, muka dan dada. Karena itu, sedikit sekali yang memperhatikan masalah menutup aurat ini. Yang mana perempuan kristiani tidak begitu memperhatikan ajaran yang tertera pada al-kitab.

1.2

Rumusan Masalah

1.

Pengertian Tata Krama Berbusana Dan Bergaul

2.

Etika dalam berpakaian menurut Agama Kristen

1.3. Tujuan 1. Supaya tahu akan tata karma .berbusana dan bergaul 2. Supaya tahu etika berpakain menurut agama Kristen

3

BAB II URAIAN

2.1

Pengertian Tata Krama Berbusana Dan Bergaul Tata krama berbusana dan bergaul adalah sopan santun yang ditunjukan

seseorang saat berpakaian dan cara bergaul. Krama merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia. Proses memilih busana yang tepat cara berbusana seseorang sangat ditentukan oleh kepribadian, pergaulan, dan lingkungan disekitarnya. Cara berpakaian seseorang tergantung pada waktu, tempat, sifat pertemuan, dan siapa yang mengundang. Bagi, mereka umat kristiani menghindari pakaian yang berlebihan dan yang memamerkan ; tetapi pakaian mereka selalu rapih, tidak mencolok,sederhana, diatur dengan pribadi Kristiani yang serasi dan anggun. Hendaklah hati-hati memilih corakp akaian terutama untuk mengjormati kesucian hari sabat dan kebaktian kepada Allah. Mayoritas remaja di indonesia mudah terpengaruh dengan era globalisasi. Seseorang yang mengikuti mode yang sedang populer tanpa memikirkan efek sampingnya. Penggunaan pakaian santai di dalam dan di luar rumah pakaian santai yang kita gunakan saat diluar rumah, harus lebih sopan dari pakaian santai yang kita gunakan di dalam rumah. Bahan pakaian yang digunakan saat diluar rumah harus lebih tebal dan tertutup daripada pakaian saat berada di dalam rumah.

4

2.2

Etika dalam berpakaian Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk memenuhi kebutuhan

hidup pokok dasar sehari-hari di samping kebutuhan akan tempat tinggal (papan) dan makanan (pangan). Pakaian dapat memberikan keindahan, proteksi dari penyakit, kenyamanan, dan lain sebagainya. Tanpa baju/pakaian dapat mengakibatkan

seseorang

dikatakan

gila.

Etika

berpakaian

tersebut

diantaranya:

a) Menutup aurat bagian tubuh Saat ini banyak kita jumpai gadis dan wanita yang tidak menutup aurat dengan bajunya, sehingga dapat memunculkan rangsangan kepada kaum laki-laki yang melihatnya. Ada banyak pilihan pakaian yang tertutup dan sopan yang bisa digunakan tanpa mengurangi kecantikan perempuan. Seharusnya pemerintah memberikan teguran dan hukuman bagi orangorang yang mengumbar tubuh.

b) Tidak mengganggu orang lain Pakailah baju-baju yang biasa-biasa saja tidak mengganggu akivitas maupun kenyamanan orang lain. Misalnya menggunakan gaun wanita dengan ekor puluhan meter sangat tidak pantas jika kita gunakan di tempat seperti di bus umum.

c) Tidak melanggar hukum negara dan hukum agama Sebelum memakai pakaian ada baiknya diingat-ingat dulu hukum di dalam maupun di luar negeri. Hindari memakai pakaian yang bertentangan dengan adat istiadat, hukum budaya yang berlaku di tempat tersebut. Di mana bumi di pajak, di situ langit di junjung.

