MAKALAH
“Aplikasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia 0-3 Tahun Berbasis Android”
DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Fery Fernandes , M.Kep., Sp.Kep.J DISUSUN OLEH : 1.
Fitri Afdhal
1821312001
2.
Rina Oktaria
1821312003
3.
Syeptri Agiani Putri
1821312007
4.
Nidya Diramayana
1821312009
5.
Diana Evasari
1821312014
6.
Neneng Gia Defilza
1821312032
7.
Nanda Wilda Lestari
1821312036
8.
Lindesi Yanti
1821312042
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang Maha Esa karenaberkat limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang aplikasi deteksi tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun berbasis android dalam kelompok sebagai landasan utama bahan pembelajaran pada mata kuliah sistem informasi manajemen. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi. Oleh karena itu, kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semogabantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Terutama bagi teman-teman yang ingin membahas secara rinci tentang isi makalah ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
Padang, November 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI......................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ B. Tujuan ..............................................................................................
1 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. B. C. D.
Sistem Informasi Manajemen .......................................................... Android ............................................................................................ Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak............. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak .................................................
4 5 6 10
BAB III METODE PENULISAN A. B. C. D.
Sumber dan Jenis Data .................................................................... Pengumpulan Data........................................................................... Analisa Data .................................................................................... Penarikan Kesimpulan .....................................................................
12 12 12 12
BAB IV PLAN OF ACTION A. B. C. D. E. F. G.
Kegiatan ........................................................................................... Tujuan .............................................................................................. Lokasi .............................................................................................. Waktu .............................................................................................. Pembiayaan...................................................................................... Penanggung Jawab .......................................................................... Kriteria Evaluasi ..............................................................................
13 19 20 20 20 20 21
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... B. Saran ................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ii
22 22
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan. Pertumbuhan merupakan suatu perubahan dalam ukuran tubuh dan merupakan sesuatu yang dapat diukur seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala yang dapat dibaca pada buku pertumbuhan. Sedangkan perkembangan lebih ditujukan pada kematangan fungsi alat-alat tubuh. Tahun-tahun pertama sangatlah penting dan merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat bagi seorang anak. Untuk itu penting memantau pertumbuhan dan perkembangan anak agar tumbuh kembangnya tidak terlambat. Dalam hal ini, peranan ibu-bapak dan pengasuh menjadi sangat penting (Syafitri dkk, 2012). Dalam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, di antaranya dengan pengukuran antopometri. Pengukuran antropometri ini meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala, lingkar lengan atas. Sedangkan dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan anak terdapat beberapa jenis penilaian, salah satunya adalah KPSP (Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan). Formulir KPSP adalah alat/instrument yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Kesadaran orang tua dalam memonitoring anak secara rutin di Puskesmas masih terbilang rendah. Pentingnya pemeriksaan rutin di Puskesmas sangat diperlukan agar dapat mendeteksi kelainan pada anak sedini mungkin. Beberapa alasan seperti kesibukan orang tua, malas, serta biaya menjadi penghalang orang tua untuk rutin memeriksakan anak mereka ke Puskesmas (Hidayat, 2013). Di Indonesia jumlah balita pada tahun 2012 sebanyak ± 31,8 juta jiwa dari jumlah penduduk 250 juta jiwa atau sebesar 12,72% (BKKBN dalam Departemen Kesehatan RI, 2013). Menurut Depkes RI, 2006 bahwa 16% balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan
1
motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Kesadaran orang tua untuk memeriksakan anak balitanya secara rutin di Puskemas masih terbilang rendah. Padahal, pemeriksaan rutin seperti menimbang berat dan mengukur tinggi anak di Puskemas sangat diperlukan untuk memantau masa kembang anak. Gangguan pertumbuhan (growth faltering) pun bisa terdeteksi dan diatasi lebih dini. Orang tua cenderung merasa tidak perlu lagi menimbang dan memeriksakan anaknya di Puskemas setelah anak diimunisasi pada usia tiga tahun. Selain itu beberapa alasan yang lain seperti rasa malas atau sibuk karena pekerjaan juga menjadi penghalang ibu untuk rutin datang ke Puskemas. Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama di usia nol hingga enam tahun (Staal, dkk., 2011) Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat,tidak terkecuali pada teknologi mobile yaitu smartphone. Pada awalnya penggunaan telepon genggam hanya sebatas sarana komunikasi, tetapi pada beberapa tahun terakhir mengalami perubahan yang disebabkan fitur-fitur yang
mendukung
yang
disediakan
oleh
smartphone
berbasis
android.Smartphone berbasis android bersifat open source sehingga muncul banyak
pengembangan
aplikasi
yang memanfaatkan
fitur-fitur
dari
smartphone berbasis android ini yang mampu berkomunikasi dengan perangkat lain melalui jaringan luar (internet) atau melalui komunikasi nirkabel (melalui bluetooth atau inframerah) (Arifianto, 2011). Android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang Menggunakan Linux. Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang tua mengenai karakter, pola asuh serta potensi yang dimiliki anak sesuai dengan tipe kepribadian yang dimiliki masing-masing anak. Informasi ini dapat digunakan oleh orang tua yang belum mengenal atau belum mengetahui masing-masing sifat dari anaknya. Informasi yang semula hanya diperoleh dalam bentuk buku bacaan diubah menjadi bentuk smartphone yang berbasis Android sehingga menjadi lebih praktis dan mudah untuk digunakan serta dapat diakses secara online ataupun offline.
2
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa magister keperawatan tahun 2018 mampu memahami tentang sistem monitoring tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun berbasis android. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu: a. Menjelaskan tentang konsep sistem informasi manajemen. b. Menjelaskan tentang konsep android. c. Menjelaskan tentang pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. d. Menjelaskan tentang stimulasi tumbuh kembang anak.
3
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen (Romney and Steinbart, 2015). SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian (Mastrian, 2018). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut (Mastrian, 2018).: 1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan. 2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi
untuk
penjualan,
promosi
penjualan,
kegiatan-kegiatan
pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran. 3. Sistem
informasi
manajemen
persediaan
(inventory
management
information system). 4. Sistem informasi personalia (personnel information systems) 5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems) 6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems) 7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems) 8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems) 9. Sistem
informasi
penelitian
dan
pengembangan
development information systems) 10. Sistem informasi teknik (engineering information systems)
4
(research
and
B. Android 1. Pengertian Android Menurut (Arifianto, 2011), Android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang Menggunakan Linux Menurut (Hermawan, 2011) android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini.Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Android adalah sistem operasi Menggunakan Linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya. 2. Karakteristik Android Android memiliki empat karakteristik, yaitu terbuka, semua aplikasi dibuat sama, memecahkan hambatan pada aplikasi, dan pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah (Nazaruddin, 2011). 3. Jenis-jenis android a. Android 1.0 Apple Pie yang dirilis pada tanggal 23 september 2008. b. Android 1.1 Banana Bread yang dirilis pada tanggal 9 februaru 2009. c. Android 1.5 Cupcake dirilis pada tanggal 30 april 2009. d. Android 1.6 Donut dirilis pada tanggal 15 september 2009. e. Android 2.0 Eclair dirilis pada tanggal 26 oktober 2009. f. Android Froyo (Frozen Yogurt) dirilis pada tanggal 20 mei 2010. g. Android Gingerbread dirilis pada tanggal 6 desember 2010. h. Android 3.0 Honeycomb dirilis pada tanggal 22 februari 2011. i. Android 4.0 Icecream Sandwich j. Android 4.1 Jelly Bean dirilis pada tanggal 9 juli 2012. k. Android 4.4 KitKat dirilis pada tanggal 31 oktober 2013. l. Android 5.0 Lollipop dirilis pada tanggal 17 oktober 2014. m. Android 6.0 Marshmallow dirilis pada tanggal 5 oktober 2015. (Nazaruddin, 2011)
