KEPERAWATAN MATERNITAS 1 Memandikan Bayi Baru Lahir
Disusun oleh : Sherly Hoiriyah (1710100)
Pogram Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya Tahun Ajaran 2017 / 2018
Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Maternitas I tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih yang ditujukan kepada Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah , dosen pembimbing, beserta rekan-rekan. Untuk memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas I yang di buat sebagai salah satu bentuk melatih kemandirian di bidang Pendidikan dan Kesehatan. Adapun tujuan dilaksanakan Keperawatan Maternitas I adalah untuk menambah wawasan, juga meningkatkan Prestasi Mahasiswa, dengan dilaksanakan ini penulis dapat mengembangkan, melaksanakan dan mempraktikkan ilmu yang telah di dapat. Penulis menyadari bahwa pembuatan Makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam bentuk tulisan, isi, informasi maupun dalam bentuk penyajian. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran untuk perbaikan makalah ini. Semua untuk mendukung agar yang penulis buat dapat lebih baik lagi di kemudian hari.
Penulis
Sherly Hoiriyah
i
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menjadi seorang ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran baru yang harus perlahan-lahan dipelajari ibu untuk merawat sang buah hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih lemah membuat ibu jadi takut untuk memandikannya (Parker, 2008). Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya (Hidayat, 2007). Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka (Priono, 2010). Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak dimandikan dulu walaupun dengan air hangat, karena belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Bayi akan mudah kehilangan panas dan bisa terjadi hipotermi apabila terlalu lama melakukan kontak dengan udara secara langsung tanpa menggunakan alat pelindung. Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat mengalami hipotermi (Hidayat, 2009). Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Parker, 2008). Bayi sering mengalami gangguan pada kulit, diantaranya adalah biang keringat, eksim popok, dan eksim susu. Dimana masalah-masalah ini bisa diatasi dengan mudah yaitu mandi dengan bersih. Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya infeksi (Hidayat, 2007)
1
2 Ibu yang belum bisa memandikan bayinya secara benar, sehingga kebutuhan pendidikan kesehatan dan pelatihan memandikan bayi sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan perawatan bayi sehari-hari, dimana salah satu perawatan bayi sehari-hari adalah memandikan bayi.
1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara memandikan bayi dengan benar ? 2. Bagaimana cara perawatan tali pusar pada bayi ?
1.3.Tujuan 1. Untuk mengetahui cara memandikan bayi dengan bennar 2. Untuk mengetahui cara perawatan tali pusar pada bayi
BAB II Pembahasan 2.1.
Pengertian Bayi Menurut Soetjiningsih (1998) menyatakan bahwa masa bayi antara 0-1 tahun. Bayi adalah
merupakan mahluk yang masih sangat peka dan halus (Depkes RI, 1992)
2.2.
Pengertian Mandi Mandi adalah membersihkan tubuh dengan air dengan cara menyiram, merendam diri
dalam air (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam minggu-minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari di pagi hari. Jika perlu sore hari
cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak
langsung memandikan bayi setelah menyusui, sedang lapar, atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan atau kaget. Tujuan mandi adalah membersihkan tubuh bayi (Huliana, 2003). Memandikan bayi adalah kegiatan yang amat mengasikkan, apalagi jika dilakukan bersama pasangan, misalnya ayah yang memandikan, sang ibu yang menemani sambil siap dengan handuk di kecil. Begitu ayah selesai memandikan, sang ibu siap mendekap bayi dengan handuk sambil mengeringkan tubuhnya sebelum diolesi minyak telon atau penghangat, bedak tabur dan dipakaikan pakaian lengkap, baju, popok, sarung tangan, sarung kaki bisa ditambah tetapi jika diperlukan tergantung cuaca (Enny, M., 2007).
