Menentukan Strategi Produk 2.docx

  • Uploaded by: Yukinon Devil
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Menentukan Strategi Produk 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,336
  • Pages: 20
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “MENENTUKAN STRATEGI PRODUK” Kami sebagai Penyusunan makalah ini menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca… Ternate, April 2017

1

DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................................. 1 Daftar Isi ........................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ...................................................................................................... 3 2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3 3. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN 1. Mengukur Biaya Lingkungan ............................................................................... 5 2. Membebankan Biaya Lingkungan ........................................................................ 8 3. Penilaian Biaya Siklus Hidup ............................................................................. 11 4. Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Berbasis Strategi ........................ 17 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan ......................................................................................................... 19 2. Daftar Pustaka ..................................................................................................... 20

2

AB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Kebanyakan pengalaman yang muncul di pasaran konsumen tentang produk yang ditawarkan ke konsumen dalam kurang waktu yang sangat singkat. Terkadang setelah produk tersebut muncul dipasar, denga cepat pula produk tersebut hilang dari pasaran. Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Pada dasarnya bagi produk yang dihasilkan oleh produsen baik berupa barang maupun jasa, tentunya perusahaan harus terlebih dahulu melakukan riset pasa, melihat meluang dan permintaan konsumen terhadap barang yang mereka inginkan. Sehingga perusahaa dapat menentukan produk yang seharusnya mereka produksi, yang sesuai dengan kebutuhan ataupun keinginan konsumen, serta dapat pula menentukan strategi apa yang harus mereka terapkan pada produk yang akan mereka lunjurkan dipasar konsumen, agar produk yang merekan produksi, diminati, dicari dan dibutuhkan konsumen, dan tentunya produk tersebut laris di pasaran. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat kami buat lewat latang belakang yang telah dijelaskan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Apa yang Dimaksud dengan Biaya Lingkungan? 2. Apakah biaya lingkungan cukup signifikan untuk ditelusuri dan dilaporkan kepada pihak manajemen? 3. Apakah Perbaikan kinerja lingkungan akan mengingkatkan atau menurunkan total biaya lingkungan? 4. Haruskah Biaya lingkungan dibebankan pada produk dan proses sebagai beban terpisah? 5. Apa cara terbaik untuk mengendalikan biaya lingkungan? 3

6. Apakah perusahaan perlu memedulikan biaya lingkungan yang mereka akibatkan meskipun mereka tidak memiliki tanggung jawab secara keunangan? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mendiskusikan pentingnya pengukuran biaya lingkungan; 2. Menjelaskan bagaimana biaya lingkungan dibebankan pada produk dan proses; 3. Mendeskripsikan model penilaian biaya siklus hidup; 4. Membandingkan pengendalian lingkungan berbasis aktivitas dan strategi.

BAB II Pembahasan 4

1. Karakteristik dan Klasifikasi Produk (product) adalah segala sesuau yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara orang, tempat, properti, organisasi, infomasi, dan ide.

a. Tingkat Produk : Hiearki Nilai Pelanggan Dalam merencanakna penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima tingkat produk. Setiap tingkat menambah nilai pelnggan yang lebih besar, dank e limanya merupakan bagian dari hiearki nilai pelanggan. 

Pada tingkat dasar adalah manfaat inti : pelayanan atau manfaat yang benarbenar di beli pelanggan. tamu hotel membeli “istiharahat dan tidur.” Pembeli alat bor membeli “lubang.”



Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfat inti menjadi produk dasar. Maka kamar hotel meliputi tempat tidur, handuk, meja, lemari pakaian, dan toilet.



Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang di harapkan, sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya di harapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, habduk baru, lampu yang dapat dinyalakan, dan suasana yang relative tenang



Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan yang melebihi harapan pelanggan. di Negara-negara maju, positioning merek dan persaiangan terjadi pada tingak ini. tetapi, dipasar Negara berkembang atau pasar yang berkembang seperti india dan brazil, sebagian besar pertandingan terjadi di tingkat produk yang diharapkan.