5
Gambar 2.1 Jenis-jenis android
C. Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak Badan kesehatan dunia, WHO, menyatakan skrining adalah prosedur yang lebih cepat, sederhana, dan murah untuk populasi yang asimtomatik tapi memiliki risiko tinggi atau dicurigai mempunyai masalah. Bayi atau anak dengan risiko tinggi (berdasarkan anamnesis atau pemeriksaan fisik rutin) harus menjalani skrining perkembangan secara periodik. Sementara itu, bayi atau anak dengan risiko rendah dianjurkan mendapatkan kuisioner praskining sebelum mendapatkan proses skrining apabila ditemukan indikasi gangguan tumbuh kembang (Suryani dan Badi;ah, 2015). 1. Pemeriksaan Antropometri Anak Pengertian umum antropometri adalah ukuran tubuh. Menurut Hartono (2000) penggunaan antropometri, khususnya pengukuran berat badan ernah menjadi prinsip dasar pengkajian gizi dalam asuhan medis. Untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa pengukuran secara spesifik sangat dibutuhkan. a. Pemeriksaan Tinggi Badan Tinggi badan dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan, yakni dnegan mengukur panjang (tinggi) badan secara periodic, kemudian dihubungkan menjadi sebuah garis pada kurva
6
pertumbuhan tertentu (Soedjatmiko, 2001). Seorang anak dicurigai mengalami gangguan pertumbuhan, jika tnggi badan selama beberapa periode selalu dibawah 3 (-2SD). Kurva pertumbuhan tinggi bdan ratarata anak pada usia tersebut sesuai dengan jenis kelaminnya. Untuk menyimpulkan status pertumbuhan, seorang anak harus dibandingkan prakiraan tinggi akhir anak tersebut dengan potensi tinggi akhir genetiknya. b. Pemeriksaan Berat Badan Berat
badan
dapat
membantu
mendeteksi
gangguan
pertumbuhan, yaitu dengan menimbang berat badan secara periodic, kemudian dikaitkan menjadi sebuah garis pada kurva yang dipublikasikan oleh United States National Center for Health Statistics (NHCS) pada 1979. Balita normal pada umumnya memiliki berat badan di atas persentil kurva NHCS. Namun, kondisi tersebut bisa naik atau turun memotong kurva berat badan mendatar atau menurun hingga memotong lebih dari 2 kurva persentil dapat dikatakan gagal tumbuh. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh faktor medis (penyakit) maupun nonmedia (psikososial). c. Pemeriksaan Lingkar Kepala Pemeriksaan antropometri lainnya yang digunakan untuk pemeriksaan tumbuh kembang bayi adalah pemeriksaan limgkar kepala anak. Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia No : 003/Rek?PPIDAI/I/2014 tentang Pemantauan Ukuran Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Besar, “Pengukuran lingkar kepala dan ubun-ubun besar perlu dilakukan untuk menilai pertumbuhan dan ukuran otak anak. 2. Skrining Perkembangan Anak a. Denver Development Screening Test (DDST) Denver Development Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Denver Development Materials bermanfaat bagi petugas kesehatan yang member perawatan
7
langsung pada anak. Dengan prosedur sederhana dan cepat, metode ini dapat digunakan oleh tenaga profesional maupun praprofesional. Prosedur tersebut dirancang untuk menilai perkembangan anak yang optimal. Materi pokok, yakni PDQ II, a parent answerew questionnaire
dan
Denver
II
merupakan
profram
surveilans
perkembangan yang tepat untuk situasi ketika waktu yang tersedia sempit. Ada lima fitur unik dari tes DENVER II, yang membedakan dari kebanyakan tes skrining perkembangan lainnya : 1) Validitasnya bersandar pada standarisasi teliti dan hati-hati yang mencerminkan
sensus
penduduk
Amerika
Kebanyakan tes skrining perkembangan
Serikat
1980.
lain mendasarkan
keabsahan mereka pada tindakan sensitivitas dan spesifitas. Kebanyakan penelitian tersebut mengalami masalah pada satu atau lebihhal berikut : ukuran sampel kecil, bias verifikasi, bias procedural, bias spectrum, dan hasil pelaporan tidak lengkap. 2) Tes DENVER II menggambarkan dalam grafik 25%, 50%, 75% dan
90%
bagaimana
anak-anak
melakukan
setiap
item,
memungkinkan pemeriksa untuk memvisualisasikan pada setiap usia dari lahir sampai enam tahun, bagaimana perkembangan anak diberikan untuk membandingkan dengan anak-anak lain. 3) Tes ini memiliki norma-norma yang terpisah untuk subkelompok penduduk berdasarkan jenis kelamin, etnis dan pendidikan ibu. 4) Tes ini terutama didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh pemeriksa daripada laporan orang tua. 5) Tes ini sangat ideal untuk memvisualisasikan pada satu halaman kemajuan
perkembangan
anak.
Apakah
baik
atau
tidak
pembangunan mereka sedang dipantau untuk perawatan anak dengan baik, karena perkembangan anak menjadi perhatian khusus. b. Kuisioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) Skrining menggunakan KPSP bertujuan mendeteksi dini setiap gangguan yang mungkin terjadi pada tahapan perkembangan anak,
8
yang selanjutnya dimungkinkan untuk tindakan intervensi medis. Jadwal skrining KPSP adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 60, 66 dan 72 bulan. Apabila anak belum mencapai usia skrining tertentu, digunakan usia terdekat yang lebih muda. Kuesioner ini sebelumnya diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver Prescreening Developmental Questionnaire (PDQ) oleh tim Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada 1986. Penerjemahan dan modifikasi dilakukan oleh tim yang terdiri dari beberapa dokter spesialis anak, psikiater anak, neurology, THT, ahli mata dan lain-lain. Formulir KPSP menurut umur, berisi 9-10 pertanyaan mengenai kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Pada saat melakukan skrinning, pemeriksa dapat menggunakan alat bantu pemeriksaan berupa pensil, kertas, bola, kerincingan, kubus (berukuran sisi 2,5 cm sejumlah 6 buah), kismis, kacang tanah, potongan biskuit. Adapun cara menggunakan KPSP adalah sebagai berikut : 1) Anak harus dibawa pada saat pemeriksaan/skrining. 2) Menentukan umumr anak dengan mencatat tanggal, bulan, tahun lahir anak. Bila umur anak lebih dari 16 hari maka dibulatkan menjadi 1 bulan. Misalnya anak berusia 6 bulan 16 hari maka dibulatkan menjadi 7 bulan. 3) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak tersebut. 4) KPSP terdiri dari dua macam pertanyaan : a) Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. b) Pertanyaan
yang
beruap
perintah.
Pemeriksa
bertugas
memastikan ibu melaksanakan ibu melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. 5) Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab karena beresiko tidak akuratnya proses skrining. Pemeriksa harus memastikan orangtua memahami pernyataan dengan sejelas-jelasnya.
9
6) Pengajuan pertanyaan dilakukan satu persatu secara berurutan. Setiap pertanyaan hanya berisi jawaban “ya” atau “tidak”. Pemeriksa mencatat jawaban tersebut pada formulir. 7) Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab. Adapun interpretasi dari hasil KPSP adalah sebagai berikut : 1) Hitunglah berapa jawaban “Ya” a) Jawaban Ya Bila ibu/pengasuh anak menjawab : anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
b) Jawaban Tidak Bila ibu/pengasuh anak menjawab : anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu. 2) Jumlah jawaban “Ya” a) 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S). b) 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M). c) 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P). 3) Untuk jawaban “Tidak”, tidak perlu dirinci jumlah jawaban “Tidak” menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa dan sosialisasi dan kemandirian).
D. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak 1. Penegertian Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap saat anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-
10
hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpanagan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap (Depkes RI. 2012). 2. Stimulasi dalam tumbuh kembang anak Agar tumbuh dan berkembang secara optimal, selain nutrisi yang baik dan kasih sayang yang cukup, bayi dan balita juga membutuhkan stimulasi yang tepat. Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi. Semakin dini dan semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya terhadap tumbuh kembang bayi dan balita. Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi dan balita. Seperti saat memandikan,
mengganti
popok,
menyusui,
menggendong,
meninabobokan atau bermain, ibu atau siapa-pun yang merawat bayi atau balita, sebaiknya melakukan stimulasi tumbuh kembang (Maryunani. 2010). 3. Prinsip-prinsip stimulasi tumbuh kembang Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan, yaitu : stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang, selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya, berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak, lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman, lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap ke 4 (empat) aspek kemampuan dasar anak, gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak, berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan dan yang terakhir anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya (Depkes RI. 2012).
11
BAB III METODE PENULISAN
A. Sumber dan Jenis Data Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan makalah ini berasal dari berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalah yang dibahas. Beberapa jenis referensi utama yang digunakan adalah buku pelajaran, jurnal ilmiah edisi online yang bersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh variatif, bersifat kualitatif dan kuantitatif.
