Kespro-sperma Aku.docx

  • Uploaded by: Meivia Rahmadillah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kespro-sperma Aku.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,628
  • Pages: 7
GANGGUAN PADA SPERMA

A. Pengertian sperma Sperma adalah sel reproduktif jantan pada vetebrata yang mengandung setengah set kromosom. Sel sperma manusia sifatnya haploid, 23 kromososm laki-laki dapat bergabung dengan 23 kromosom dari sel telur perempuan untuk membentuk sel diploid. Macam – macam Gangguan 1. Sperma Kosong Atau Azoospermia Azoospermia dapat diartikan sebagai tidak adanya benih dalam cairan sperma sehingga sering disebut sebagai sperma kosong. Pada normalnya seorang pria akan memproduksi cairan semen (air mani) dan sel sperma sebagai benih untuk pembuahan sel telur tetapi pada penderita Azoospermia tidak ditemukan sel sperma tersebut. Kelainan ini biasanya diketahui ketika seseorang sulit mendapatkan keturunan. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes laboratorium. Penyebab kelainan ini bisa berasal dari sumbatan pada saluran sperma (Vas deferens) ataupun karena kelainan bawaan. Jika penyebabnya adal sumbatan pada saluran sperma maka masih bisa diatasi dengan jalan operasi untuk membersilkan sumbatan tersebut dan kemungkinan kehamilan masih bisa terjadi. Terkecuali jika disebabkan oleh kelainan bawaan yang menyebabkan testis tidak dapat memproduksi sel sperma penanganannya akan lebih sulit.

2. Oligospermia Atau Sperma Sedikit Oligospermia adalah masalah kesuburan pria didefinisikan sebagai konsentrasi sperma rendah ketika ejakulasi . Konsentrasi sperma rendah adalah jumlah sperma dalam ejakulasi biasanya mililiter atau mL. Seperti yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada tahun 1999 , jumlah sperma rendah adalah kurang dari 20 juta sperma / mL . Faktor pemicu kasus oligospermia mencakup paparan panas seperti mandi dengan air sangat panas, sauna, bekerja di suhu tinggi, demam, pakaian sangat ketat (pakaian dalam), merokok, minum alkohol, paparan logam, dll. Beberapa peneliti juga percaya bahwa kelebihan penggunaan laptop (di pangkuan) juga dapat menyebabkan testis panas yang pada akhirnya mengurangi jumlah sperma dan juga menurunkan kualitas sperma. 3. Asthenospermia Nama lain dari penyakit ini ialah Asthenozoospermia yang diartikan sebagai mobilitas sperma yang lambat. Terdapat ratusan juta sel sperma ketika seorang pria ejakulasi dan hanya sejumlah sperma saja yang memiliki kecepatan berenang yang normal dan pada akhirnya hanya satu sel sperma saja yang akan membuahi sel telur wanita. Gerakan sel sperma sendiri sebenarnya bermacam-macam tergantung pada strukturnya. Beberapa mungkin ada yang mengalami kelainan seperti bentuk ekor yang lebih pendek sehingga menyebabkan gerakannya tidak lincah ketika menuju rahim. Selain itu masalah kelainan hormon, varikokel atau pembesaran abnormal pembuluh darah vena di kantung testis, stress, hingga kebiasaan begadang merupakan penyebab lain yang juga ikut mempengaruhi kualitas sperma. Jika jumlah sperma yang lambat 70 % dapat dikategorikan sebagai Asthenospermia kronis dan harus segera ditangani. 4. Teratospermia Teratospermia atau Teratozoospermia didefinisikan sebagai jumlah sperma normal lebih sedikit daripada sperma abnormal. Sperma dikatakan normal ketika memiliki struktur yang baik seperti kepala oval serta leher dan

ekor yang panjang. Abnormal disini berarti ada kelainan pada bentuk dan struktur sperma yang berpengaruh pada pergerakannya. Belum ditemukan secara pasti kenapa jumlah sperma normal kurang dari 30 %. Namun beberapa sering juga dikaitkan dengan berbagai kondisi seperti kelainan hormon, cedera testis, serta infeksi dan tumor.

