Metode Perhitungan Cadangan.docx

  • Uploaded by: Yolanda Mustika Bohal Simanjuntak
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Perhitungan Cadangan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 916
  • Pages: 5
MACAM-MACAM METODE PERHITUNGAN CADANGAN Ada beberapa metode perhitungan cadangan yang dapat di pilih berdasarkan pada seberapa banyak data, waktu, serta dana yang kita miliki. Metode metode tersebut adalah: a.

Metode analogi

b.

Metode volumetric

c.

Metode decline curves

d.

Metode material balance

e.

Metode simulasi reservoir

A.

Metode analogi Analogi /statistic metode biasa nya di gunakan untuk prospek belum dibor, dan untuk

melengkapi metode volumetric dalam bidang atau tahap awal reservoir dari pengembangan dan produksi. Selain itu, metode yaqng dapat di gunakan untuk memperkirakan cadangan traktat belum dibor di bidang sebagian di kembangkan atau reservoir. Metode volumetric mencoba untuk menentukan jumlah minyak di tempat dengan menggunakan ukuran

reservoir

serta sifat batuan dan cairan.

Kemudian

di

tempat dengan menggunakan ukuran reservoir serta sifat batuan dan cairan. Kemudian faktor pemulihan diasumsikan, dengan mengguanakan asumsi dari bidang dengan karakteristik serupa. OIP dikalikan dengan factor pemulihan untuk sampai pada nomor cadangan. Metodologi ini di dasari pada asumsi bahwa bidang analog, reservoir, atau baik adalah sebanding dengan field perihal, reservoir, atau baik, tentang aspek-aspek yang recovery control utama minyak atau gas. Kelemahan metode ini adalah bahwa validitas asumsi ini tidak dapat di tentukan sampai bidang subjek atau reservoir telah dio produksi berkelanjutan. Analogi dilakukan apabila data minim(misalnya sebelum eksplorasi). Perlu di ingat bahwa seminimum apapun datanya, pembuat keputusan memerlukan angka cadangan dan keekonomian yang dapat di tentukan dengan mengguanakan barrels per acre foot (BAF). Ket

:

Ø

: porositas rata-rata Swi

(%)

: Saturasi awal rata-rata

(%)

Boi

: Faktor formasi volume minyak awal

( RB / STB )

RF

: Recovery Factor

(%)

Perhitungan cadangan maupun sumberdaya mineral dilakukan untuk mengetahui kuantitas, kadar, dan lokasi suatu cebakan mineral agar bisa dievaluasi apakah dapat dilanjutkan ke tahap penambangan atau tidak. Ukuran dan kadar sebenarnya (real grade) suatu endapan tidak dapat diketahui dengan pasti, namun estimasi cadangan ataupun sumberdaya mineral dibutuhkan dalam perencanaan tambang. Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode-metode yang biasanya digunakan dalam menghitung sumberdaya maupun cadangan mineral, diharapkan Anda sudah mengetahui perbedaan antara sumberdaya dan Cadangan, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi sehingga sebuah perhitungan dapat disebut cadangan ataukah hanya sebagai sumberdaya.

Jika perhitungan dilakukan dengan sistem matrik, maka jumlah volume dalam m3 akan dikalikan dengan berat jenis mineral sehingga menghasilkan tonase dalam metrik ton, penjabarannya sebagai berikut:

T = V x Bj Mineral Dimana, T = Tonase (metrik ton) V = Volume (m3) Bj= Berat jenis (ton/m3)

Jika perhitungannya menggunakan sistem British ditentukan dengan rumus berikut: Tf = 2240 x Bj / 62,5 Bj = Berat jenis mineral dalam hal rumus diatas, sekali faktor tonase (tonnage factor) ditentukan maka berat jenis suatu mineral akan dianggap konstan, sehingga jumlah cadangan ataupun sumberdaya mineral suatu daerah ditentukan dengan cara membagi volume dengan tonnage factor. Cadangan(sumberdaya) = Volume / Tf Sedangkan untuk menghitung cadangan mineral berupa urat, dalam hal ini dicontohkan adalah emas maka dapat digunakan rumus sebagai berikut: Wcb = A x T x R

