Metode Rancang Arsitektur ( Smtr 4 ) Fix.docx

  • Uploaded by: Arif Atha Katsir
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Rancang Arsitektur ( Smtr 4 ) Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,340
  • Pages: 29
1. GAMBARAN UMUM 1.1 Pemilihan Judul dan Definisi Judul yang diangkat dalam laporan ini adalah “Rumah Baca Bengkulu”. Tinjauan terhadap pengertian dari judul yang diambil berdasarkan atas dasar pustaka dari masing-masing kata adalah sebagai berikut : 

Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal; bangunan pada umumnya seperti gedung (KBBI)



Baca (membaca) adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati); mengeja atau melafalkan apa yang tertulis (KBBI)



Bengkulu adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di Kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera (Wikipedia)

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa rumah baca Bengkulu adalah suatu bangunan di Bengkulu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk membaca buku dan mencari informasi, dimana para pembaca dapat merasakan kenyamanan seperti saat mereka berada di rumah. 1.2 Abstraksi Umum Membaca adalah salah satu hal terpenting dari suatu pendidikan dan kebudayaan. Namun, berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Sedangkan di Bengkulu sendiri minat bacanya jauh lebih rendah di banding daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan kurangnya dukungan fasilitas membaca yang ada di Bengkulu. Untuk itu, sebagai upaya meningkatkan minat baca di Bengkulu maka perlu diadakan fasilitas baru yang dapat menunjang kegiatan membaca dan belajar yang bersifat terbuka bagi semua kalangan. Rumah Baca Bengkulu adalah salah satu cara untuk memenuhi hal

tersebut, sehingga Rumah Baca Bengkulu dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan juga memberikan kesempatan bagi anak-anak, remaja, dan orang tua untuk menimba ilmu seluas-luasnya.

1.3 Visi Menjadikan Rumah Baca Bengkulu sebagai pusat kegiatan membaca dan belajar yang nyaman serta menarik bagi masyarakat Bengkulu 1.4 Misi 

Membuat desain rumah baca yang unik sehingga menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan membaca buku disana



Membuat program ruang yang sesuai dengan kebutuhan para pembaca



Menyediakan berbagai bahan pustaka dan informasi



Menciptakan

lingkungan

belajar

yang

nyaman

dan

menyenangkan

1.5 Skema Berpikir dan Metodologi Penyelesaian

1.5.1

Skema Berpikir Dalam sebuah perancangan terdapat pola dalam berpikir untuk menentukan bagaimana alur yang akan di jalankan hingga

menjadi

perancangan.

sebuah

pijakan

dalam

melakukan

Ide Rancangan

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Perancangan

Data

Primer

Sekunder

Analisa

Konsep Perancangan

Skematik Desain

Hasil

1.5.2

Metode Penyelesaian Proses dalam merancang bangunan meliputi : 1) Ide rancangan Ide rancangan adalah rancangan yang tersusun dari hasil pemikiran

yang

permasalahan inti.

muncul

sebagai

akibat

adanya

2) Identifikasi masalah Identifikasi masalah adalah proses pengenalan masalah yang dapat dilakukan dengan mendeteksi permasalahan sosial yang diamati dengan langkah observasi, membaca literatur atau melakukan survey. 3) Penentuan lokasi perancangan Lokasi dalam perancangan merupakan salah satu hal yang penting, karena setiap lokasi mempunyai fungsi peruntukan yang berbeda. 4) Pengumpulan data Dalam proses perancangan ini hanya menggunakan tiga cara untuk mendapatkan data, yaitu wawancara, dokumentasi, studi literatur yaitu dari buku dan situs internet. Data sendiri terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer diperoleh dari survey dan observasi. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter). Data ini diperoleh dari buku ataupun internet. 5) Penglolahan data/analisa Analisa adalah suatu proses pengamatan, pemilihan yang berdasarkan kriteria-kriteria dan menghasilkan alternatif berdasarkan obyek, tapak, tema yang bersifat ilmiah. Dalam ilmu arsitektur dikenal beberapa analisis, diantaranya: 

Analisis tapak Meliputi bentuk dan dimensi, batas, topografi, iklim(hujan, matahari dan angin), potensi yang ada dalam tapak, aksebilitas, view, kebisingan dan sirkulasi.



