Analisis Swot Sebagai Landasan Menentukan Strategi Pemasaran.docx

  • Uploaded by: Syamsul bakhri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Swot Sebagai Landasan Menentukan Strategi Pemasaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,796
  • Pages: 12
Analisis SWOT Sebagai Landasan Menentukan Strategi Pemasaran (Studi PT. XL Axiata Tbk.) M. Syamsul Bakhri Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari Banjarmasin ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada analisis faktor Internal dan Eksternal dari PT XL Axiata Tbk. Faktor Internal dan Eksternal tersebut dapat digunakan untuk mengetahui posisi PT XL Axiata Tbk dalam Matrik Intenal dan Eksternal (IE) yang selanjutnya dari fakor-faktor tersebut dapat dirumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi PT. XL Axiata Tbk dalam rangka meningkatkan penjualan yang terdampak pada peningkatan marketshare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor Internal (IFS) dan faktor Eksternal (EFS) terhadap PT. XL Axiata Tbk, serta untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk produk dari PT XL Axiata Tbk. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, bertujuan menggambarkan keadaan atas fenomena yang terjadi di lapangan. untuk mendapatkan data, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melihat laporan tahunan perusahaan di tahun 2017. Hasil dari penelitian ini bahwa PT. XL. Axiata Tbk memiliki kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam aktifitas pemasaran. Strategi yang dilakukan perusahaan yaitu pertama, low price low cost, yakni bagaimana XL berani mengambil inisiatif diantara operator yang ada di Indonesia untuk menjadi pionir dalam menyediakan dan menawarkan tarif seluler murah dengan nilai lebih yang bisa dinikmati pelanggan. Kedua, yakni bagaimana XL secara konsisten terus menerus fokus pada bisnis ini dan kompetisi intinya, yaitu menyediakan layanan seluler yang terbaik bagi masyarakat dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan sumber daya yang dimiliki. 1. Pendahuluan kebutuhan internet tersebut. PT. XL Axiata Tbk sebagai inovator dan perusahaan berwawasan ke depan. Seiring dengan berkembangnya teknologi secara pesat, terutama dalam bidang informasi dan komunikasi, kebutuhan masyarakat modern akan layanan yang praktis, mudah, dan efisien meningkat. Jaringan atau data seluler dapat mempercepat konektivitas internet yang biasa masyarakat gunakan sehari-hari. Mulai dari berkomunikasi, pendidikan,

perdagangan, dan lain-lain. Hal tersebut mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan konsumsi jaringan internet yang cepat meningkat dari waktu ke waktu. Maka diperlukan jaringan yang handal dan mampu mencakupi kebutuhan yang tinggi masyarakat akan konsumsi internet tersebut. Berhubungan dengan kebutuhan dan permintaan akan internet semakin tinggi di Indonesia, maka dibutuhkan pula jaringan yang memiliki Bandwith yang lebar serta memiliki kecepatan akses jaringan yang tinggi untuk memaksimalkan pemenuhan Saat ini, melalui jaringan infrastrukturnya yang mencakup ratusan kota besar dan kecil di seluruh nusantara, XL Axiata menghadirkan konektivitas kepada semua pihak di beragam sektor. Data pun terbukti menjadi hal yang sangat penting dalam industri telekomunikasi seiring dengan penetrasi internet dan kepemilikan gawai yang meluas. Diluar potensi data sebagai pendorong pertumbuhan usaha, komitmen XL Axiata terhadap layanan ini juga dilandasi keinginan membawa Indonesia dalam mewujudkan diri sebagai bangsa digital. XL Axiata percaya bahwa konektivitas cepat dan stabil dengan jangkauan yang luas akan berkontribusi menumbuhkan sektor perekonomian, memperluas akses pendidikan dan memperbaiki layanan publik. Mengawali dekade selanjutnya dalam perjalanan usaha, XL Axiata akan terus berinovasi membangun infrastruktur dan layanan terbaik. Kinerja operasional positif yang diraih pada tahun 2017 menunjukkan XL Axiata berada pada arah yang tepat untuk merealisasikan sasaran pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan aspirasi XL Axiata untuk Indonesia. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya observasi oleh penulis adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan perusahaan. 2) Untuk mengetahui faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran perusahaan kedepan. 3) Untuk menentukan kebijakan perusahaan dalam sistem kerja yang didasarkan pada Analisis SWOT. 4) Untuk menentukan strategi pemasaran perusahaan yang didasarkan pada Analisi SWOT.

