Makalah-keluarga-sehat.docx

  • Uploaded by: Meivia Rahmadillah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah-keluarga-sehat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,730
  • Pages: 10
KEPERAWATAN KOMUNITAS KELUARGA SEHAT Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas Dosen Pembimbing : Florida Hutabarat DrPH, MSN

Disusun Oleh : 

Ardiansyah Ginting



Meivia Rahmadillah



Sahat Marulitua N

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG 2018

KONSEP KELUARGA SEHAT

A.

DEFINISI KELUARGA SEHAT Menurut Duvall keluarga sehat adalah kumpulan orang yang dihubungkan

oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran, yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota Sedangkan menurut, Departemen kesehatan RI, 2015 yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut: 1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Dari definisi diatas tentang keluarga maka disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah : 1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi. 2) Anggota keluarganya biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. 3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak, adik. 4) Mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan social anggota. Serta belum dikatakan suatu keluarga sehat sebelum terpenuhi 12 indikator utama diatas.

B. KARAKTERISTIK a. Karakteristik Keluarga : -

Terdiri dari 2 orang atu lebih individu yang diikat oleh hubngan darah, perkawinan, atau adopsi

-

Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah tetap akan memperhatikan satu sama lain.

-

Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran soaial.

-

Mempnyai tujuan menciptakan dan mempertahankan budaya serta meningkatkan perkembanagn fisik, psikososial, social keluarga yang lain.

b. Karakteristik Keluarga Sehat 1. Menurut Beavers dan Hampson Keluarga yang berfungsi secara optimal ditandai dengan: a. Menunjukan tingkat kemampuan keterampilan negosiasi yang tinggi dalam menghadapi masalahnya secara terus menerus b. Mengungkapkan berbagai perasaan, kepercayaan, dan perbedaan mereka dengan jelas, terbuka, dan spontan. c. Menghargai perasaan anggotanya

d. Mengharapkan anggota keluarga untuk memikul tanggung jawab pribadi terhadap tindakan yang mereka lakukan e. Menunjukan perilaku afiliatif (kedekatan dan kehangatan) satu sama lain Dalam keluarga ini, orang tua merupakan pemimpin yang nyata dan saling memerhatikan.Akan tetapi ditemukan beberapa keterbatasan gambaran Beavers mengenai keluarga yang kesehatannya optimal. Kritik paling banyak terhadap hal ini adalah bahwa keluarga yang terlibat dalm observasi ini kebanyakan keluarga kulit putih, kelas menengah, dengan dua orang tua. 2. Menurut Goldenberg (2000) Keluarga yang berfungsi dengan baik adalah keluarga yang mendorong individu yang ada dalam keluarga untuk meraih potensi dirinya. Keluarga yang sehat memberikan kebebasan yang dibutuhkan anggota keluarga untuk mengeksplorasi dan menemukan jati diri, sementara pada saat yang sama memberikan perlindungan dan keamanan yang mereka butuhkan

untuk

meraih potensi dirinya.

C. TIPE KELUARGA. 

Tipe Keluarga menurut Konteks Keilmuan dan Pengelompokan Orang

1. Traditional nuclear: keluarga inti tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh saksi-saksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/ keduanya bekerja diluar rumah. 2. Reconstituted nuclear : pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/ istri, tinggal dalam pembentukan suatu rumah dengan anak-anaknya, baik itu anak dari perkawinan lama/ hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah. 3. Middle age/ Aging couple : suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau keduanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.

4. Dyadic nuclear : suami istri yang sudah berumur dan tak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar rumah. 5. Single parent : satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-anak dapat tinggal di rumah/ di luar rumah. 6. Dual carrier : suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak. 7. Commuter married : suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu. 8. Single adult : wanita/ pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin. 9. Three generation : tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah. 10. Institusional : anak-anak/ orang-orang dewasa tinggal dalam suatu pantipanti. 11. Comunal : satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas. 12. Group marriage : satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dri anak-anak. 13. Unmaried parent and child : ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi. 14. Cohibing coiple : dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin. 15. Gay and lesbian family : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

D. BENTUK KELUARGA a. Berdasarkan Garis Keturunan 1. Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. b. Berdasarkan Jenis Perkawinan 1. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri. 2. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri. c. Berdasarkan Pemukiman 1. Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami. 2. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri 3. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri. d. Berdasarkan Kekuasaan 1. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah. 2. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu. 3. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.

E. CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA 1. Suami sebagai pengambil keputusan 2. Merupakan sustu kesatuan yang utuh 3. Berbentuk monogram 4. Bertanggung jawab 5. Pengambil keputusan 6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa 7. Ikatan kekeluargaan sangat erat dan semangat gotong royong

F. STRUKTUR KELUARGA Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 3. Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. Ciri – ciri struktur keluarga (Anderson Carter) 

Terorganisir : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga



Ada keterbatasan : setiap anggota keluarga memerlukan kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dan menjalankan fungsi tugasnya masing-masing.



Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

G. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Pendidikan Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa. 2. Fungsi Sosialisasi Anak Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. 3. Fungsi Perlindungan Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. 4. Fungsi Perasaan Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. 5. Fungsi Religius Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. 6. Fungsi Ekonomis Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga. 7. Fungsi Rekreatif Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

8. Fungsi Biologis Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus. 9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga 

Tiga Fungsi Pokok Keluarga 1. Asih Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota

keluarga

sehingga

memungkinkan

mereka

tumbuh

dan

berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. 2. Asuh Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, social dan spiritual. 3. Asah Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

Fungsi Keluarga yang Berhubungan dengan Struktur :  Struktur egalisasi: masing-masing keluarga mempunyai hal yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi)  Struktur yang hangat, menerima dan tolerans  Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka: mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty dan authenticity)  Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturan  Struktur

yang

bebas:

tidak

adanya

aturan

yang

(permisivenes)  Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)  Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)  Disorganisasi keluarga (disfungi idividu, stress emosional).

memaksakan

DAFTAR PUSTAKA Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Merdeka Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Friedman. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta:EGC

,

More Documents from "Meivia Rahmadillah"