5

d) Berkualitas dan serasi Tetapi pakain kita, selain pantas dan sederhana, harus berkualitas baik, warna serasi, dan sesuai untuk kebaktian. Harus pilihn bahan yang tahan lama lebih daripada pamer saja. Itu harus member kehangatan dan lindungan yang pantas. Amsal 31 : 21; “ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seisi rumahnya berpakain rangkap.”

e) Kesehatan dan kebersihan Pakaian kita harus bersih. Pakaian yang kotor tidak menghangatkan, dan akan menajiskan tubuh dan jiwa raga. “ Kamu adalah Bait Allah…jika ada orang yang menajiskan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia( 1 Kor. 3:16,17). Dlam segala hal berpakaian harus menyehatkan. “Di atas segalanya,” allah ingin kita supaya,”sehat-sehat saja” (3 Yoh.2)- sehat jasmani dan jiwa. Dan kita menjadi pekerja bersma dengan Dia untuk kesehatan keduanya baik jiwa maupun tubuh. Keduanya ditopang oleh pakaian yang sehat.

f) Menghemat dalam berpakaian Pakaian jangalah yang mahal – mahal, janganglah memakai “ emas atau mutiara atau pakian yang mahal-mahal”. Uang adalah sesuatu yang dopercayakan allah. Bukan semau kita memebelanjakannya untuk memeuaskan keangkuhan dan ambisi. Ditanga anak-anak Allah, uang itu adalah makanan bagi orang lapar dan pakaian bagi yang telanjang.

g) Memiliki keapikan dan kecantikan alami Pakaian harus memiliki keapikan, kecantikan, kesederhanaan alami yang pantas. Kristus telah menggarkan kita akan kesombongan hidup,tetapi bukan tentang keapikan dan kecantikan alami. Ia menunjuk bunga-bunga diladang, pada bunga bakung yang mekar dan indah,dan berkata, “Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.” (Matius 6:29). Maka melalui benda-benda dialam kristus

6

melukiskan keindahan yang dihargai oleh surge, keapikan yang pantas, kesederhanaan, kemurnian, kepatutan, yang membuat pakaian kita menyenangkan kepada-Nya.- Counsels To Teachers, Parents, And Students, hlm. 302,303.

h) Mengenakan tudung kepala Pada zaman paulus menulis surat-suratnya, tradisi yang berlaku diwaktu itu adalah wanita harus menudungi kepalanya untuk menunjukkan kesopanan dan sikap tunduk kepada suaminya dan demi menyatakan martabatnya. Tudung itu mengandung arti bahwa ia harus dihormati dan dihargai sebagai seorang wanita. Pada zaman itu orang yahudi merasa tidak wajar jika seorang wanita memperlihatkan diri dimuka umum tanpa mengenakan tudung dikepalanya. Ketika umat kristus perempuan berpakaian layak dengan tutup kepala sebagai tanda bahwa perempuan itu adalah perempuan baik-baik, maka perempuan itu tidak bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain. Unsur sandungan itu harus dihindari, sebab perempuan memainkan peranan besar dalam ibadah-ibadah kafir. Dari penjelasan diatas, jelas sekali anjuran untuk menutup kepala bagi perempuan adalah berkaitan dengan latar belakang budaya masa itu, anjuran itu justru melindungi kaum perempuan, agar mereka tidak dianggap pelacur karena kepalanya tidak bertudung dan memanjangkan rambutnya agar tidak dianggap lesbian. Kesaksian umat Kristus juga harus diungkapkan secara lahiriah meskipun ibadah kita menekankan ibadah dalam roh dan kebenaran. Melihat konteks atau latar belakang dari 1 Korintus 11. Alkitab mengajar kita berpakaian sederhana.”Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah dia berdanda dengan pantas” (1 Timotus 2:9). Ini melarang pamer pakaian, warna-warni yang menyolok, hiasan berlebihan. Setiap perlengkapan pakaian yang dirancang untuk menarik perhatian kepada

