MEMAKNAI SAKIT FISIK YANG DISEBABKAN PENYAKIT JIWA SECARA A F A N G KEDOKTERAN DAN N K U A S NT ?? E S JA ?? SPIRITUAL , R IT NG dr. Hj Liza Mpd.i 140 366 660
A K U B A T E S N D A A R Y J E B UN KIT G P A N I S U N I A T N AK ND A J EY A M
Kasus
Seorang ibu datang ke dokter dengan keyakinan bahwa dia telah menderita sakit jantung, dadanya sering berdebar-debar, sakit pada ulu hati, nyeri pada dada, sesak nafas, rasa jantung seakan berhenti, rasa ingin mati, mudah terkejut, adanya cemas yang berlebihan, biasanya timbul sudah sering sebelum pasien datang kerumah sakit. Stresor pencetusmya jelas kecuali ansietas panik, pada pemeriksaan tidak didapat kelainan yang spesifik, dapat dijumpai adanya takikardia, aritmia Diagnosa pasien : hipokondriasis dan neurosis kardiak hypochondriasis, characterized less by a focus on symptoms than by patients' beliefs that they have a specific disease;
SAKIT JIWA MASIH
BANYAK ORANG MENGANGGAP SAKIT JIWA ITU CUMA YANG GILA SAJA PADAHAL PENYAKIT JIWA JUGA TERBAGI DALAM BERBAGAI DERAJAT DAN KRITERIA SEHINGGA MASYARAKAT BERANGGAPAN YANG BEROBAT KE DOKTER JIWA HANYA ORANG YANG SUDAH MENGALAMI SAKIT JIWA YANG BERAT PADAHAL BANYAK GEJALA PENYAKIT FISIK YANG DIAKIBATKAN OLEH PENYAKIT JIWA SEPERTI DEPRESI , ANXIETAS MENYEBABKAN PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN SELURUH ORGAN TUBUH. (GANGGUAN PSIKOSOMATIK, GANGGUAN TIDUR).
SAKIT
ISLAM
DALAM KAJIAN
ALLAH PENYEMBUH, DOKTER HANYA PERANTARA Asy-syuara
26:80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
َ ت ْ َو ي ن ِ ش ْ ر ُ ض ُ ف َ وإِذَا َ ه َ ِ م ِ في
Sakit
adalah reaksi tubuh terhadap ketidak seimbangan yang terjadi dari dalam atau luar tubuh. Dan kesembuhan hanya datang dari Allah dengan iktiar (berobat KE dokter, beristirahat, menjaga emosi kita)
TENANGKAN JIWA DAN EMOSI Ar-ra’d
13:28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
َُ ُ ْ ُ ُ منُوا ِ ال ُ ُ ن قلوب ُ ِ مئ َ ذي ْ ه َ وتَط َ نآ َ ِ م ِ َ َ َ ُ ْ ْ ُ ُ ْ ُُ ِ مئ ُ ن ال ك ذ ب ل الل ب أ ه ِ ر الل ِ ِ ُ قلو َ ه تَط ِ ِ
ذك ْر ِ ِب
AYUB DENGAN SAKIT DAN KESABARANNYA
Shaad 38:44. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)[1303]. [1303]. Nabi Ayyub a.s. menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya dan dia memohon pertolongan kepada Allah s.w.t. Allah kemudian memperkenankan doanya dan memerintahkan agar dia menghentakkan kakinya ke bumi. Ayyub mentaati perintah itu maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah, Ayyub pun mandi dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah dia dari penyakitnya dan dia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang biak sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pada suatu ketika Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa dia akan memukul isterinya bilamana sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya sewaktu dia masih sakit. Akan tetapi timbul dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada isterinya sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Oleh sebab itu turunlah perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar dia dapat memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya yaitu memukulnya dengan dengan seikat rumput.
