Metode Penghitungan Sisa Hasil Usaha Koperasi

  • Uploaded by: diyah wias
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Penghitungan Sisa Hasil Usaha Koperasi as PDF for free.

More details

  • Words: 719
  • Pages: 4
TANGGAL 12 April diperingati sebagai Hari Bawa Bekal Nasional. Peringatan Hari Bawa Bekal Nasional belum dikenal seperti Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, Hari Kesaktian Pancasila, atau peringatan hari yang lainnya di negeri ini.

Apa makna di balik peringatan Hari Bawa Bekal Nasional ini? Dari arsip artikel yang saya baca, pemerintah mencanangkan peringatan Hari Bawa Bekal Nasional ini pada tanggal 12 April 2013 dan diprakarsai oleh Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan Nasional RI, BPOM ( Badan Pengawas Makanan dan Obat ), dan sebuah perusahaan produsen wadah plastik.

Asal usul diperingati Hari Bawa Bekal Nasional ini merupakan kampanye dari produk bekal berbahan plastik. Tujuan diperingati Hari Bawa Bekal Nasional adalah agar timbul kesadaran tentang pentingnya kesehatan anak Indonesia. Salah satu faktor kesehatan anak adalah asupan makanan sehat yang dikonsumsi setiap hari.

Kenyataan yang terjadi saat ini, banyak anak yang membeli jajan dan makanan, serta minuman di sekolah atau di lingkungan sekitar sekolah, untuk memenuhi sebagian kebutuhan makan setiap hari. Kebutuhan makanan sehat ini sebenarnya bisa dipenuhi anak misalnya dengan membawa bekal dari rumah.

Membawa bekal yang dimaksudkan adalah membawa bekal baik berupa makanan dan minuman hasil masakan sendiri. Budaya membawa bekal makanan dan minuman ke sekolah bagi anak, saat ini jarang dilakukan. Faktor yang menyebabkan jarangnya budaya membawa bekal untuk anak ini, misalnya karena keadaan orang tua yang tidak mempunyai waktu cukup. Atau orang tua tidak mau ribet menyediakan dan menyiapkan bekal bagi anak serta banyaknya menu makanan dan minuman cepat saji yang ada di kedai-kedai makanan.

Padahal, banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan membawa bekal dari rumah. Di antaranya akan membiasakan diri untuk membangun pola hidup sehat, hemat, serta ramah lingkungan.

Kebiasaan anak untuk membeli makanan dan minuman yang dibutuhkan kadang tidak terjamin kelezatan rasa, maupun kesehatan makanan dan minuman yang dibeli. Selain itu, makanan yang dibeli sembarangan dapat mengakibatkan risiko terkena sakit, misalnya sakit perut atau pusing. Meskipun tidak semua makanan dan minuman yang tersedia dijual dalam keadaan kotor serta tidak sehat.

Tetapi, alangkah lebih baik jika dapat menyiapkan bekal dengan mengolah atau memasak sendiri bahan makanan dan minuman untuk dikonsumsi. Yang pasti, memasak sendiri akan memperhatikan kebersihan serta kesehatan baik untuk peralatan yang digunakan untuk memasak maupun bahan makanan dan minuman yang akan diolah.

Terjaminnya kebersihan juga kesehatan peralatan dan bahan makanan atau minuman yang akan dimasak serta dengan melakukan pengolahan yang tepat, akan menciptakan pola hidup yang sehat. Dengan membiasakan untuk melakukan pola hidup sehat disertai olah raga yang cukup, akan membuat tubuh juga pikiran senantiasa fresh. Sehingga, aktivitas sehari-hari menjadi tidak terganggu serta jarang menderita sakit baik fisik maupun psikis.

Manfaat lain membawa bekal dari rumah adalah tidak akan timbul pengeluaran untuk melakukan pembelian makanan yang dibutuhkan. Sehingga membawa bekal akan lebih berhemat dalam segi finansial serta waktu. Uang yang digunakan untuk membayar harga makanan dan minuman yang dibeli, dapat dialokasikan penggunaannya untuk keperluan lain misalnya untuk ditabung.

Membiasakan menabung untuk anak sangat berguna dalam proses pembelajaran penerapan pola hidup sederhana dan tidak boros dalam mengeluarkan uang. Waktu yang terbuang dalam melakukan perjalanan untuk membeli makanan dan minuman yang dikonsumsi, dapat digunakan untuk melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat. Mereka bisa membaca buku di perpustakaan sekolah, atau bermain bersama teman.

Kebiasaan membawa bekal sendiri juga akan menciptakan keadaan yang ramah lingkungan. Tempat bekal bisa dipakai lagi dan akan mengurangi sampah dari bungkus makanan dan minuman. Biasanya, bungkus makanan/jajan yang dibeli di sekolah berupa kertas atau kantong plastik, dan gelas atau botol plastik. Semuanya merupakan barang sekali pakai.

Dengan membawa bekal sendiri, tidak akan terjadi penumpukan sampah barang sekali pakai tersebut. Apalagi, sampah sekali pakai tersebut dapat mencemari lingkungan sekitar, serta membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak sehat.

Dari uraian di atas, dapat dipetik beberapa keuntungan dengan melakukan kebiasaan membawa bekal dari rumah. Selain bermanfaat menunjang aktivitas anak dalam kehidupan sehari-hari, juga bermanfaat bagi diri sendiri lingkungan sekitar.

Bukan hanya untuk anak, sebenarnya membawa bekal untuk menunjang keperluan sehari-hari juga dapat dilakukan oleh orang dewasa yang melakukan aktivitas di luar rumah dari pagi hari sampai menjelang sore bahkan hingga malam hari. Seyogianya peringatan Hari Bawa Bekal Nasional ini tidak hanya diperingati di setiap tanggal 12 April. Jika perlu, kebiasaan membawa bekal bisa dimaknai untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Yuk, mulai sekarang membiasakan diri untuk membawakan bekal makanan dan minuman yang sehat dari rumah untuk anak atau untuk diri sendiri. Selamat Hari Bawa Bekal Nasional.(*) *) Warga Banyuwangi

Related Documents


More Documents from "Ismafaizira Ismail"