Tingkat kelima adalah produk potensial, yang mencakup semua kemungkinan tambahan dan trasformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.

Meskipun demikian, setiap tambahan menambah biaya, dan manfaat yang di tambahkan segera menjadi manfaat yang diharapkan dan titiktaritas yang 5

diperlukan. Tamu hotel saat ini mengharapkan televise kabel atau satelit dengan remot control dan akses internet kecepatan tinggi atau dua saluran telepon. Ini berarti pesaing masih harus mencari fitur dan manfaat lain. Maka, seiring pertumbuhan hotel-hotel mewah seperti fourseasons dan ritz-carlton, kita melihat munculnya hotel dan motel murah seperti motel 6 dan comfroninn, yang melayani klien yang hanya menginginkan prodk dasar. b. Klasifikasi Produk Dulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahan/durabilitas, keberwujudan, dan kegunaan (konsumen atau industri). Setiap jenis produk mempunyai strategi bauran pemasaran yang sesuai. A. Ketahanan dan keberwujudan pemasar menggolongkan produk menjadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya : 1. Barang-barang yang tidak tahan lama adalah barang-barang berwujud yang biasanya di konsumsi dan satu atau beberapa kali penggunaan, seperti bir dan sabun. Karna barang-barang ini sering di beli, strategi yang tepat adalah membuat barang-barang tersebut tersedia di banyak lokasi, hanya mengenakan markup yang kecil, dan beriklan secara besar besaran untuk mendorong percobaan dan membangun preferensi. 2. Barang tahan lama adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama: kulkas,alat-alat mesin,dan pakaian. Produkproduk tahan lama biasanya memerlukan penjualan personal dan jasa, menuntut margin yang lebih tinggi, dan memerlukan garansi penjual yang lebih banyak. 3. Jasa adalah prduk yang tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan adaptasi yang lebih besar. Contohnya meliputi salon potong rambut, nasehat hokum, dan perbaikan peralatan. B. Klasifikasi Barang Konsumen kami mengklasifikasikan sejumlah besar barang yang di beli konsumen berdasarkan kebiasaan belanja. Kami membedakan barang menjadi barang sehari-hari, belanja, khusus, dan tidak 6

dicari. Konsumen biasanya sering membeli barng sehari-hari dengan segera, dan dengan usaha minimum. Contohnya meliputi minuman ringan, sabun, dan surat kabar. Barang sehari-hari dapat di bagi lagi. Barang kebutuhan pokok / steples adalah barang yang di beli konsumen secara teratur. Pemeli dapat membeli kecap Heinz, pasta gigi crest, dan biscuit rich secara rutin. Baarang impuls di beli tanpa usaha perencanaan atau pencarian. Peren dan majalah bisa menjadi barang impuls. Barang darurat dibeli ketika ada kebutuhan mendesak ─ payung selama hujan badai, sepatu bot dan skopsepanjang turunya salju di musim dingin. Barang belanjaadalah barang secara karakteristik ibandungka oleh konsumen bedasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Contohnya meliputi perabot pakaian, mobil bekas, dan peralatan rumah tangga utama. Barang khusus mempunyai karakteristik atau indentifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan uasaha pembelian khusus. Contohnya meliputi mobil, komponen stereo, perlatan fotografi, dan busan pria. Barang yang tak dicari adalah barang yang tiadak di kenal konsumen atau biasanya tidak dterpikirkan untuk di beli, seperti detector asap. Contoh klasik barang yang di kenal tetapi tidak di cari adalah asuransi jiwa, daerah pemakaman, batu nisan, dan ensilopedia. C. Klasifikasi barang Industri diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka dan bagaimana mereka memasuki proses produksi bahan dan suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis. Bahan dan suku cadang adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Bahan dan suku cadang dibagi mnjadi dua klas:bahan mentah, serta bahan dan suku cadang manufaktur. Bahan mentah di bagi menjadi dua kelompok utama : produk pertanian gandum, kapas, ternak, buah buahan, dan sayur mayur dan produk alami (ikan, kayu, minyak mentah, bijih besi,). Bahan dan suku cadang manufaktur dibagi menjadi dua kategori : bahan komponen (besi, benang, semen, kabel,) dan suku cadang komponen ( motor kecil, ban, cetakan). Barang modal adalah bahan tahan lama yang mengfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang modal mencaku dua 7