2. Kajian Pustaka dan Metodologi Penelitian 2.1 Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2012:29) “marketing as the procces for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return”. Artinya menyatakan bahwa pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. 2.2 Bauran Manajemen Pemasaran Kotler dan Amstrong (2012:58) menyatakan bahwa bauran pemasaran: “The set of controllable tactical marketing tools-product, price, place, and promotion-that firm blends to produce the response it wants in the target market”. Maksud dari definisi tersebut adalah Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis terkontrol-produk, harga, promosi, dan distribusi, yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Menurut Priansa (2017:10) bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu : 1) Product (produk) adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang dan ditawarkan perusahaan untuk kebutuhan konsumen. 2) Price (harga) adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan produk. 3) Place (tempat, termasuk juga distribusi) adalah penempatan suatu produk agar tersedia bagi target konsumen, sejenis aktivitas yang berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke konsumen. 4) Promotion (promosi) adalah aktivitas mengkomunikasikan dan menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen, dan membujuk target konsumen untuk membeli produk. Pada perkembangannya, menurut Lovelock dan Wirtz (2011:44-48), teori bauran pemasaran juga disesuaikan dengan kondisi industri dimana industri jasa mengenal 3P tambahan sehingga menjadi 7P, yaitu :

1) Procces (proses) adalah dimana pelayanan menjadi perhatian, penciptaan dan pemberian elemen produk memerlukan desain dan pelaksanaan proses yang efektif. 2) Physical environment (lingkungan fisik) adalah desain dari penampilan pelayanan, dari bangunan, landscaping, kendaraan, perabot interior, peralatan, seragam staf, signs, printed materials, dan lainnya yang terlihat memberikan bukti nyata atas kualitas pelayanan perusahaan, fasilitas pelayanan, dan membimbing konsumen melalui proses pelayanan. 3) People (orang) adalah individu yang berinteraksi langsung dengan konsumen, yang membutuhkan keterampilan interpersonal yang baik dan sikap positif. 2.3 Analisis SWOT Menurut Freddy Rangkuti (2011), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarakan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal. Tabel Matriks SWOT Faktor-faktor internal (IFAS)

Kekuatan (S) daftarkan 5- Kelemahan (W) daftarkan 10 faktor-faktor internal

5-10 faktor-faktor eksternal

Peluang (O) dafarkan 5-10

Strategi (SO) buat

Strategi (WO) buat strategi

faktor-faktor peluang ekstenal

strategi disini yang

disini yang memanfaatkan

menggunakan kekuatan

peluang mengatasi ancaman

Faktor-faktor eksternal (IFAS)

untuk memanfaatkan peluang Ancaman (T) daftarkan 5-10

Strategi (ST) buat strategi Strategi (WT) buat strategi

faktor-faktor ancaman

disini yang menggunakan

disini yang meminimalkan

eksternal

kekuatan untuk

kelemahan dan menghindari

mengatasi ancaman

ancaman

Sumber: Rangkuti (2011 : 31)

2.3 Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deksriptif eksploratif dengan pendekatan expose facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atas fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Suharsismi Arikunto (2011:14) mengemukakan bahwa penelitian eksploratif adalah penelitian yang berusaha menggali pengetahuan baru untuk mengetahui suatu permasalahan. Objek penelitian ini adalah pelaku kegiatan dan aktifitas pada PT. XL Axiata Tbk. Subjek atau sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan pelaku yang ada pada perusahaan. 3. Pembahasan 3.3 Analisis SWOT PT. XL Axiata Tbk Kekuatan (strength) 1) Keuangan 

Perseroan melakukan komunikasi secara aktif dengan para investor melalui kegiatan hubungan investor yang terencana untuk melakukan loyalitas investor terhadap perseroan.



XL memberikan penawaran yang berfokus pada kebutuhan pelanggan akan layanan Voice dan SMS ke data. Kontribusi pendapatan VAS (Value Added Services) terhadap pendapatan total pemakaian meningkat sebesar 3% karena permintaan untuk data meningkat.



Dengan munculnya layanan interkoneksi seluler & layanan international Roaming membantu dalam peningkatan pendapatan sebesar 2% dari tahun 2012.



