Etiologi: jamur Pneumocystis jiroveci ini sering ditemukan dan dapat tersebar lewat udara. Tipe jamur ini menyebabkan pneumonia pada orang dengan sistem kekebalan imun yang lemah
Pengertian: Pneumocystis Pneumonia (PCP) adalah infeksi serius yang menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan pada paru-paru yang disebabkan oleh jamur Pneumocystis jiroveci
HIV dengan Pneumocystis Pneumonia (PCP)
Kasus Klien dengan Pneumocystis Penumonia (PCP):
Analisa Data (01 Oktober 2018): DS: 1. 2. 3. 4. 5.
Volume paru bertambah
Masalah: Nyeri Akut
DO: -
Pasien nampak lelah Klien tampak meringis, gelisah dan sulit tidur
Manajemen Nyeri (1400) 1.
Nyeri
P : nyeri dada Q : nyeri seperti tertekan R : nyeri pada dada S:T : terasa memburuk ketika batuk, saat bangun dari tempat tidur, dan beraktifitas
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis dibuktikan dengan klien tampak meringis, gelisah, dan sulit tidur. (D.0077)
Intervensi Keperawatan: Senin, 01 Oktober 2018 08.00 WIB
Etiologi: PCP (Pneumocystis carinii pneumonia) Peradangan dan penumpukan cairan di paru
Diagnosa Keperawatan:
NOC : Kontrol nyeri (1605) Tingkat Nyeri (2102) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, klien tidak mengalami nyeri dengan kriteria hasil: 1. Mengenali kapan nyeri terjadi. 2. Melaporkan bila ada perubahan gejala dan nyeri yang tidak terkontrol pada petugas. 3. Menggunakan analgesik yang direkomendasikan. 4. Melaporkan nyeri yang terkontrol. 5. Menunjukkan frekuensi napas berangsur normal (RR=1622x/menit), pola napas teratur, batuk berkurang.
2. 3. 4. 5.
6. 7.
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, kaakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (seperti relaksasi, nafas dalam, terapi music) Bantu keluarga dalam mencari dan menyediakan dukungan. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan tepat. Pemberian analgesic (2210) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan profesional mengenai pengobatan/ terapi Pastikan perawatan pengobatan/ terapi bagi pasien dilakukan dengan pemantauan ketat.