Analisis fungsi bangunan Membahas fungsi-fungsi bangunan yang akan dirancang.



Analisis pengguna Meliputi analisis pemakai bangunan.



Analisis ruang Menjelaskan keadaan ruang dari bangunan yang akan dirancang.



Analisis bentuk Mengenai bentuk fisik dari bangunan (fasad dan ornamen-ornamennya)



Analisis struktur Mengenai

alternatif-alternatif

struktur

yang

sesuai dengan bentuk, fungsi dan tema yang dipakai. 

Analisis utilitas Mengenai

utilitas-utilitas

bangunan

yang

dirancang. 6) Sintesis/konsep Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Konsep arsitektur adalah suatu gagasan yang digeneralisasikan yang pada awalnya didorong oleh analisis yang telah dilakukan. Untuk memperoleh konsep yang baik terdapat beberapa sumber yang dapat dipakai, diantaranya: a) Membaca sepintas dari buku atau majalah. b) Mempelajari bangunan yang serupa atau studi banding. c) Membuat rincian tentang permasalahan yang ada atau analisis.

2. DATA MAKRO 2.1 Gambaran Umum Lokasi atau Kawasan Kota Bengkulu merupakan ibukota Propinsi Bengkulu yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Selatan. Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, kota kecil Bengkulu diubah statusnya menjadi Kotapraja, meliputi 4 wilayah kedatukan yang membawahi 28 Kepangkuan. Berdasarkan UndangUndang Nomor 9 Tahun 1967 jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 Propinsi Bengkulu berdiri dan Kota Bengkulu dijadikan sebagai Ibukotanya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 1986 luas Kota Bengkulu adalah 144.52 Km2, sedangkan Berdasarkan hasil pengukuran tahun 2008 oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Luas Kota Bengkulu adalah seluas 151.70 Km2. Berdasarkan Perda No 28 Tahun 2008 tersebut, secara administratif, Kota Bengkulu terdiri atas 9 Kecamatan yaitu Kecamatan Selebar dengan 5 Kelurahan dan luas wilayah 46.36 Km2, Kecamatan Kampung Melayu dengan 6 Kelurahan dengan luas wilayah 23.14 Km2, Kecamatan Gading Cempaka dengan 5 Kelurahan dengan luas wilayah 14.42 Km2, Kecamatan Ratu Samban dengan 9 Kelurahan dengan luas wilayah 2.84 Km2, Kecamatan Ratu Agung 9 Kelurahan dengan luas wilayah 11.02 Km 2

, Kecamatan Teluk Segara dengan 12 Kelurahan dengan luas

wilayah 2.76 Km2 , Kecamatan Sungai Serut dengan 7 Kelurahan dengan luas wilayah 13.53 Km2 dan Kecamatan Muara Bangkahulu dengan 7 Kelurahan dengan luas wilayah 23.18 Km2 dan Kecamatan Singgaran Pati dengan 6 Kelurahan dengan luas wilayah 14.44 Km2, lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.1. Secara administrasi kota

Peta Administratif Kota Bengkulu

Sumber : RTRW Kota Bengkulu 2012-2032 Bengkulu berbatasan sebelah Utara dan Timur dengan Kabupaten Bengkulu Tengah, sebelah Selatan dengan Kabupaten Seluma, sebelah Barat dengan Samudra Hindia. Tabel Jumlah Kecamatan, Kelurahan/Desa, Rukun Warga, Rukun Tetangga dan Luas Wilayah Kota Bengkulu Bengkulu Tahun 2012 NO

Kecamatan

Kelurahan

RW

RT

Luas (Km2)