SAKIT SEBAGAI COBAAN, BERTOBAT! Shaad
38:34. Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat َ فتَنَُا سلَيمان وأ َ ْ ُ َ َ ْقد َ َ ول ك ى عل ا ن ي ق ل سدًا ج ه ي س ر َ َ ِ ِ َ ُ ْ َ ِ ْ َ َ َ ْ ُ َ ََ أ ب ا ن َ
م َُ ُ ث
SAKIT DALAM KAJIAN KEDOKTERAN
Kasus
Seorang ibu datang ke dokter dengan keyakinan bahwa dia telah menderita sakit jantung, dadanya sering berdebar-debar, sakit pada ulu hati, nyeri pada dada, sesak nafas, rasa jantung seakan berhenti, rasa ingin mati, mudah terkejut, adanya cemas yang berlebihan, biasanya timbul sudah sering sebelum pasien datang kerumah sakit. Stresor pencetusmya jelas kecuali ansietas panik, pada pemeriksaan tidak didapat kelainan yang spesifik, dapat dijumpai adanya takikardia, aritmia Diagnosa pasien : hipokondriasis dan neurosis kardiak hypochondriasis, characterized less by a focus on symptoms than by patients' beliefs that they have a specific disease;
Seven somatoform disorders are listed in the revised fourth edition of the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR): (1) somatization disorder, characterized by many physical complaints affecting many organ systems; (2) conversion disorder, characterized by one or two neurological complaints; (3) hypochondriasis, characterized less by a focus on symptoms than by patients' beliefs that they have a specific disease; (4) body dysmorphic disorder, characterized by a false belief or exaggerated perception that a body part is defective; (5) pain disorder, characterized by symptoms of pain that are either solely related to, or significantly exacerbated by, psychological factors; (6) undifferentiated somatoform disorder, which includes somatoform disorders not otherwise described that have been present for 6 months or longer; and
Somatization disorder, Polysymptomatic Recurrent and chronic, Sickly by history, Young age Female predominance 20 to 1 Familial pattern, 5%-“10% incidence in primary care populations . Review of systems profusely positive,Multiple clinical contacts,Polysurgical .Therapeutic alliance, Regular appointments,Crisis intervention Conversion disorder, Monosymptomatic Mostly acute Simulates disease, Highlyprevalent Female predominance ,Young age, Rural and low social class, Little-educated and psychologically unsophisticated . Simulation incompatible with known physiological mechanisms or anatomy. Suggestion and persuasion Multiple techniques. Hypochondriasis Disease concern or preoccupation Previous physical disease Middle or old age Male-female ratio equal. Disease conviction amplifies symptoms Obsessional Document symptoms,Psychosocial review ,Psychotherapeut. Body dysmorphic disorder Subjective feelings of ugliness or concern with body defect, Adolescence or young adult Female predominance . Pervasive bodily concerns .Therapeutic alliance ,Stress management,Psychotherapies,Antidepressant medications Pain disorder, Pain syndrome simulated Female predominance 2 to 1 Older: 4th or 5th decade,Familial pattern Up to 40% of pain populations. Simulation or intensity incompatible with known physiological mechanisms or anatomy , Therapeutic alliance Redefine goals of treatment, Antidepressant medications
GEJALA SOMATOFORM Ada
orang yang mengalami gejala fisik tanpa kerusakan organic.Keadaan ini disebut kelainan somatoform termasuk : 1. Kelainan somatisasi yaitu seseorang mempunyai keluhan Fisik. 2. Kelainan konVersi, yaitu seseorang merasa kehilangan atau mengalami perubahan fungsi fisik. 3. Hipokondriasis yaitu seseorang merasa takut atau meyakini bahwa ia menderita sakit.
. Kelainan dismorfik tubuh yaitu
KELAINAN Tidur
Kelainan tidur diklasifikasikan kedalam 4 klmk besar: Kelainan untuk jatuh tertidur (imsomnia). Ansietas dan depresi merupakan penyebab utama. Kelainan somnolen yang berlebihan (hipersomnia). Katagori ini termasuk narkolepsi apnea tidur dan kelainan gerakan pada mlm hari sprt kaki yg gelisah atau bergerak terus. Kelainan jadwal tidur bangun, ditandai oleh tidur normal tetapi pada waktu yang tidak tepat. Ini merupakan gangguan transien yang berhubungan dg perubahan waktu dari satu tempat ke tempat yang lain dan perubahan waktu giliran kerja. Biasanya bersifat indifidual dan bisa di atasi dg penyesuaian tubuh dg
STRESS PEMICU GEJALA FISIK PADA SEMUA ORGAN Hans
Selye, seorang ahli fisiologi dari Universitas Montreal merumuskan bahwa stress adalah tanggapan tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap aksi tuntutan atasnya. Sehingga tubuh bereaksi secara emosi dan fisis untuk mempertahankan kondisi fisis yang optimal reaksi ini disebut General adaptation syndrome (GAS) 1936.