B. ETIOLOGI Terdapat 20 faktor yang mempengaruhi sistem tubuh dan menyebabkan produksi sperma rendah yaitu kondisi kesehatan, faktor lingkungan dan faktor gaya hidup. Jadi kualitas sperma yang buruk tidak melulu disebabkan karena ada masalah dalam sistem reproduksi pria, bisa jadi terdapat beberapa masalah eksternal seperti paparan radiasi, pekerjaan dan stres mengakibatkan sperma yang dihasilkan sedikit. 1. Sperma Sedikit Karena Faktor Kesehatan Hampir sebagian besar kasus kemandulan pada pria disebabkan karena adanya masalah pada kesehatan. Kondisi medis yang dialami secara langsung dan tidak langsung dapat menyebabkan jumlah sperma yang dihasilkan sangat sedikit. Berikut ini beberapa masalah kesehatan pria yang mempengaruhi kualitas sperma 2. Varikokel Terjadi

pembengkakan

pada

pembuluh

darah

pada

testis

yang

menyebabkan testis tidak mengalami pendinginan sehingga jumlah sperma yang diproduksi sedikit dan gerakannya lambat. 3. Infeksi Infeksi dapat mengganggu produksi dan kesehatan sperma dan menimbulkan parut sehingga menghalangi perjalanan sperma. Penyebab infeksi bisa karena adanya penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia, prostatitis dan infeksi saluran kemih. 4. Masalah ejakulasi Terkadang air mani (semen) memasuki kandung kemih saat orgasme dan bukan keluar melalui lubang di ujung kepala penis. Kondisi ini biasa disebut

ejakulasi retrogade. Beberapa penyakit yang diderita bisa menyebabkan ejakulasi retrogade seperti diabetes, cedera tulang belakang dan operasi pada prostat. Jenis obat tertentu juga bisa menyebabkan ejakulasi retrogade seperti obat hipertensi alpha blockers. 5. Antibodi Terkadang tubuh salah mengidentifikasi sperma dan menyangka sebagai penyerbu berbahaya. Sistem antibody akan berusaha menghancurkan sperma yang diproduksi menyebabkan jumlah sperma yang dihasilkan sangat sedikit atau tidak berkualitas. 6. Tumor Adanya kanker dan tumor berpengaruh terhadap organ reproduksi pria secara langsung. Atau paling tidak akan mempengaruhi kelenjar hipofisis yang memproduksi hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi. Radiasi dan kemoterapi juga dapat mempengaruhi kualitas sperma dan kesuburan pria. 7. Ketidakseimbangan hormon Terjadinya perubahan pada hormon serta sistem pada tiroid dan adrenal akan merusak produksi sperma. 8. Saluran sperma rusak Tabung yang membawa sperma bisa rusak akibat penyakit atau cedera. Beberapa pria sejak lahir mengalami penyumbatan pada saluran testis yang menyimpan sperma atau penyumbatan pada salah satu tabung yang membawa sperma keluar darit estis (vas deferens). 9. Kromosom cacat Secara genetik pria kemungkinan membawa kelainan seperti sindrom klinefelter (pria membawa dua kromosom X dan satu kromosom Y, seharusnya satu X dan satu Y) yang menyebabkan terjadinya perkembangan abnormal pada organ reproduksi. 10. Obat Beberapa jenis pengobatan berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan. Terapi penggantian testosteron, penggunaan steroid anabolik dalam kurun waktu yang lama, obat kanker, obat anti jamur dan

beberapa obat lain dapat mengganggu produksi sperma dan menurunkan jumlah sperma.

11. Narkoba Steroid anabolik untuk merangsang kekuatan otot dan pertumbuhan dapat menyebabkan testis menyusut dan produksi sperma berkurang. Penggunaan kokain dan ganja juga dapat menurunkan jumlah sperma. 12. Alkohol Minum alkohol dapat menurunkan kadar testosteron dan menyebabkan produksi sperma berkurang. 13. Pekerjaan Beberapa

pekerjaan

tertentu

berisiko

meningkatkan

masalah

ketidaksuburan seperti penggunaan komputer, kerja di malam hari dan apa-apa saja yang menyebabkan timbulnya stres. 14. Kegemukan Obesitas menurunkan hormon dan mengurangi kesuburan pria. Banyak ahli berpendapat bahwa obesitas mempengaruhi kesuburan seorang pria. Sebenarnya, hingga saat ini belum ada studi yang valid yang membuktikan pernyataan tersebut. Namun setidaknya ada bukti empiris yang masuk akal bahwa obesitas dapat mempengaruhi kesuburan pria. Pria gemuk cenderung mempunyai kelebihan hormon esterogen dan kekurangan hormon testosteron. Sedangkan salah satu fungsi testosteron adalah membantu dalam produksi sperma. Sehingga dapat disimpullkan bahwa orang yang mengalami obesitas cenderung kekurangan sperma dan mengalami infertiliitas(tidak subur). 15. Asap Polusi Ekspos yang tinggi terhadap timah atau logam berat lainnya memiliki pengaruh pada produksi sperma. Ekspos yang rendah sekalipun terhadap tembaga dari peralatan sekitar memiliki dampak merusak sperma. Umumnya timah masuk ke dalam tubuh dari sisa pembakaran kendaraan bermotor. Sisa