Memiliki sumber penghasilan lain yang semakin dikembangkan dengan adanya penyewaan sejumlah aset yang dimiliki.

2) Proses Internal 

menetapkan tujuan utama yang dicapai yaitu cakupan wilayah yang lebih luas, kapasitas data yang lebih besar, dan kualitas layanan yang lebih baik.



XL meluncurkan teknologi baru di Indonesia bernama “Location Based Advertising” yang digunakan untuk mengetahui lokasi pelanggan dan lokasi tertentu.



Dalam mencapai bisnis layanan digital, perseroan memiliki strategi khusus yaitu internalisasi budaya, pengembangan organisasi, penempatan orang-orang terbaik dan pengelolaan kinerja.



Selama tahun 2013, perseroan melakukan pengembangan organisasi seperti bagian organisasi direktorat marketing untuk lebih memperjelas akuntabilitas dan menjadi lebih fokus terhadap pelayanan pelanggan.



Meningkatkan jumlah kompensasi berbasis saham bagi setiap pegawainya yang berprestasi.

3) Pertumbuhan dan Pembelajaran 

XL berkomitmen untuk terus meningkatkan semua potensi pegawai melalui aktivitas

pelatihan

dan

pengembangansepanjang

tahun

2013,

XL

menyelenggarakan total 314 pelatihan yang dilakukan sendiri dan workshop yang melibatkan sebagian besar pegawai dari seluruh direktorat dan fungsi. 

Selama 2013, layanan digital XL telah memperluas kemitraan dengan para pemain industri utama seperti Huawei, Ericsson, Alfamart, Blue Bird untuk mendukung kebutuhan pelanggan dalam gaya hidup digital.

4) Pelanggan 

Pembentukan direktorat manajemen layanan XL menggarisbawahi pentingnya perlindungan dan kepuasan pelanggan di semua strategi bisnis XL.



Membuka pusat layanan pelanggan / call center dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.



Melakukan berabgai kerjasama dengan mitra operator telekomunikasi luar negri yang cukup banyak guna meluaskan jangkauan pelayanan terhadap konsumen.

Kelemahan (Weakness) 1) Keuangan 

Jumlah aset tidak lancar masih mendominasi dibandingkan dengan aset lancar, dimana total liabilitas lebih besar daripada total ekuitas perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mengandalkan hutang dalam pendanaannya.



Kurang mampu menekan beban operasional perusaan sehingga perusahaan tidak mampu mencapai laba tau keuntungan yang maksimal.

2) Pelanggan 

Tarif yang mahal jika dibanding dengan operator lain.



Banyak syarat dan ketentuan berlaku sehingga dapat membingungkan pengguna.



Beberapa tarif murah yang ditawarkan tidak didukung dengan jaringan yang kuat.

3) Internal Proses 

Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai (rolling) dari satu bagian ke bagian lainnya karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisnya sendiri saja



Kurangnya koordinasi antar pegawai secara menyeluruh karena para pegawai mementingkan bidangnya sendiri.

4) Pertumbuhan dan Pembelajaran 

Kurangnya akses keamanan dari pihak XL terhadap penipuan undian berhadiah yang mengatasnamakan PT. XL Axiata Tbk melalui SMS atau telepon yang dapat merugikan orang lain.



Fitur yang diberikan belum memadai bagi pengguna XL.



Sinyal belum dapat mencakup keseluruhan jika berada di daerah pelosok atau di dalam gedung di Indonesia.

Peluang (Opportunities) 1) Pelanggan 

Menurut lembaga riset Business Monito International, jumlah pelanga seluler pada akhir 2013 telah mencapai 301 juta dan diperkirakan akan mencapai343 juta pada tahun 2018. Angka ini jauh melampaui pelanggan fixed line dan fixedwireless. Jumlah yang sangat besar tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar seluler terbesar di dunia.



Indonesia juga tercatat memiliki jumlah pengguna media sosial yang luar biasa besar. Pengguna Facebook tercatat 62 juta, Twitter 19,5 juta, dan Path 4 juta. Pakta tersebut telah menjelaskan mengapa saat ini operator seluler di Indonesia

fokus untuk mendorong pertumbuhan pelanggan Data dan pendapatan terkait Data. 