Respon tubuh terhadap STRESS tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3 fase yaitu: a. Waspada, (alarm reaction/reaksi peringatan Respons Fight or flight (respons tahap awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap stress, stress akan mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh kita seperti kotekolamin, epinefrin, norepinefrine, glukokortikoid, kortisol dan kortison. b.The Stage of resistance (Reaksi pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah melampaui batas kemampuan tubuh, timbul gejala psikis dan somatik.
c. Tahap kelelahan Pada fase ini gejala akan terlihat jelas. Karena terjadi perpanjangan tahap awal stress yang telah terbiasa, energi penyesuaian sudah terkuras, individu tidak dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian, timbullah gejala penyesuaian seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, hipertensi, dispepsia (keluhan pada gastrointestinal), depresi, ansietas,
Respon flight and fight
Hipotalamus merangsang hipofisis, kemudian hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang mempersarafi: Medula adrenal -norepinefrin dan epinefrin; Mata - dilatasi pupil; Kelenjar air mata - peningkatan sekresi; Sistem pernafasan - dilatasi bronkiolus, - pernafasan meningkat Sistem Kardiovaskular (jantung), peningkatan kekuatan kontraksi jantung, peningkatan frekwensi denyut jantung, tekanan darah yang meningkat; Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus), motilitas lambung dan usus yang berkurang, kotraksi sfingter yang menurun; Hati, peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen (glikogenolisis) dan peningkatan kerja glukoneogenesis, penurunan sintesa glikogen. Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah; Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter, kontraksi otot kandung kemih, relaksasi sfingter; Kelenjar keringat, peningkatan sekresi;
AMBANG FRUSTASI Menurut
Maramis bila kita tidak dapat mengatasinya stress dengan baik, maka akan muncul gangguan badan atau gangguan jiwa. Sumber stress psikologik adalah masalah penyesuaian atau keadaan stress yang dapat bersumber pada frustasi, konflik, tekanan atau krisis. Dalam stress ada yang disebut daya tahan stress atau disebut juga nilai ambang frustasi (stress/frustation tolerance, ”frustratic drempel), yang pada setiap orang berbeda-beda tergantung somatopsiko-sosial orang tersebut. (Maramis, 1980:65)
Reaksi-reaksi Frustasi yang Sifatnya Positif
Mobilitas dan peningkatan aktifitas, STRESS : memperbesar keuletannya, kerja kerasnya, keberaniannya, tekatnya untuk menyelesaikan masalahnya. Berfikir mendalam dengan kejernihaN : membuka wawasan realitas, dengan berfikir lebih obyektif, mencari alternatif jalan keluar yang lebih baik. Regignation ( kapasrahan kepada Allah) : Menerima situasi yang ada dengan nalar dan rasional. Dengan tawakal kepada Allah, dan iktiar, tapi tetap berpegang pada kekuasaan Allah dalam menyikapi rintangan Dapat fleksibel sesuai kebutuhan : dapat mengikuti perkembangan yang ada yang lebih sesuai dengan tata kehidupan yang baru dan lebih dinamis. Kompensasi dari tujuan : Kompensasi adalah usaha untuk mengimbangi kegagalan dan kekalahan dalam satu bidang tapi sukses dalam bidang yang lain, sebagai jalan menghidupkan stimulus dalam diri dan pantang menyerah Sublimasi : Yaitu usaha untuk mengganti kecenderungan egoistic, nafsu seks tidak sehat dalam bentuk tingkah laku terpuji yang bisa diterima masyarakat, misalnya disalurkan hasrat sexual ke bidang olah raga, seni dan lain-lain.
Reaksi-reaksi Frustasi yang sifatnya Negatif
Agresi: yaitu kemarahan yang luar biasa, sehingga sampai penyerangan terhadap orang lain, baik dgn senjata tajam, pembunuhan. Regresi: yaitu kembalinya seseorang pada pola tingkah laku kekanak-kanakan, seperti mengompol, mengisap tangan, membanting barang, menangis sambil meraung-raung, histeris. Tingkah laku diatas ekspresi dari putus asa, mental yang lemah, ekspersi rasa menyerah kalah. Fixatie: adalah reaksi frustasi dengan melakukan suatu tingkah laku stereotipi memakai pola yang sama, misalnya menyelesaikan kesulitan dengan membentur-bentukan kepala, berlari-lari histeris, menggedor-gedor pintu. Dilakukan sebagai alat pencapaian tujuan, menyalurkan balas dendam.
