Metlit Lengkap.docx

  • Uploaded by: Rosa Dwi Putri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metlit Lengkap.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,443
  • Pages: 12
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERILAKU SULIT MAKAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI PERUMAHAN PURI ANGSA ASRI 2 MESTONG, KABUPATEN MUARO JAMBI Rosa Dwi Putri1) 1)

Mahasiswa Semester IV Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi E-mail : [email protected] +6281278412661 Abstrak

Latar belakang anak prasekolah adalah mereka yang berusia 3-5 tahun. Pada masa ini anak menggalami proses perubahan pola makan dimana anak pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Kesulitan makan ini seperti pilih-pilih makanan, makan sambil nonton televisi atau main dan mau makan jika diajak jalan-jalan. Pola asuh adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak. Dalam pemberian makanan pola asuh dibedakan menjadi 3, yaitu pola asuh tipe demokratis, tipe pola asuh otoriter, tipe pola asuh permisif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Hubungan Antara Pola Asuh Orangtua Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Prasekolah Di Perumahan Puri Angsa Asri 2 Mestong, Kabupaten Muaro Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jenis penelitian kuantitatif. Sampel penelitian adalah anak prasekolah di Perumahan Puri Angsa 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi, dengan total sampel berjumlah 30 orang yang di ambil dengan teknik proportionate stratified random sampling. Kata Kunci : Pola Asuh Orangtua, Anak Prasekolah, Perilaku Sulit Makan Abstract Background preschool children are thosed aged 3-5 years. At this time child undergo a process of changging diets in which children generally find it difficult to eat. Difficulty eating is like picky food, eat while watching television or play and want to eat if invited to the streets. Parenting is one of the factors significantly helped to build the character of the child. In the provision of parenting diet is divided into 3, namely the type of democratic parenting, the type of authoritarian parenting, the type of permissive parenting.The purpose of this study is to determine the relationship between parenting parenting patterns with difficult eating behavior in preschoolers in Puri Angsa Asri 2 Housing Mestong, Muaro Jambi regency. The research method used is cross sectional with quantitative research type. Research sample is preschool children in Puri Angsa 2 Housing, Mestong Muaro Jambi regency, with a total sample of 30 people taken with proportionate stratified random sampling technique. Keywords : parenting patterns, preschool children, difficult eating behavior

1

DAFTAR ISI ABSTRAK

1

DAFTAR ISI

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4

1.2 Rumusan Masalah

5

1.3 Tujuan Penellitian

5

1.3.1

Tujuan Umum

5

1.3.2

Tujuan Khusus

5

1.4 Manfaat Penelitian

6

1.4.1 Bagi Peneliti

6

1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

6

1.4.3 Bagi Masyarakat Umum

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pola Asuh

7

II.1.1. Pengertian Pola Asuh

7

II.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh

7

II.2. Perilaku II.2.1. Definisi Perilaku

7 7

2

II.2.2. Ruang Lingkup Perilaku II.3. Sulit Makan

8 8

II.3.1. Defenisi Sulit Makan

8

II.3.2. Gejala Sulit Makan

8

II.4 Anak Prasekolah II.4.1 Pengertian Anak Prasekolah

9 9

II.5 Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Prasekolah

9

BAB III METODOLOGI PENELSITIAN III.1. Jenis dan Desain Penelitian

10

III.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

10

III.3. Populasi dan Sampel

10

III.3.1. Populasi

10

III.3.2. Besar Sampel

10

III.4. Teknik Pengumpulan Data

10

DAFTAR PUSTAKA

12

LAMPIRAN

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada anak usia prasekolah, anak mengalami perkembangan psikis menjadi balita mandiri, dapat berinteraksi dengan lingkungan, serta dapat lebih mengekpresikan emosinya. Disamping itu anak usia prasekolah juga cenderung senang berekplorasi dengan hal-hal sifat baru. Sifat perkembangan khas yang terbentuk ini turut mempengaruhi pola makan anak. Pada masa ini anak menggalami proses perubahan pola makan dimana anak pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Seperti pilih-pilih makanan, makan sambil nonton televisi atau main dan mau makan jika diajak jalan-jalan. Menurut Judarwanto, 2011 dalam Kesuma, A. dkk (2015) Sebuah penelitian oleh The Gateshead Millenium Baby Study (Waugh, dkk. 2006, yang dikutip oleh Nafratilawati, dkk, 2014) di Inggris menyebutkan 20 % orang tua melaporkan anaknya mengalami masalah makan, dengan prevalensi tertinggi anak hanya mau