kelompok : instalasi dan peralatan. Instalasi terdiri dari bangunan ( pabrik, kantor) danperalatan berat (generator, mesin pancang, computer mainframe, live). Layanan bisni dan pasokan adalah barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau penglolaan produk jadi. Ada dua macam pasokan : barang pemiliharan dan perbaikan ( cat, pak, sapu) dan pasokan operasi (pelumas, batu bara, kertas tulis, pensil). 2. Diferensiasi Agar dapat dijadikan merek, produk harus dideferesiasikan. Produkfisik mempunyai potensi diferesiansi yang bergam. Ada produk dnga diferesiansi tinggi, seperti mobil, bangunan komersial, dan perabot. Disini penjual menghadapi sejumlah kemungkinan diferensiasi, termasuk bentuk, fitur, penyusuain, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, ketahan, keandalan, kemudahan perbakan, dan gaya.

a. Diferensiasi produk Diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahan yang mempunyai sesuatu yang lebih murah lebih cepat dan lebih baik yang akan menciptakan nila yang lebih tinggi bagi konsumen dibandingkan dengan produk pesaing.  Bentuk banyak produk dapat di deferensiasiakn berdsarkan bentuk (form)─ ukuran, bentuk, atau sturuktur fisik produk perhatikan berbagai bentuk yang dapat di ambil oleh produk-produk seperti aspirin. Meskipun aspirin pada intinya adalah sebuah komoditas, aspirin dapat didiferensiasikan berdasarkan jumlah dosis, bentuk, warna, lapisan, atau waktu kerjanya,  Fitur sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memfariasikan fitur (feature) yang melengkapi fungsi dasar mereka. Perusahan dapat mengidentifiksi dan memilih fitur baru yang tepat dengan mengsurfei pembeli terbaru dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahan untuk setiap fitur potensial.  Penyesuaian pemasar dapat mendeferensiasikan produk denga menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan. Penyusuaian masal (masss customization) adalah kemampuan perusahan untuk memenuhi kebutuhan setiap 8

pelanggan ─ untuk menyiapkan produk, jasa, program, dan komunikasi berbasis masal yang dirancang secara individual.  Kualitas kinerja sebagian besar produk di tetapkan pada satu dari empat tingkat kinerja : rendah, rata-rata, tinggi, atau unggul. kualitas kinerja (performance quality) adalah tingkat dimana karakteristik utam produk beroperasi.  Kualitas kesesuaian pembeli mengharapkan produk mempunyai kualitas kesesuain (confornance quality) yang tinggi, yaitu tingkat dimana semua unit yang diproduksi indentik dan memenuhi spesifikasi yang di janjikan  Ketahanan(durability), ukuran umur operasi harapan produk. Dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga utuk produk-produk tertentu.  Keandalan (reliability) pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk yang lebih dapat diandalkan. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau bahkan dalam periode waktu tertentu.  Kemudahan Perbaikan (repairability) kemudahaan perbaikan adalah ukuran kemudahaan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal. Kemudahaan perbaikan yang ideal terjadi jika pengguna dapat memperbaiki sendiri prodak tersebut dengan sedikit biaya dan waktu.  Gaya (Style) menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli. Pembeli mobil membayar harga mahal untuk jaguar karena penampilan luar biasanya. Estetika Montblanc, coklat godiva, dan motor Harley─Davidson. Gaya adalah kelebihan dalam menciptakan perbedaan yang sulit ditiru. Sebuah mobil mungkin tampak sensasional tetapi menghabiskan banyak waktu di bengkel. b. Desain Desain merupakan factor yang sering memberi keunggulan kompetitif kepada perusahaan. Desain (design) adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. c. Diferensiasi Jasa Deferensiasi dasar adalah ketika produk fisik tidak mudah dideferensiasikan, kunci keberhasilan kompetitif mungkin terletak pada penambah layanan yang bernilai dan 9

meningkatkan kualitas mereka deferensiator jasa yang utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, instalasi, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, serta pemeliharaan dan perbaikan.

