METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB طريقة تعليم الغة العربية KELOMPOK 1
DALAM PENGAJARAN BAHASA ADA TIGA ISTILAH YANG PERLU DI FAHAMI YAITU
PENDEKATAN METODE TEKNIK
Metode pembelajaran adalah sebuah cara yang tersusun secara sitematis yang di gunakan pendidik untuk mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.
METODE GRAMATIKA- TERJEMAH (THARI:QAH AL- QAWA;ID WATARJAMAH)
LATAR BELAKANG
KARAKTERISTIK
1. Lembaga pendidikan eropa mewajibkan belajar bahasa latin(abad 15)
1.
Tata bahasa disajikan secara deduktif
2.
Kosa kata di berikan dalam bentuk dwi bahasa (daftar kosa kata beserta terjemah nya)
3.
Peran guru aktif sebagai penyaji dan murid pasif sebagai penerima materi.
2. Di kenal dengan nama “GRAMMAR TRANSLATION METHOD” dan di gunakan di benua eropa secara luas.(abad 19) 3. Di gunakan mengajar bahasa arab di negeri arab dan negara islam(akhir abad 19) termasuk indonesia(pesantren salafi) hingga saat ini.
ASUMSI
Langkah penyajian 1.
Guru memulai pelajaran dengan menjelaskan butir tata bahasa dan memberi contoh
1)
“Logika semesta” yang merupakan dasar semua bahasa di dunia bisa di pelajari.
2.
Guru menuntun siswa menghafal kosa kata yang sudah di berikan.
2)
Para pelajar dengan metode ini di dorong menghafal bahasa asing dan terjemah nya.
3.
Guru membetulkan dan memberi pengarahan terhadap kesalan yang dilakukan siswa jika ada.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN METODE GRAMATIKAL
kekuatan
Siswa hafal di luar kepala kaidah – kaidah tata bahasa
Siswa memahami isi bacaan yang di pelajari secara detail dan mampu menerjemah kan.
Siwa memmpunyai kemampuan mengingat dan menghafal yang sangat kuat.
Bisa dilaksanakan dalam kelas yang besar dan tidak menuntut kemampuan guru yang ideal
kelemahan
Metode ini lebih banyak mengajarkan “tentang bahasa”bukan mengajarkan’ kemahiran berbahasa’
Metode ini hanya mengajarkan kemahiran membaca sedangkan memyimak ,menulis,berbicara, diabaikan
METODE LANGSUNG (ATH- THARI :QAH AL- MUBASYIRAH) LATAR BELAKANG
KARAKTERISTIK
1. Ketidak puasan terhadap metode gramatikal dan tuntutan kebutuhan dimasyarakat karena perkembangan zaman.
1.
Kaidah – kaidah bahasa yang diajarkan sacara induktif yaitu beragakat dari contoh- contoh yang kemudian di ambil simpulan.
2. Hubungan antar negara eropa yang mulai terbuka sehingga membutuhkan belajar bahasa baru.
2.
Kemampuan komunikasi lisan dilatih secara cepat melalui tanya jawab
3. Metode belajar yang ada dirasa tidak efektif dan praktis
3.
Kemampuan berbicara dan menyimak keduan nya di latihkan dll.
ASUMSI 1.
Metode ini di kembangkan atas dasar asumsi bahwa proses belajar bahasa asing sama dengan proses belajar bahasa ibu.
LANGKAH PENYAJIAN 1.
Guru mennyampaikan materi secara lisan,mengucapkan satu kata dan menunjuk bendanya.Dan murid menirukan nya sampai benar pelafalan nya dan faham makna nya.
2.
Latihan selanjut nya dengan tanya jawab dengan kata tanya”ma,hal,ayna.”dll
KEKUATAN DAN KELEMAHAN METODE LANGSUNG KEKUATAN
Pelajar terampil menyimak dan membaca . Pelajar menguasai pelafalan dengan baik Pelajar mengetahui banyak kosa kata
KELEMAHAN Pelajar lemah dalam hal membaca pemahaman karena materi dan latihan hanya di tekan kan pada bahasa lisan Butuh guru yang ideal dari segi ketrampilan berbahasa. Model latihan menirukan dan menghafal yang terkadang membosankan.
Metode membaca (thari’qah al-qira’ah) Muhammad prima
Latar belakang Ketidakpuasan kepada metode langsung yang kurang memberikan perhatian kepada kemahiran membaca dan menulis, medorong para guru dan ahli bahasa untuk mencari metode baru.
Tahun 1929, Profesor Coleman dkk menyarankan metode pengajaran yang lebih realistis yakni metode membaca.
asumsi Metode ini dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa pengajaran bahasa tidak bisa bersifat multi-tujuan dan kemampuan membaca adalah tujuan yang realistis
Model pengajaran Metode Membaca yang paling terkenal di Eropa dan Timur Tengah adalah model Michael West. Buku utamanya adalah buku reading.
karakteristik Tujuan utamanya adalah kemahiran membaca
Materi pelajaran: daftar kosa kata, pertanyaan isi bacaan, buku bacaan penunjang, buku latihan mengarang terbimbing dan percakapan Basis kegiatan pembelajaran adalah memahami isi bacaan
Membaca diam lebih diutamakan daripada membaca keras
Kaidah bahasa diterangkan seperlunya tidak boleh berkepanjangan
Langkah-langkah penyajian (1) Pelajaran dimulai dengan pemberian kosa kata dan istilah yang dianggap sulit dan penjelasan maknanya dengan definisi dan contoh dalam kalimat
(2) Siswa membaca teks bacaan secara diam selama kurang lebih 25 menit
(3) Diskusi mengenai isi bacaan yang dapat berupa tanya-jawab dengan menggunakan bahasa ibu pelajar
Langkah-langkah penyajian (4) Pembicaraan mengenai tata bahasa secara singkat jika dianggap perlu (5) Pembahasan kosa kata yang belu pernah dibahas sebelumnya
Langkah-langkah penyajian (6) Mengerjakan tugas-tugas yang ada di dalam buku suplemen, yaitu menjawab pertanyaan tentang isi bacaan, latihan menulis terbimbing, dsb.
(7) Bahan bacaan perluasan dipelajari di rumah dan dilaporkan hasilnya pada pertemuan berikutnya
kekuatan
Pelajar terlatih memahami bacaan dengan analisis
Pelajar menguasai kosa kata dengan baik
Pelajar memahami penggunaan tata bahasa
kelemahan Pelajar kurang terampil dalam mengarang bebas
Pelajar lemah dalam keterampilan membaca nyaring
Pelajar tidak terampil dalam menyimak dan berbicara
Pelajar lemah dalam memahami teks yang berbeda