B. Pengumpulan Data Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan dari berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antara satu sama lain dan sesuai dengan topik yang dibahas.
C. Analisis Data Data yang terkumpul diseleksi dan di urutkan sesuai dengan topik kajian kemudian dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data bersifat deskriptif. Kemudian dilakukan penyusunan makalah berdasarkan data yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis.
D. Penarikan Kesimpulan Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada tujuan penulisan serta pembahasan. Simpulan yang ditarik mempresentasikan pokok bahasan makalah.
12
BAB IV PLAN OF ACTION
A. Kegiatan 1. Deteksi Perkembangan Dan Pertumbuhan Pada Balita Deteksi dini tumbuh kembang anak merupakan suatu bentuk pemeriksaan untuk melihat secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada anak usia 0-3 tahun, dengan demikian intervensi akan lebih mudah dilakukan. Monitoring pertumbuhan pada anak-anak adalah hal yang penting dilakukan untuk memantau tatus kesehatan, mengidentifikasi penyimpangan ataupun masalah tumbuh kembang dari normalitas serta menentukan seberapa Jauh penyimpangan anak tersebut. Deteksi dini tumbuh kembang anak merupakan tahap terpenting yang bisa dilakukan orang tua, untuk mendeteksi penyakit dari awal, kelebihan berat badan, kekurangan gizi yang nantinya dapat memantau peningkatan kekebalan tubuh anak (De Onis, dkk., 2012). Salah satu cara deteksi tumbuh kembang anak yang biasa digunakan adalah menggunakan pengukuran antropometri yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar engan atas. Pengukuran berat badan yang merupakan bagian dari antropometri, digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan pada tubuh. Sedangkan pengukuran tinggi badan, merupakan bagian dari pengukuran antropometrik yang digunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping faktor genetik.
13
2. Rancangan Aplikasi
MULAI
HOME SCREEN
Data umum Anak
Data Pertumbuhan
Hasil Pertumbuhan
Data Perkembangan
SELESAI
HASIL DETEKSI TUMBUH KEMBANG
Hasil Perkembangan
RIWAYAT TUMBANG ANAK
KELUAR
Skema 4.1 Rancangan Sistem Aplikasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Menu utama yang ada di aplikasi, yaitu: a.
Home Screen DETEKSI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0 - 3 TAHUN
Gambar 4.1 Home screen
14
b.
Data Anak yaitu Pengguna dapat memasukkan data mengenai anak meliputi: nama, tanggal, bulan dan tahun kelahiran, jenis kelamin. Data umum Anak Data Pertumbuhan
Data Perkembangan Gambar 4.2 Data Anak c.
Data Pertumbuhan yaitu Pengguna dapat memasukkan data mengenai pertumbuhan anak meliputi: tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.
Gambar 4.3 Hasil Pertumbuhan Anak Normal
d.
Data Perkembangan yaitu Pengguna dapat memasukkan data mengenai perkembangan anak. Instrumen perkembangan anak disesuaikan dengan data anak.
15
Gambar 4.4 Tampilan Data dan Hasil Status Perkembangan Anak
e.
Hasil Deteksi Dini yaitu Pengguna dapat melihat hasil deteksi dini anak, hasil pertumbuhan dan hasil perkembangan anak, yang kemudian akan disimpan pada riwayat tumbang anak.
Gambar 4.5 Tampilan Stimulasi Dini
16
Penjelasan stimulasi gerak kasar Penjelasan stimulasi gerak halus Penjelasan stimulasi gerak halus ‘berguling’ ‘melihat dan menatap wajah anda’ ‘merespon dan tersenyum’ Letakkan mainan berwarna cerah di dekat bayi agar ia dapat melihat dan teratrik pada mainan tersebut. Kemudian pindahkan benda tersebut ke sisi lain dengan perlahan. Awalnya, bayi perlu dibantu dengan cara menyilangkan paha bayi agar badannya ikut bergerak miring sehingga memudahkan bayi berguling.
Gantungkan mainan/benda pada tali diatas bayi dengan jarak 30 cm atau sekitar 2 jengkal tangan orang dewasa. Bayi akan teratrik dan melihat sehingga menggerakkan tangan dan kakinya sebagai reaksi, pastikan benda tersebut tidak bisa dimasukkan ke mulut bayi dan tidak akan terlepas dari ikatan.
17
Letakkan benda/mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan bayi atau sentuhkan benda tersebut pada punggung jari-jarinya. Amati cara ia memegang benda tersebut. Hal ini berhubungan dengan suatu gerak reflek, meraba dan merasakan berbagai bentuk. Semakin bertambah umur bayi, ia akan semakin mampu memegang bendabenda kecil dengan ujung jarinya (menjepit). Jaga agar benda itu tidak melukai bayi atau tertelan dan membuatnya tersedak.
Penjelasan stimulasi bicara dan bahasa ‘merespon dan tersenyum’ 1. Mengajak bayi tersenyum 2. Berbicara. Setiap hari bicara dengan bayi dengan bahasa ibu sesering mungkin menggunakan setiap kesempatan seperti waktu memandikan bayi, menggunakan pakaiannya, menyusui, di tempat tidur, ketika anda sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan sebagianya. 3. Mengenali berbagai suara a. Ajak bayi mendengarkan berbagai suara seperti suara orang, binatang, radio dan sebagainya. Bayi tidak mendengar dan melihat TV sampai umur 2 tahun. b. Tirukan ocehan bayi sesering mungkin agar terjadi komunikasi dan interaksi. Penjelasan stimulasi sosialisasi dan kemandirian ‘Mengenal orang terdekat melalui penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak ’
1. Memberi rasa aman dan kasih sayang Sesering mungkin peluk dan belai bayi, bicara kepada bayi dengan nada lembut dan halus, serta penuh kasih saying. Sesering mungkin ajak bayi dalam kegaiatan anda.Ketika bayi rewel, cari sebabnya dan atasi masalahnya. 2. Menina bobokan Ketika menidurkan bayi, bersenandunglah dangan nada lembut dan penuh kasih saying, ayun perlahan bayi anda sampai tidur. 3. Meniru ocehan dan mimik muka bayi Perhatikan apa yang dilakukan oleh bayi,kemudian tirukan ocehan dan mimik mukanya. Selanjutnya bayi akan menirukan anda. 4. Mengayun bayi Untuk menenangkan bayi, ayunkan bayi sambil bernyanyi dan penuh kasih sayang. 5. Mengajak bayi tersenyum Sesering mungkin ajak bayi tersenyum dan tatap mata bayi.Balas tersenyum setiap kali bayi tersenyum kepada anda.Buat suara-suara yang menyenagkan dan berbicara dengan bayi sambil tersenyum. 6. Mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan disekitarnya Gendong bayi berkeliling sambil memperlihatkan/menunjuk benda yang menari. Sangga bayi pada posisi tegak mengahadap ke depan sehingga ia dapat melihat apa yang ada disekitarnya.
18
B. Tujuan Pada menu Data Anak, pengguna akan memasukkan tanggal-bulan kelahiran anak, dan aplikasi akan langsung menampilkan usia dari anak. Selanjutnya pengguna dapat menggunakan menu Pertumbuhan Anak dan memasukkan tinggi badan dengan satuan sentimeter, berat badan dengan satuan kilogram, dan lingkar kepala dengan satuan sentimeter. Kemudian aplikasi akan menghitung apakah pertumbuhan anak tersebut normal atau tidak. Jika pertumbuhan anak normal, maka aplikasi memunculkan gambar grafik dan memberitahu pengguna posisi anak di dalam grafik tersebut. Terdapat titik berwarna hijau, jika pertumbuhan anak dinyatakan normal. Selanjutnya, pengguna dapat menggunakan menu Perkembangan Anak dengan mengisi instrument yang telah disesuaikan. Jika jumlah jawaban ‘Ya’ lebih dari 80%, maka aplikasi akan memberitahukan bahwa data anak yang dimasukkan merupakan normal yang artinya sesuai dengan perkembangan anak di usianya. Jika data anak yang dimasukkan Tidak Normal maka akan terdapat titik berwarna merah di dalam grafik pertumbuhan anak. Untuk Perkembangan anak apabila jumlah jawaban ‘Tidak’ lebih dari 80% dari jumlah pertanyaan yang diberikan, maka aplikasi menyatakan bahwa data anak yang dimasukkan tidak sesuai dengan perkembangan anak di usianya (Saurina, 2016). Tujuan
dari
pembuatan
aplikasi
deteksi
perkembangan
dan
pertumbuhan anak usia 0 - 3 tahun berbasis android ini adalah untuk memudahkan orang tua dalam mengetahui pertumbuhan dan pertumbuhan anak.