makan

makanan tertentu. Studi di Italia mengungkapkan 6 % bayi mengalami kesulitan makan, kemudian meningkat 25-40 % pada anak fase akhir pertumbuhan. Survei lain di Amerika Serikat menyebutkan 19-50 % orangtua mengeluhkan anaknya sangat pemilih dalam makan sehingga terjadi definisi zat gizi tertentu. Kesulitan makan yang dialami oleh 25-40 % anak-anak. Kesulitan makan pada anak dengan keterlambatan perkembangan yaitu mencapai 80 %. Di indonesia, berdasarkan data Riekesdas (2013) prevalensi gizi buruk pada balita yaitu sebesar 5,7 %, gizi kurang sebesar 13,9%, gizi baik sebesar 75,9 % dan gizi lebih sebesar 4,5 %. Sedangkan di jawa timur, prevalensi gizi buruk pada balita yaitu sebesar 114,2 %, gizi baik sebesar 76,7 % dan gizi lebih sebesar 4,1 % (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).2 Menurut Rohmasari, 2013 dalam Riyanto, H. (2017) Perilaku sulit makan ini merupakan perilaku anak yang menolak untuk makan seperti menutup mulut ketika diberi makanan dan menghabiskan makanan dengan lambat bahkan sering tidak menghabiskan porsi makan setiap jam makan. Dalam pemberian makanan pola asuh dibedakan menjadi 3, yaitu pola asuh tipe demokratis dimana menu makanan ditentukan

4

oleh orang tua akan tetapi orang tua tetap memberikan kesempatan untuk anak memilih makanan, tipe otoriter, penentuan menu yang

akan disajikan dan waktu makan

ditentukan oleh orang tua, tipe pola asuh permisif, pemilihan makanan tergantung pada selera dan keinginan anak. Dengan demikian ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang ibu agar anak mau makan yaitu sajikan makanan dengan menarik, jadikan saat makan menyenangkan hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak.4 Adapun beberapa masalah-masalah

makan yang sering muncul pada anak di

Perumahan Puri Angsa Asri 2 Mestong, Kabupaten Muaro Jambi yang sering ditemui antara lain rewel, muntah, terlalu memilih makanan, makan yang terlalu lambat, dan penolakan makanan yang

pada dasarnya hal itu akan berdampak pada gangguan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara pola asuh orangtua dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah di Perumahan Puri Angsa Asri 2 Mestong, Kabupaten Muaro Jambi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah

di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong

Kabupaten Muaro Jambi. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah berdasarkan karakteristik umur

5

orangtua di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi. 2. Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan orangtua di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi. 3. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara pola asuh orangtua dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti terhadap penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi. 1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi untuk memberikan informasi terbaru dan dapat dijadikan bahan referensi pustaka serta wacana

tentang hubungan antara pola asuh orang tua

dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi. 1.4.3 Bagi Masyarakat Umum Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberi informasi kepada masyarakat terutama pada orangtua menganai pola asuh dan perilaku sulit makan, sehingga diharapkan orangtua dapat memahami dan menerapkan pola asuh yang benar sesuai dengan karakter anak masing-masing, dan orang tua dapat memperbaiki pola asuh, serta gangguan makan pada anak usia prasekolah dapat dicegah di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi.

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pola Asuh II.1.1. Pengertian Pola Asuh Menurut Hetherington Dan Porke (1999) dalam skripsi Fitriayah (2015), pola asuh merupakan bagaimana cara orang tua berinteksi dengan anak secara total yang meliputi proses pemeliharaan, perlindungan dan pengajaran bagi anak.1 Untuk itu dengan memberikan pola asuh yang baik kepada anak, akan memunculkan konsep diri yang baik pula bagi anak dalam menilai dirinya yang dimulai dari masyarakat dengan tidak membatasi pergaulan anak namun tetap membimbing, agar anak dapat bersikap obyektif, dan menghargai diri sendiri. II.1.2. Tipe-Tipe Pola Asuh Beberapa tipe pola asuh menurut Diana Baumrind dalam Fitriayah (2015), tentang jenis gaya pengasuhan diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pengasuhan otoriter Gaya pengasuhan dimana orang tua membatasi anak dan memberikan hukuman ketika anak melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan kehendak orang tua. b. Pengasuhan demokratis Gaya pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk mandiri namun orang tua tetap memberikan batasan dan kendali pada tindakan anak. c.