7

pemakai atau yang membangkitkan kebanggan tidak termasuk pakaian yang sederhana yang dianjurkan oleh Allah. Kesederhanaan pakain akan membuat seseorang wanita yang peka tampak paling beruntung. Kita menilai karakter seseorang dari mode pakaian yang dikenakan. Seorang wanita yang sederhana dan beribadaha akan berpakaian sederhana. Cita rasa yang dimurnikan, pikiran yang terdidik, akan dinyatakan dlam memlilih pakain yang sederhana dan pantas . Tabiat seseorang dinilai dari pola pakaiannya. Selera yang dimurnikan, pikiran yang dikembangkan, kan nyata dalam pemilihan pakaian yang sederhana dan pantas. Kesederhanaan yang murni dalam berpakaian, bilamana digabung dengan kelakuan yang rendah hati, akan menjangkau jauh kearah lingkungan seorang wanita muda sehingga suasana kudus yang tersedia baginya merupana tameng dari ribuan kebiasaan. Sesungguhnya perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak bianasa yang berasal dari roh lemah lembut dan tentaram, yang sangat berharga dimata Allah. Jangan pernah ada kesombronoan dalam hal berpakaian. Karena demi Kristus, kita sebagai saksi-saksi-Nya, harus membuat penampilan yang terbaik. Dalam upacara bait suci, Allah menguraikan secara rinci mengenai jubah mereka yang melayani di hadirat-Nya. Demikian juga pakaian para pengikut Kristus harus sebagai lambing. Dlaam segala hal kita harus mewakili Dia. Penampilan kita pada setiap waktu harus bercirikan kerapihan, kepantasan, kesucian. Tetapi firman Allah tidak memberikan persetujan hanya demi mode, supaya kita tampak seperti dunia. Umat kristiani tidak boleh menghias diri dengan perhiasan mahal atau pakaian yang mewah. Kita perlu mengerti apa yang dihargai Tuhan surgawi walau dalm mengenakan pakaian pada tubuh. Semua yang tekkun mencari kasih Karunia Kristus akan mengidahkan petunjuk firman yang diilhamkan Allah. Sedangkan mode pakain pun akan menyatakan kebenaran injil. Kemerosotan moral dalam Pemborosan menurunkan darajat meraja-lela dimana-mana, dan djiwa-djiwa pun menuju kebinasaan oleh karena cinta

8

merkea kepada pakaian dan kemewahan. Kehidupan sembilan persepuluh diantara orang-orang jang menjadi hamba mode adalah hidup dusta. Penipuan, tipu-tipu, itulah kebiasaannya tiap-tiap hari; karena mereka itu ingin kelihatan bertentangan dengan keadaannja jang sebetulnya. Kemuliaan jiwa, lemahlembut, hati sang dermawan, ditukarkan untuk memuaskan keinginan hati akan perkara-perkara jang djahat. Beribu-ribu orang menjual karunia mereka supaja mendapat uang buat mengikut mode dunia. Kegilaan seperti itu tentang mode berpakaian berobahobah dari dunia ini haruslah mendatangkan satu tentera yang mengadakan pembaharuan, yaitu orang-orang yang mau mengambil pendirian buat pakaian jang pantas dan sederhana. Setan selamanja mengarang mode-mode berpakaian tidak dapat diturut kalau tidak mengorbankan uang, waktu, dan kesehatan. Berjalan Dengan Dunia Setelah melihat dihadapan kita gambaran dari merosotya darajat dunia dalam soal mode, Banyak memang menuruti mode dunia ini, akan tetapi adalah yaitu oleh karena al-Maseh, pengharapan kemuliaan itu, tidak ada didalam mereka itu. Hidup dalam kemewahan, pakaian berpakaain berlebih-lebihan dijalankan begitu rupa sehingga mendjadi satu dari pada tanda-tanda akhir zaman. Kesombongan dan kesia-siaan ada dinyatakan dimanamana; akan tetapi barang siapa jang mau melihat kedalam kaca untuk mengindahkan dirinya sendiri, mempunyai sedikit kemauan hati untuk melihat kedalam hukum Tuhan, kaca batin berpakain besar itu. Berbagai Amanat Kepada Orang-orang Muda pakaian ini membinasakan segala sesuatu jang rendah hati, lemah lembut dan indah dalam tabiat. Hal itu menghisap waktu yang berharga yang patut diserahkan kepada pikiran-pikiran dalam, penyelidikan hati, mempelajari Firman Tuhan dengan permintaan doa yang tekun. Dalam perkataan Allah, Ilham sudah menuliskan segala peladjaran yang terutama untuk pengajaran kita. Perbaktian kepada pakaian menghisap wang yang diserahkan untuk pekerjaan kasihan dan kemurahan, dan pemborosan ini adalah satu perampokan terhadap Tuhan Allah.