1

Selebar

6

39

169

46.36

2

Kampung Melayu

6

25

111

23.14

3

Gading Cempaka

5

30

123

14.42

4

Ratu Agung

8

40

166

11.02

5

Ratu Samban

9

28

92

2.84

6

Singgaran Pati

6

35

123

14.44

7

Teluk Segara

13

31

96

2.76

8

Sungai Serut

7

22

77

13.53

9

Muara Bangkahulu

7

30

134

23.18

67

351

1091

151.70

Jumlah

Sumber : BDA Kota Bengkulu 2012 Wilayah Kota Bengkulu berdasarkan letak geografis berada ditepi pantai Barat Sumatera dengan posisi 102012”-102022” Bujur Timur dan 3045”-3059” Lintang Selatan. Kota Bengkulu terletak pada ketinggian antara 0 – 100 m/dpl, dengan persebaran sporadis pada setiap wilayah kota, sehingga menyebabkan morfologi kota yang bergelombang. Lokasi dengan titik tertinggi (hingga 100m/dpl) berada dibagian Tenggara (Kec. Selebar). Sementara titik terendah (antara 0 10 m/dpl) di bagian Selatan, Utara dan Timur, sedangkan Pusat Kota Bengkulu sendiri berada pada ketinggian antara 10 – 25 m/dpl. 

Demografi Jumlah penduduk Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel Tabel Jumlah Penduduk Kota Bengkulu Tahun 20012-2017 Jumlah Penduduk (jiwa)

No.

Kecamatan

2012

2013

2014

2015

2016

2017

1.

Selebar

52928

56357

59943

63701

67574

71681

2.

Kampung Melayu

31936

33721

35571

37486

39435

41484

3.

Gading Cempaka

40936

41649

42332

42987

43575

44170

4.

Ratu Agung

50018

50268

50466

50619

50683

50746

5.

Ratu Samban

25006

25131

25230

25306

25338

25370

6.

Singaran Pati

40488

40884

41241

41563

41814

42064

7.

Teluk Segara

23952

23873

23769

23644

23478

23313

8.

Sungai Serut

22702

23003

23284

23544

23767

23990

9.

Muara Bangkahulu

38253

39643

41040

42448

43826

45247

JUMLAH

326219 334529 342876 351298 359488 368065

Sumber : BPS Kota Bengkulu 2017



Lokasi

Peta Kecamatan Teluk Segara (ksatriapantaizakat.blogspot,2017

Peta Kecamatan Teluk Segara ( BPS 2017 )

Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Teluk Segara memiliki batasbatas: Utara - Kecamatan Muara Bangkahulu; Selatan - Kecamatan Ratu Agung; Barat – Samudera Hindia; Timur - Kecamatan Sungai Serut. Kecamatan Teluk Segara terdiri dari 13 Kelurahan, yaitu:            

Kebun Keling Malabero Sumur Meleleh Berkas Pasar Baru Jitra Pasar Melintang Pondok Besi Kebun Roos Pintu Batu Tengah Padang Bajak



Kampung Bali

Kecamatan Teluk Segara memiliki luas + 2558 km2 atau 1.74 % dari luas keseluruhan Kota Bengkulu yang memiliki luas 146.877 km2, serta merupakan Kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil Di Kota Bengkulu. Ibukota Kecamatan Teluk Segara terletak Di Kelurahan Jitra. Kelurahan dengan luas wilayah terluas Di Kecamatan Teluk Segara adalah Kelurahan Berkas dengan luas 41.5 Ha sedangkan luas wilayah terkecil adalah Kelurahan Pondok Besi dengan luas 9 Ha. Persentase Luas Kelurahan Di Kecamatan Teluk Segara, 2016

Luas Wilayah Menurut Kelurahan/Kelurahan di Kecamatan Teluk Segara, 2016

Lokasi perancangan tepatnya berada di persimpangan Jalan Prof. Dr. Hazairin dan Jalan Kol Berlian, Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.

U

Gambar Site/lokasi

LOKASI

Gambar 3d Site/lokasi Lokasi perancangan sangat strategis karena berada di kawasan wisata Kota Bengkulu. Adapun tempat wisata di sekitar lokasi perancangan yaitu view tower sebagai landmark Kota

Bengkulu, Taman merdeka, pusat perbelanjaan barukoto, tugu Thomas Parr, pecinaan, benteng Marlborough, dan lain sebagainya. Karena terletak di persimpangan jalan, menjadikan lokasi perancangan mudah di akses oleh masyarakat. Selain itu, lokasinya juga berdekatan dengan area pendidikan yaitu terletak di antara SD Negeri 1 Kota Bengkulu dan SD Negeri 11 Kota Bengkulu sehingga akan sangat cocok apabila pada area ini dibangun sebuah rumah baca untuk menunjang aktivitas belajar bagi anak-anak dan juga sebagai sarana mencari informasi bagi masyarakat sekitar. Lihat pada gambar.