Pengasuhan permisif Gaya pengasuhan dimana orang tua tidak berperan dalam kehidupan anak.1

II.2. Perilaku II.2.1. Definisi Perilaku Menurut Skinner seorang ahli psikologi yang dikutip Notoatmojo (2007) dalam Sudiana (2015) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulasi (ransangan dari luar). Dalam teori ini, terjadinya

7

perilaku didasari oleh adanya stimulasi terhadap organisme, dan

kemudian

organisme tersebut merespons. Oleh sebab itu, teori Skinner disebut teori S-O-R atau stimulasi organisme respon.5 II.2.2. Ruang Lingkup Perilaku Perilaku manusia sangat komplek dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Menurut benyamin bloom (1908) yang dikutip Notoatmojo (2007) dalam Sudiana (2015), membagi perilaku manusia ke dalam tiga ranah yaitu kognitif, efektik, dan psikomotor. Dalam perkembangannya, teori ini di modifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yaitu pengetahuan, sikap dan penerapan (Notoatmojo,2007).5 II.3. Sulit Makan II.3.1. Defenisi Sulit Makan Menurut juwanto (2006), sulit makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami kesulitan mengonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fsikologis ( alamiah dan wajar)

yaitu mulai dari membuka mulut tanpa paksaan, mengunyah, menelan

sehingga sampai terserap di percernaan secara baik tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu. Sulit makan juga diartikan sebagai ketidakmampuan untuk makan dan menolak makanan tertentu. Dimana gangguan sulit makan pada anak ini sering kita jumpai pada masyarakat awam yang belum memahami prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dan

masih banyak masyarakat

yang belum

memahami pentingnya nutrisi pada anak. II.3.2. Gejala Sulit Makan Menurut judarwanto (2006) dalam Putri (2015) menyatakan bahwa ada beberapa gejala sulit makan pada balita diantaranya adalah : a. Memuntah atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk dimulut anak

8

b. Sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup mulut rapat c. Makan berlama-lama dan memainkan makanan d. Memuntah atau menumpahkan makanan dan menipis suapan.3 II.4 Anak Prasekolah II.4.1 Pengertian Anak Prasekolah Anak prasekolah adalah anak yang berusia tiga sampai lima tahun. Anak prasekolah mengalami pertumbuhan dan perkembangan biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual yang signifikan. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah dipengaruhi oleh nutrisi, masalah tidur, kesehatan gigi, pencegahan cedera serta cara orang tua dalam merawat anak yang sakit (Wong,dkk 2008) II.5 Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Prasekolah Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Karlie Bellafilly Karaki tahun 2016 Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) Di Taman Kanak-Kanak Desa Palelon Kec. Modoinding Minahasa Selatan hasilnya menunjukkan bahwa dari 35 anak. Diwawancarai 5 dari 10 orang ibu mengeluh bahwa anaknya sulit diajak makan . Sedangkan 3 ibu lainnya mengatakan lebih memilih membiarkan anak nya memilih makanan yang disukai dan 2 orang ibu lainya mengatakan kalau anaknya akan dipaksa makan agar tidak sakit. Penelitian juga dilakukan oleh Kesuma, A.,dkk (2015) dengan hasil menunjukkan bahwa dari 118 anak. Dengan mewawancarai 6 orang ibu yang sedang menunggu anaknya pulang sekolah, dari 6 ibu itu mengatakan anak mereka susah makan dan dimana harus dipaksa.2 Dari hasil penelitian diatas, pada anak usia prasekolah pola asuh orang tua sangat penting peranannya terhadap perilaku sulit makan dimana anak pada saat usia prasekolah sangat membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu, orang tua perlu memperhatikan asupan makanan anak.