1. Kemudahan pemesanan Kemudahan pemesanan (ordering ease) mengacu pada seberapa mudah pelanggan Menempatkan pesanan dengan perusahaan. 2. Pengiriman Pengiriman (Delivery) mengacu pada seberapa baik produk atau jasa dibawa ke pelanggan. 3. Instalasi Instalasi (installation) mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk beroperasi di lokasi yang direncanakan. 4. Pelatihan pelanggan Pelatihan pelanggan (costumer training) mengacu pada pelatihan karyawan pelanggan untuk menggunakan peralatan pemasok dengan benar dan efisien. 5. Konsultasi Pelanggan Konsultasi pelanggan (costumer consulting) mengacu pada data, system informasi, dan layanan nasihat yang ditawarkan penjual kepada pembeli. 6. Pemeliharaan dan Perbaikan Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair) menggambarkan program layanan untuk membantu pelanggan mempertahankan produk yang dibeli dalam kondisi yang baik. 7. Pengembalian Meski pengembalian produk pasti merisaukan pelanggan, produsen, pengecer, dan distributor, pengembalian juga menjadi realitas tak terhindarkan dari bisnis, terutama pembelian online. Biaya pemprosesan suatu pengembalian bisa dua atau tiga kali lebih besar terutama untuk pengiriman keluar negeri, dan secara keseluruhan mencapai rata-rata $30-$35 untuk barang yang di beli lewat internet. Kita dapat memikirkan pengembalian produk dalam dua cara:

10



Pengembalian yang dapat dikendalikan yang dihasilkan dari masalah, kesulitan, atau kesalahan penjual atau pelanggan dan sebagian besar dapat dihilangkan dengan strategi dan program yang tepat oleh perusahaan atau mitra rantai pasokannya.



Pengembalian yang tidak dapat dikendalikan tidak dapat dihilangkan oleh perusahaan dalam jangka panjang melalui sarana apapun.

Tujuan strategi pengenbalian produk ini adalah membuat produk yang dikembalikan menjadi lebih sedikit dan presentase tingkat pengembalian yang dapat dikembalikan kesaluran distribusi untuk dijual kembali lebih tinggi. 3. Hubungan Produk dan Merek Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikn bahwa perusahaan menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal. a. Hierarki Produk Hierarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengidentivikasi enam tingkat hierarki produk, dengan menggunakan asuransi jiwa sebagai contohnya. 1. Keluarga kebutuhan (need family)─kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk. Contoh: keamanan. 2. Keluarga produk (product family)─semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektifitas yang masuk akal. Contoh: tabungan dan penghasilan. 3. Kelas produk (product class)─kelompok produk didalam kelas produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk. Contoh: instrument keuangan. 4. Linik produk (product line)─kelompok produk didalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merek, atau satu merek keluarga, atau merek individu yang sudah diperluas lininya. Contoh: asuransi jiwa. 11

5. Jenis produk (product type)─sekelompok barang didalam lini produk yang berbagai satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk. Contoh: asuransi jiwa berjangka. 6. Barang (item) disebut juga unit penyimpanan stok (stokkeeping unit) atau varian produk (product variant)─unit yang berbeda didalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain. Misalnya: asuransi jiwa berjangka prudential yang dapat diperbarui. b. System dan Bauran Produk System produk (product system) adalah kelompok barang yang berbeda tetapi berhubungan dan berfungsi dengan cara yang kompatibel. Misalnya: lini produk telepon pintar dan telepon genggam palmone dilengkapi dengan produk yang dapat dipasang termasuk headset, kamera, keyboard, proyektor presentasi, buku elektronik(e-book), pemutar mp3, dan perekam suara. Bauran produk (product mix), disebut juga pilihan produk (product assortrment) adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu. Bauran produk terdiri dari berbagai lini produk. Dalam divisi peralatan konsumen general electric, ada menejer lini produk untuk kulkas, kompor, dan mesin cuci. Bauran produk perusahaan mempunyai lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu. 1.