2.3. Menyiapkan Keperluan Mandi Menurut Azhari (2007) sebelum memandikan bayi, periksalah keadaan ruangan. Bayi sebaiknya dimandikan dalam ruangan yang cukup hangat, kalau perlu tutuplah jendela. Setelah itu siapkan keperluan mandi serta pakaian bayi. Pada umumnya bayi dimandikan pagi hari, akan tetapi bila dirasa perlu, tidak ada salahnya memandikan bayi juga pada sore hari. Untuk memudahkan, sebaiknya semua keperluan untuk mandi bayi diletakkan di suatu tempat tertentu misalnya di atas sebuah baki atau dalam sebuah keranjang, anda juga dapat meletakkannya di atas sebuah baki beroda dan menutupnya dengan sehelai kain bersih agar tidak kena debu .
3
4 2.4.
Teknik Memandikan Bayi
No. 1.
2.
3.
Langkah-Langkah
PERSIAPAN : 1. Diruang tertutup : dilakukan di kamar tidak ber-AC atau ruangan lain asal tidak terbuka agar bayi tidak kedinginan 2. 2 waslap : 1 untuk menyeka wajah dan badan; 1 lagi untuk daerah kelamin 3. Kapas : untuk membersihkan kotoran di sekitar mata, telinga, dan alat kelamin 4. Kassa steril : untuk membungkus tali pusat yang belum lepas 5. Perlak : diletakkan di meja ganti popok atau boks atau tempat tidur bayi PERLENGKAPAN : 1. Handuk, sabun dan shampo khusus bayi 2. Kosmetik dan minyak penghangat : bedak bayi, sisir khusus bayi, minyak telon 3. Pakaian ganti : bedong, baju, dan popok 4. Air hangat : tuang air hangat ke bak setinggi ¼ bak jika ukuran bak cukup besar atau ½ bak jika ukurannya kecil. Ukur kehangatan air dengan mencelupkan siku lengan. CARA MEMANDIKAN : 1. Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan seluruh pakaiannya. 2. Jika tali pusat belum lepas, lepaskan kassa yang membungkus tali pusat. Jika lengket, siram dengan air hangat. Jika buang air besar/buang air kecil, bersihkan dengan kapas 4. Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah, celupkan ke dalam air di bak, peras sedikit, lalu seka lembut secara berurut : wajah, lengan, badan, punggung, kaki. 3.
Gambar
5
5.
Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke dalam air di bak, lalu bersihkan daerah sekitar kelamin.
6. Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi sabun; sabuni seluruh tubuh bayi dari tangan hingga kaki. Usahakan telapak tangan tidak terkena sabun karena bayi sering memasukkan tangan ke mulut. Alat kelamin boleh disabuni (gunakan waslap kedua).
7. Angkat bayi, masukkan ke dalam bak. Caranya : selusupkan tangan kiri di bawah leher dan kepala bayi, ibu jari menutup telinga kanan dan jari tengah menutup telinga kiri.
8. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki bayi, posisi telunjuk di antara kedua kaki.
9. Bayi siap diangkat untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya
6 4
DALAM BAK MANDI : 10. Posisi bayi di air harus lebih rendah dari kepala. Lepaskan tangan kanan dari kakinya, lalu bilas tubuh bagian depan, tangan dan kaki hingga bersih. Tubuh bagian belakang bisa dibilas tanpa harus membalikkan badan bayi. 11. Membersihkan badannya, caranya : lepaskan ibu jari anda di telinga kanan si kecil, lalu tutup telinganya dengan ibu jari tangan kanan; sementara jari tengah/telunjuk kanan menggantikan jari tengah yang menutup telinga kanan; telapak tangan kiri tetap menyangga kepala bayi, lalu balikkan tubuh bayi ke arah kanan secara perlahan, baru kemudian telapak tangan kiri digunakan untuk menyiram tubuh bayi. 12. Jika ingin mengeramasi rambut bayi, lakukan sebelum membilas tubuhnya. Caranya : beri sedikit shampo di rambut, usap lembut hingga shampo merata, lalu bilas dengan air hingga busa shampo tidak bersisa, diikuti membilas seluruh tubuh hingga tidak bersisa busa sabun sedikitpun.
