MENGAPA DAFTAR PEMILIH TETAP UNTUK PEMILU 2009 KACAU? Antara Gosip, Fakta, dan Solusi Oleh: Muhaemin Sidiq Kader Partai Demokrat No. Anggota: 320503494 Gosip: Siapa yang mengacaukan secara sengaja atau tidak sengaja? Telunjuk beberapa kawan berbeda partai mengarah kepada penyelenggara pemilu (pemerintah yang dipimpin oleh SBY dan KPU). Benarkah yang ditunjuk ini yang paling bersalah? Kita lihat fakta! Siapa yang teriak paling lantang? Yang paling lantang berteriak dalam berbagai media berteriak-teriak bahwa dirinya yang menemukan, bahwa dirinya melakukan verifikasi langsung, kita lihat fakta! Fakta: - Pemerintah disalahkan karena data pemilih diambil dari data kependudukan yang diurus oleh Depdagri dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya. Lalu pantaskah NIK dijadikan dasar kambing hitam? NIK pertama kali diurus di tingkat kecamatan, lalu tingkat seterusnya. Ingat pengurusan NIK tidak online, tidak terupdate secara terus menerus, berbeda halnya jika pengurusan NIK online, jika seseorang mengurus KTP di kecamatan A, lalu kecamatan B, mungkin akan langsung berubah. Yang terjadi sekarang, misalnya si A memproses KTP di kecamatan A memperoleh NIK 32.05.38.181082.0005 lalu memproses KTP di kecamatan B memperoleh NIK 32.05.21.181082.0002 (mungkin ini melanggar hukum, tapi itulah nomor KTP saya) saya memproses KTP di kecamatan A karena saya ngontrak di kecamatan tersebut sambil bekerja, memproses KTP untuk mengajukan kompor gas. Dan saya memproses KTP di kecamatan B karena saya asli lahir di kecamatan tersebut. Memang saya salah, tapi saya tidak bisa mengajukan kompor gas di kecamatan A jika saya tidak punya KTP di kecamatan A. Apakah ini manipulasi? Saya rasa ada jutaan lain saya yang mempunyai KTP ganda. - Saya pernah punya KTP di kecamatan B sebanyak 2 buah dengan kedua-duanya berlaku, saya buat lagi karena yang pertama hilang, tapi ditemukan kembali. Yang saya tau saya juga bingung yang mana NIK saya? - Yang saya tau, setiap mau pemilu/pilkada ada pendataan pemilih terlebih dahulu, kalau memang terjadi pengacauan kenapa petugas pendata tidak tahu dan tidak protes? Atau jangan-jangan inilang si kambing putih? - Kita semua tahu Sumber Daya Manusia yang mengurus pemerintah di pedesaan dan kecamatan kualitasnya sangat memprihatinkan, lalu kenapa para wakil rakyat menyetujui kalau data pemilih berdasarkan NIK? Apa karena para wakil rakyat tidak tahu keadaan rakyatnya? Lalu siapa penguasa gedung wakil rakyat? - Daerah yang dicuatkan oleh si telunjuk adalah daerah kekuasaannya sendiri, kenapa pemerintah daerah yang dipimpin oleh kadernya memberikan data yang begitu jeblok? - Pada waktu Pilgub Jawa Barat, setelah saya mencoblos lalu mencelupkan kelingking ke dalam botol tinta, jadi ada tanda bahwa saya telah menunaikan kewajiban saya. Tapi ada tetangga yang setelah mencelupkan jarinya ke botol langsung mencelupkan jarinya ke detergen menjadi bersih seperti semula.
Solusi: - Beri Kepercayaan kepada petugas di tiap TPS, bimbing dan awasi, sehingga tidak ada orang yang tidak dikenal dan orang yang tidak seharusnya memberikan suara lolos. Petugas TPS harus orang yang mengenal lingkungannya karena TPS didirikan di tiap lingkungan. - Kualitas tinta harus diperbaiki, tinta harus langsung kering. - Hargai kerja keras semua pihak, termasuk kawan kita yang menggunakan telunjuknya.