9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. III.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di bulan April tahun 2018 di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi. III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orangtua yang memiliki anak prasekolah di Perumahan Puri Angsa Asri 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi yang berjumlah 51 orang. III.3.2. Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini mengambil 30 orang dari 51 orang populasi orangtua yang memiliki anak prasekolah di Perumahan Puri Angsa 2, Mestong Kabupaten Muaro Jambi III.3.3. Teknik Pengambilan Sampel Penggambilan

sampel

dalam

penelitian

ini

menggunakan

Disproportionate Stratified random sampling yaitu pengambilan sampel yang diseleksi menurut strata. Peneliti menghitung persentase melalui persentase melalui Disproportionate Stratified random sampling dengan rumus sebagai berikut. 𝑥 𝑋 51 = 30 100

10

Setelah persentase diketahui, maka gunakan rumus proportionate Stratified random sampling sebagai berikut : 6 𝑋 ∑ 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 100 III.4. Teknik Pengumpulan Data 1. Tahap Pengumpulan Data a. Tahap persiapan Setelah menyusun kuesioner, peneliti mengunjungi rumah beberapa sampel yang akan dijadikan responden. b. Tahap pelaksanaan Setelah itu langsung melakukan pengambilan data. Peneliti meminta responden untuk mengisi informan concent untuk kesediaannya menjadi responden kemudian peneliti menanyakan sesuai dengan peranyaan di kuesioner yang telah ada. c. Tahap penyelesaian Setelah mendapatkan semua data yang diperoleh, dilakukanlah pengolahan data, analisa data dan menyimpulkan data.

2. Instrument Penelitian Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Jenis instrumen dalam penelitian ini yaitu : a. Informend Consent b.

Kuesioner

c.

Lembar Observasi

d. Catatan Peneliti

11

DAFTAR PUSTAKA 1. Fitriah, L. 2015. Hubungan Pola Asuh Demokratis Dengan Kenakalan Remaja di Ma Al-Azhar Serabi Baratmodung Bangkalan. Skripsi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Dikutip dari http://etheses.uinmalang.ac.id/1528/ ((Diakses pada tanggal 31 Maret 2018)

2. Kesuma, A.,

Novayelinda, R.,

Sabrian, F. 2015. Faktor Faktor Yang

Berhubungan Dengan Perilaku Kesulitan Makan Anak Prasekolah. Riau : Jurnal Online Mahasiswa Volume II (2), p. 953-961 Oktober 2015. Dikutip dari https://media.neliti.com/media/publications/186053-ID-faktor-faktor-yangberhubungan-dengan-pe.pdf (Diakses pada tanggal 31 Maret 2018)

3. Putri, M., I. 2015 . Hubungan Pola Asuh Makan Dengan Tingkat Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) Di Tk-Paud Desa Binangun Kecamatan Binangun

Kabupaten

Cilacap.

Skripsi.

Purwokerto:

Universitas

MuhammadiyahPurwokerto.Dikutipdarihttp://repository.ump.ac.id/3009/1/Muti ara%20Irmaya%20Putri%20.pdf (Diakses pada tanggal 31 Maret 2018)

4. Riyanto, H. 2015. Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Prasekolah Di Tk Karta Rini Godean Sleman Yogyakarta . Skripsi . Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani. Dikutipdarihttp://repository.stikesayaniyk.ac.id/2285/2/HADI_RIYANTO_2213 137_pisah.pdf (Diakses pada tanggal 31 Maret 2018)

5. Sudiana, M., I. 2016. Perilaku Anggota Subak Dalam Penggunaan Pupuk Organik Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah .Skripsi. Bali :Universitas Udayana. Dikutip dari https://media.neliti.com/media/publications/165179-IDperilaku-anggota-subak-dalam-penggunaan.pdf (Diakses pada tanggal 31 Maret 2018)

12

Related Documents

Metlit
October 2019 40
Tugas Metlit
April 2020 25
Metlit 4
October 2019 33
Metlit Mklh
May 2020 31
Silabus Metlit Fix A
May 2020 27
Metlit Lengkap.docx
April 2020 34

More Documents from "Rosa Dwi Putri"

Pola Asuh Orangtua.docx
April 2020 24
Attachment.docx
April 2020 21
Skrip.docx
April 2020 22
Metlit Lengkap.docx
April 2020 34
Bab I.docx
April 2020 34