9

Segala uang kita tidak diberikan pada kita untuk memuaskan kesombongan hati dan cinta kita akan kemewahan. Haruslah kita mendjadi juru kunci yang berakal-budi, yang memberikan pakaian kepada orang telanjang, makanan kepada orang lapar, dan memberikan wang kita untuk kemajuan pekerjaan Tuhan. Kalau kita mau perhiasan, karunia kelemah-lembutan, kerendahan hati, sopan santun, dan kebijaksanaan ada disesuaikan kepada tiap-tiap orang, didalam segala golongan dan keadaan hidup — Review and Herald, 12 December 1912

10

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Perkembangan zaman modern dapat dengan mudah mempengaruhi tata

krama berbusana dan bergaul pada kalangan remaja di indonesia. Faktor dari pergaulan, lingkungan, dan orang tua juga dapat mempengaruhi tata krama berbusana dan bergaul. Etika berpakaian tersebut diantaranya : a) Menutup aurat bagian tubuh b) Tidak mengganggu orang lain c) Tidak melanggar hukum negara dan hukum agama d) Berkualitas dan serasi e) Kesehatan dan kebersihan f) Menghemat dalam berpakaian g) Memiliki keapikan dan kecantikan alami h) Mengenakan tudung kepala Segala uang kita tidak diberikan pada kita untuk memuaskan kesombongan hati dan cinta kita akan kemewahan. Haruslah kita mendjadi juru kunci yang berakal-budi, yang memberikan pakaian kepada orang telanjang, makanan kepada orang lapar, dan memberikan wang kita untuk kemajuan pekerjaan Tuhan. Kalau kita mau perhiasan, karunia kelemah-lembutan, kerendahan hati, sopan santun, dan kebijaksanaan ada disesuaikan kepada tiap-tiap orang, didalam segala golongan dan keadaan hidup — Review and Herald, 12 December 1912

3.2

Saran Saran berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat diajukan beberapa saran yaitu: seharusnya kalangan remaja lebih meningkatkan kualitas keimanan, lebih memperhatikan dampak dari adanya perkembangan zaman serta bisa membedakan teman yang baik dan buruk

11

DAFTAR PUSTAKA White , Ellen G. Amanat Kepada Orang Muda. Edisi Revisi 2013 Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010. Godam. Www.Organisasi.Org. 2010. Motik , Dewi. Tata Krama Berbusana Dan Bergaul. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991. Stephen, Andrea. Glamour Girl. Yogyakarta: Andi, 2006. Tanya Jawab Kristen, Http://Bet-Midrash.Blogspot.Com. Godam, “Etika Dalam Berpakaian” Www. Gelorafirman.Com. http://keziaparlan.blogspot.com/2015/05/cara-berpenampilan-yang-baikmenurut.html http://ayoberbagiceria.blogspot.com/2013/12/makalah-etika-berbusana.html [10]Andrea Stephens, Glamour Girl (Yogyakarta: ANDI, 2006), 6.

12

Related Documents

Mode
June 2020 30
Falsafah Ppim.docx
June 2020 16
Falsafah Materi.docx
May 2020 24
Falsafah Sejarah
June 2020 28
Falsafah Agama
April 2020 26

More Documents from ""