13. Bayi siap diangkat dari bak mandinya. Kembalikan tangan kanan ke posisi semula di kaki bayi. Letakkan di atas handuk. Keringkan dengan lembut dari wajah, rambut, tangan, tubuh, bagian kelamin hingga kaki. 5 SENTUHAN AKHIR : 14. Bersihkan tali pusat dengan kapas, bungkus dengan kassa steril yang kering. Caranya seperti membedong, yaitu berbentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kassa cukup dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali pusat harus tertutup rapat.
7
15. Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon. Jangan pakai minyak kayu putih karena terlalu keras untuk kulit bayi yang sensitif.
16. Bedaki perut dan punggung. Daerah kelamin tidak perlu dibedaki. Jikapun mau, tipis saja.
17. Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong. Terakhir, sisir rambutnya.
2.5. Waktu Memandikan Bayi 1) Mandikan bayi pada waktu yang sama setiap hari. 2) Saat memandikan bayi harus : a. Tidak ada yang mengganggu dan harus tenang b. Tidak sibuk c. Percaya diri d. Jika capek dan belum tenang ada baiknya beristirahat sejenak setelah itu baru memandikan bayi. 3)
Memandikan bayi sebaiknya dilakukan sebelum bayi diberi makan, tetapi harus anda
ingat tidak bisa terlalu lapar. 4)
Dilarang memandikan bayi yang baru diberi makan, karena bayi mudah muntah, bayi
yang diberi makan sebelum mandi sebaiknya ditunggu 15 sampai 20 menit baru dimandikan. Jika langsung dimandikan maka bayi tidak menikmati saat-saat mandi yang sudah ditunggutunggu setiap waktu.
8
5)
Harus diketahui bahwa bayi sangat mudah kehilangan panas tubuhnya, untuk itu kita
harus mengawasi ruangan tempat mandinya, jangan kurang dari 250C, dijaga agar tetap hangat, dan jaga agar ruangan bayi bebas dari hembusan angin. Tubuh bayi sangat mudah masuk angin.
BAB III Penutup 3.1. Kesimpulan Dalam minggu-minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari di pagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusui, sedang lapar, atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan atau kaget. Tujuan mandi adalah membersihkan tubuh bayi (Huliana, 2003). Dilarang memandikan bayi yang baru diberi makan, karena bayi mudah muntah, bayi yang diberi makan sebelum mandi sebaiknya ditunggu 15 sampai 20 menit baru dimandikan. Jika langsung dimandikan maka bayi tidak menikmati saat-saat mandi yang sudah ditunggutunggu setiap waktu.
3.2. Saran 1. Memandikan bayi memerlukan kesabaran yang cukup bagi orang tua sehingga dapat meminimalisir kecelakaan saat memandikan bayi. 2. Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam proses pembelajaran mata kuliah Keperawatan Maternitas.
9
Daftar Pustaka Hidayat, Alimul. 2007. Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak. EGC: Jakarta Hidayat, Aziz. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. EGC: Jakarta Parker, Catharine. 2008. Konsultasi Kebidanan.Erlangga: Jakarta Priono, Yunisa. 2010. Merawat Bayi tanpa Babby Sitter. Buku Kita: Jakarta Enkin, M., Keirse, MJNC, Neilson, dkk. 2000. Sebuah panduan untuk perawatan efektif dalam kehamilan dan persalinan. Oxford University Press: Jakarta.
Daftar Isi Kata Pengantar .............................................................................................................. i Daftar Isi ........................................................................................................................ ii BAB I Pendahuluan ...................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3. Tujuan............................................................................................................ 2 BAB II Pembahasan ..................................................................................................... 3 2.1. Pengertian bayi ............................................................................................... 3 2.2. Pengertian mandi ............................................................................................ 3 2.3. Menyiapkan keperluan mandi ........................................................................ 3 2.4. Teknik memandikan bayi ............................................................................... 4 2.5. Waktu memandikan bayi ................................................................................ 7 BAB III Penutup ........................................................................................................... 9 3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 9 3.2. Saran ............................................................................................................... 9 Daftar Pustaka
ii