Pengkatan kebutuhan pelanggan terhadap teknologi 4G sebagai tuntutan untuk menyediakan akses data yang lebih cepat.

2) Internal Proses 

Tren positif permintaan teknologi akses nirkabel terbaru, yaitu generasi 4 (4G) yang menyediakan layanan video, data, dan suara berbasis IP (Internet Protocol) dimana akses kecepatan data lebih tinggi



Layanan Data dan VAS yang didukung penuh oleh LTE, masih akan berkembang dengan pesat.



Komitmen pemerintah untuk menyusun Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) 2014-2019. Penusunan RPI dimaksudkan untuk memberikan arah dan panduan bagi percepatan perluasan pembangunan brodband nasional yang terintegrasi. Sehingga mendorong perusahaan penyelenggara jaringan dan operator membangun jaringan akses sampai ke rumah pengguna..

3) Pertumbuhan dan Pembelajaran 

Ketersediaan jumlah SDM di Indonesia, membuat PT XL Axiata mudah untuk mencari SDM bertalenta tinggi sesuai dengan kriteria yang perusahaan inginkan.

4) Keuangan 

Banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas monile banking ditandai dengan pengingkatan jumlah pelanggan sebesar 38%, telah meningkatkan pendapatan mobile banking sebesar 35% di tahun 2014.



Pada tahun 2014, jumlah pengiklan mencapai 370 pelanggan dengan jumlah iklan ditayangkan sebanyak 5. 800niklan. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya pendapatan bersih dari mobile adversting sebesar 64%.

Ancaman (Threats) 1) Keuangan 

Masih sedikitnya kerjasama antara XL dengan provider yang ada di luar negri sehingga membuat pelayanan terhadap pengguna XL berkurang dan terhambat serta berpengaruh terhadap pendapatan itu sendiri.



Promosi yang dilakukan oleh para kompetitor perusahaan merupakan ancaman yang perlu diperhatikan.ketertarikan konsumen terhadap produk dari kompetitor lain memungkinkan beralihnya konsumen perusahaan ke roduk lain.

2) Pelanggan 

Kondisi cuaca yang buruk juga menjadi ancaman XL karena menyebabkan terjadinya gangguan sinyal XL itu sendiri dan menghambat pelayanan terhadap pelanggan.



Daya konsumsi masyarakat yang semakin rendah karena disebabkan adanya jaringan data internet seperti WIFI yang memungkinkan lebih cepat aksesnya dan lebih mudah menggunakannya dibandingkan dengan menggunakan data seluler dari provider.



Beberapa bangunan yang memiliki ketebalan tertentu seperti ball room dan ruangan tertutup lainnya akan menghambat sinyal XL dan pelayanan jaringan kepada pelanggan

3) Proses Internal 

Semakin banyaknya operator baru di Indonesia yang menawarkan nilai, fitur dan layanan yang lebih tinggi.



Tarif yang lebih murah yang ditawarkan operator lain dibandingkan dengan XL.



Eksistensi XL sebagai provider di Indonesia masih kurang dibandingkan provider yang sudah lama berdiri.

4) Pertumbuhan dan Pembelajaran 

Berhubung dengan adanya MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015 menyebabkan terjadinya persaingan yang lebih besar yang berasal dari luar negri khususnya ASEAN dari beberapa aspek seperti aspek tenaga kerja maupun kegiatan usaha atau perdagangan di Indonesia.



Kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia dan kemajaun teknologi di dunia yang sangat cepat dan selalu berubah, maka XL dituntut untuk terus cepat melakukan transformasi perubahan dengan kemajuan teknologi yang ada.

3.2 Perumusan Strategi Pemasaran PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Matriks SWOT Berdasarakan keterangan pada tabel internal faktor strategi / tabel eksternal faktor strategi (IFS/EFS) tersebut maka dapat dijabarkan sebagai berikut :

Matriks SWOT Strategi SO

Strategi WO

Strategi ST

Strategi WT

(Strengths-

(Weakness-

(Strengths-Threats)

(Weakness-Threats)

Opportunity)

Opportunity) 1) Dalam merespon

1) Mengntrol biaya-

1) Melakukan

1) Mengurangi

promosi secara

beban

promosi yang

biaya yang

continue baik di

operasional

dilakukan pihak

berhubungan

pulau jawa

pemeliharaan

kompetitor

dengan

maupun di luar

infrastruktur

melalui media

operasional

wilaayah pulau

jaringan dengan

elektronik, ada

sehingga laba

jawa untuk

menjual menara

baiknya

yang dihasilkan

meningkatkan

BTS.

