Latar.docx

  • Uploaded by: Fbl Atha
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Latar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,451
  • Pages: 7
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup seseorang. Oleh karena itu, ajaran Islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi pria dan wanita, dan berlangsung seumur hidup – semenjak dari buaian hingga ajal datang (Al-Hadits) – life long education.1

ْ ُ‫أ‬ )‫المـ َ ْه ِد ِإلَى اللَّ ْح ِد (الحديث‬ ُ ُ ‫طل‬ ْ َ‫ب ْال ِع ْل َم ِمن‬ Artinya: Belajarlah (carilah) ilmu sejak engkau dalam buaian (ayunan) sampai ke liang lahat. (Al-Hadits) Pendidikan merupakan kebutuhan bagi umat manusia, untuk membentuk aspek-aspek dalam diri manusia. Adapun aspek tersebut meliputi: aspek keilmuan, aspek keterampilan, aspek kesenian dan aspek keagamaan. Dalam rangka pengembangan aspek itulah maka dibutuhkan lembaga-lembaga yang mampu menyalurkan dan mengarahkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan manusia tersebut. Lembaga-lembaga pendidikan yang ada saat ini sangat banyak, baik itu yang berada dijalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Salah satu dari bentuk lembaga formal adalah Madrasah. Madrasah adalah lembaga pendidikan formal yang berbasis agama Islam karena perkembangan madrasah di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan pendidikan Islam di Timur Tengah pada abad kejayaan Islam. Madrasah identik dengan pendidikan agama sehingga mata pelajrannya minimal 60 persen pelajaran agama maka pembelajaran tidak terlepas dari pembelajaran kitab kuning. Namun, dalam pembelajaran kitab kuning seorang pendidik harus mempunyai metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran kitab kuning tersebut menjadi terarah dan tepat sasaran, misalnya: dalam penggunaan metode pembelajaran, penyusunan materi yang sistematis dan alokasi waktu.

Untuk itulah, peneliti tertarik untuk meneliti pembelajaran kitab kuning dengan menggunakan metode Al-Miftah Lil Ulum yang diterapkan kepada siswa MA THOYYIB HASYIM dengan judul penelitian “Penerapan metode al miftah lil ulum dalam pembelajaran kitab kuning di MA THOYYIB HASYIM JORONGAN LECES”.

. B. Fokus Penelitian Untuk mempermudah penelitian, maka peneliti memilih dan menentukan fokus penelitian yang hendak dikaji sehingga tidak melebar kemana-mana. Menurut M. Toha Anggoro, suatu masalah yang bersifat umum dan banyak jumlahnya, kelak akan menyulitkan peneliti sendiri apabila masalah tersebut tidak peneliti fokuskan sejak awal.2 Oleh karena itu peneliti hanya memfokuskan penelitian ini pada Penerapan metode al miftah lil ulum dalam pembelajaran kitab kuning di ma thoyyib hasyim jorongan leces C. Rumusan Masalah Beberapa fokus penelitian yang muncul berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut: 1.

Bagaimana penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning di ma

thoyyib hasyim jorongan leces? 2. Bagaimana hasil penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning di ma thoyyib hasyim jorongan leces?

D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran arah yang akan di tuju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah di rumuskan sebelumnya.3 Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2 3

M. Toha Anggoro, Materi Pokok Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), 11 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 42

1. Untuk mendeskripsikan penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning di ma thoyyib hasyim jorongan leces 2. Untuk mendeskripsikan hasil penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning di ma thoyyib hasyim jorongan leces E. Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat, manfaat tersebut bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis yaitu untuk mengembangkan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan dan mengendalikan suatu gejala. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis terhadap berbagai pihak, di antarnya: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti 1. Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning 2. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan karya ilmiah sebagai bekal untuk mengadakan penelitian lain di masa mendatang. b. Bagi lembaga Penelitian ini diharap dapat memberikan masukan kepada lembaga untuk terus mengembangkan metode pembelajaran Al-Miftah Lil Ulum di lembaga pendidikan khususnya di ma thoyyib hasyim F. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.4 Beberapa hal yang perlu dijabarkan mengenai metode penelitian yang akan diterapkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Judul penelitian ini, yaitu “penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning di ma thoyyib hasyim jorongan leces ”. Dari judul, sudah dapat diketahui bahwa pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (deskriptif) yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/ jasa, hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/ fenomena gejala sosial.5 Sedangkan pengertian deskriptif disini adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah. Sehingga data yang dikumpulkan berupa kalimat atau kata-kata bukan angka. Sedangkan jenis penelitiannya menggunakan jenis studi kasus, karena penelitian ini pada umumnya bertujuan untuk mempelajari secara mendalam terhadap suatu individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat tertentu. Tentang latar belakang, keadaan sekarang, atau interaksi yang terjadi. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial,