Pendesakan
dan komplek terdesak Usaha menekan kebutuhan, pikiran yang jahat, nafsu, perasaan negatif, karena ditekan sehingga secara tidak sadar muncul mimpimimpi yang menakutkan, halusinasi, delusi, ilusi, salah baca, dan lain-lain Rasionalisme yaitu usaha pembenaran diri secara tidak wajar. Proyeksi adalah usaha memproyeksikan sikap dirinya yang negatif pada orang lain. Identifikasi adalah usaha menyamakan diri dengan orang lain, tujuannya untuk memberikan keputusan yang semu pada dirinya sendiri. Narsisme adalah perasaan cinta diri sendiri yang patologis dan berlebihan, cenderung egoistis dan tidak perduli dengan dunia luar,
Autisme
adalah gejala menutup diri secara total dari dunia diluar dirinya yang nyata, tidak mau berkomunikasi dengan dunia lain, merasa dunia luar itu kotor, penuh kepalsuan, sehingga lama-lama konflik batin yang menumpul mengdesintegrasi kepribadian individu tersebut. Tehnik jeruk manis yaitu memberi alasan yang baik terhadap kegagalan, kelemahan dirinya. Misalnya seorang panglima perang mengatakan mundur dari medan perang bukan sebagai kekalahan tapi sebagai taktik international. Tehnik Anggur Asam, Usaha memberikan alasan yang negatif pada kegagalannya,
Gangguan psikosomatik Gangguan psikosomatik adalah gangguan atau
penyakit dengan gejala-gejala yang menyerupai penyakit fisis dan diyakini adanya hubungan yang erat antara suatu peristiwa psikososial tertentu dengan timbulnya gejala-gejala tersebut (IPD Mudjaddid, Shatri, 684). Gangguan psikosomatik tidak terlepas dari berbagai stresor psikososial dimana setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga ia harus menyesuaikan diri menanggulangi segala perubahan yang timbul, dan jenis-jenis stresor yang timbul misalnya: (1) stresor sosial seperti masalah pekerjaan, masalah ekonomi, masalah pendidikan, masalah keluarga, hubungan interpersonal, perkembangan, penyakit fisik, masalah kekerasan rumah tangga; (2) stresor psikis seperti perasaan rendah diri, frustasi., malu, merasa berdosa; (3) stresor fisis (panas, dingin,
Keluhan
Psikosomatik yaitu keluhan fisik atau jasmani yang diduga berkaitan erat dengan masalah kejiwaan (mental emosional). Contoh: berdebar-debar, tekuk pegal, tekanan darah tinggi (gejala kardiovaskular); ulu hati perih, kembung, gangguan pencernaan (gejala gastrointertinal); sesak nafas, mengik (gejala respiratorius), gatal, eksim (gejala dematologi); encok, pegal, kejang, sakit kepala (gejala muskuloskeletal); gangguan haid, keringat dingin disertai berdebar-debar (gejala hormonal-endokrin).(Yulizar dkk, 2004:21)
Gangguan-gangguan Psikosomatik 1.
Dispepsia Fungsional menurut lagarde dan spiro (1984) adalah keluhan tidak enak diperut bagian atas yang bersifat intermitten, sedang pada pemeriksaan tidak ada kelainan organik. Patofisiologi rangsangan psikis terhadap asam lambung dipengaruhi oleh syaraf otonom cara dengan jalur syaraf, konflik emosi mempengaruhi kerja hipotalamus anterior nukleus vagusnervus vagus lambung. Jalur kedua, dari hipotalamus anterior, kemudian keluar kortikotropin merangsang korteks adrenalasam lambung.