Dimana, Wcb = Cadangan bijih (ton) A = Luas daerah pengaruh mineralisasi (m2) T = Tebal rata-rata urat bijih atau zona mineralisasi (m) R = Berat jenis emas (ton/m3)

Selanjutnya cadangan emas (We) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: We = K x Wcb We = Cadangan emas (kg) K = Kadar emas (g/ton) Dalam perhitungan cadangan ini, luas daerah pengaruh ditentukan berdasarkan panjang dan lebar pengaruh setiap titik data yang diperoleh dari hasil penyelidikan dan profil penyebaran kadar mineral pada urat, cebakan deposit, ataupun zona mineralasi. Data tersebut dapat berasal dari hasil pemboran, singkapan urat, terowongan penambangan, sumur uji, dan informasi geologi lainnya.

Perlu diketahui, teknik estimasi perhitungan cadangan terbagi menjadi 2 kelompok utama yaitu: 1. Berdasarkan Konsep Perluasan (the concept of extention) 2. Berdasarkan Konsep Kesalahan Estimasi (concept of error estimation) Konsep perluasan dapat didefinisikan sebagai suatu teknik yang digunakan untuk memperluas nilai suatu area atau volume yang mengelilingi titik conto tersebut. Ada beberapa macam sistem atau metode berdasarkan konsep perluasan, diantaranya adalah metode geometrik, pembobotan jarak, dan geostatistik.Tidak seperti sistem konvensional, metode geostatistik mempertimbangkan bahwa setiap conto dalam suatu endapan mineral berhubungan secara spasial antara satu dengan yang lainnya. Hal ini berdasarkan konsep regionalized variable. Dan saat ini kita akan membahasa metode geostatistik lebih lanjut. Dalam estimasi geostatistik yang berdasarkan teori regionalized variable, nilai kadar suatu titik diestimasi sebagai suatu kombinasi rata-rata semua conto yang berada di sekitar suatu titik. Ada 2 prosedur utama didalam estimasi perhitungan cadangan dengan menggunakan metode geostatistik, yaitu variogram dan krigging, berikut penjelasannya: 1. Variogram Variogram adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara besarnya kadar dengan jarak pada arah tertentu, dihitung dengan suatu rumus sederhana yaitu perbedaan rata-rata antara dua titik conto dengan jarak tertentu. Variogram dapat mengamati derajat kesinambungan suatu mineralisasi dan juga dapat diamati karakteristik geologi lainnya. Disini suatu model matematik dibutuhkan untuk dicocokkan dengan variogram semi eksperimental 2. Model Krigging Prosedur geostatistik yang kedua adalah perhitungan krigging. Model Krigging adalah suatu sistem estimasi yang melibakan faktor pembobotan terhadap suatu titik conto yang bergantung pada parameter-parameter variogram tersebut diatas. Metode ini menggunakan weighted average data contoh lubang bor disekitar blok untuk menghitung nilai rata-rata blok yang ditaksir. Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan menggunakan korelasi statistik antar contoh yang juga merupakan fungsi jarak.

Cara di atas dapat mendeteksi an-isotropik endapan yang akan ditaksir. Model ini juga disebut sebagai model estimasi linear yang mengembangkan berat optimal untuk digunakan pada tiap conto di sekitar blok yang akan di estimasi. Cara perhitungan cadangan dengan metode krigging kadang-kadang terlalu kompleks untuk suatu komoditi tertentu. Hal ini sangat bermanfaat jika dilakukan pada penentuan cadangan-cadangan yang mineable dengan kadar rata-rata diatas cut off grade.

Related Documents


More Documents from "Mall12 Bball"