Apabila
terdapat
penyimpangan
dalam
pertumbuhan
dan
perkembangan, maka orang tua bisa segera berkunjung ke pelayanan keseheatan dan melakukan stimulasi sesuai dengan yang telah tertera dalam aplikasi. Sehingga masalah penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak bisa segera di atasi.
19
C. Lokasi Lokasi yang akan digunakan dalam penerapan aplikasi ini adalah SIM Pengkajian Tumbuh Kembang Anak di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi.
D. Waktu Untuk mengerjakan sistem ini diperlukan waktu selama 3 bulan (12 minggu) dari tanggal 3 November 2018 sampai dengan 3 Februari 2019.Dimana rincian jadwal kerja proses pembuatannya dapat dilihat pada table estimasi kerja berikut: Oktober
Proses
1
2
November 3
4
1
2
Desember 3
4
1
2
3
4
Persiapan Pelatihan Pengaplikasian Penyusunan Laporan& Evaluasi
E. Pembiayaan Adapun rincian biaya pembuatan aplikasi deteksi dini pertumbuhan dan perkemabangan anak usia 0-3 tahun adalah sebagai berikut : NO. JENIS PENGELUARAN
BIAYA
1.
Jasa Pembuat Programmer
Rp. 12.500.000,-
2.
Persiapan
Rp.15.000.000,-
JUMLAH
Rp. 27.500.000,-
F. Penanggung Jawab Adapun penanggung jawab dalam pembuatan aplikasi deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-3 tahun ini adalah seluruh anggota kelompok, yaitu : 1.
Ns. Fitri Afdhal, S.Kep
2.
Ns. Rina Oktaria, S.Kep 20
3.
Ns. Syeptri Agiani Putri, S.Kep
4.
Ns. Nidya Diramayana, S.Kep
5.
Ns. Diana Evasari, S.Kep
6.
Ns. Neneng Gia Defilza, S.Kep
7.
Ns. Nanda Wilda Lestari, S.Kep
8.
Ns. Lindesi Yanti, S.Kep
E. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Aplikasi selesai dan bisa digunakan tepat waktu. b. Aplikasi sesuai dengan konsep rancangan. c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana. 2. Evaluasi Proses a. Aplikasi dapat digunakan oleh orang tua yang memiliki anak usia 0 - 3 tahun. b. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan biaya yang direncanakan. 3. Evaluasi Hasil a. Masalah penyimpangan perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia 0 -3 tahun dapat segera dideteksi. b. Anak yang mengalami penyimpangan perkembangan dan pertumbuhan bisa langsung diberikan stimulasi.
21
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Deteksi dini tumbuh kembang anak merupakan suatu bentuk pemeriksaan untuk melihat secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah, dengan demikian intervensi akan lebih mudah dilakukan. Monitoring pertumbuhan pada anak-anak adalah hal yang penting dilakukan untuk memantau tatus kesehatan, mengidentifikasi penyimpangan ataupun masalah tumbuh kembang dari normalitas serta menentukan seberapa Jauh penyimpangan anak tersebut. Deteksi dini tumbuh kembang anak merupakan tahap terpenting yang bisa dilakukan orang tua, untuk mendeteksi penyakit dari awal, kelebihan berat badan, kekurangan gizi yang nantinya dapat memantau peningkatan kekebalan tubuh anak. Pada makalah ini kelompok merancang pembuatan SIM Sistem Monitoring Tumbuh Kembang Anak Usia 0-3 tahun Berbasis Android sehingga orang tua dapat memonitoring pertumbuhan anaknya pada usia golden period pada pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang pada usianya.
B. Saran Penyusunan makalah ini merupakan suatu bahan dalam mencapai kompetensi rancangan tugas SIM, sehingga dalam proses tahap penyusunan tersebut
akses bahan rujukan
diharapkan dapat
refrensi masih sangat terbatas. Pembaca
mengembangan materi aplikasi selanjutnya adalah
pengembangan menggunakan Tes Daya Dengar dan Tes Daya Lihat sebagai deteksi dini perkembangan anak dengan menggunakan bahan rujukan atau refrensi yang lebih baku dan menggunakan kajian ilmiah yang berbasis evidence based practice.
22
DAFTAR PUSTAKA
Arifianto, Hermawan dkk. (2011). Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung : ITB. De Onis, M., Onyango, A., Borghi, E., Siyam, A., Blössner, M., & Lutter, C. (2012). Worldwide implementation of the WHO Child Growth Standards. Journal Public Health Nutrition, 12: 1-8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (2006). Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (2012). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta. Hermawan S, Stephanus. (2011). “Mudah Membuat Aplikasi Android”. Yogyakarta :Andi Offset. Hidayat, A. A. (2013). Penganar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salmba Medika. Mastrian, Kathleen. (2018). Nursing Informatics and the Foundation of Knowledge. editing by McGoningle (4th ed). Burlington, MA : Johnes & Barlett Learning. Nazruddin. (2011). Pemrograman Android. Bandung : Modula. Romney & Steinbart. (2015). Accounting Infornation System (13th ed). Saurina, N. (2016). Aplikasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Nol Hingga Enam Tahun Berbasis Android. Jurnal Buana Informatika, 7(1). https://doi.org/10.24002/jbi.v7i1.485 Staal, I. I. E., Van den Brink, H. A. G., Hermanns, J. M. A., Schrijvers, A. J. P., & Van Stel, H. F. (2011). Assesment of Parenting and Developmental Problems in Toddlers: Development and Feasibility of a Structured Interview. Journal
Child: Care, Health and Development, 37(4): 503-511. Suryani, Eko dan Badi’ah, Atik. (2015). Asuhan Keperawatan Anak Sehat dan Anak Berkebutuhan Khusus.Yogyakarta : Pustaka Baru. Syafitri, D., Rika Perdana Sari dan Kartina Diah Kusuma Wardhani. (2012). Sistem Pakar Gangguan Perkembangan Pada Balita Berbasis WEB. Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1.
LAMPIRAN
Tinggi Badan, Berat Badan dan Lingkar Kepala Ideal AnakBerdasarkanUsiaMenurutKemenkes RI USIA 0 – 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN
TINGGI BADAN (cm) PEREMPUAN LAKI-LAKI 68,9-79,2 71-80,5 80-92,9 81,7-93,9 87,4-102,7 88,7-103,5
USIA 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan 7 bulan 8 bulan 9 bulan 10 bulan 11 bulan 12 bulan 15 bulan 1.5 tahun 2 tahun 2.5 tahun 3 tahun
BERAT BADAN (Kg) PEREMPUAN LAKI-LAKI 7-11,5 7,7-12 9-14,8 9,7-15,3 10,8-18,1 11,3-18,3
LINGKAR KEPALA (cm) 33 – 39 35 – 41 37 – 43 38 – 44 39 – 45 40 – 46 40.5 – 46.5 41.5 – 47.5 42 – 48 42.5 – 48.5 43 – 49 43.5 – 49 44 – 50 44.5 – 50.5 45 – 51 45.5 – 52.5 46 – 53
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan NO
Kuisioner
1
Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.
2
Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
3
Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?
4
Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
5
Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
6
Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembali kepada anda?
Ya
Tidak
7
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya seperti pada gambar ini?
8
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?
9
Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?
10
Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
Stimulasi Umur 0-3 Bulan MOTORIK KASAR Tahap Perkembangan Mengangkat Kepala 45◦ Stimulasi 1. Mengangkat kepala 45◦ Letakkan bayi pada posisi telungkup. Gerakkan sebuah mainan berwarna erah atau buat suara-suara gembira di depan bayi sehingga ia akan belajar mengangkat kepalanya. Secara berangsur-angsur ia akan menggunakan kedua lengannya untuk mengangkat kepala dan dadanya. 2. Menahan kepala tetap tegak Gendong bayi dalam posisi tegak agar ia dapat belajar menahan kepalanya tetap tegak. Tahap Perkembangan Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah Stimulasi Berguling Letakkan mainan berwarna cerah di dekat bayi agar ia dapat melihat dan teratrik pada mainan tersebut. Kemudian pindahkan benda tersebut ke sisi lain dengan perlahan. Awalnya, bayi perlu dibantu dengan cara menyilangkan paha bayi agar badannya ikut bergerak miring sehingga memudahkan bayi berguling. MOTORIK HALUS Tahap Perkembangan Melihat dan menatap wajah anda Stimulasi Melihat, meraih dan memandang mainan gantung Gantungkan mainan/benda pada tali diatas bayi dengan jarak 30 cm atau sekitar 2 jengkal tangan orang dewasa. Bayi akan teratrik dan melihat sehingga menggerakkan tangan dan kakinya sebagai reaksi, pastikan benda tersebut tidak bisa dimasukkan ke mulut bayi dan tidak akan terlepas dari ikatan.