2. Hipertensi esensial, diagnosa ini ditegakkan karena hingga kini belum ditemukan penyebab, morfologis, kimiawi atau diagnosa klinis yang membuktikannya, sehingga untuk menetapkan diagnosa nya harus disisihkan penyebab adanya gangguan ginjal, hormonal, jantung, dan syaraf. Hipotesa Groen bahwa pasien hipertensi sebagian besar memiliki kepribadian obsesi kompulsif dengan predisposisi emosi yang tinggi. Kebutuhan cinta yang besar, kebutuhan kekuasaan . membuat mereka tidak mudah melupakan dan memecahkan konflik dan penyesuaian diri terhadap tekanan dan perubahan
3. Depresi
merupakan gangguan afektif yang ditandai dengan adanya mood depresi (sedih). Hilang minat dan mudah lelah. Pada umumnya pasien datang ke klinik penyakit dalam dengan keluhan somatik, (PABDI,2006: 269) Gejala A : - Perasaan sedih , tidak bisa menikmati hidup - Kurang atau tidak ada perhatian pada lingkungan - Mudah lelah Gejala B :- Konsentrasi dan perhatian yang kurang - Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang - Perasaan bersalah tidak berguna - Pandangan masa depan suram/pesimis - Tidur terganggu - Nafsu makan kurang/bertambah
Diagnosa ditegakkan apabila ada gejala-gejala tersebut dengan atau tanpa gejala somatik, Derajat : 1. Ringan : 2 gejala A dan 2 gejala B 2. Sedang : 2 gejala A dan 3 gejala B 3. Berat : 3 gejala A dan 4 gejala B
4. Ansietas merupakan kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subyektif. Pada umumnya pasien datang ke poliklinik dengan keluhan somatik, dengan gejala cemas berlebihan(PABDI , 2006: 275) diagnosa: a. Perasaan cemas berlebihan, subyektif , tidak realistis b. Terdapat Keluhan dan gejala sebagai berikut: Ketegangan motorik : kedutan otot, kaku, pegal, sakit dada, sakit , persendian. Hiperaktif otonom : sesak nafas, jantung berdebar, telapak tangan basah, mulut kering, rasa mual, mules , diare Bila ditemukan adanya kelainan organis pada umumnya keluhan tidak sebanding dengan kelainan organ yang ditemukan Kewaspadaan berlebihan dan daya tangkap berkurang : mudah terkejut, cepat tersinggung, sulit konsentrasi, sukar hidup, dan lain-lain c. Aktifitas sehari-hari terganggu: kemampuan kerja menurun ,hubungan sosial yang terganggu, dan kurang merawat diri.
5.Nyeri Psikogenik adalah keluhan nyeri yang
penyebabnya bukan penyebab penyakit organik ditemukan gejala nyeri tampa kelainan organ yang jelas misalnya nyeri kepala, migren, mialgia, atralgia, kolik abdomen, ada stresor psikososial. Disertai dengan gejala depresi dan ansietas. 6. Chronic Fatique Syndrome Sindrom lelah kronik adalah rasa lelah yang berlangsung lama dan tidak hilang dengan istirahat tanpa penyebab organik yang jelas. Mempunyai gejala utama adanya rasa lelah berkepanjangan yang terus menerus berkepanjangan, dan bertambah bila melakukan aktivitas atau saat stress emosional dan tidak pulih sepenuhnya dengan istirahat. Mempunyai gejala tambahan yang dapat disertai seperti mialgia, sefalgia, nyeri sendi, nyeri tenggorokan, demam, limfadenopati terutama bagai leher atau aksila, juga terdapat gejala-gejala neuropsikologis seperti depresi, kecemasan, insomnia. Gejala terutama dalam 6 bulan atau disertai minimal empat gejala
7. Penyakit Jantung Fungsional (neurosis kardiak) Penyakit dengan keluhan seperti penyakit jantung, tanpa disertai kelainan organik, Dengan keluhan adanya sakit dada yang tidak khas, sesak nafas, dapat menyerupai angina pektoris, berdebar, rasa jantung seakan berhenti, rasa ingin mati, mudah terkejut, adanya cemas yang berlebihan, biasanya timbul sudah serin sebelum pasien datang kerumah sakit. Stresor pencetusmya jelas kecuali ansietas panik, pada pemeriksaan tidak didapat kelainan yang spesifik, dapat dijumpai adanya takikardia, aritmia, kadangkadang prolaps katup mitral, pada EKG didapat elevasi/depresi segmet ST.(Hamzah