Lebar bauran produk mengacu pada berapa banyak lini produk berbeda yang dijual perusahaan.

2. Panjang bauran produk mengacu pada jumlah total produk dalam bauran. 3.

Kedalaman bauran produk mengacu pada banyaknya varian yang ditawarkan masing-masing produk dalam lini.

4. Konsistensi dari bauran produk mengacu seberapa dekat hubungan dari berbagai lini produk pada pengguna akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi, atau dengan cara lain. Empat dimensi bauran produk mengizinkan perusahaan untuk memperluas bisnis mereka dengan empat cara tersebut. Untuk membuat keputusan produk dan merek lini, sangat berguna jika dilakukan analisis lini produk. c.

Analisis lini produk Dalam menawarkan lini produk, perusahaan biasanya mengembangkan kerangka dasar dan modul yang dapat ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan 12

yang berbeda. Menejer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba setiap item dalam lini mereka untuk menentukan item mana yang akan dibuat, dipertahankan, dipanen, atau didivestasikan. 

Penjualan dan laba Perusahaan dapat mengklasifikasikan produknya menjadi empat tipe yang menghasilkan berbagai margin kotor, tergantung pada volume dan promosi penjualan. Seperti: produk inti, produk dasar, produk khusus, dan barang sehari-hari. Intinya adalah bahwa perusahaan harus menyadari bahwa itemitem ini mempunyai potensi berbeda karena harganya lebih mahal atau lebih sering diiklankan sebagai cara untuk meningkatkan penjualan atau margin mereka atau keduanya.



Profil pasar Menejer lini produk harus meninjau bagaimana lini itu di posisikan terhadap lini pesaing. Peta produk (product map) memperlihatkan item pesaing mana yang bersaing dengan barang perusahaa. Manfaat lain pemetaan produk adalah bahwa pemetaan produk mengidentifikasi segmen pasar. Analisis lini produk memberikan informasi dua bidang keputusan kunci ─panjang lini produk dan penetapan harga bauran produk.

d. Panjang lini produk Tujuan perusahaan mempengaruhi panjang lini produk. Salah satu tujuannya adalah menciptakan lini produk untuk mendorong penjualan ke atas. Tjuan lainnya adalah menciptakan lini produk yang mengfasilitasi penjualan silam. Tujuan yang lain lagi adalah menciptakan lini produk yang terlindungi dari peningkatan dan penurunan kondisi ekonomi. Perusahaan memperpanjang lini produknya dengan dua cara: perpanjangan lini dan pengisian lini. 

Perpanjangan lini Perpanjangan lini (line stretching) terjadi ketika perusahaan memperpanjang lini produknya diluar kisarannya saat ini. perusahaan dapat memperpanjang lininya ke bawah bagian bawah pasar, bagian atas pasar, atau keduanya.

13

 Perpanjangan ke bawah pasar perusahaan yang di posisikan di pasar menengah mungkin ingin memperkenalkan lini harga yang lebih murah.  Perpanjang ke atas pasar perusahaan mungkin ingin memasuki bagian atas pasar untuk mencapai pertumbuhan yang lebih besar, untuk mewujudkan margin yang lebih tinggi, atau hanya memposisikan dirinya sendiri sebagai produsen lini penuh.  Perpanjangan dua-arah perusahaan yang melayani pasar menengah dapat memutuskan untuk memperpanjang lini mereka kedua arah. 