Tahap Perkembangan Merespon dengan terseyum Stimulasi Meraba dan memegang benda Letakkan benda/mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan bayi atau sentuhkan benda tersebut pada punggung jari-jarinya. Amati cara ia memegang benda tersebut. Hal ini berhubungan dengan suatu gerak reflek, meraba dan merasakan berbagai bentuk. Semakin bertambah umur bayi, ia akan semakin mampu memegang benda-benda kecil dengan ujung jarinya (menjepit). Jaga agar benda itu tidak melukai bayi atau tertelan dan membuatnya tersedak. BICARA DAN BAHASA Tahap Perkembangan Merespon dan tersenyum Stimulasi 4. Mengajak bayi tersenyum 5. Berbicara Setiap hari bicara dengan bayi dengan bahasa ibu sesering mungkin menggunakan setiap kesempatan seperti waktu memandikan bayi, menggunakan pakaiannya, menyusui, di tempat tidur, ketika anda sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan sebagianya. 6. Mengenali berbagai susara c. Ajak bayi mendengarkan berbagai suara seperti suara orang, binatang, radio dan sebagainya. Bayi tidak mendengar dan melihat TV sampai umur 2 tahun. d. Tirukan ocehan bayi sesering mungkin agar terjadi komunikasi dan interaksi. SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN Tahap Pekembangan Mengenal orang terdekat melalui penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak. Stimulasi 3. Memberi rasa aman dan kasih sayang Sesering mungkin peluk dan belai bayi, bicara kepada bayi dengan nada lembut dan halus, serta penuh kasih saying. Sesering mungkin ajak bayi dalam kegaiatan anda. Ketika bayi rewel, cari sebabnya dan atasi masalahnya. 4. Menina bobokan Ketika menidurkan bayi, bersenandunglah dangan nada lembut dan penuh kasih saying, ayun perlahan bayi anda sampai tidur.
7. Meniru ocehan dan mimik muka bayi Perhatikan apa yang dilakukan oleh bayi,kemudian tirukan ocehan dan mimik mukanya. Selanjutnya bayi akan menirukan anda. 8. Mengayun bayi Untuk menenangkan bayi, ayunkan bayi sambil bernyanyi dan penuh kasih sayang. 9. Mengajak bayi tersenyum Sesering mungkin ajak bayi tersenyum dan tatap mata bayi. Balas tersenyum setiap kali bayi tersenyum kepada anda. Buat suara-suara yang menyenagkan dan berbicara dengan bayi sambil tersenyum. 10. Mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan disekitarnya Gendong bayi berkeliling sambil memperlihatkan/menunjuk benda yang menari. Sangga bayi pada posisi tegak mengahadap ke depan sehingga ia dapat melihat apa yang ada disekitarnya.
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan NO
Kuisioner
1
Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
2
Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3
Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik?
Ya
Tidak
4
Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?
5
Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis?
6
Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya?
7
Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8
Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9
Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam jangkauan tangannya?
10
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
Stimulasi Umur 3-6 Bulan MOTORIK KASAR
Tahap Perkembangan Berbalik dari telentang ke telungkup dan sebaliknya. Stimulasi Stimulasi perlu dilanjutkan 1. Berguling 2. Menahan kepala tetap tegak. Tahap Perkembangan Mengangkat kepala setinggi 90º Stimulasi Menyangga berat badan Angkat badan bayi melalui bawah etiaknya ke posisi berdiri. Perlahan-lahan turunkan badan bayi hingga kedua kaki menyentuhmeja, temapt tidur atau pangkuan anda. Coba agar bayi mau mengayunkan bdannya dengan gerakan naik turun serta menyangga sebagian berat badannya dengan kedua kaki bayi. Tahap Perkembangan Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil. Stimulasi 1. Mengembangkan kontrol terhadap kepala Latih bayi agar otot-otot lehernya kuat. Letakkan bayi pada posisi telentang. Pegang kedua pergelangan tangan bayi, tarik bayi perlahan-lahan kea rah anda, hingga badan bayi terangkat ke posisi setengah duduk. Jika bayi belum dapat mengontrol kepalanya (kepala bayi tidak ikut terangkat), jangan lakukan latihan ini. Tunggu sampai otot-otot leher bayi lebih kuat. 2. Duduk Bantu bayi agar bisa duduk sendiri, mula-mula bayi didudukkan di kursi dengan sandaran agar tidak jatuh kebelakang. Ketika bayi dalam posisi duduk, beri mainan kecil ditangannya. Jika bayi belum bisa duduk teagk, pegang badan bayi. Jika bayi bisa duduk tegak, dudukkan bayi di lantai yang beralaskan selimut, tanpa sandaran atau penyangga. MOTORIK HALUS Tahap Perkembangan Menggenggam jari orang lain Stimulasi Stimulasi yang perlu dilanjutkan 1. Melihat, meraih dan menendang mainan gantung. 2. Memperhatikan benda bergerak. 2
3. 4.
Melihat benda-benda kecil. Meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan.
Tahap Perkembangan Meraih benda yang ada dalam jangkauannya. Stimulasi Memegang benda dengan kuat Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan bayi. Setelah bayi menggenggam mainan tersebut, tarik pelan-pelan untuk melatih bayi memegang benda dengan kuat. Tahap Perkembangan Memegang tangannya sendiri Stimulasi Memegang benda dengan kedua tangan Letakkan sebuah benda atau mainan ditangan bayi dan perhatikan apakah dia akan memindahkan benda tersebut ketangan lainnya. Usahakan agar tangan bayi, kiri dan kanan, masing-masing memegang benda pada waktu yang sama. Mula-mula bayi dibantu, letakkan mainan disatu tangan dan kemudian usahakan agar bayi mau mengambil mainan lainnya dengan tangan yang paling sering digunakan. Tahap Perkembangan Menengok ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan kebawah. Stimulasi Mengambil benda-benda kecil Letakkan benda kecil seperti seperti potongan-potongan biskuit dihadapan bayi. Ajari bayi mengambil benda-benda tersebut. Jika bayi telah mampu melakukan hal ini, jauhkan pil/obat dan benda kecil lainnya dari jangkauan bayi. Tahap Perkembangan 1. Berusaha memperluas pandangannya. 2. Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil. Stimulasi 1. Jatuhkan sebuah kancing atau benda kecil lainnya yang berwarna terang di depan anak kepermukaan putih seperti kertas putih dengan jarak yang mudah dijangkau oleh anak. 2. Gendong anak dengan menghadap kedepan dan bawa ke taman atau halaman rumah.
BICARA DAN BAHASA Tahap Perkembangan Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi dan memeluk Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Bicara b. Meniru suara-suara c. Mengenali berbagai suara 2. Mencari sumber suara a. Latih bayi agar menengok kea rah sumber suara. b. Arahkan mukanya ke arah sumber suara. Mula-mula muka bayi dipegang dan dipalingkan perlahan-lahan ke arah sumber suara, atau bayi dibawa mendekati sumber suara. 3. Meniru kata-kata Ketika berbicara dengan bayi, ulangi beberapa kata berkali-kali dan usahakan agar bayi menirukannya. Yang paling mudah ditirukan oleh bayi adalah kata yang menggunakan huruf vocal dan gerakan bibir. Contoh : papa, mama, baba. SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN Tahap Pekembangan Mengenal orang terdekat melalui penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Memebri rasa aman dan kasih saying. b. Mengajak bayi tersenyum. c. Mengamati. d. Mengayun. e. Menina bobokan. 2. Bermain “Ciluk-ba” Tutup wajah sampai tertutup semua pada bagian wajah anda dan buka secara tiba-tiba untuk dilihat bayi. Cara lain adalah mengintip bayi dari balik pintu atau tempat tidurnya. 3. Melihat dirinya dikaca Pada umur ini, bayi senang melihat dirinya di cermin. Bawalah bayi melihat dirinya dicermin yang tidak mudah pecah. 4. Berusaha meraih mainan Letakkan sebuah mainan sedikit diluar jangkauan bayi. Gerak-gerakkan mainan itu didepan bayi sambil bicara kepadanya agar ia berusaha untuk mendapatkan mainan itu. Jangan terlalu lama membiarkan bayi meraih mainan tersebut.