LOKASI

Gambar Site/lokasi

LOKASI

SDN 11

SDN 1

Gambar 3D Site/lokasi

2.2 Data Klimatik Kawasan

Hembusan Angin Sumber Windy.com

Temperature Sumber Windy.com

Thunderstroms Sumber Windy.com

Wind ( angin ) Sumber Windy.com

2.3 Data Kependudukan Kawasan

Jumlah Penduduk Kota Bengkulu Tahun 20012-2017 Jumlah Penduduk (jiwa) No.

Kecamatan

2012

2013

2014

2015

2016

2017

1.

Selebar

52928

56357

59943

63701

67574

71681

2.

Kampung Melayu

31936

33721

35571

37486

39435

41484

3.

Gading Cempaka

40936

41649

42332

42987

43575

44170

4.

Ratu Agung

50018

50268

50466

50619

50683

50746

5.

Ratu Samban

25006

25131

25230

25306

25338

25370

6.

Singaran Pati

40488

40884

41241

41563

41814

42064

7.

Teluk Segara

23952

23873

23769

23644

23478

23313

8.

Sungai Serut

22702

23003

23284

23544

23767

23990

9.

Muara Bangkahulu

38253

39643

41040

42448

43826

45247

JUMLAH

326219 334529 342876 351298 359488 368065 Sumber : BPS Kota Bengkulu 2017

Jumlah penduduk yang ada di kecamatan teluk segara berdasarkan desa/kelurahan dapat dilihat pada gambar table dibawah.

Gambar Peta Penggunaan Lahan Kota Bengkulu

1. Lahan terbangun, dimanfaatkan sebagai lahan perumahan, perdagangan dan perkantoran. Perumahan (40,62 km²) umumnya tersebar merata di seluruh kecamatan, dan hanya sebagian kecil pada Kecamatan Kampung Melayu, sedangkan perdagangan dan perkantoran tersebar sporadis pada beberapa kecamatan yang lebih berorientasi pada pusat kota, yaitu Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban dan Kecamatan Gading Cempaka, dengan luas keseluruhan sekitar 3,19 km².

2. Lahan non-terbangun masih cukup luas dan merupakan kawasan potensial untuk dikembangkan pada masa mendatang. Jenis penggunaan lahan non-terbangun yang cukup mendominasi di Kota Bengkulu adalah kebun campuran seluas 20,41 km² dan semak belukar seluas 27,28 km². Kebun campuran dan semak belukar menyebar merata di seluruh kecamatan, kecuali di Kecamatan Teluk Segara dan Kecamatan Ratu Samban. Untuk lebih jelasnya, penggunaan lahan di Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Penggunaan Lahan Kota Bengkulu, Tahun 2010 No.

Jenis Penggunaan Lahan

Luas (Km²)

Persentase (persen)

A.

Lahan Non-Terbangun

1.

Belukar Rawa

3,20

2,11

2.

Cagar Alam

5,57

3,67

3.

Danau

0,56

0,37

4.

Hutan Pantai

1,13

0,74

5.

Kebun Campuran

20,41

13,45

6.

Lahan Terbuka

9,25

6,10

7.

Lapangan Golf

0,46

0,32

8.

Pemakaman

0,60

0,40

9.

Sawah

8,94

5,91

27,28

17,89

11. Sungai

1,65

1,09

12. Taman Wisata Alam

9,28

6,12

10,61

6,99

0,17

0,11

99,11

65,34

10. Semak Belukar

13. Tambak Ikan 14. Tempat Wisata Jumlah B.

Lahan Terbangun

1.

Asrama Haji

0,12

0,08

2.

Bandar Udara

2,40

1,58

3.

Pasar

0,08

0,05

4.

Pelabuhan

3,98

2,62

5.

Perdagangan

2,25

1,48

6.

Perkantoran

0,94

0,62

7.

Pertamina

0,04

0,03

8.