Pengisian lini Pengisian lini (line filling) menghasilkan laba tambahan, berusaha memuaskan penyalur yang mengeluh kehilangan penjualan karena intem yang tak tersedia dalam lini, berusaha menggunakan kelebihan kapasitas, berusaha menjadi perusahaan lini penuh terkemuka, dan berusaha menambal lubang untuk menyingkirkan pesaing. Pengisian lini disebut berlebihan apabila menghasilkan kanibalisasi diri dan kebingungan pelanggan. Perusahaan harus mendiferensiasikan setiap intem dalam pikiran konsumen dengan perbedaan yang mudah diperhatikan.



Modernisasi, Penampilan, dan Pengurangan Lini Lini produk harus dimodernisasi. Masalahnya adalah apakah akan memperbaiki sepotong-sepotong atau seluruhnya sekaligus. Dalam pasar produk yang berubah dengan cepat, modernisasi terus berlangsung. Perusahaan merencanakan perbaikan untuk

mendorong perpindahan

pelanggan ke barang yang bernilai dan berharga lebih tinggi. e.

Penetapan Harga Bauran Produk Dalam penetapan harga bauran produk (product-mix pricing), perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba keseluruhan bauran. Penetapan harga itu sulit karena berbagai produk mempunyai permintaan dan biaya yang saling terkait dan terpapar pada berbagai tingkat persaingan. Kita dapat membedakan enam situasi yang membutuhkan penentapan harga bauran produk : penetapan harga lini produk, penetapan harga fitur opsional, penetapan harga produk 14

terikat, penetapan harga dua bagian, penetapan harga produk sampingan, penetapan harga paket produk. 

Penetapan harga lini produk Perusahaan biasanya mengembangkan lini-lini produk alih-alih hanya satu produk dan memperkenalkan tahap-tahap harga.



Penetapan Harga fitur Opsional Banyak perusahaan menawarkan produk optional, fitur, dan layanan beserta produk utama mereka.



Penetapan Harga Produk Terikat Beberapa produk harus menggunakan produk tambahan, atau produk terikat ( captive product).



Penetapan Harga Dua bagian Perusahaan jasa terlibat dalam penetapan harga dua bagian ( two-part pricing), yang terdiri dari biaya tetap ditambah biaya penggunaan variabel.



Penetapan Harga Produk Sampingan Produksi barang tertentu-daging, produk minyak, dan zat kimia lain sering menghasilkan produk sampingan (by-product).



Penetapan Harga Paket Produk Penjual sering memaketkan produk dan fitur. Pemaketan murni ( pure bundling) terjadi ketika perusahaan menawarkan produknya hanya sebagai paket. Pemaketan campuran ( mixed bundling), penjual menawarkan barang baik sebagai individu atau dalam suatu paket.

f.

Co-Branding dan penetapan merek Bahan Baku Co-Branding (penetapan merek bersama), disebut juga penetapan dua merek (dual branding) atau penetapan merek gabungan (brand bunding)─dua atau lebih merek terkenal digabungkan menjadi satu produk bersama atau dapasarkan bersama dalam beberapa cara. Kelebihan utama co-branding adalah produk dapat diposisikan secara meyakinkan melalui kelebihan berbagai merek lainnya. Co-branding dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar dari pasar sasaran yang ada dan juga membuka peluang tambahan bagi konsumen dan saluran baru. Kekurangan potensial co-branding adalah resiko dan kurangnya kendali untuk terhubung dengan 15

merek lain dalam pikiran konsumen. Agar co-branding berhasil, kedua merek itu harus mempunyai ekuitas merek yang terpisah─kesadaran merek yang cukup besar dan citra merek yang cukup positif. Syarat yang paling penting adalah penyesuaian logis antara kedua merek, seperti gabungan kegiatan merek atau kegiatan pemasaran yang

memaksimalkan

kelebihan

masing-masing

sekaligus

meminimalkan

kekurangan mereka.