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 9 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan NO
Kuisioner
1
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
2
Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3
Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
4
Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5
Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6
Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar ?
Ya
Tidak
7
Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?
8
Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
9
Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diamdiam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
10
Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?
Stimulasi Umur 6-9 Bulan MOTORIK KASAR Tahap Perkembangan Duduk sendirian dengan kedua tangan menyangga tubuhnya. Stimulasi Stimulasi perlu dilanjutkan 1. Menyangga berat 2. Mengembangkan kontrol terhadap kepala. 3. Duduk. Tahap Perkembangan Belajar berdiri, kedua kakinya menyanggah sebagian berat badan. Stimulasi 1. Menarik ke posisi berdiri Dudukkan bayi ditempat tidur, kemudian tarik bayi keposisi berdiri. Selanjutnya, lakukan hal tersebut di atas meja, kursi atau tempat lainnya. 2. Berjalan berpegangan Ketika bayi telah mampu berdiri, letakkan mainan yang disukainya didepan bayi dan jangan terlalu jauh. Buat agar bayi mau berjalan berpegangan pada ranjangnya atau perabot rumah tangga untuk mencapai mainan tersebut. 3. Berjalan dengan bantuan Pegang kedua tangan bayi dan buat agar ia mau melangkah. MOTORIK HALUS Tahap Perkembangan Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Memegang benda dengan kuat b. Memegang benda dengan kedua tangannya. c. Mengambil benda-benda kecil. 2. Bermain “genderang” Ambil kaleng kosong bekas, bagian atasnya ditutup dengan plastic/kertas tebal seperti “genderang”. Tunjukkan cara memukul “genderang” dengan sendok/centong kayu sehingga menimbulkan suara. 3. Memegang alat tulis dan mencoret-coret Sediakan krayon/pendil berwarna dan kertas bekas di atas meja. Dudukkan bayi dipangkuan anda, bantu bayi agar ia dapat memegang krayon/pendil dan ajarkan bagaimana mencoret-coret kertas. 4. Bermain mainan yang mengapung di air Buat maianan dari karton bekas/kotak/gelas plastic tertutup yang mengapung di air. Biarkan bayi main dengan mainan tersebut ketika mandi. Jangan biarkan bayi mandi sendirian ketika mandi/main air. 5. Menyembunyikan dan mencari mainan Sembunyikan mainan/benda yang disukai bayi dengan cara ditutup selimut/Koran, sebagian saja. Tunjukkan ke bayi cara menemukan mainan tersebut yaitu dengan cara mengangkat kain/Koran penutup mainan. Setelah bayi mengerti permainan ini, maka tutup mainan tersebut dengan selimut/koran dan biarkan bayi mencari mainan itu sendiri.
Tahap Perkembangan 1. Memungut dua benda, masing-masing tangan pegang satu benda pada saat yang bersamaan. 2. Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup. Stimulasi 1. Memasukkan benda ke dalam wadah Ajari bayi cara memasukkan mainan/benda kecil ke dalam suatu wadah yang dibuat dari karton/kaleng/kardus/botol air mineral bekas. Setelah bayi memasukkan benda-benda tersebut ke dalam wadah, ajari cara mengeluarkan benda tersebut dan memasukkannya kembali. Pastikan benda-benda tersebut tidak berbahaya, seperti : jangan terlalu kecil akan membuat tersedak bila itu tertelan. 2. Membaut bunyi-bunyian Tangan kanan dan kiri bayi masing-masing memegang mainan yang tidak dapat pecah (kubu/balok kecil). Abntu agar bayi membuat bunyi-bunyian dengan cara memukulmukul kedua benda tersebut. BICARA DAN BAHASA Tahap Perkembangan Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Berbicara. b. Mengenali berbagai suara. c. Mencari sumber suara. d. Menirukan kata-kata. 2. Menyebutkan nama gambar-gambar di buku/majalah Pilihlah gambar-gambar menarik yang berwarana warni (missal : gambar binatang, kendaraan, meja, gelas dans ebagainya) dari buku/majalah bergambar yang sudah tidak terpakai. Sebut nama gambar yang anda tunjukkan kepada bayi. Lanjutkan stimulasi ini setiap hari dalam beberapa menit saja. Sebutkan dengan cara yang benar sesuai ejaan dan tidak cadel. 3. Menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar Tempelkan berbagai macam guntingan gambar yang menarik dan berwarna-warni (missal : gambar binatang, mainan, alat rumah tangga, bunga, buah, kendaraan dan sebagainya, pada sebuah buku tulis/gambar). Ajak bayi melihat gambar-gambar tersebut, bantu ia menunjuk gambar yang namanya anda sebutkan. Usahakan bayi mau mengulangi kata-kata anda. Lakukan stimulasi setiap hari dalam beberapa menit saja.
SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN Tahap Perkambangan 1. Mencari mainan/benda yang dijatuhkan. 2. Bermain tepuk tangan/ciluk ba. 3. Makan kue sendiri. Stimulasi 1. Stimulasi dilanjutkan a. Memberi rasa aman dan saying. b. Mengajak bayi tersenyum. c. Mengayun. d. Menina-bobokan. e. Bermain “ciluk-ba”. f. Melihat di kaca. 2. Permainan “bersosialisasi” a. Ajak bayi bermain dengan orang lain. b. Ketika ayah pergi lambaikan tangan ke bayi sambil berkata “da….da…..”. bantu bayi dengan gerakan membalas melambaikan tangannya. Setelah ia mengerti permainan tersebut, coba agar bayi mau menggerakkan tangannya sendiri ketika mengucapkan kata-kata seperti daiatas.
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 12 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 bulan NO
Kuisioner
1
Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang secara berulangulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?
2
Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
3
Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?
4
Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
Ya
Tidak
5
Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6
Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
7
Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
8
Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?
9
Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
10
Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Stimulasi Umur 9-12 Bulan MOTORIK KASAR Tahap Perkembangan 1. Mengangkat badannya pada setiap posisi berdiri. 2. Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan pada kursi/meja. 3. Dapat berjalan dituntun. Stimulasi Stimulasi perlu dilanjutkan 1. Merangkak 2. Berdiri 3. Berjalan sambil berpegangan 4. Berjalan dengan bantuan MOTORIK HALUS Tahap Perkembangan 1. Memasukkan benda ke mulut. 2. Menggenggam erat pensil. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Memasukkan benda ke dalam wadah. b. Bermain dengan mainan yang mengapung di air. 2. Menyusun balok/kotak Setiap hari bicara kepada bayi. Sebutkan kata-kata yang telah diketahui artinya, seperti : minum susu, mandi, tidur, kue, makan, kucing dll. Buat agar bayi mau menirukan katakata tersebut. Bila bayi mau mengatakan, pujila, kemudian sebutkan kata itu lagi dan buat agar ia mau mengulanginya. 3. Menggambar Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan atau kaos kai yang digambari dengan pena menyerupai bentuk wajah. Berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada bayi dan buat agar bayi mau berbicara kembali dengan boneka itu. 4. Bermain di dapur Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada bayi sesering mungkin.
SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN Tahap Perkembangan 1. Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan. 2. Senang diajak bermain ciluk-ba. 3. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal. 4. Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja. Stimulasi 1. Ajar bayi untuk mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cara meraih, menarik ataupun mendorong badannya supaya dekat dengan mainan tersebut. Letakkan mainan yang bertali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali untuk mendapatkan mainan tersebut. Simpan mainan bertali tersebut jika anda tidak mengawasi bayi. 2. Pegang sapu tangan/kain atau kertas untuk menutupi wajah anda dari pandangan bayi, kemudian singkirkan penutup wajah dari hadapan bayi dan katakana “ciluk-ba” ketika bayi dapat melihat wajah anda kembali. 3. Ajak bayi bermain dengan orang lain dan ketika anggota keluarga lain pergi, lambaikan tangan ke bayi sambil berkata “da…..daaaaa…”, bantu bayi membalas lambaian. 4. Permainan “bersosialisasi” dengan lingkungan.