perusahaan

dapat maksimal.

jumlah pelanggan 2) Memperkenalkan

mengalihkan

perusahaan.

karyawan yang

bentuk promosi

jual terhadap

2) Meningkatkan

kompeten (ahli)

yang tadinya

distributor

kerja sama

dalam

saling

sehingga harga

dengan media

menyelesaikan

menjatuhkan

yang sampai ke

cetak maupun

masalah pada

dengan “perang

tangan

elektronik untuk

menara sehingga

tarif”, diganti

konsumen dapat

lebih

kualitas jaringan

dengan lebih

bersaing dengan

memperkenalkan

tetap stabil.

menonjolkan sisi

kompetitor.

program XL tunai.

dari perusahaan. 2) Mempertahankan pelanggan lama dengan memberikan feedback atas loyalitas mereka.

2) Mengntrol harga

4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Hasil dari penelitian ini bahwa PT. XL. Axiata Tbk memiliki kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam aktifitas pemasaran. Strategi yang dilakukan perusahaan yaitu pertama, low price low cost, yakni bagaimana XL berani mengambil inisiatif diantara operator yang ada di Indonesia untuk menjadi pionir dalam menyediakan dan menawarkan tarif seluler murah dengan nilai lebih yang bisa dinikmati pelanggan. Kedua, yakni bagaimana XL secara konsisten terus menerus fokus pada bisnis ini dan kompetisi intinya, yaitu menyediakan layanan seluler yang terbaik bagi masyarakat dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan sumber daya yang dimiliki. 2) Hasil analisis data mengenai posisi perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT menunjukkan PT. XL Axiata Tbk berada dalam fase pertumbuhan bisinis. Strategi pemasaran yang cocok diterapkan pada PT. XL Axiata Tbk adalah dengan menggunakan strategi SO (Strengths-Opportunity) dan ST (Strengths-Threats). Strategi SO (Strengths-Opportunity) dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan guna menangkap peluang pasar yang tinggi. Sedangkan strategi ST (Strengths-Threats) dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan guna mengantisipasi ancaman yang datang dari luar dan dalam perusahan juga mengantisipasi ancaman yang datang dari perusahaan lain. 3) Berdasarkan anlisis lingkungan internal dengan analisis SWOT dapat dilihat bahwa PT. XL Axiata Tbk memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Kekuatan yang dimiliki PT. XL Axiata Tbk adalah proses internal nya yang di dikembangkan dan dijalankan dengan efektif. 4.1 Saran Adapun beberapa saran yang diajukan bagi peneliti untuk melanjutkan penelitian selanjutnya, yaitu : 1) Hasil dari penelitian ini bersifat deskriptif karena pada proses pengolahan dan pengambilan data hanya didasarkan pada laporan tahunan PT. XL Axiata Tbk saja. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menjadikan penelitian ini adalah penelitian

yang bersifat objektif dengan langsung turun ke lapangan (perusahaan) dan melibatkan pihak internal dan eksternal PT. XL Axiata Tbk. 2) Saran utnuk penelitian selanjutnya adalah agar mempertajam analisis mengenai faktor internal dan eksternal dan strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT.

Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi.(2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta. Alma, Buchari.(2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Djaslim

Saladin.

(2012).

Manajemen

Pemasaran,

Analisis

Perencanaan

Pelaksanaan,Unsur-unsurPemasaran. CV. Linda Karya, Bandung. Kotler, Philip and G. Armstrong. (2012). Principles of Marketing. 14th ed. New Jersey: PrenticeHall. Kotler, Phillip dan Keller, Kelvin Lane. (2012). Marketing Management. Edisi 14. Global Edition,PearsonPrenticeHall. Rangkuti, Freddy. (2011). SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti, Freddy. (2010). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama Sugiyono,

(2010).

Metode

Penelitian

Bisnis.

Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Setyawan, Robby. (2015). Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambar ketawang Sleman Yogyakarta.

Yuliono, Dwi. (2012). Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Pada PT.Asli Motor Klaten. Skripsi. Yogyakarta: UNY

Related Documents


More Documents from "Dian Wulandari Al Firsta"