Perumahan

40,62

26,77

9.

Rumah Sakit

0,16

0,11

2,00

1,32

Jumlah

52,59

34,66

TOTAL

151.70

100,00

10. Pendidikan

Sumber : BAPPEDA Kota Bengkulu, Tahun 2009.

Gambar Peta RTRW tahun 2012-2032

Gambar Peta RTRW tahun 2012-2032

Perdagangan jasa RTH kota

Perkantoran

Gambar 3D Site/lokasi

Gambar 3D Site/lokasi

2.4 Data Dan Kantong Parkir Sekitar Kawasan

Data dan Kantong parkir disekitar kawasan dapat dilihap pada gambar

Kantong parkir ±30m dari lokasi

Kantong parkir ±400m dari lokasi

2.5 Data Jalur-Jalur Pedestrian Dan Sirkulasi Data jalur Pedestrian dan sirkulasi dapat dilihat pada gambar

Terdapat Trotoar

ME

Parkir

Gambar Sirkulasi

lokasi

2.6 Data Kawasan Dan Bangunan Dalam Perlindungan Konservasi Cagar Budaya Atau Muatan Lokal . Kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) huruf a adalah : a. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. kawasan perlindungan setempat; c. RTH Kota; d. kawasan suaka alam dan cagar budaya; dan e. kawasan rawan bencana alam.

(1) Rencana RTH Kota sebagaimana dimaksud dalam pasal 39 huruf c meliputi: a. RTH Publik; dan b. RTH Privat. (2) RTH publik yang telah ada di Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi kawasan seluas kurang lebih 2.130 Ha atau 14 persen dari luas wilayah Kota Bengkulu yang terdiri atas: a. taman kota dengan luas kurang lebih 24 hektar terdapat di Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Teluk Segara; b. taman persimpangan jalan dengan luas kurang lebih 0,3 hektar terdapat di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu; c. taman lingkungan dengan luas kurang lebih 148 hektar tersebar di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu; d. RTH sempadan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), sungai, pantai dan danau dengan luas kurang lebih 1.706 hektar terdapat di Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Gading Cempaka; e. RTH pada jalur hijau jalan dengan luas kurang lebih 22 hektar tersebar di Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Selebar;

f. hutan kota dengan luas kurang lebih 180 hektar di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Selebar; dan g. pemakaman umum dan swasta dengan luas kurang lebih 50 hektar yang terletak di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu. (3) RTH privat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi kawasan seluas kurang lebih 846 Ha atau 5,6 % persen dari luas wilayah Kota yang terdiri atas: a. RTH pekarangan rumah tinggal seluas kurang lebih 632 ha; b. RTH kawasan peruntukan perdagangan dan jasa seluas kurang lebih 18 ha; c. RTH kawasan peruntukan pariwisata seluas kurang lebih 10 ha; d. RTH kawasan peruntukan industri seluas kurang lebih 13 ha; e. RTH kawasan peruntukan perkantoran seluas kurang lebih 42 ha; dan f. RTH kawasan peruntukan lainnya seperti kawasan peruntukan pendidikan kesehatan, peribadatan, pelabuhan dan terminal, dan TPA seluas kurang lebih 131. ha. (4) Rencana pengembangan RTH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. RTH publik seluas kurang lebih 3.087 Ha atau 20,35 persen dari luas Kota terdiri atas: 1. taman Kota dengan luas kurang lebih 24 hektar terdapat di Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Teluk Segara; 2. taman persimpangan jalan dengan luas kurang lebih 0,3 Hektar terdapat di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu; 3. taman lingkungan dengan luas kurang lebih 148 Ha tersebar di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu; 4. RTH sempadan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), sungai, pantai, danau dan Kereta Api dengan luas kurang lebih 1.896 hektar terdapat di Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Singaran Pati,

Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Kampung Melayu; 5. RTH pada jalur hijau jalan dengan luas kurang lebih 107 hektar tersebar di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu; 6. hutan Kota dengan luas kurang lebih 294 hektar terdapat di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Selebar; 7. pemakaman umum dan swasta dengan luas kurang lebih 50 hektar yang terletak di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu; 8. Sabuk Hijau Cagar Alam dengan luas kurang lebih 503 hektar yang terdapat di Kecamatan Singaran Pati dan Kecamatan Sungai Serut; dan 9. Sabuk Hijau Taman Wisata Alam dengan luas kurang lebih 65 hektar yang terletak di Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Gading Cempaka dan Kecamatan Kampung Melayu. Kawasan suaka alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 39 huruf d meliputi : a. kawasan Cagar Alam Danau Dusun Besar Reg.61 dengan luas kurang lebih 545 hektar di Kecamatan Singaran Pati; b. Taman Wisata Alam Pantai Panjang dan Pulau Baai Reg.91 seluas kurang lebih 967,2 Ha di Kecamatan Gading Cempaka dan Kecamatan Kampung Melayu; c. Kawasan Kampung Cina, Benteng Marlborough dan Tapak Paderi dengan dengan luas kurang lebih 5,2 hektar di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara; d. Kawasan Persada Bung Karno dengan luas kurang lebih 2,01 hektar di Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Teluk Segara e. Kawasan Taman Makam Sentot Ali Basyah dengan luas kurang lebih 0,7 hektar di Kelurahan Bajak Kecamatan Teluk Segara; f. Kawasan Masjid Jamik dengan luas kurang lebih 0,75 hektar di Kelurahan Pintu Batu Kecamatan Teluk Segara; dan g. Kawasan Wisata Tabot dengan luas kurang lebih 3,46 hektar di Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung.

(1) Kawasan peruntukkan pariwisata sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 45 ayat (2) huruf e, terdiri atas : a. Kawasan Pariwisata budaya; b. Kawasan Pariwisata alam; dan c. Kawasan Pariwisata buatan (2) Kawasan pariwisata budaya sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas kurang lebih 7,95 hektar, terdiri atas : a. Kawasan Kampung Cina di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara; b. Kawasan Benteng Marlborough dan Tapak Paderi di Kelurahan Kebun Keling Kecamatan Teluk Segara; c. Kawasan Persada Bung Karno di Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu Samban; d. Kawasan Taman Makam Sentot Ali Basyah di Kelurahan Bajak Kecamatan Teluk Segara; e. Kawasan Masjid Jamik di Kelurahan Pintu Batu Kecamatan Teluk Segara; di; dan f. Kawasan Wisata Tabot di Kelurahan Tebeng Kecamatan Ratu Agung. g. Kawasan wisata Rumah Ibu Fatmawati Kelurahan Penurunan (3) Kawasan pariwisata alam sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b seluas kurang lebih 146,46 hektar, terdiri atas : a. Wisata alam sepanjang Pesisir Pantai Kota Bengkulu meliputi Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Ratu Samban, Kacamatan Ratu Agung, Kecamatan Gading Cempaka dan Kecamatan Kampung Melayu. b. Kawasan Danau Dendam Tak Sudah di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati; (4) Pariwisata buatan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf c seluas kurang lebih 6,26 hektar meliputi Kawasan wisata Bahari di Jalan Pariwisata Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara. (5) Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi sebagaimana dimaksud pada pasal 58 ayat (1) huruf a, meliputi : a. Kawasan Pasar Minggu di Kecamatan Ratu Samban dan Kecamatan Teluk Segara; b. Kawasan perkantoran baru Bentiring di Kecamatan Muara Bangka Hulu; dan c. Kawasan pelabuhan Pulau Baai di Kecamatan Kampung Melayu.

(6) Kawasan strategis dari kepentingan sosial budaya sebagaimana dimaksud pada pasal 58 ayat (1) huruf b, yaitu a. Kawasan cagar budaya Benteng Marlborough di Kecamatan Teluk Segara;dan b. Kawasan pendidikan di Kecamatan Muara Bangkahulu; (7) Kawasan strategis dari kepentingan lingkungan sebagaimana dimaksud pada pasal 58 ayat (1) huruf c, meliputi: a. Kawasan Cagar Alam Dusun Besar di Kecamatan Singaran Pati; dan b. Kawasan Wisata Alam di Kecamatan Muarabangkahulu, Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Gading Cempaka dan Kecamatan Kampung Melayu.

Related Documents


More Documents from "Hariyasa"