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 15 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 15 bulan NO
Kuisioner
1
Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
2
Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
3
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
4
Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.
5
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
6
Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
7
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
8
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
9
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
Ya
Tidak
Stimulasi Umur 12-18 Bulan
MOTORIK KASAR Tahap Perkembangan 1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan. 2. Berjalan mundur 5 langkah. 3. Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali. Stimulasi 1. Beridiri sendiri tanpa berpegangan Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Bermain bola. b. Berjalan sendiri. 2. Berjalan mundur 5 langkah, bila anak sudah jalan tanpa berpegangan, ajari anak cara melangkah mundur. Berikan mainan yang bisa ditarik karena anak akan mengambil langkah mundur untuk dapat memperhatikan mainan itu. 3. Menarik mainan, bila anak sudah jalan tanpa berpegangan, berikan mainan yang bisa ditarik ketika anak berjalan. Umumnya anak senang mainan yang bersuara. 4. Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali. 5. Berjalan naik turun tangga Bila anak sudah bisa merangkak naik dan melangkah turun tungga, ajari anak cara jalan naik tangga sambil berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Tetap bersama anak ketika ia melakukan hal ini untuk pertama kalinya. 6. Berjalan sambil berinjit. Tunjukkan kepada anak cara berjalan sambil berjinjit. 7. Menangkap dan melempar bola. Tunjukkan kepada anak cara melempar sebuah bola besar, kemudian cara menangkap bola tersebut. Bila anak bisa melempar bola ukuran besar, ajari anak melempar bola yang ukurannya lebih kecil. MOTORIK HALUS Tahap Perkembangan Menumpuk 2 kubus. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Memasukkan benda ke dalam wadah. b. Bermain dengan mainan yang mengapung air. c. Menggambar. d. Menyusun kubus dan mainan. e. Memasukkan kubus dikotak. 2. Permainan balok Beli atau buat balok-balok kecil dari kayu dengan ukuran sekitar 2.5 cmx2.5 cm. ajari anak cara menyusun balok menumpuk ke atas tanpa menjatuhkanyya. 3. Memasukkan dan mengeluarkan benda Ajari anak cara memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol dan lain-lain. Tunjukkan bagaimana mengeluarkannya dari wadah. Ajak anak bermain memasukkan dan mengeluarkan benda-benda tersebut. 2
4. Memasukkan benda yang satu ke benda lainnya Sediakan mangkuk atau kotak plastik dari berbagai ukuran. Tunjukkan kepada anak cara meketakkan mangkuk yang ukurannya lebih kecil ke mangkuk lebih besar. Buat agar anak mau melakukannya sendiri. Pilih benda-benda yang tidak pecah. BICARA DAN BAHASA Tahap Perkembangan Memanggil ayah dengan kata “papa”, memanggil ibu dengan kata “mama”. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan : a. Berbicara b. Menjawab pertanyaan c. Menunjuk dan menyebutkan gambar-gambar 2. Membuat suara a. Buat suara dari kaleng kue, kerincingan atau kayu pegangan sapu. Ajak anak membuat suara dari barang yang dipilihnya missal memukul-mukul sendok ke kaleng, menggoyang-goyang kerincingan atau memukul-mukul potongan kayu, untuk menciptakan “musik”. b. Menunjuk dan menyebutkan gambar-gambar. SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN Tahap Pekembangan 1. Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu. 2. Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Memberikan rasa aman dan kasih saying b. Mengayun c. Menina-bobokkan d. Permainan “ciluk-ba” e. Permainan “bersosialisasi” 2. Menirukan pekerjaan rumah tangga Ketika anda membersihkan rumah, menyapu dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya, ajak anak untuk menirukannya. Berikan kepadanya lap pembersih debu, sapu dan lain-lain 3. Melepas pakaian Tunjukkan kepada anak cara melepas pakaiannya. Mula-mula bantu anak dengan cara membukakan kancing bajunya, melepas sepatunya, atau menarik kaus/blus meliwati kepala anak. 4. Makan sendiri Tinjukkan kepada anak cara memegang sendok. Biarkan anak makan sendiri dan bantu jika anak mengalami kesulitan. 5. Merawat boneka Beri anak boneka plastic atau karet yang bisa dicuci. Ajari anak cara menggendong, memberi makan, menyayangi, meninabobokkan dan memandikan boneka itu. 3 6. Sering bawa anak ke tempat-tempat umum seperti : kebun binatang, pusat perbelanjaan, terminal bis, stasiun kereta api, lapangan terbang, taman, tempat bermain dan sebagainya. Bicarakan mengenai benda-benda yang anda lihat.
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 18 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 18 bulan NO
Kuisioner
1
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2
Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?
3
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
5
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
6
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
7
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
8
Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
9
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
10
Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Ya
Tidak
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 21 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 21 bulan NO
Kuisioner
1
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
2
Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
3
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
4
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
5
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
6
Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
7
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan?
8
Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tida kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm
9
Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?.
Ya
Tidak
10
Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya)
Stimulasi Umur 18-24 Bulan MOTORIK KASAR Tahap Perkembangan Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan Dorong agar anak mau berlari, berjalan dengan berjinjit, bermain di air, menendang, melempar dan menangkap bola besar serta berjalan naik turun tangga. 2. Berjalan tanpa terhuyung-huyung 3. Melatih keseimbangan tubuh Ajari anak cara berdiri dengan satu kaki secara bergantian. Ia mungkin perlu berpegengan kepada anda atau kursi ketika ia melakukan untuk pertama kalinya. 4. Mendorong mainan dengan kaki. Biarkan anak mencoba mainan yang perlu didorong dengan kakinya agar mainan itu dapat bergerak maju. MOTORIK HALUS Tahap Perkembangan 1. Menumpuk 4 buah kubus. 2. Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk. 3. Menggelindingkan bola kearah sasaran. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan : a. Dorong agar anak mau main balok-balok, memasukkan benda yang satu ke dalam benda lainnya. b. Menggambar dengan crayon, spidol dan pensil berwarna. c. Menggambar pakai tangan. 2. Mengenal berbagai ukuran dan bentuk. Buat lubang-lubang dengan ukuran dan bentuk yang berbeda pada sebuah tutup kotak/kardus. Beri anak mainan/benda-benda yang bisa dimasukan lewat lubang-lubang itu. 3. Bermain puzzle. Beri anak permainan puzzle sederhana, yang hanya terdiri dari 2-3 potong saja. Puzzle semacam itu dapat dibeli atau dibuat sendiri dari sepotong karton yang digambar, kemudian dipotong-potong menjadi 2 atau 3 bagian. 4. Menggambar wajah atau bentuk. Tunjukkan kepada anak cara menggambar bentukbentuk seperti : garis, bulatan, dan lain-lainnya. Pakai spidol, crayon dan lain-lain. Ajarkan juga cara menggambar eajah. 5. Membuat berbagai bentuk dari adonan kue/lilin mainan. Beri anak adonan kue (apabila anda membuat kue) atau lilin yang bisa dibentuk. Ajari bagaimana cara membuat berbagai bentuk.