8.Sindrom Hiperventilasi Dengan keluhan sesak nafas yang tidak khas, merasa kekurangan udara sehingga harus menarik nafas panjang, sering disertai adanya takipnea, dan rasa sempit didada, kadang disertai adanya keluhan pada jantung , parestesi. Badan terasa enteng, gejala fisik yang lain tidak khas, adanya gangguan emosional terutama rasa takut, stresor psikososial.(Hamzah Shatri,IPD. 2000:195)
MENGOBATI SAKIT PSIKIS MELALUI SHALAT, RASA SYUKUR DAN SABAR SEBAGAI SALAH SATU TAMBAHAN PENGOBATAN
SYUKUR
MAHA SUCI ALLAH YANG MEMBERI KITA KEHIDUPAN, PANCAINDRA YANG LENGKAP, TAPI KADANG KITA SELALU LALAI UNTUK BERSYUKUR KADANG KITA HANYA MELIHAT KESUKSESAN DENGAN MATERI, TAPI TIDAK MENYADARI HAKIKAT HIDUP INI ADALAH BERSYUKUR ATAS SEGALA NIKMAT YANG ALLAH BERIKAN KEPADA KITA, YANG TAK TERNILAI MATA KITA, TANGAN KITA TAK AKAN MAU KITA TUKAR DENGAN EMAS SEBESAR DUNIA INI, BETAPA KAYANYA KITA, TAPI KITA TAK MENYADARINYA YA ALLAH AMPUNILAH KAMI YANG KADANG KHILAF UNTUK BERSYUKUR KEPADAMU
SUDAHKAH KITA MERENUNGI , KUALITAS SHALLAT KITA
SUDAH BENARKAH PEMAHAMAN KITA TERHADAP KOMUNIKASI KITA DENGAN ALLAH
BILA DENGAN PIMPINAN SAJA KITA TAKUT, APALAGI DENGAN ALLAH , SANG PEMEGANG SEMUA JIWA MANUSIA KITA MASIH KE PARANORMAL UNTUK MENDAPATKAN JABATAN MENGAPA TIDAK KITA BERKONSULTASI LANGSUNG KEPADA ALLAH LEWAT SHOLAT? ALLAH SANG PENCIPTAKAN ALAM SEMESTA DAN ISINYA, TAPI KITA TETAP TIDAK PUNYA KEPERCAYAAN 100% ASTAGHFIRULLAH HAL’AJIM AMPUNILAH KAMI YA ALLAH YANG SELALU LALAI DALAM MENJALANKAN KEWAJIBAN KAMI SEBAGAI HAMBAMU
Perubahan dimulai dari dalam
َأَصِْلحْ نَفْسَكَ وَادْعُ غَيْرَك Perbaikilah diri anda dan serulah orang lain
يَا أَيّهَا الّذِي َن آَمَنُوا لِ َم تَقُولُونَ مَا َل تَفْعَلُو َن Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (Ash-Shaff: 2)
Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya
tali
penghubung antara seseorang dengan syirik dan kafir, ialah
Tahukah KITA bahwa ibadah shalat itu terbagi antara Allah dan hambaNya
ALFATEHAH Nabi
saw. bersabda: “Siapa yang tidak membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi mengulangnya sampai tiga kali). Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah, “Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?” Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua antara-Ku dan hambaKu. Untuk hamba-Ku ialah apa yang dimintanya.
Al-Fatihah
terbagi dua, Ayat 1 - 4 : untuk Allah Ayat 5 : untuk Allah dan Hamba-Nya Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
KETIKA ALLAH MENJAWAB DOA KITA DALAM SHALLAT ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’ (Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang),maka Allah Ta’ala menjawab, “HambaKu telah mengingat-Ku Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’ (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah memuji-Ku) Arrahmaanirrahiim’ (Yang Maha maka Allah Ta’ala menjawab,‘Atsna ‘alayya ‘abdi’ (Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku)Pemurah lagi Maha Penyayang), Maliki yaw middin’ (Yang Menguasai hari pembalasan), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah memuliakan-Ku),
‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’ (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimohon akan terkabulkan)
‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’ (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orangorang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat) maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah semua permohonan
TERIMA KASIH TIADA
GADING YANG TAK RETAK MOHON MAAF BILA MAKALAH INI TIDAK DAPAT MENJAWAB BANYAK HAL, DAN MASIH BANYAK KEKURANGANNYA KRITIK DAN SARAN SANGAT DIHARAPKAN Dr
liza