4 5

. Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta: PT. Rineka Cip, 2010), 203 . Djam’an Satori dan Aan komariah, metodologi penelitian kualitatif(Bandung: Alfabeta, 2014), 22

sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Maka peneliti menentukan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus karena ciri yang terlihat di lapangan menunjukkan penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning adalah melihat bagaimana penerapan metode Al-Miftah Lil Ulum dalam pembelajaran kitab kuning di ma thoyyib hasyim jorongan leces 2. Kehadiran Peneliti Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan peneliti. Sehingga peran manusia sebagai instrumen penelitian menjadi suatu keharusan, bahkan dalam penelitian ini posisi peneliti adalah menjadi instrumen kunci ( the key instrument ). Untuk itu, validitas dan realibilitas data kualitatif banyak tergantung pada keterampilan metodologi, kepekaan, dan integritas peneliti sendiri. Dalam hal ini peneliti pada penelitian kualitatif diharuskan membaur dan menyatu dengan subjek penelitian ( informan ). Kehadiran peneliti tidak dapat diwakilkan oleh angket atau tes, karena dalam penelitian ini peniliti dituntut untuk menjadi pengamat penuh yang bertindak langsung dalam pengamatan fenomena atau tingkah laku informan. Dan kehadiran peneliti di lapangan diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek penelitian, sehingga penelitian ini bersifat terbuka. Dan dalam hal ini peneliti hadir langsung di madrasah aliyah thoyyib hasyim di desa Jorongan kecamatan Leces kabupaten Probolinggo untuk mendapatkan informasi lebih mendalam. 3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat yang akan dijadikan sebagai lapangan penelitian atau tempat dimana penelitian tersebut hendak dilakukan. Wilayah penelitian biasanya berisi tentang lokasi (alamat, teks dan sebagainya). Lokasi penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Ainul Yaqin, Jalan ky.Hasyim No.1 Desa Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, Yang terletak ± 300 m dari jalan raya. Penentuan lokasi penelitian ini didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu pondok pesantren Ainul Yaqin merupakan satu-satunya pondok pesantren yang cukup tua dan terbesar yang ada di desa Jorongan. Selain itu, pergantian pengasuh yang sudah diduduki oleh generasi ke tiga, tak menyurutkan masyarakat (orang tua) untuk memasrahkan putra dan putrinya

menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut, hal itulah yang menarik keinginan peneliti untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut. 4. Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah dari mana sumber data yang dikumpulkan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti membagi dua bagian dari data yang diperoleh, yaitu : a. Data Primer Data primer adalah data yang didapat langsung oleh peneliti dari sumber pertama. Subyek penelitian diperhitungkan sebagai informan yang bisa dijadikan partisipan atau konsultan peneliti dalam menangani kegiatan penelitian jenis ini. Menentukan subyek penelitian juga mengandung pengertian seberapa banyak informasi data yang akan diteliti. Peneliti dalam hal ini fokus pada perkataan dan hasil dari observasi yang dilakukan di lapangan guna mengumpulkan data yang diharapkan. b. Data Sekuder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber data pertama. Dalam hal ini peneliti akan menyusunnya dalam bentuk data tertulis dan dokumen-dokumen . Data tertulis yang dimaksud adalah pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.6

6

. Tim INZAH Genggong, Pedoman Penulisan Skripsi,51

More Documents from "Fbl Atha"