BICARA DAN BAHASA Tahap Perkembangan Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Bernyanyi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk anak. Ajak anak agar ia mau ikut serta. b. Bicara banyak-banyak kepada anak, gunakan kalimat-kalimat pendek, jelas dan mudah ditiru anak. c. Setiap hari, anak dibacakan buku. d. Dorong agar anak anda mau menceritakan hal-hal yang dilakukan dan dilihatnya. 2. Melihat acara televisi Biarkan anak melihat acara anak-anak ditelevisi. Damping anak dan bicarakan apa yang dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan sesuai dengan perkembangan anak dan batasi agar anak melihat televise tidak lebih dari 1 jam. 3. Mengajarkan perintah sederhana mulai member perintah kepada anak. “Tolong bawakan kaus kaki merah” atau “letakkan cangkirmu di mja”. Tunjukkan kepada anak cara mengerjakan perintah tadi, gunakan kata-kata yang sederhana. 4. Bercerita tentang apa yang dilihatnya. Perlihatkan sering-sering buku dan majalah bergambar kepada anak. Usahakan agar anak mau menceritakan apa yang dilihatnya. Usahakan agar anak mau menceritakan apa yang dilihatnya. SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN Tahap Pekembangan 1. Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri. 2. Bertepuk tangan, melambai-lambai. 3. Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga. 4. Mengetahui jenis kelamin diri sendiri perempuan atau laki-laki. Stimulasi 1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan a. Ajak anak mengunjungi tempat bermain seperti kebun binatang, lapangan terbang, museum dam lain-lain. b. Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel. c. Usahakan agar anak mau melepas pakainnya sendiri (tanpa harus dibantu), membereskan mainannya dan membantu kegiatan rumah tangga yang ringan. d. Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan garpu, dan ajak ia makan bersama keluarga. 2. Mengancingkan kancing baju. Beri anak pakaian atau mainan yang mempunyai bush kancing/kancing tarik. Ajari anak cara mengancingkan kancing tersebut. 3. Permainan yang memerlukan interaksi dengan teman bermain. Usahakan agar anak bermain dengan teman sebaya misalnya bermain petak umpet. Dengan bermain seperti ini, anak akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan dan giliran bermain dengan teman-temannya. 4. Membuat rumah-rumahan. Ajak anak membuat rumah-rumahan dari kotak besar/kardus. Potong kardus itu untuk membuat jendela dan pintu rumah 5. Berpakaian. Biarkan anak memakai pakaiannya sendiri sejauh yang dapat dilakukannya. Setelah belajarr lebih banyak mengenai hal ini, berangsur-angsur ia akan mau melakukan sendiri tanpa dibantu. 6. Mulai perkenalkan tentang jenis kelamin anak, baik saat memandikan anak atau memakaikan pakaian. Gunakan kata sederhana dan dengan intonasi dasar.
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 24 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 24 bulan NO
Kuisioner
1
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan?
2
Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
3
Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" clan "mama"?
4
Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
5
Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai).
6
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
7
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
8
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
10
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Ya
Tidak
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 30 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 30 bulan NO
Kuisioner
1
Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai)
2
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
3
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
4
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
5
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
6
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
7
Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
8
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
9
Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”, “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.
Ya
Tidak
10
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambargambar ini tanpa bantuan?
Kuesioner Prasikrining untuk Bayi Umur 30 Bulan Kuesioner Praskrining untuk Bayi 36 bulan NO
Kuisioner
1
Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
2
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
3
Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”; “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.
4
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambargambar ini tanpa bantuan?
5
Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
Ya
Tidak
6
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di lantai”. “Letakkan kertas ini di kursi”. “Berikan kertas ini kepada ibu”. Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
7
Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis lain disamping garis tsb.
8
Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
9
Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
10
Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Stimulasi Umur 24-36 Bulan MOTORIK KASAR Tahap Perkembangan 1. Naik tangga sendiri. 2. Dapat bermain dan menendang bola kecil. Stimulasi Naik tangga sendiri 1. Dorong agar anak mau memanjat, berlalri, melompat, melatih keseimbangan badan dan bermain bola. 2. Latihan menghadapi rintangan. Ajak anak bermain “ular naga”, merangkak di kolong meja, berjinjit mengelilingi kursi, melompat di atas bantal dan lain-lain. 3. Usahakan agar anak melompat jauh dengan kedua kakinya bersamaan. Letakkan sebuah handuk tua dilantai, ajari anak melompatinya. Atau buat garis ditanah dengan sebuah tongkat di lantai dengan sebuah kapur tulis, sebagai batas lompatan. Dapat bermain dan menendang bola kecil 4. Melempar dan menangkap. Tunjukkan kepada anak cara melempar sebuah bola kea rah anda. Kemudian lemparkan kembali bola itu kepada anak sehingga ia dapat menangkapnya. MOTORIK HALUS Tahap Perkembangan Mencoret-coret pensil pada kertas. Stimulasi Mencoret-coret pensil pada kertas 1. Dorong agar anak mau bermain puzzle, balok-balok, memasukkan benda yang satu ke dalam benda lainnya dan menggambar. 2. Membuat gambar tempelan. Bantu anak memotong gambar-gambar dari majalah tua dengan gunting untuk anak. Dengan lem kertas atau karton atau membuat gambar tempelan. Bicarakan dengan anak tentang apa yang sedang dibuatnya. 3. Memilih dan mengelompokkan benda-benda menurut jenisnya. Berikan kepada anak bermacam-macam benda, misalnya : uang logam, berbagai jenis kancing, benda berbagai warna, dan lain-lain. Minta anak memilih dan mengelompokkan benda-benda itu menurut jenisnya. Mulai dengan 2 jenis benda yang berlainan, kemudian sedikit demi sedikit tambahkan jenisnya. 4. Mencocokkan gambar dan benda, tunjukkan kepada anak cara mencocokkan gambar pola dengan sebuah bola yang sesungguhnya. Bicarakan mengenai bentuknya, gunanya dan sebagaonya. 5. Konsep jumlah. Tunjukkan kepada anak cara mengelompokkan benda dalam jumlah satu-satu, dua, tiga dan sebagainya. Katakana kepada anak anda berapa jumlah benda dalam satu kelompok dan bantu ia menghitungnya, ini ada 3 biji kacang, amri kita hitung, satu, dua, tiga. 6. Bermain/menyusun baolk-balok. Beli atau buat satu set balok mainan anak. Anak akan main dengan balok-balok itu selama bertahun-tahun. Bila anak anda bertambah besar, anda dapat menambah jumlahnya.
BICARA DAN BAHASA Tahap Perkembangan 1. Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata. 2. Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta. 3. Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih. 4. Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta. Stimulasi 1. Bicara dengan baik, gunakan ejaan bahasa yang baik dan benar dan tidak cadel, menggunakan 2 kata. 2. Bacakan buku cerita anak. Buat agar anak melihat anda membaca buku. Hal ini mengandung pesan pentingnya manfaat membaca. Buku cerita dengan tulisan dan gambar yang besar-besar, supaya meanrik minat anak. Ketika selesai membacakan, ibu dan bapak dapat mengajukan 5 W dan 1 H. tujuannya untuk melatih anak untuk mengembangkan berpikir kritis. 3. Dorong agar anak mau bercerita apa yang dilihatnya baik dari buku maupun ketika jalanjalan. 4. Bantu anak dalam memilih acara TV, damping anak ketika menonton TV. Batasi waktu menonton TV maksimal 1 jam sehari. 5. Acara/berita TV kadang-kadang menakutkan anak. Jelaskan pada anak, apakah hal itu nyata atau tidak. 6. Menyebut nama lengkap anak. Ajari anak menyebut namanya secara lengkap. Sebut nama lengkap anak secara perlahan. Minta anak mengulanginya. 7. Bercerita tentang diri anak. Anak senag mendengar cerita tentang dirinya ceritakan kembali kejadian-kejadian lucu dan menarik yang dialami anak. 8. Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih. 9. Menyebut nama berbagai jenis pakaian. Ketika mengenakan pakaian anak, sebut nama jenis pakaian tersebut (kemeja, celana, kaos, rok dan sebagainya). Minta anak mengambil pakaian yang anda sebutkan sambil menyebutkan kembali jenisnya. 10. Menyatakan keadaan suatu benda. Ketika mengajak anak bicara, gunakan ungkapan yang menyatakan keadaan suatu benda, misal “pakai kemeja yang merah:, “bolamu yang kuning ada di bawah meja” dan sebagainya.
SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN Tahap Pekembangan 1. Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri. 2. Bertepuk tangan, melambai-lambai. 3. Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga. 4. Mengetahui jenis kelamin diri sendiri perempuan atau laki-laki. Stimulasi 1. Melatih buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi/WC.
2. 3. 4. 5.
6.
Ajari anak untuk membertahu anda bila ingin buang air kecil/buang air besar. Dampingi anak saat buang air kecil/buang air besar dan beritahu cara membersihkan diri dan menyiram kotoran. Berpakaian. Ajari anak berpakaian sendiri tanpa bantuan. Beri kesempatan anak memilih sendiri pakaian yang akan dikenakannya. Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk dan berbicara kepadanya. Sering-sering ajak anak pergi keluar mengunjungi tempat bermain, took, kebun binatang dan lain-lain. Ajak anak membersihkan tubuhnya ketika kotor kemudian mengelapnya dengan bantuan anda sesedikit mungkin. Demikian juga dalam berpakaian dan melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan. Berdandan. Biarkan anak berdandan mengenakan pakaian dewasa yang sudah tua. Beri anak beberapa topi anak-anak, rok, celana, kemeja, sepatu dan sebagainya. Biarkan anak memilih sendiri mana yang akan dipakainya.