Penetapan Merek Bahan Baku (ingredient branding) adalah kasus khusus cobranding. Penetapan merek bahan baku menciptakan ekuitas merek bagi bahan, komponen, atau suku cadang yang selalu terkandung dalam produk bermerek lainnya. Beberapa merek bahan yang berhasil meliputi peredam suara Dolby, serat kedap air Gore-Tex, dan kain. Misalnya ada yogurt Activia dari Dannon yang mengiklankan bakteri probiotik Bacillus Regularis yang terkandung di dalamnya, mempromosikan pencernaan yang sehat atau botol Heinz Ketchup yang mengiklankan penambahan Lycopene, “antioksidan kuat yang memberikan warna merah pada tomat.” Hal yang menarik pada penetapan merek bahan baku adalah “penetapan merek-sendiri” di mana perusahaan beriklan dan bahkan memberi merek dagang pada bahan bermerek mereka sendiri. Merek bahan baku berusaha menciptakan kesadaran dan preferensi yang cukup kuat untuk produk mereka sehingga konsumen tidak akan membeli produk “induk” Dupoint berhasil memasarkan produknya sebagai merek bahan baku. Salah satu dari sedikit merek komponen yang berhasil membangun identitas terpisah adalah Intel. Kampanye merek terarah pada membeli merek computer yang bertuliskan “Intel Inside.” Produsen PC utama─IBM, Dell, Compaq─membeli chip mereka dari Intel dengan harga tinggi alih-alih membeli chip yang sama dari pemasok yang tidak terkenal

4. Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi label. Beberapa kemasan─seperti botol Coke dan kemasan L’eggs─terkenal di seluruh dunia. Banyak pemasar menyebut pengemasan (packaging) sebagai P kelima, beserta harga (price), produk (product), 16

tempat (place), dan promosi (promotion). Meskipun demikian, sebagian besar pemasar memperlakukan pengemasan dan pelabelan sebagai elemen strategi produk jaminan dan garansi juga dapat menjadi bagian penting strategi produk, yang sedang tampil pada kemasan. a. Pengemasan Kita mendefinisikan pengemasan (packaging) sebagai semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencakup sampai tiga tingkat bahan. Cologne Cool Water bisa dikemas dalam botol (kemasan primer) yang diletakan dalam kotak kardus (kemasan sekunder) di dalam kotak kardus bergelombang (kemasan pengiriman) yang berisi enam lusin kotak. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk konsumen di kemudian hari. Beberapa factor mempunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran :  Swalayan. Mengingat 50% sampai 70% dari semua pembelian dilakukan di toko, kemasan yang efektif harus melaksanakan banyak tugas penjualan : menarik perhatian, menggambarkan fitur produk, menciptakan keyakinan konsumen, dan membuat kesan keseluruhan yang menyenangkan.  Kekayaan Konsumen. Peningkatan kekayaan konsumen berarti konsumen bersedia membayar lebih besar untuk kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi kemasan yang lebih baik.  Perusahaan dan citra merek. Kemasan mempunyai andil terhadap pengakuan segera atas perusahaan atau merek. Di toko, kemasan merek dapat menciptakan efek papan iklan yang mudah dilihat.  Peluang inovasi. Kemasan inovatif dapat membawa manfaat besar bagi konsumen dan laba bagi produsen. Untuk mencapai tujuan pemasaran merek dan memuaskan keinginan konsumen, pemasar harus memilih komponen estetika dan fungsional kemasan dengan tepat. b. Pelabelan