pembakaran kendaraan menghasilkan karbon monoksida, timah hitam, dan partikel-partikel lain yang berbahaya bagi kesehatan.Peneliti Susan Benoff, MD, direktur dari Fertility Research laboratories di New York mengatakan dalam konsentrasi tinggi, timah dapat mengganggu kemampuan sperma melebur dan membuahi sel 16. Bahan Kimia Industri Bahan kimia seperti benzena, herbisida, pestisida, dan bahan pewarna pada cat tertentu diketahui dapat kurangi jumlah sperma. Penelitian yang dipublikasikan

di

jurnal

ilmiah

Environmental

Health

Perspectives

menemukan ada kandungan pestisida alachlor, atrazine dan diazinon yang tinggi pada 86 responden pria yang memiliki jumlah sperma yang sedikit. Pestisida dikatakan oleh peneliti kemungkinan besar masuk kedalam tubuh lewat makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. 17. Radiasi Pada bulan Januari 2012, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis, Fertility and Sterility, menemukan radiasi WIFI pada laptop berpengaruh pada kesehatan sperma. Ketua penelitian, Dr Conrado Avendano melaporkan bahwa timnya mengambil contoh semen dari 29 pria dewasa sehat dan menghitung tingkat kematian sperma setelah ditinggalkan 4 jam dalam suhu ruangan. Contoh sperma dibagi menjadi dua kelompok, satu terekspos WIFI dan satu lagi tidak. Setelah 4 jam Avendano menemukan sebanyak 25 persen sperma kelompok yang terekspos WIFI berhenti bergerak. Sedangkan sperma kelompok yang tidak terekspos hanya berhenti sebanyak 4 persennya. Selain itu sebesar 9 persen sperma kelompok yang terekspos WIFI diketahui memiliki kerusakan DNA dibandingkan dengan kelompok lain yang hanya menunjukkan kerusakan sebesar 3 persen dari total sperma. 18. Kepanasan Testis membutuhkan suhu yang tidak terlalu panas untuk memproduksi sperma. Berlama-lama sauna, menaruh laptop di paha, dan memakai celana dalam yang ketat dapat mengganggu produksi sperma. Sebaiknya gunakan celana dalam yang longgar untuk menciptakan suhu yang nyaman. Sebaiknya

tidur dengan celana dalam longgar atau tanpa celana dalam. Sperma hanya dapat di produksi pada suhu tertentu. Jika terlau panas atau terlau dingin produksi sperma akan terganggu. Hindari kegiatan yang mengakibatkan suhu testis tidak normal sperti mandi atau berendam di air panas. Mandi air panas dapat mempengaruhi tingkat kesuburan pria. Mandi air panas memang baik untuk sirkulasi darah, namun suhu yang terlalu panas apabila terkena testis akan menyebabkan produksi sperma tidak sempurna atau sperma akan rusak. 19. Bersepeda Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Spanyol membandingkan tiga atlit olahraga dari cabang renang, lari, dan sepeda. Ketua penelitian, Professor Diana Vaamonde membandingkan aspek morfologis sperma dari atlit tersebut. Dari 15 atlit yang diteliti, Vaamonde menemukan bahwa sperma atlit sepeda lebih memiliki banyak kecacatan fisik. Atlit yang mengayuh 300 kilometer dalam seminggu hanya memiliki 4 persen jumlah sperma normal yang dapat mengakibatkan masalah fertilitas. Olahraga sepeda menyebabkan guncangan secara terus-menerus di daerah perineum(daerah yang terletak antara anus dan skrotum) dapat mengakibatkan cedera pada skrotum. Skrotum adalah kantung yang melindungi testis sehingga apabila rusak maka produksi sperma dalam testis akan terganggu, dan sperma yang berhasil diproduksi hanya sedikit. Contoh dari olahraga seperti ini adalah bersepeda, dimana letak skortum tepat diantara tubuh dan kursi sepeda. Tekanan yang kuat pada skortum akan merusak pembuluh darah dan saraf yang berperan dalam proses ereksi. Saraf yang rusak dapat menurunkan jumlah sperma. 20. Kekurangan Nutrisi Kekurangan nutrisi atau makanan yang tidak tepat dapat mempengaruhi jumlah sperma. Sangat penting untuk memiliki asupan nutrisi yang seimbang. bahan makanan yang mempengaruhi jumlah sperma antara lain vitamin C, selenium, seng dan asam folat. Bahan makanan tersebut adalah zat-zat yang berperan dalam produksi sperma. Apabila dalam tubuh kekurangan nutrisinutrisi tersebut seorang pria akan mengalami penurunan jumlah.

More Documents from "Meivia Rahmadillah"