17

Label bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian kemasan. Label bisa membawa nama merek saja, atau sejumlah besar informasi. Label melaksanakan beberapa fungsi label dapat mengidentifikasi produk atau merek misalnya, nama sunkis yang diletakan pada jeruk. Label dapat memeringkat produk : peach kaleng diberi label peringkat A, B, dan C. label dapat menggambarkan produk : siapa yang membuatnya, dimana produk itu dibuat, kapan produk itu dibuat, apa isinya, bagaimana cara penggunaannya, dan bagaimana menggunakan dengan aman. Label dapat mempromosikan produk melalui grafis yang menarik. Label pada akhirnya menjadi ketinggalan zaman dan harus disegarkan. Label sabun ivory telah diperbarui setidaknya 18 kali sejak tahun 1890-an dengan, perubahan bertahap pada ukuran dan desain hurufnya. c. Jaminan dan Garansi Semua penjual bertanggung jawab secara hokum untuk memenuhi harapan normal atau rasional pembeli. Jaminan (warranties) adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik secara tertulis maupun tersirat, jaminan tunduk pada hokum. Kadangkadang jaminan bisa menjadi strategi pemasaran yang sangat cerdas. Garansi mengurangi resiko anggapan pembeli. Garansi menunjukan bahwa produk itu bermutu tinggi dan bahwa perusahaan serta kinerja layanannya dapat diandalkan. Garansi bisa sangat dibantu ketika perusahaan atau produk tidak begitu terkenal atau ketika kualitas produk tidak lebih unggul dari pesaing.

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan 18

 









 

Produk adalah unsur pertama dan terpenting dalam bauran pemasaran. Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi atas bauran produk, lini produk, merek, serta pengemasan dan pelabelan. Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu mempertimbangkan kelima tingkat produk yaitu manfaat inti, produk dasar, produk yang diharapkan, produk tambahan, dan produk potensial, yang mencakup semua tambahan dan transformasi yang mungkin dialami produk tersebut. Produk dapat dikelompokkan dengan beberapa cara. Dari segi daya tahan dan keandalan, produk dibagi menjadi barang yang tidak tahan lama, barang yang tahan lama, atau jasa. Dalam kategori barang konsumen, produk dapat berupa barang sehari-hari, barang belanja, barang khusus; atau barang yang tidak dicari. Dalam kategori barang industri, produk digolongkan ke dalam salah satu dari tiga ketegori yaitu bahan baku dan suku cadang, barang modal, atau jasa pasokan dan layanan bisnis. Merek dapat dideferensiasikan berdasarkan jumlah dimensi produk atau jasa berbeda antara lain bentuk produk, fitur, kinerja, kesesuaian, ketahanan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya, desain, dan juga dimensi-dimensi jasa seperti kemudahan untuk dipesan, pengiriman, instalasi, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, serta pemeliharaan dan perbaikan. Sebagian besar perusahaan menjual lebih dari satu produk. Bauran produk dapat dikelompokkan menurut lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi. Keempat dimensi ini adalah alat untuk mengembangkan strategi pemasaran perusahaan tersebut dan untuk memutuskan lini produk mana yang akan ditmbuhkan, dipertahankan, dipanen, dan dihentikan. Untuk menganalisis lini produk dan menentukan berapa banyak sumber daya harus diinvestasikan dalam lini tersebut, manajer lini produk perlu mempelajari penjualan dan laba serta profil pasar. Perusahaan dapat mengubah komponen produk bauran pemasarannya dengan memperpanjang produknya melalui perpanjangan lini (ke pasar bawah, ke pasar atas, atau ke dua arah) atau pengisian lini, dengan memodernisasi produknya, dengan menampilkan produk tertentu, dan dengan mengurangi produknya untuk menghilangkan yang paling tidak menguntungkan. Merek sering dijual atau dipasarkan secara bersama dengan merek lain. Merek bahan baku dan merek bersama dapat menambah nilai yang mengasumsikan merek tersebut memiliki ekuitas dan memadai. Banyak produk fisik harus dikemas dan diberi label. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat menciptakan nilai kenyamanan bagi pelanggan dan nilai promosi bagi produsen. Jaminan dan garansi bisa menawarkan jaminan lebih lanjut kepada konsumen.

2. Daftar Pustaka

19

Buku Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Edisi ke 13.Diterjemahkan oleh : Bob Sabran. Jakarta: Erlangga. http://followscorew.blogspot.co.id/2016/03/makalah-manajemenpemasaran-lanjutan.html

20

Related Documents


More Documents from "'viki Art"

Makalah Asuransi.docx
December 2019 2
Umakuma.docx
April 2020 5
67a1ec78d01
June 2020 11
Raspunsuri
May 2020 15